Activity Based Management – Penerapan Manajemen Abm Pada Perusahaan Manufaktur

Pengertian, Definisi, Arti – Activity Based Management (kependekan ABM) adalah metode berfungsi mengidentifikasi dan mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan bisnis, menggunakan penetapan biaya menurut kegiatan untuk melaksanakan analisis rantai nilai (value) atau inisiatif rekayasa ulang bertujuan memperbaiki keputusan strategis serta operasional dalam sebuah organisasi.

 adalah metode berfungsi mengidentifikasi dan mengevaluasi aktivitas yang dilakukan bisnis ACTIVITY BASED MANAGEMENT - PENERAPAN MANAJEMEN ABM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Hal ini juga mencakup pendefinisian bahwa ABM dalam ABC yaitu sebagai alat manajemen yang menolong dalam mengurus aktivitas operasional untuk mengembangkan kinerja badan perjuangan atau keseluruhan organisasi. Activity-based costing dapat dianggap sebagai cabang dari manajemen berbasis kegiatan.

Banyak para andal mengakibatkan Activity Based Management dalam penerapan metode manajemen abm terutama pada perusahaan manufaktur, layanan maupun jasa dengan mengidentifikasi acara tidak bernilai tambah (Non-Value Added) sebagai langkah untuk melakukan perbaikan secara terus menerus supaya tercipta acara bernilai (Value Added).

Value Added.

Value Added (VA) atau acara bernilai tambah adalah nilai ekstra yang dibentuk melampaui dan di atas nilai orisinil dari sesuatu. Hal ini dapat berlaku untuk produk, layanan, perusahaan, manajemen, dan area bisnis yang lain. Dengan kata lain, aktivitas bernilai tambah (Value Added) adalah peningkatan yang dijalankan oleh perusahaan maupun individual kepada produk atau layanannya sebelum menawarkannya kepada pelanggan simpulan.

Aktivitas bernilai (value) dapat ditambahkan ke produk, layanan, proses, atau keseluruhan bisnis. Nilai dapat disertakan dengan cara memperlihatkan layanan yang lebih baik atau ekstra berupa layanan purna jual dan dukungan konsumen yang lebih baik.

Memang terdapat dua dimensi functional based management, dimana tata cara manajemen berbasis fungsional dan berbasis fungsi ialah metode akuntansi yang dipakai untuk mengalokasikan ongkos buatan produk, barang dan jasa. Metode berbasis fungsional lebih tradisional dan telah lama digunakan. Metode berbasis kegiatan lebih gres namun mendapatkan popularitas, utamanya bagi perusahaan yang mempunyai siklus hidup produk lebih pendek dan patokan pengendalian mutu yang meningkat.

  Kisi-kisi PH Kelas 5 Tema 3

Activity based management bertujuan untuk peningkatan produk terpadu (ppt) yang menimbulkan taktik manajemen dalam memajukan produktivitas serta profitabilitas perusahaan perlu dijadikan usulantersendiri.

Cara Menentukan Value Added.

Untuk menentukan value added activities dalam pola nilai tambah sebuah aktivitas atau aktivitas maupun proses, baiknya anda pastikan terlebih dulu apa yang diharapkan oleh pelanggan, kebanyakan nilai tambah bagi pelanggan diputuskan berdasarkan:

  • Waktu. ketepatan waktu dalam menuntaskan usul konsumen akan menghasilkan kepuasan terhadap pelanggan. Oleh alasannya itu diperlukan pengukuran kepada waktu berdasarkan jumlah dari usul dan waktu yang dibutuhkan dalam menuntaskan ajakan tersebut.
  • Kualitas. Hal ini memang menjadi tolak ukur penting bagi konsumen dalam menerima hasil yang diminta. Dengan kualitas yang bagus maka kepuasan pelanggan akan terbangun. Kualitas bukan cuma terkait dengan produk akan tetapi juga kepada pelayanan.

Contoh aktivitas bernilai tambah

Dalam kehidupan sehari-hari anda mampu juga berperan sebagai konsumen, dimana anda membutuhkan layanan yang baik serta membuat puas anda. Dari menempatkan diri selaku pelanggan maka anda kan mudah melihat dan memilih bab atau proses maupun tahapan mana yang anda bisa kategorikan selaku sesuatu yang bernilai.

Misalkan jika anda ingin berbelanja pizza, yang anda perlukan danbayar yakni produk pizza itu sendiri, dan produk yang ada beli yakni yaitu rasa dari pizza, alasannya anda tidak akan membeli pizza kalau rasa pizza tersebut tidak sesuai dengan selera anda, walaupun anda dihidangkan dengan harga murah dan mendapatkan pizza dengan ukuran besar.

Dari contoh diatas, selaku penyedia produk tentunya Anda harus menyebabkan rasa selaku konsentrasi utama dalam melakukan bisnis agar kepuasan pelanggan terpenuhi.

Aktivitas bernilai menurut Tjakrawiralaksana (1983), ialah aktivitas bernilai yang mampu dihitung dengan menggunakan rumus:

  • Besarnya biaya bikinan total dapat dimengerti dengan memakai rumus sebagai berikut:
  • TC  = TFC + TVC
    Dimana:

    TC = Total Cost (Biaya Total)
    TFC  = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
    TVC = Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)
  • Penerimaan yaitu hasil perkalian dari jumlah buatan dengan harga jual, dan dapat dimengerti dengan memakai rumus selaku berikut ialah:
    TR  = Hy.Y
    Dimana:
    TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
    Hy = Harga Produk (Rp)
    y = Jumlah Produksi
  • Keuntungan (Pendapatan) yakni selisih antara penerimaan dengan biaya produksi, dan dikenali dengan rumus selaku berikut adalah:
    ∏= TR – TC
    Dimana:
    ∏  =  Pendapatan
    TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
    TC = Total Cost (Biaya Total)
 adalah metode berfungsi mengidentifikasi dan mengevaluasi aktivitas yang dilakukan bisnis ACTIVITY BASED MANAGEMENT - PENERAPAN MANAJEMEN ABM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Value Added Activities vs Non Value Added Activities

Non Value Added (NVA)

Arti Non-Value added (NVA) atau kegiatan tidak benilai tambah ialah sesuatu yang tidak mempunyai nilai, atau bisa dibilang tidak bernilai alasannya adalah hal tersebut merupakan sesuatu tidak dibayar oleh pelanggan. Sesuatu yang tidak bernilai ataupun tidak memiliki nilai tambah akan menghasilkan pemborosan terhadap kegiatan dari perusahaan itu sendiri.

Aktivitas tidak bernilai tambah (NVA) merupakan acara yang tidak memperlihatkan nilai tambah bagi Pelanggan namun hingga ketika ini masih saja dilakukan dengan alasan tertentu.

Contoh Non-Value Added (NVA) atau Aktivitas Tidak Bernilai

Untuk teladan acara yang tidak bernilai (NVA) ketika seseorang sedang sakit dan membutuhkan pengobatan agar penyakit tersebut lekas terobati. Pasien akan melaksanakan langkah-langkah selaku berikut:

  1. Berangkat dari rumah menuju ke tempat tinggal sakit.
  2. Mendaftar ke bab registrasi.
  3. Mengambil nomor urut antrian.
  4. Antri atau menanti.
  5. Menuju ke ruang dokter untuk berjumpa dokter.
  6. Konsultasi atau interaksi dengan dokter terkait dengan tanda-tanda-gejala yang dicicipi.
  7. Pemeriksaan/Diagnosa.
  8. Mendapat resep.
  9. Membeli Obat.
  10. Pulang ke Rumah.
  11. Meminum Obat.

Dari langkah-langkah diatas acuan dari aktivitas tidak bernilai ialah Antri atau Menunggu, alasannya anda tidak mengeluarkan uang atau datang ke dokter untuk menunggu akan tetapi untuk mendapat pengobatan terhadap penyakit anda.

Beda ABC dengan ABM

ABC memiliki arti Activity Based Coasting dan ABM berarti Activity Based Management. Baik ABC dan ABM ialah alat manajemen yang membantu dalam mengorganisir aktivitas bisnis. Kedua hal ini membantu dalam mengembangkan kinerja perusahaan bisnis atau organisasi.

ABM khususnya berfokus pada proses bisnis dan pengelolaan acara yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen berbasis kegiatan menolong menghemat ongkos driver dan mentransfer sumber daya.

Baik ABC dan ABM berlawanan dalam fungsinya. Activity Based Coasting berkaitan dengan:

  • Pengukuran ongkos dan kinerja aneka macam acara, biaya objek dan sumber daya. ABC utamanya mengakui hubungan kasual antara driver biaya dengan kegiatan.
  • Manajemen berbasis aktivitas (ABM) terutama berfokus pada pengelolaan kegiatan sebagai sistem untuk meningkatkan nilai yang diperoleh pelanggan dan laba diperoleh dengan memberikan nilai ini.
  • Manajemen berbasis kegiatan berfokus pada banyak sekali aktivitas dan proses bisnis yang diperlukan konsumen dan bersedia mengeluarkan uang.
  • Manajemen berbasis acara (ABM) menolong dalam memilih donasi setiap orang. Hal ini didasarkan pada ukuran ongkos, kualitas dan waktu.
  • Activity Based Coasting (ABC) dapat disebut selaku subset dari Activity Based Management (ABM). ABC menolong dalam meningkatkan biaya dengan menguraikan berbagai biaya seperti persediaan, gaji dan sewa untuk kegiatan dan menguraikan acara ini ke layanan, proses bisnis, produk, pelanggan dan distribusi.

Pada kesimpulannya salah satu desain dasar Activity Based Coasting yaitu ongkos yang disantap dan konsumsi dikelola.

Demikian artikel pengertianartidefinisidari.blogspot.com semoga berguna!
Reference

Tjakrawiralaksana,A. 1983. Usaha Tani. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB. Bogor.