Penulisan alamat (dalam) surat dikelola sebagai berikut:
a. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih menguntungkan ketimbang dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak ada. Kaprikornus, alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal sebab tempatnya cukup leluasa.
b. Alamat surat tidak diawali kata terhadap alasannya kata tersebut berfungsi selaku penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat pengirim pun tidak didahului kata dari alasannya adalah kata dari berfungsi selaku penghubung intrakalimat yang menyatakan asal).
c. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (dibarengi titik) atau Yang terhormat (tidak dibarengi titik).
d. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.
e. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya, mirip Drs., Ir., dan Drg., kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Demikian juga, bila alamat yang dituju itu mempunyai pangkat, mirip sersan atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu atau Saudara tidak digunakan. Jika yang dituju adalah jabatan orang tersebut mirip eksekutif PT atau kepala instansi tertentu, kata sapaan Bapak, Ibu, atau Sdr. tidak berimpit dengan gelar, pangkat, atau dengan jabatan.
Perhatikan acuan penulisan alamat yang benar:
Yth. Bapak Syakuro, B.A.
Yth. Bapak Darwino
Yth. Ir. Mariani
Yth. Kepala Desa Tajur
Yth. Kapten Sum.o
f. Penulisan kata jalan tidak singkat. Kemudian, nama gang, nomor, RT, dan RW biasanya dituliskan lengkap dengan huruf kapital setiap awal kata. Selanjutnya, nama kota dan provinsi dituliskan dengan karakter awal kapital, tidak perlu digarisbawahi atau diberi tanda baca apa pun. Seperti pada alamat pengirim, pada alamat yang dituju pun perlu dicantumkan aba-aba pos jikalau kota tersebut sudah memilikinya untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian surat Anda ke alamat yang dituju.
Perhatikan teladan penulisan alamat di bawah ini:
Yth. Kepala Biro Umum
Departemen …..
Jalan Menteng Raya No. 5
Jakarta Pusat 12254
Adakalanya alamat yang dituju oleh penulis tidak terperinci. Misalnya, penulis surat tidak tahu persis terhadap siapa surat tersebut dialamatkan, apakah terhadap eksekutif, terhadap sekretarisnya, ataukah terhadap kepala bab personalianya.
Kalau demikian permasalahannya, penulis surat harus memakai alamat yang umum saja, seperti pimpinan sehingga alamat itu, misalnya, ditulis selaku berikut:
Yth. Pimpinan Pabrik Minyak Lam Kiau
Jalan Tabing No. 10
Padang
Jika kita berkirim surat kepada seseorang berdasarkan iklan surat kabar, mirip iklan dalam Kompas atau dalam Suara Pembaharuan, hendaklah surat itu ditujukan terhadap pemasang iklan tersebut, dan bukan kepada iklannya. Oleh alasannya adalah itu, alamat yang benar menurut kaidah bahasa yaitu alamat yang ditujukan terhadap pemasangnya, seperti pola berikut :
Yth. Pemasang Iklan
pada harian Kompas
Kotak Pos 2619 Jakarta 10001
di Bawah No. 658
Dalam alamat yang dituju kadang kala dipakai singkatan u.p. (untuk perhatian). Bentuk kependekan u.p. (u kecil diberi titik dan p kecil diberi titik) dipakai di depan nama bab dari sebuah instansi apabila persoalan surat dipandang cukup mampu diatasi oleh pejabat yang tercantum sehabis u.p. tanpa diharapkan penentuan keb.aksanaan pribadi pemimpin/kepala instansi yang bersangkutan.
Misalnya :
Misalnya :
Yth. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
u.p. Kepala Subbagian Keuangan
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta 13220