Bag X, Teknis Budidaya Tanaman Karet

PASCA PANEN/PENAMPUNGAN HASIL
Lateks yang dihasilkan, kualitasnya sungguh dipengaruhi oleh penanganan lateks mulai dari penyadapan sampai dengan pengolahan. Mutu Bahan Olah Karet dapat dilihat lewat DRC (Dry Rubber Contain) atau KKK (Kadar karet kering). Semakin tinggi nilai DRC maka mutu Bahan Olah Karet akan kian baik pula.

Untuk menemukan bahan olah yang berkualitas ada beberapa hal yang mesti diamati adalah :

  • Bahan pembeku yang dipakai harus dalam takaran yang sempurna.
  • Tidak ditambah bahan-bahan non karet dalam pembekuan
  • Tempat penyimpanan mesti teduh dan ternaungi
  • Tidak boleh direndam.
  • Tempat pengumpulan mesti terdapat sirkulasi udara yang baik.

Jenis Bahan Olah Karet yang dikenal adalah :

1. Lateks kebun
Lateks kebun adalah getah yang diperoleh dari pohon karet (Hevea brasiliensis M.) melalui pelukaan kulit, berupa cairan berwarna putih dan berbau segar. Lateks kebun ini memiliki komposisi berupa gabungan partikel karet dan bahan karet. Bahan bukan karet berbentukprotein, karbohidrat, lemak da ion-ion logam yang mampu menjadi media berkembang bakteri. Oleh sebab itu, penanganan lateks mulai dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik harus dilaksanakan dengan baik agar bahan olah karet yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang dikehendaki.

BAGIAN TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET 

Prisip penanganan bahan olah karet diantaranya yakni menjaga kebersihan setiap perlengkapan yang digunakan dalam proses penyadapan hingga pengangkutan ke pabrik. Selain itu, penambahan bahan pengawet juga mesti sesuai dengan jenis produk yang mau dihasilkan penyimpanan lateks kebun yaitu dengan memakai tangki berkapasitas 1000 kg dan diaduk dengan 7 kg amonia yang dilarutkan dalam 400 – 600 cc zat anti busuk yang berfungsi untuk menghalangi koagulasi. Getah yang mau dimasukkan kedalam tangki adalah getah yang memiliki DRC 100 yang diukur dengan Metrolug.

  Defenisi Recam Medik

2. Lump
Lump adalah gumpalan karet di dalammangko sadap atau penampung lain yang diproses dengan cara penggumpalan dengan asam semut atau bahan penggumpal lain atau penggumpalan alami.Penggumpalan dilakukan dengan menyertakan materi penggumpal larutan 5% ke dalam mangko sesudah pohon dideres dengan dosis 60 – 80 ml/l lateks. Produksi per pohon berkisar antara 150 – 350 ml sehingga penambahan penggumpal per mangko yakni 10 – 25 ml.

Labu semprot dan botol air baterai mampu dipakai untuk keperluan ini, ialah dengan memencet botol yang berisi bahan penggumpal. Pemencetan diadaptasi dengan ukuran lobang yang dibuka (biasanya 1 kali pencet akan keluar 5 ml, jadi cukup dengan 2 – 5 kali pencet). Penambahan penggumpal lebih baik dikerjakan setelah lateks berhenti menetes dari bidang sadap, sehingga volume setiap mangko lebih gampang ditaksir. Pengutipan lum mangko di lapangan dapat dilakukan pada sore hari atau pada dikala akan menderes kembali. Lump mangko yang sudah terkumpul harus disimpan diatas anjang-anjang kayu supaya air didalam koagulum dapat menetes dan kebersihan lebih tersadar. Begitu seterusnya sampai dikala pemasaran.

3. Slab
Slab ialah gumpalan yang berasal dari lateks kebun yang sengaja digumpalkan dengan asam semut atau materi penggumpal lain atau dari lump mangkok segar yang derekatkan dengan atau tanpa lateks. Untuk membuat slab, terlebih dahulu lateks kebun dikutip dan dikumpulkan kemudian digumpalkan dengan materi penggumpal dengan dosis mirip pembuatan lump mangkok.

Bentuk slab yang di hasilkan tergantung ukuran dan tempat mencetaknya. Pencetakan mampu dijalankan dalam kotak aluminium atau kayu atau yang yang dibuat dari semen atau mampu pula dibuat lobang sisi empat pada tanah tetapi harus dilapisi plastik. Biasanya, ukuran yang banyak digunakan adalh 40 x 40 x 6 cm, sehingga volume kayu lateks yang digumpalkan sekitar 15 liter. Slab yang dihasilkan juga mesti disimpan seperti lump mangkok. Slab juga mesti dijaga kebersihannya dan jangan sampai menyertakan materi pengotor.

  Makalah Perbandingan Psikologi Komunikasi Lazim Dan Islam Dan Kesanggupan Manusia Menurut Al-Qur'an (Psikologi Komunikasi Dakwah)

Sleb tipis dibentuk dari lateks atau campuran lateks dengan lum mangkok yang dibekukan. Proses pembuatan sleb tipis di TPH (Tempat Penampungan Hasil) ialah sebagai berikut:

  • Lump disusun rata di dalam bak pembeku atau kolam pembeku saja tanpa lum.
  • Penambahan Coatex SP 5 % ke dalam lateks kebun dengan dosis 60 ml per liter kemudian dicampur.
  • Larutan yang sudah diaduk di tuangkan ke dalam kolam pembeku lalu dicampur merata
  • Lebih kurang 2-3 jam lateks yang sudah menggumpal diangkat dan disimpan dalam rak penyimpanan.