Kalian pasti telah tahun bahwa salah satu jenis batuan di bumi ini berdasarkan genesanya yakni batuan sedimen. Baca juga: Siklus Batuan.
Pada ketika sedimen itu diendapakan, sesuai dengan prinsip aturan alam ialah material yang lebih berat akan terendapkan apalagi dahulu dibandingkan yang lebih ringan sesuai dengan kecepatan atau media pembawanya.
Mekanisme dan kondisi lingkungan pengendapan terekam dalam sedimen meski telah mengalami diagenesa menjadi batuan sedimen.
Dengan membandingkan dengan proses yang berlangsung dikala ini dan prinsip “The present is the key to the past” maka mampu dikenali keadaan dan prosedur dikala pengendapan suatu lapisan sedimen jutaan tahun kemudian.
Kecepatan pengendapan material sedimenn tergantung pada besar butir partikelnya. Menurut Hukum Stoke:
Dimana v ialah kecepatan pengendapan, c adalah konstanta dan r adalah garis tengah butiran partikel. Pada pertengahan masa 17 Nicolaus Steno mengamati bahwa sedimen terkumpul oleh proses pengendapan melalui sebuah medium, air atau angin.
Endapan ini membentuk lapisan-lapisan mendatar atau horizontal, yang terendapkan dulu berada bab bawah dan yang kemudian ada di atas. Baca juga: Klasifikasi Batuan Beku
diketahui dengan Hukum Steno:
 |
| Batuan Sedimen berlapis-lapis, pic:https://upload.wikimedia.org/ |
1.Hukum superposisi, yang menyatakan bahwa dalam urutan batuan yang belum mengalami perubahan (dalam kondisi wajar ), batuan yang tua ada dibawah dan yang muda berada di atas.
2.Hukum horizontalitas, pada mulanya sedimen diendapkan sebagai lapisan-lapisan mendatar. Apabila dijumpai lapisan yang miring, mempunyai arti sudah mengalami deformasi, terlipat atau tersesarkan.
3.Hukum kemenerusan lateral (lateral continuity), menyatakan bahwa pengendapan lapisan batuan sedimen menyebar secara mendatar, hingga menipis atau menghilang pada batas cekungan dimana dia diendapkan.
Ketiga prinsip dasar ini sangat membantu dalam mempelajari atau menentukan urutan umur lapisn-lapisan batuan sedimen. Baca juga: Genesa batuan sedimen