Daftar Isi
Bagaimana Perilaku Anda Didorong oleh Penghargaan Internal
Motivasi intrinsik mengacu pada perilaku yang didorong oleh penghargaan internal. Dengan kata lain, motivasi untuk terlibat dalam suatu perilaku timbul dari dalam diri individu alasannya hal itu secara alami membuat puas Anda. Ini kontras dengan motivasi ekstrinsik, yang melibatkan keterlibatan dalam perilaku untuk mendapatkan imbalan eksternal atau menyingkir dari hukuman.
Apa itu Motivasi Intrinsik?
Dalam psikologi, motivasi intrinsik membedakan antara penghargaan internal dan eksternal. Dalam “Pengantar Psikologi: Gerbang Pikiran dan Perilaku Dengan Peta Konsep,” penulis menunjukkan pemahaman arti definisi dari.
“Motivasi intrinsik terjadi saat kita bertindak tanpa imbalan eksternal yang terang. Kita cuma menikmati suatu aktivitas atau melihatnya sebagai peluang untuk mengeksplorasi, belajar, dan mengaktualisasikan kesempatankita.”
Pertimbangkan sejenak motivasi Anda membaca postingan pengertianartidefinisidari.blogspot.com, Jika Anda membacanya alasannya Anda tertarik pada psikologi dan hanya ingin tahu lebih banyak tentang topik motivasi, maka Anda bertindak menurut motivasi intrinsik.
Tetapi Anda mungkin membaca ini alasannya adalah Anda harus mempelajari info untuk kelas dan ingin menghindari nilai yang jelek. Kemudian Anda bertindak menurut motivasi ekstrinsik.
Apakah Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik?
Kapan terakhir kali Anda melaksanakan sesuatu hanya untuk kesenangan dari aktivitas itu sendiri? Ada beberapa acara yang termasuk dalam klasifikasi ini. Contohnya, Anda dapat menanam taman, melukis gambar, bermain game, menulis kisah, atau membaca buku. Kata-kata ini mungkin atau tentu tidak menghasilkan sesuatu atau dihargai dengan cara apa pun. Sebaliknya, kita melakukannya alasannya adalah kita suka, mereka menciptakan kita bahagia.
Kekuatan Kepuasan Internal
Ketika Anda mengejar-ngejar suatu aktivitas untuk kesenangan murni, Anda melakukannya alasannya Anda termotivasi secara intrinsik. Motivasi Anda untuk terlibat dalam sikap muncul sepenuhnya dari dalam dan bukan dari cita-cita untuk mendapatkan beberapa jenis penghargaan eksternal seperti kado, uang, atau kebanggaan.
Tentu saja, itu tidak bermakna bahwa sikap yang termotivasi secara intrinsik tidak datang dengan imbalannya sendiri. Penghargaan ini melibatkan penciptaan emosi positif dalam diri individu.
Kegiatan mampu mengakibatkan perasaan seperti itu dikala mereka memberi orang rasa makna seperti ikut serta dalam kegiatan sukarelawan atau gereja. Mereka mungkin juga memberi Anda rasa kemajuan saat Anda menyaksikan bahwa pekerjaan Anda meraih sesuatu yang kasatmata atau kompetensi saat Anda mempelajari sesuatu yang baru atau menjadi lebih cekatan dalam suatu peran.
Dampak Penguatan Ekstrinsik
Para peneliti telah menemukan bahwa memberikan penghargaan atau penguatan eksternal untuk aktivitas yang telah memberi penghargaan secara internal bahu-membahu dapat membuat acara tersebut kurang bermanfaat secara intrinsik. Fenomena ini diketahui sebagai imbas pembenaran yang berlebihan.
“Kenikmatan intrinsik seseorang dari suatu aktivitas memberikan pembenaran yang cukup untuk sikap mereka,” terperinci penulis Richard A. Griggs dalam bukunya Psychology: A Concise Introduction. “Dengan penambahan penguatan ekstrinsik, orang tersebut mungkin menganggap tugas itu terlalu dibenarkan dan kemudian berusaha mengetahui motivasi mereka yang bergotong-royong (ekstrinsik versus intrinsik) untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.”
Disarankan bahwa orang lebih inovatif dikala mereka termotivasi secara intrinsik.
Dalam pengaturan kerja, contohnya, produktivitas dapat ditingkatkan dengan memakai penghargaan ekstrinsik seperti bonus. Namun, kualitas bahwasanya dari pekerjaan yang dilaksanakan dipengaruhi oleh aspek intrinsik. Jika Anda melaksanakan sesuatu yang berdasarkan Anda berfaedah, mempesona, dan menantang, kemungkinan besar Anda akan menemukan inspirasi-inspirasi gres dan penyelesaian kreatif.
Motivasi Intrinsik dalam Pendidikan
Motivasi intrinsik merupakan topik penting dalam pendidikan. Guru dan desainer instruksional berupaya untuk mengembangkan lingkungan belajar yang secara intrinsik bermanfaat. Sayangnya, banyak paradigma tradisional memberikan bahwa sebagian besar siswa menilai mencar ilmu itu menjemukan sehingga mereka harus secara ekstrinsik terdorong ke dalam aktivitas pendidikan.
Dalam “Membuat Belajar Menyenangkan: Taksonomi Motivasi Intrinsik untuk Belajar,” penulis Thomas Malone dan Mark Leeper menyarankan bahwa ini tidak butuhterjadi. Mereka mengidentifikasi beberapa cara berbeda untuk menciptakan lingkungan belajar yang secara intrinsik bermanfaat.
Kegiatan secara intrinsik memotivasi jikalau “orang terlibat di dalamnya untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk menerima beberapa penghargaan eksternal atau menyingkir dari beberapa hukuman eksternal.” Kata-kata menyenangkan, mempesona, menawan, menyenangkan, dan memotivasi secara intrinsik digunakan secara bergantian untuk menggambarkan acara tersebut.
Faktor-aspek yang mereka kenali sebagai peningkatan motivasi intrinsik mencakup:
- Tantangan: Orang lebih termotivasi ketika mereka mengejar-ngejar tujuan dengan makna eksklusif dan saat mencapai tujuan itu mungkin tetapi belum pasti niscaya. Tujuan-tujuan ini mungkin juga berafiliasi dengan harga diri mereka ketika umpan balik kinerja tersedia.
- Kontrol: Orang menginginkan kendali atas diri mereka sendiri dan lingkungan mereka dan ingin menentukan apa yang mereka kejar.
- Kerjasama dan persaingan: Motivasi intrinsik dapat ditingkatkan dalam suasana di mana orang mendapatkan kepuasan dari membantu orang lain. Ini juga berlaku untuk perkara-perkara di mana mereka dapat membandingkan kinerja mereka sendiri dengan baik dengan orang lain.
- Keingintahuan: Motivasi internal meningkat saat sesuatu di lingkungan fisik menarik perhatian individu (keingintahuan sensorik). Hal ini juga terjadi saat sesuatu wacana aktivitas tersebut merangsang orang tersebut untuk ingin berguru lebih banyak (keingintahuan kognitif).
- Pengakuan: Orang menikmati pencapaian mereka diakui oleh orang lain, yang mampu mengembangkan motivasi internal.
Perspektif Berbeda tentang Hadiah
Para hebat telah mencatat bahwa memperlihatkan kado yang tidak perlu mampu menimbulkan ongkos yang tidak terduga. Meskipun kita suka berpikir bahwa menawarkan hadiah akan memajukan motivasi, minat, dan kinerja seseorang, hal ini tidak senantiasa terjadi.
Ketika belum dewasa dihargai karena bermain dengan mainan yang telah mereka senangi, motivasi dan kesenangan mereka terhadap mainan itu sebetulnya menyusut.
Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa sejumlah faktor mampu mensugesti apakah motivasi intrinsik berkembangatau menurun dengan imbalan eksternal. Arti penting atau signifikansi dari insiden itu sendiri sering memainkan tugas penting.
Seorang atlet yang bertanding dalam suatu program olahraga mungkin menatap kado pemenang sebagai konfirmasi atas kompetensi dan eksepsionalisme pemenang. Di sisi lain, beberapa atlet mungkin menyaksikan hadiah yang sama sebagai semacam suap atau paksaan.
Cara individu menatap pentingnya karakteristik yang berlawanan dari kejadian tersebut mempunyai pengaruh pada apakah penghargaan akan menghipnotis motivasi intrinsik seseorang untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Sepatah Kata pengertianartidefinisidari.blogspot.com
Konsep motivasi intrinsik sungguh menawan. Dalam hidup Anda sendiri, mungkin ada banyak hal yang Anda lakukan yang termasuk dalam klasifikasi ini dan ini yaitu elemen penting untuk kehidupan yang seimbang. Contohnya, jikalau kita menghabiskan seluruh waktu kita bekerja untuk menciptakan uang, kita mungkin kehilangan kesenangan hidup yang sederhana. Menyadari motivasi intrinsik dan ekstrinsik Anda sendiri dan menyeimbangkannya bisa sungguh berguna.