Bangsa Indonesia menduduki wilayah kepulauan yg amat luas, dengan-cara umum berisi masyarakat yg berlainan suku, kebudayaan, & keyakinan yg berlainan. Sepanjang sejarah, penduduk Nusantara pula dikenal mempunyai mobilitas tinggi di lautan antar pulau. Sehingga timbul banyak pertimbangan mengenai asal-undangan nenek moyang Bangsa Indonesia. Para ahli beropini bahwa manusia-insan di seluruh dunia memiliki asal yg sama. Mengingat bahwa manusia semula berjumlah sedikit kemudian menjadi banyak & mampu menyebar ke aneka macam daerah.
Banyak pertimbangan yg timbul bahwa orang Indonesia hampir semuanya merupakan pendatang dr daerah yg berbeda-beda. Sehingga melahirkan penduduk yg beragam. Adapun teori-teori yg timbul yaitu selaku berikut.
Daftar Isi
Teori-Teori Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Teori-teori utama yg timbul berkenaan dgn asal-undangan nenek moyang bangsa Indonesia didasarkan dr kesamaan bentuk fisik, kemudian kesamaan akar bahasa yg dipergunakan. Dengan ini para andal lebih gampang menjabarkan asal dr orang-orang Indonesia yg dianggap pendatang di Nusantara pada masa lampau.
1. Teori Yunan
Teori ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dr daerah Yunan, Cina Selatan. Masyarakat Yunan diandalkan tiba dengan-cara bergelombang ke Asia Tenggara lewat sungai-sungai besar seperti Mekhong & Chao Praya & berlanjut terus ke kepulauan. Kedatangannya ke Nusantara dibagi menjadi dua cuilan yakni Proto Melayu & Deutro Melayu.
Proto Melayu adalah gelombang pertama yg datang sekitar tahun 3000 hingga 1500 SM. Membawa kebudayaan neolitikum & memakai bahtera bercadik satu. Sementara Deutro Melayu datang belakangan pada 1500-500 SM. Gelombang kedua ini membawa kebudayaan yg lebih modern, & memperkenalkan perahu bercadik dua. Proto Melayu diperkirakan berciri fisik mirip halnya ras Austronesia atau Negroid, sementara Deutro Melayu berciri fisik Melanesia atau Mongoloid.
Perpindahan ke selatan ini diandalkan didasari oleh adanya tekanan dr bangsa-bangsa yg lebih berpengaruh di kawasan utara. Perpindahan dr daerah utara ke selatan ini pula terjadi di daerah lain, misalnya Bangsa Arya yg mengalahkan Bangsa Dravida di Sungai Indus. Teori ini didukung antara lain oleh R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, & J.R. Logon.
1. Teori Nusantara
Teori Nusantara menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dr Nusantara sendiri. Hal ini diilhami oleh pengertian bahwa masyarakat Nusantara mempunyai kebudayaan yg tinggi semenjak dahulu. Masalah kesamaan kebahasaan dgn daerah lain dianggap sebagai kebetulan alasannya adalah mobilitas masyarakat Nusantara yg amat tinggi. Penemuan fosil-fosil manusia purba mirip Homo Wajakensis dan Homo Soloensis menjadi bukti bahwa salah satu keturunan tertua manusia berasal dr Nusantara. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, & Gorys Keraf.
3. Teori Out of Africa
Teori ini mempercayai bahwa asal-seruan masyarakat Nusantara, bahkan insan-insan di banyak wilayah lain berasal dr Afrika. Perpindahan manusia Afrika menuju Asia Barat ini dimulai sekitar 50.000-70.000 tahun yg lalu, tatkala bumi memasuki akhir masa glasial. Dunia pada masa ini mempunyai maritim yg dangkal, sehingga memungkinkan manusia berpindah melalui daratan gres atau bahtera sederhana. Migrasi ini berpindah mengikuti daratan Asia hingga ke kepulauan Nusantara & Australia. Teori ini didasarkan pada kajian ilmu genetika melalui observasi DNA mitokondria baik pria maupun wanita.
Teori Out of Africa ini pula mampu diteruskan dgn munculnya peradaban-peradaban antik pertama di Asia Barat & Afrika Utara. Munculnya peradaban pertama di Sungai Nil & Sungai Eufrat-Tigris bisa saja dihuni oleh penduduk yg tiba dr Benua Afrika.
4. Teori Out of Taiwan
Teori ini menempatkan Kepulauan Formosa atau Taiwan Modern sebagai asal utama manusia di Nusantara. Teori ini membantah adanya kesamaan kromosom antara penduduk Nusantara & penduduk Tiongkok, pada sisi yg lain ada kesamaan akar bahasa dgn masyarakat Austronesia yg dahulu menduduki Formosa. Sehingga penunjang teori ini menganggap bahwa penduduk Nusantara mempunyai akar leluhur yg tiba dr Formosa. Penduduk Taiwan ini berpindah ke selatan melalui lautan, tiba pertama di Filipina & kemudian terus berlanjut ke kepulauan Nusantara.
Penduduk Formosa yg bermigrasi ke Nusantara ini disinyalir sebagai leluhur dr penduduk Filipina Selatan-Sulawesi hingga ke Nusa Tenggara yg sepanjang sejarah dikenal selaku pelaut ulung. Penduduk di daerah Sulu, Minahasa, Bone, Bajo, Bugis, & Makassar dikenal selaku penjelajah lautan Nusantara.
Perbandingan Antar Teori
Dari keempat teori di atas, dapat digarisbawahi bahwa dominan dr pendapat perihal asal-seruan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dr daerah lain. Berakibat pada teori semacam ini jauh lebih populer. Namun keberadaan teori yg mendukung keberadaan manusia Indonesia orisinil pula tak dapat diabaikan.
Penemuan Pithecantropus Erectus yg dianggap punah & tak memiliki penerus menjadi pertimbangan bahwa penduduk Indonesia mempunyai akar leluhur orisinil. Meskipun tak dapat dinafikan pula bahwa gelombang migrasi penduduk dr luar Nusantara pula terjadi di masa lalu.
Secara biasa dgn argumentasinya masing-masing, tak ada teori yg jauh mengungguli usulan yg lain dikarenakan sumber-sumber riil yg bisa membantah teori lain tak didapatkan. Meskipun Teori Yunan lebih banyak dipahami di Indonesia, bahkan telah dimasukkan ke pelajaran di sekolah-sekolah.
Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.
Alumni Sejarah FIB UI
Lihat pula bahan Sejarah lainnya di Wargamasyarakat.org: