Tanaman Bajakah menguras perhatian penduduk . Hal ini sesudah dua orang siswa SMA 2 Palangkaraya mengungguli medali emas di Korea Selatan alasannya adalah temuan tumbuhan Bajakah untuk penyembuhan kanker.
Apa itu tanaman Bajakah, bagaimana profil pohon itu dan
kandungan akarnya sehingga disebut selaku penyembuh kanker?
Daftar Isi
Profil Pohon Bajakah
Tanaman Bajakah merupakan tumbuhan khas Kalimantan Tengah.
Meskipun batang pohon bajakah cukup besar & kuat, namun ia tumbuh dgn cara
merambat. Tanaman dgn bentuk batang bersulur ini bisa merambat hingga ke
puncak pohon yg dirambatinya.
Sebagai penyembuh kanker, bajakah sudah usang dipakai
oleh suku Dayak dengan-cara turun temurun. Namun belum pernah ada penelitian ilmiah
yang mengambarkan khasiatnya.
Hingga pada tahun 2018, dua orang siswa Sekolah Menengan Atas 2
Palangkaraya melakukan penelitian terhadap tumbuhan Bajakah untuk peran
ekstrakurikuler. Pada Mei 2019, tumbuhan tersebut diuji di laboratorium
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Hasil uji resmi laboratorium memperlihatkan
tumbuhan ini mengandung banyak sekali zat penyembuh kanker.
Pada 12 Mei 2019, karya ilmiah wacana flora Bajakah
dilombakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, & berhasil meraih
medali emas menjadi juara nasional. Lalu penelitian itu dimajukan ke tingkat
internasional World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada
28 Juli 2019. Anggina Rafitri & Aysa Aurealya Maharani kembali berhasil
menyabet medali emas.
Konon flora bajakah cuma ada di Kalimantan Tengah. Ia berkembang
di lahan gambut hutan pedalaman Kalimantan. Ia hanya hidup di lokasi rimbun
yang sinar matahari tak banyak masuk. Karenanya ia susah dibudidayakan & ketika
ini jumlahnya terbatas.
Kandungan Tanaman Bajakah
Peneliti dr Universitas Lambung Mangkurat Eko
Suhartanto menjelaskan, tumbuhan Bajakah mengandung senyawa fitokimia yang
berperan selaku anti-kanker.
“Ada tannin, ada flavonoid & senyawa sehat fitokomia lain mirip steroid & sejenisnya,” kata Eko seperti dikutip Kompas, Selasa (13/8/2019).
Senyawa fitokimia (fitonutrien) merupakan suatu bagian
yang bertanggung jawab memberi warna, rasa, & aroma dr suatu jenis kuliner.
Fitonutrien bisa menolong meminimalisir risiko penyakit & membantu badan melakukan pekerjaan
maksimal.
Fitonutrien mampu menolong mencegah penyakit dgn cara
berikut:
- Fitonutrien berfungsi
sebagai antioksidan - Memaksimalkan kerja metode
imun - Membantu memenuhi kebutuhan
vitamin (terutama vitamin A) - Memperbaiki struktur DNA
yang rusak karena radikal bebas - Mendetoksifikasi senyawa
karsinogen dr badan - Memicu maut sel kanker
Tanaman Bajakah diklaim mengandung 40 macam fitokimia
yang mampu menyembuhkan kanker, di antaranya flavonoid, fenolik, steroid,
saponin, terpenoid, & alkonoid.
Uji Coba Tanaman Bajakah
Awalnya, tumbuhan Bajakah diolah dgn proses sederhana. Hasil
olahan tersebut lantas diujikan ke tikus putih yg telah disuntikkan sel tumor.
Tikus yg telah disuntik sel tumor itu diberi minuman
rebusan air Bajakah. Dalam 30 hari, sel tumornya berangsur mengecil. Uji
laboratorium mengambarkan sel tumor pada tikus menghilang dlm 60 hari dan
tidak timbul lagi.
Uji laboratorium resmi di Universitas Lambung Mangkurat
menerangkan tanaman Bajakah mengandung senyawa penyembuh kanker yg berlimpah.
Namun perjalanan Bajakah menjadi obat kanker bagi insan
masih panjang. Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo
menerangkan, uji coba kepada tikus tak sama dgn uji coba kepada
insan.
Situs resmi Cancer Research UK, melansir pada 13 Ferbuari 2019, ada lima fase uji klinis obat kanker pada insan.
Fase 0
Yakni ujicoba dikerjakan pada sekelompok kecil partisipan,
sekitar 10-20 orang, dgn banyak tipe kanker. Tes ini mengujikan calon obat
dalam takaran yg rendah untuk mengevaluasi apakah berbahaya atau tidak.
Fase 1
Fase ini bermaksud memperoleh imbas samping & bagaimana
obat tersebut bereaksi dlm tubuh insan. Pada fase ini jumlah partisipan masih
dalam klasifikasi kecil, sekitar 20 hingga 50 orang dgn banyak tipe kanker.
Pada dua fase pertama ini, partisipan dlm uji klinis tidak
perlu dikelompokkan dengan-cara acak.
Fase 2
Fase ini melibatkan partisipan dlm jumlah sedang, yakni
puluhan orang atau bahkan lebih dr 100 orang. Tujuannya untuk menemukan imbas
samping & efektifitas kerja obat atau terapi. Biasanya uji klinis fase 2
dikerjakan untuk satu atau dua tipe kanker, walaupun kadang bisa lebih dr itu.
Berbeda dgn fase sebelumnya, fase 2 ini biasanya
dikerjakan dengan-cara acak.
Fase 3
Fase ini memiliki sampel besar yg melibatkan ratusan
atau ribuan orang. Biasanya pengujian hanya untuk satu tipe kanker, walaupun
sesekali ada yg lebih dr satu.
Tujuan pada fase 2 adalah membandingkan terapi terbaru
dengan terapi standar yg biasanya dilakukan. Sampel biasanya dikelompokkan
secara acak.
Fase 4
Fase terakhir ini biasanya dikerjakan dgn sampel
partisipan yg berskala sedang atau besar. Biasanya dijalankan untuk satu tipe
kanker atau sesekali lebih. Tujuannya untuk mengetahui faedah jangka panjang
dan imbas samping dr terapi yg gres. Sampel tak dilaksanakan dengan-cara acak.
Baca juga: Ayat Kursi
Bajakah selaku Obat Kanker Tradisional
Untuk mengolah tumbuhan Bajakah menjadi obat kanker secara
tradisional, keringkan tanaman Bajakah dgn pemberian matahari. Kemudian cacah
tanaman yg telah mengering.
Lalu tumbuk tanaman yg telah dicacah hingga menjadi
bubuk & rebus. Satu gram bubuk Bajakah direbus dgn air selama 30 menit.
Minum air rebusan tersebut selaku pengganti air minum
saban hari. Rasa rebusan air Bajakah memiliki warna mirip teh & rasa yang
hambar. Namun, hanya mengonsumsinya selama dua bulan, bisa menghilangkan tumor .
Harapan Obat Kanker
Untuk menjadi obat kanker yg teruji dengan-cara klinis, flora
Bajakah masih butuh proses panjang. Namun kita perlu mengapresiasi penelitian
anak bangsa yg membawa harapan atas salah satu problem krusial kesehatan
masyarakat ini. Pasalnya kanker diketahui sebagai pembunuh nomor satu di dunia.
Saat ini, biasanya pengobatan kanker dijalankan dengan
kemoterapi atau operasi. Semoga ke depan Bajakah menjadi obat yg gampang
digunakan sebagai penyembuh kanker. Dan bekerjsama Allah menyediakan obat
untuk seluruh jenis penyakit.
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ
لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan sebuah penyakit, melainkan
Dia pula menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari)
إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ
لَهُ شِفَاءً أَوْ قَالَ دَوَاءً إِلاَّ دَاءً وَاحِدًا. قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا هُوَ قَالَ الْهَرَمُ
“Sungguh Allah tak meletakkan penyakit melainkan menaruh obatnya kecuali satu penyakit.” Para sahabat mengajukan pertanyaan, “Penyakit apa itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Ketuaan.” (HR. Tirmidzi)
Demikian wacana bajakah mulai dr profil tanaman hingga kandungan & tahap uji cobanya menjadi obat kanker. [Wargamasyarakat]