Asas kewarganegaraan – Secara lazim pengertian kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara orang-orang dengan negara yang mengakibatkan orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Umumnya, tanda ikatan hukum mencakup akta kelahiran, surat pernyataan, dan bukti kewarganegaraan.
Warga negara memang menjadi salah satu komponen negara. Tanpa adanya warga maka tidak ada sebuah negara. Pendidikan kewarganegaraan pun menjadi salah satu ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah dan menjadi penting sebab terkait dengan pengertian pengetahuan kebangsaan.
Adapun hal-hal tentang kewarganegaraan di Indonesia sudah dikontrol dalam UU No. 12 Tahun 2006 perihal Kewarganegaraan Republik Indonesia. Yang dikelola dalam undang-undang tersebut tidak cuma terkait definisi, fungsi atau hak dan kewajiban, tetapi juga terkait asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia.
Seperti dikenali jikalau ada dua jenis asas kewarganegaraan yang diakui di dunia adalah asas ius sanguinis berdasarkan faktor keturunan, serta asas ius soli berdasarkan aspek kedaerahan. Selain itu juga ada penggunaan istilah apatride dan bipatride terkait asas kewarganegaraan yang digunakan.
(baca juga hak dan keharusan warga negara)
Daftar Isi
Asas Kewarganegaraan
Secara umum asas kewarganegaraan dibagi menjadi dua macam, yaitu asas ius sanguinis dan asas ius soli. Berikut penjelasan macam-macam asas kewarganegaraan beserta pengertian dan contohnya.
1. Asas Ius Sanguinis (Asas Keturunan)
Asas kewarganegaraan suatu negara yang ditetapkan berdasarkan keturunan darah orang tuanya disebut asas ius sanguinis atau asas keturunan. Artinya kewarganegaraan seorang anak mengikuti kewarganegaraan orang tuanya, tanpa memperhatikan dimana anak itu lahir.
Contohnya : Seorang anak dilahirkan di negara Australia, sedangkan kewarganegaraan orang tuanya yakni Indonesia. Maka anak tersebut berkewarganegaraan Indonesia, meski lahir di Australia.
Negara yang menerapkan asas sanguinis antara lain ialah Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Italia, Portugal, Spanyol, Polandia, Belgia, Korea Selatan dan lain-lain.
2. Asas Ius Soli (Asas Kedaerahan)
Asas kewarganegaraan menurut kawasan kelahiran disebut juga dengan perumpamaan asas ius soli atau asas kedaerahan. Artinya kewarganegaraan seorang anak tergantung kawasan ia dilahirkan dan tidak memperhatikan kewarganegaraan kedua orang tuanya.
Contohnya : Seorang anak dilahirkan di negara Australia, sedangkan kewarganegaraan orang tuanya ialah Indonesia. Maka anak tersebut berkewarganegaraan Australia, meski orang tuanya Indonesia.
Negara yang menerapkan asas sanguinis antara lain yakni Amerika Serikat, Brasil, Kolombia, Panama, Argentina, Kosta Rika, Pakistan, Guatemala, Kanada dan lain-lain.
Status Kewarganegaraan Penduduk
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius sanguinis maupun asas ius soli mampu menyebabkan dua kemungkinan status kewarganegaraan seorang masyarakatdi antaranya ialah:
1. Apatride
Pengertian apartide adalah saat seorang masyarakatsama sekali tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini terjadi ketika seseorang dari keturunan negara berasas ius soli lahir di negara yang berasas ius sanguinis. Maka orang tersebut tidak memiliki kewarganegaraan sama sekali.
Contohnya : Seorang anak lahir di negara Jepang yang menganut asas ius sanguinis, padahal orang tuanya berkewarganegaraan Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Anak tersebut tidak menjadi warga negara Jepang alasannya menganut asas keturunan, tetapi juga tidak menjadi warga negara Amerika Serikat karena menganut asas kedaerah. Akibatnya anak tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan sama sekali.
2. Bipatride
Pengertian bipatride yakni saat seorang masyarakatyang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus atau kewarganegaraan ganda. Hal ini terjadi ketika seseorang dari keturunan negara berasas ius sanguinis lahir di negara yang berasas ius soli. Maka orang tersebut mempunyai kewarganegaraan ganda.
Contohnya : Seorang anak lahir di negara Amerika Serikat yang menganut asas ius soli, padahal orang tuanya berkewarganegaraan Jepang yang menganut asas ius sanguinis. Anak tersebut menjadi warga negara Amerika Seriakt alasannya menganut asas kedaerahan, serta juga menjaadi warga negara Jepang alasannya adalah menganut asas keturunan. Akibatnya anak tersebut mempunyai kewarganegaraan ganda.
Dalam menetukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara umumnya menggunakan dua stelsel, adalah :
- Stelsel aktif yakni saat seseorang harus melaksanakan langkah-langkah hukum tertentu secara aktif untuk mampu menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
- Stelsel pasif adalah ketika seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melaksanakan sutu langkah-langkah aturan tertentu (naturalisasi istimewa).
Terkait dengan stelsel aktif dan stelsel pasif, seorang warga negara dalam suatu negara mempunyai dua hak di antaranya ialah :
- Hak opsi, adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
- Hak repudiasi, yakni hak untuk menolak sebuah kewarganegaraan (stelsel pasif)
Asas Kewarganegaraan Indonesia
Lantas apa asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia? Hal-hal terkait asas kewarganegaraan di Indonesia sudah dikelola dalam undang-undang, tepatnya pada UU No. 12 Tahun 2006 wacana Kewarganegaraan Republik Indonesia yang menjelaskan bahwa Indonesia didalam penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:
- Asas ius sanguinis
- Asas ius soli secara terbatas
- Asas kewarganegaraan tunggal
- Asas kewarganegaraan ganda terbatas
Nah itulah penjelasan mengenai asas kewarganegaraan, baik jenis-jenis asas kewarganegaraan, status kewarganegaraan penduduk serta asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia. Semoga mampu menjadi referensi dan menambah wawasan.
Facebook