Anutan Agama Budha

Ajaran Agama Budha, cdn.tripadvisor.com
Ajaran Agama Budha
Ajaran agama Budha bersumber dari kitab Tripitaka yang bermakna tiga keranjang atau tiga kumpulan pedoman. Kitab ini ialah kumpulan khotbah, keterangan, perumpamaan, dan percakapan sang Budha yang pernah dilaksanakan dengan para siswanya atau pengikutnya.  Ketiga ajaran tersebut yaitu selaku berikut :
1. Catur Arya Satyani
Ajaran pokok yang disampaikan oleh Buddha Gautama kepada murid-muridnya berupa empat kebenaran mulia yang di sebut Catur Arya Satyani, yang berisikan :
a. Duhkha, artinya penderitaan. Maksudnya yaitu bahwa hidup di dunia yaitu penderitaan.
b. Samudaya, artinya alasannya penderitaan. Yang mengakibatkan penderitaan yaitu harapan untuk hidup (the will to live), yang disebut Tanha.
c. Nirodha, artinya pemadaman. Maksudnya ialah bahwa cara  pemadaman atau menghilangkan penderitaan adalah dengan jalan menghapuskan Tanha.
d. Margha, jalan untuk menghilangkan Tanha.  Untuk menetralisir tanha manusia harus menempuh delapan jalan mulia yang disebut Astha Arya Margha, ialah : 
a) Kepercayaan yang benar.
b) Niat dan fikiran yang benar.
c) Perkataan yang benar.
d) Perbuatan yang benar.
e) Mata pencaharian yang benar.
f) Usaha yang benar.
g) Kesadaran yang benar.
h) Samadhi yang benar. 
Menurut Buddha Gautama, jikalau insan mau melakukan hidup suci dengan melenyapkan Tanha, maka sehabis ia melakukan serangkaian reinkarnasi pada karenanya beliau akan mencapai Nirwana.
2. Nirwana 
Tujuan terakhir setiap pemeluk agama Budha yakni meraih Nirwana.  Dimana seseorang telah lepas dari samsara, yang mempunyai arti beliau sudah lepas dari penderitaan. Nirwana dapat diartikan padamnya segala api nafsu, berhentinya segala perasaan, hilangnya segala gangguan, pendek kata tercapai ketenangan dan kedamaian yang tepat.
Tidak gampang untuk meraih Nirwana, alasannya adalah untuk mencapainya seseorang harus hidup suci, artinya seseorang mesti menjauhi segala apa yang tidak boleh oleh agama Budha.   Pada prinsipnya ada sepuluh larangan yang disebut Dasasila, yang merupakan pokok-pokok budpekerti Budha. Yaitu : 
a. Dilarang menyakiti atau membunuh sesama insan.
b. Dilarang mencuri.
c. Dilarang berzina. 
d. Dilarang berkata agresif atau berdusta.
e. Dilarang minum-minuman keras.
f. Dilarang serakah.
g. Dilarang melihat kesenangan.
h. Dilarang bersolek.
i. Dilarang tidur di daerah yang glamor.
j. Dilarang mendapatkan suap.
Sepuluh larangan ini tidak berlaku untuk seluruh umat Budha, melainkan untuk dua golongan. Pertama untuk pemeluk agama Budha yang biasa, yaitu Upasaka dan Upasika, yang dihentikan mengerjakan yang dihentikan dari nomor satu sampai lima. Sedangkan yang kedua adalah kalangan pemuka-pemuka agama Budha yang berisikan Biksu dan Biksuni dihentikan melakukan sepuluh larangan tersebut.
3. Arahat
Seorang Arahat ialah seorang yang sudah melenyapkan segala hawa nafsu dan keinginannya, sehingga iya tidak teringat dengan apapun. Sebelum seseorang mencapai tingkat Arahat maka keadaan yang mendekatinya dapat dibagi menjadi tiga : 
a. Sotapatti, ialah tingkat dimana seseorang mesti menjelma tujuh kali lagi sebelum mencapai Nirwana.
b. Sekadagami magga, yaitu tingkat seseorang tinggal satu kali berkembang menjadi sebelum mencapai Nirwana.
c. Anagami, yaitu tingkat dimana seseorang sudah tidak akan menbjelma lagi, dia tunggu menunggu saatnya untuk mencapai niwana sesudah itu tinggallah tingkat Arahat, dimana seseorang sudah meraih Nirwana.
Setelah meraih tingkat ini jika ia menyaksikan, mendengar, mencium, membau, makan, minum, meraba, dan sebagainya tidak ada lagi rasa senang atau benci, hatinya diliputi oleh kedamaian. Pada tingkat inilah berdasarkan iktikad agama Budha orang mampu mengetahui kebenaran yang hakiki dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. 
Dari beberapa pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa inti pokok fatwa Budha yakni perihal keempat kebenaran yang mulia, kedelapan jalan yang mulia, dan sepuluh larangan atau hukum yang berlaku. Sehingga jikalau seorang pemeluk agama Budha ingin mencapai derajat mulia maka harus melewati beberapa tahapan tersebut.