Aritmatika sosial merupakan suatu peneraapan dr dasar-dasar perhitungan matematika yg ada di dlm kehidupan sosial sehari-hari.
Sebagai acuan acara perdagangan, perbankan & yg lainnya.
Untuk mengetahui aritmetika sosial kalian pula harus memahami apalagi dulu materi tentang aljabar, operasi hitung potongan & persen sehingga akan membuat lebih mudah kalian untuk memahani materi ini.
Nilai Keseluruhan & Nilai Per-Unit
Nilai keseluruhan merupakan nilai total dr semua unit yg ada, sementara nilai per-unit merupakan nilah per satu satuan dr barang atau produk.
Sebagai acuan:
Diketahui harga dr setiap unit laptop yakni Rp 4.000.000. Sebuah perusahaan akan membeli 12 laptop untuk operasional kerja.
Maka, hitunglah nilai keseluruhan serta nilai per-unit?
Jawab:
- Nilai per-unit = Rp 4.000.000
- Nilai keseluruhan = 12 x Rp 4.000.000 = Rp 48.000.000
Harga Penjualan, Laba, & Rugi
Di dlm dunia perdagangan sangat populer dgn perumpamaan keuntungan & rugi.
Laba serta Rugi sangat bergantung pada harga pembelian serta harga penjualan.
Adapun rumus dr laba & rugi, antara lain:
Laba:
Rugi:
Sebagai acuan:
Terdapat sorang pedagang beras yg membeli 1 ton beras seharga Rp 9.150.000.
Kemudian beras tersebut akan dijual kembali dgn harga Rp 9.500 per kg.
Untuk memasarkan beras itu, si pedagang tersebut harus menawarkan plastik selaku pembungkus dgn harga Rp 67.000.
Tentukanlah berapa laba & rugi penjual beras tersebut?
Jawab:
Harga beli beras per kg = Harga beli beras + Plastik pembungkus
= Rp 9.150.000 + Rp 67.000
= Rp 9.217.000/ton
= Rp 9.217/kg
Harga jual per kg = Rp 9.500/kg
Harga jual lebih tinggi ketimbang harga beli, sehingga pedagang beras tersebut mengalami keuntungan atau untung.
Laba = Rp 9.500 – Rp 9.217
= Rp 283/kg = Rp 283.000/ton
Persentase Aritmatika Sosial
Persentase Laba & Rugi
Untuk mengukur penampilan dr penjualan pada umumnya para pedagang akan mengkalkulasikan persentase keuntungan & pula kerugian.
Rumus Persentase Laba & Rugi yaitu:
Persentase keuntungan atau rugi = laba atau rugi / harga pembelian x 100%
Sebagai pola:
Dengan memakai pola di atas, hitunglah persentase keuntungan yg diperoleh oleh pedagang beras tersebut?
Jawab:
Persentase laba = Rp 283/ Rp 9.217 x 100%
= 3.07%
Persentase Keuntungan
Persentase Keuntungan digunakan guna mengetahui persentase keuntungan dr sebuah penjualan pada nilai modal yg dikeluarkan.
Adapun rumus untuk mencari besar keuntungan dr suatu penjualan yaitu:
Dibaca: Untung sama dgn Harga Jual dikurangi Harga Beli. (Harga jual > dr Harga beli)
Sementara untuk rumus mencari persentasi keuntungan dr sebuah penjualan yakni:
Dibaca: Persentase Keuntungan sama dgn Besar Keuntungan dikali 100% kemudian dibagi Harga Beli. (Hasilnya dlm bentuk Persen(%))
Keterangan:
U = Untung
HJ = Harga Jual
HB = Harga Beli
PU = Persentase Keuntungan
Sebagai acuan:
Bapak Gilang membeli sepeda motor bekas seharga Rp. 4.000.000,-. Satu ahad selanjutnya sepeda motor tersebut di jual kembali dgn harga Rp. 4.250.000.
Maka, hitunglah persentase keuntungan yg diperoleh Bapak Gilang dr hasil menjual motornya!
Jawab:
Diketahui:
Harga Beli (HB) = Rp. 4.000.000,-
Harga Jual (HJ) = Rp. 4.200.000,-
Ditanyakan Persentase Keuntungan (PU)…?
Penyelesaian:
U = HJ – HB
U = Rp. 4.200.000 – Rp. 4.000.000,-
U = Rp. 200.000
Besar keuntungan Bapak Gilang yaitu Rp. 200.000, sehingga persentase manfaatnya adalah:
PU = (U x 100%) : HB
PU = (200.000 x 100%) : 4.000.000
PU = 20.000.000 : 4.000.000 = 5%
Sehingga, persentase keuntungan yg diperoleh Bapak Gilang dr hasil menjual motornya adalah sebesar 5%.
Persentase Kerugian
Persentase kerugian dipakai guna mengenali persentase kerugian dr sebuah penjualan pada nilai modal yg dikeluarkan.
Adapun rumus untuk mencari besar kerugian dr sebuah penjualan yaitu:
Dibaca: Rugi sama dgn Harga Beli dikurangi Harga Jual. (Harga Beli > dr Harga Jual)
Sementara untuk mencari persentasi kerugian dr suatu penjualan, rumusnya ialah:
Dibaca: Persentase Kerugian sama dgn Besar Kerugian dikali 100% berikutnya dibagi Harga Beli. (Hasilnya dlm bentuk Persen(%))
Keterangan:
R = Untung
HJ = Harga Jual
HB = Harga Beli
PR = Persentase Kerugian
Sebagai contoh:
Pak Putra membeli suatu kendaraan beroda empat bekas seharga Rp. 40.000.000,-. Satu tahun selanjutnya kendaraan beroda empat tersebut di jual kembali seharga Rp. 36.000.000,-.
Hitunglah persentase kerugian Pak Putra dr hasil pemasaran mobil tersebut!
Jawab:
Diketahui:
Harga Beli (HB) = Rp. 40.000.000,-
Harga Jual (HJ) = Rp. 36.000.000,-
Ditanyakan Persentase Kerugian (PR)…?
Penyelesaian:
R = HB – HJ
R = Rp. 40.000.000 – Rp. 36.000.000,-
R = Rp. 4.000.000
Besar kerugian Pak Hilman yaitu Rp. 4.000.000, sehingga persentase kerugiannya adalah:
PR = (R x 100%) : HB
PR = (4.000.000 x 100%) : 40.000.000
PU = 400.000.000 : 40.000.000 = 10%
Sehingga persentase kerugian dr Pak Putra Hilman dr hasil menjual mobilnya yaitu sebesar 10%.
Menghitung Harga Pembelian & Penjualan
Pernahkah kalian mendengar seseorang pedagang yg menyebutkan bahwa keuntungan saya penjualan hingga 50%.
Lantas apa sih artinya?
Artinya bila keuntungan yg diperoleh oleh seorang pedagang tersebut setengah dr harga pembelian. Maka dr itu, untuk mengetahui lebih terperinci tentang hal ini, yuk perhatikan acuan di bawah ini:
Sebagai pola:
Pak Setiawan memasarkan rumah dgn keuntungan sebesat 15%. Pada mulanya, Pak Setiawan membeli rumah tersebut dgn harga Rp 300.000.000.
Maka hitunglah harga penjualannya?
Jawab:
Persentase keuntungan = (Harga penjualan – Harga Pembelian)/ Harga pembelian x 100%
15% = (Harga pemasaran – 300.000.000) / 300.000.000 x 100%
Harga pemasaran = (15% x 300.000.000) + 300.000.000
= 45.000.000 + 300.000.000
= Rp 345.000.000
Rabat, Bruto, Tara, & Neto Aritmatika Sosial
Rabat
Rabat atau yg pula biasa disebut dgn diskonbisa didefiniskan selaku potongan harga atau penghematan dr harga yg seharusnya dibayar.
Sebagai pola:
Dalam suatu Mall bertuliskan harga pada barang diskon 30% untuk tas dgn harga permulaan Rp 180.000.
Hitunglah berapa harga tas tersebut setelah memperoleh diskon?
Jawab:
Harga tas setelah didiskon = Rp 180.000 – (30% x Rp 180.000)
= Rp 126.000
Bruto, Tara, & Neto
Pengertian dr ketiga istilah tersebut yakni:
- Bruto: berat kotor atau berat barang yg ditambah dgn berat pembungkus.
- Neto: berat barang saja.
- Tara: berat aksesori contohnya kotak atau pembungkus.
Bruto = Neto + Tara
Pajak & Bunga Tabungan
Pajak
Pajak merupakan iuran wajib penduduk terhadap negara yg dilandasi oleh undang-undang dgn tak membalas jasa dengan-cara eksklusif yg digunakan guna membiayai pengeluaran umum serta bermaksud untuk memajukan kesejahteraan penduduk .
Sebagai teladan:
Pak Gilang ingin berbelanja kulkas dgn harga Rp 2.400.000 serta dikenai (PPn) Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%.
Berapa yg yang harus dibayarkan oleh Bapak Gilang untuk membeli kulkas tersebut?
Jawab:
PPn
= 10% x Rp 2.400.000
= Rp 240.000
Harga yg harus dibayar Pak Gilang sebesar:
= Rp 2.400.000 + Rp 240.000
= Rp 2.640.000
Bunga
Pada ketika kalian menabung di Bank maka kalian akan mendapatkan bunga.
Nah jenis bunga yg akan kita bahas merupakan bunga tunggal yakni yg memperoleh bunga cuma modalnya saja, sementara bunganya tak berbunga lagi.
Untuk rumus perkiraan bunga yakni:
Keterangan:
B = Besar bunga (dalam 1 tahun)
W= Waktu lamanya menabung (dalam tahun)
P = Persen bunga
U = Uang yg ditabung
Supaya kalian lebih memahami mengenai bunga, berikut akan kami berikan contoh soal & pembahasannya:
Contoh soal Aritmatika Sosial tentang Bunga:
Bu Afifah akan menabung di bank dgn bunga 15% setahun. Apabila yg ditabung Rp 1.250.000. Hitunglah bunga yg diterima sesudah kurun waktu 10 bulan.
Jawab:
Besar bunga 10 bulan
= 10/12 x 15% x Rp 1.250.000
= Rp 156.250
Demikianlah ulasan singkat kali ini tentang Aritmatika Sosial yg dapat kami sampaikan. Semoga ulasan di atas perihal Aritmatika Sosial dapat kalian jadikan sebagai bahan belajar kalian.