Akuntansi Sektor Publik
Informasi akuntansi berguna untuk bahan usulandalam pengambilan keputusan, terutama untuk menolong manajer dalam melakukan alokasi sumber daya. Informasi akuntansi mampu digunakan untuk menentukan ongkos sebuah program, proyek, atau aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis.
Informasi akuntansi mampu digunakan untuk menolong dalam pemilihan acara yang efektif dan hemat serta untuk penilaian investasi. Pemilihan program yang sempurna target, efektif, dan irit akan sungguh menolong dalam proses penganggaran.
Untuk melakukan pengukuran kinerja, pemerintah membutuhkan isu akuntansi tertama untuk memilih indikator kinerja (performance indicator) selaku dasar penilaian kinerja. Informasi akuntansi memiliki peran utama dalam menentukan indikator kinerja sektor publik.
“Akuntansi Pemerintahan (tergolong di dalamnya akuntansi untuk forum-forum yang tidak bermaksud mencari keuntungan lainnya), yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan lembaga pemerintahan dan forum-forum yang tidak bermaksud mencari keuntungan”.
(Revrisond Baswir , 1998:7)
“…prosedur teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di forum-forum tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek koordinasi sektor publik dan swasta”.
(Indra Bastian, 2001:6)
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal daripada akuntansi bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta, dimana pengelolaan di masing-masing organisasi mesti diperdalam lagi agar kinerja masingmasing sektor menjadi maksimal dalam meraih tujuannya. Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta).
“Sistem Pengendalian Manajemen sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang mempermudah pemrosesan gosip dengan maksud menolong manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus”.
(Marciarello & Kirby)