Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pagi ini begitu cerah sekali cuacanya. Sehari kemarin agak mendung tebal dan hujan gerimis di siangnya. Cerahnya cuaca menjadi penyemangat kita untuk senantiasa belajar perihal ilmu tajwid. Sebagaimana kali ini kami akan menuliskan hasil analisis hukum tajwid Al-Quran Al-Fath ayat 29 lengkap dengan penjelasannya. Sebuah ayat yang tidak mengecewakan panjang. Namun, sering dibaca oleh imam dalam shalat berjamaah. Sehingga para makmum pun sering pula mendengarkannya. Semakin baik jikalau kita bisa mengenali aturan tajwid di dalam ayat itu. Dengan begitu dikala kita membaca sendiri maka akan gampang untuk menjadi lebih baik lagi kualitas bacaan kita. Baiklah marilah kita simak uraiannya berikut.
Berikut ini klarifikasi dari nomor-nomor di atas yakni:
1. Ghunnah alasannya mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
2. Idgham bilaghunnah karena aksara dal berharakat dhamah tanwin bertemu aksara ra bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
3. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad sin berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah lam berharakat dhamah. Cara membacanya tebal.
5. Alif lam syamsiyah karena karakter alif lam berjumpa aksara syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
6. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad shilah thawilah alasannya karakter ha (kata ganti) bertemu dengan karakter hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
8. Mad wajib muttashil sebab sebab aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
9. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam berjumpa karakter kaf. Dibaca secara terperinci.
10. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, aksara bersukun, karakter yang diwaqaf, dan karakter bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad wajib muttashil sebab alasannya adalah huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
12. Mad lin alasannya adalah huruf ya sukun didahului oleh abjad ba berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
13. Idzhar syafawi karena karakter mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya dengan terperinci.
14. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan aksara ra. Cara membacanya dengan jelas.
16. Ikhfa alasannya adalah abjad ‘ain berharakat fathah tanwin bertemu abjad sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati karakter syin.
Baca juga postingan : Doa Bangun Tidur Lengkap Arab Latin dan Artinya.
17. Idgham bighunnah sebab aksara dal berharakat fathah tanwin berjumpa karakter ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
18. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
19. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ghain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Idgham bighunnah sebab karakter lam berharakat fathah tanwin bertemu aksara mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
21. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
22. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Ikhfa karena aksara nun berharakat fathah tanwin bertemu karakter sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati karakter syin.
24. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter sin berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun berjumpa dengan aksara fa. Cara membacanya dengan terang.
27. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad jim berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Idgham mislain karena aksara mim bersukun berjumpa huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
30. Idzhar sebab abjad nun sukun berjumpa karakter hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
31. Alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam berjumpa abjad syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin ).
32. Mad arid lissukun alasannya adalah karakter mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
33. Qalqalah kubra sebab abjad qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
Untuk lanjutan ayatnya yaitu:
Berikut ini informasi lengkap dari nomor-nomor di atas :
34. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun berjumpa dengan abjad fa. Cara membacanya dengan jelas.
36. Alif lam syamsiyah sebab aksara alif lam bertemu aksara syamsiyah ta. Dibaca idgham (masuk ke huruf ta ).
37. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
38. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun berjumpa dengan abjad fa. Cara membacanya dengan jelas.
39. Alif lam qamariyah sebab huruf alif lam berjumpa huruf hamzah. Dibaca secara terang.
40. Ikhfa alasannya adalah abjad nun sukun bertemu huruf jim. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati karakter jim.
41. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara jim berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga postingan : Doa Mohon Petunjuk Lengkap Latin dan Artinya.
42. Idzhar sebab karakter ‘ain berharakat kasrah tanwin berjumpa huruf hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
43. Qalqalah sughra alasannya karakter qalqalah tha berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
44. Mad shilah qashirah sebab aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan karakter selain hamzah. Dalam hal ini bertemu aksara wau. Cara membacanya panjang 2 harakat.
45. Mad badal alasannya adalah aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
46. Mad shilah qashirah alasannya adalah karakter ha (kata ganti) berjumpa dengan huruf selain hamzah. Dalam hal ini berjumpa aksara wau. Cara membacanya panjang 2 harakat.
47. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
48. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
49. Mad shilah qashirah karena aksara ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Dalam hal ini berjumpa huruf wau. Cara membacanya panjang 2 harakat.
50. Alif lam syamsiyah alasannya adalah huruf alif lam bertemu aksara syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke huruf zai ).
51. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ra berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
52. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ghain berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
53. Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam bertemu abjad kaf. Dibaca secara terperinci.
54. Mad arid lissukun sebab aksara mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
55. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah dal berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
56. Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa abjad syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
57. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
58. Mad badal karena karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga artikel : Doa Berlindung Dari Malas Lengkap Latin dan Artinya.
59. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
60. Ada dua aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam bertemu abjad syamsiyah shad. Dibaca idgham (masuk ke aksara shad ). Kedua, mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf shad berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
61. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ha’ berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
62. Idzhar sebab aksara nun sukun berjumpa huruf ha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
63. Idgham mislain sebab huruf mim bersukun berjumpa abjad mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
64. Idgham bighunnah karena aksara ta berharakat fathah tanwin bertemu karakter wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
65. Qalqalah sughra karena aksara qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
66. Idzhar karena huruf ra berharakat fathah tanwin berjumpa aksara ‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
67. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad zha berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
68. Mad ‘iwadh karena mim berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Memang begitu panjang lebar penjelasannya. Tetapi itu tidaklah duduk perkara. Kita semua menghendaki penjelasan mirip itu. Dengan begitu kita akan menerima banyak manfaatnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.