Sistem Ilmiah Fisika: Pemahaman, Langkah, Pola

Oke temen-temen, kali ini kita akan membicarakan wacana sistem ilmiah fisika, kalian bisa mengerti dengan detail perihal materi ini dengan syarat kalian mesti menyimak klarifikasi bahan tata cara ilmiah fisika di poin-poin berikut yaa.

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah terdiri dari 2 kata ialah kata “sistem” dan kaya “ilmiah”. Menutut KBBI Pengertian dari tata cara itu sendiri ialah cara teratur yang dipakai untuk melaaksanakan sebuah pekerjaan biar tercapai sesuai denga yang diinginkan.

Sedangkan kata ilmiah ialah segala sesuatu yang bersifat keilmuan, didasarkan pada ilmu wawasan atau memenuhi syarat dan kaidah ilmu pengetahuan.

Dari pengertian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa pemahaman dari tata cara ilmiah adalah prosedur untuk menerima wawasan yang disebut ilmu.

Tidak semua pengetahuan bisa disebut dengan ilmu. Karena ilmu merupakan penetahuan yang cara mendapatkannya dengan syarat-syarat tertentu.

Contohnya seperti saat kita berpikir, berpikir ialah acara mental yang menghasilakan wawasan bukan ilmu.

Lalu apa syarat-syarat agar suatu pengetahuan itu mampu dikatakan sebagai ilmu? Syarat –syarat tersebut akan dijelaskan mada sub-bab metodologi ilmiah. Ikuti terus poin-poinnya.

Metode Ilmiah Fisika

Dalam sistem ilmiah fisika terdapat metodologi ilmiah, metodologi ini membicarakan wacana pengkajian dari peraturan-peraturan.

Pengertian dari tata cara ilmiah fisika ialah proses keilmuan untuk menerima wawasan secara sistematis dan mempunyai bukti fisis.

Dalam metode ilmiah fisika terdapat beberapa sikap ilmiah yang semestinya ada di setiap peneliti atau ilmuwan, yakni

  • Rasa ingin tahu
  • Objektif (sesuai dengan fakta, tidak terpengaruh oleh perasaan langsung)
  • Tekun (tidak frustasi)
  • Teliti (tidak melaksanakan kesalahan atau kecerobohan)
  • Jujur (tidak mengada-ada hasil penelitian, sehinggga beliau menerima semua hasil penelitian)
  • Terbuka (mau menerima pendapat dan kritik dari orang lain).

Selanjutnya kita akan membahas ihwal tindakan apa saja yang perlu ditempuh supaya bisa dikatakan tata cara ilmiah. Simak poin berikut yaaa.

Baca juga Pengukuran Dalam Fisika.

Langkah-langkah Metode Ilmiah

Agar suatu acara dikatakan selaku tata cara ilmiah, maka langkah –langkah yang harus ditempuh selaku berikut ;

  1. Merumuskan problem. Di tahap ini sudah ada masalah yang akan teratasi.
  2. Mengumpulkan keterangan, tahap ini sering disebut dengan kajian teori atau kajian pustaka, dimana pada tahap ini ilmuan atau peneliti mencari segala berita yang berhubungan dengan duduk perkara tersebut, guna membuat lebih mudah dalam pemecahan problem.
  3. Menyusun hipotesis. Tahukah kalian apa itu hipotesis?, hipotesis merupakan tanggapan sementara yang disusun menurut informasi yang didapat selama era pengamatan.
  4. Menguji hipotesis, langkah ini dikerjakan dengan cara melaksanakan percobaan atau penelitian terkait dengan hipotesis yang ada.
  5. Mengolah data, data ini didapat dari hasil penelitian maupun obsevarsi. Data yang dimasak mesti objektif (tidak mengada-ada),tidak dipengaruhi oleh pihak lain (tidak subjektif) (jika dilakukan dimana saja dan oleh siapa pun maka akan mengahsilkan hasil serupa.
  6. Menguji kesimpulan, untuk meyakinkan kebenaran dari hipotesis yang dibuat, maka mesti dikerjakan kajian ulang. Apabila hasil uji ulang selaras dengan hipotesis yang ada, maka hipotesis itu bisa dijadikan kaidah (aturan) dan bahkan menjadi teori gres.

Nah, agar temen-temen  mengerti dengan baik terkait dengan bahan ini, ikuti pola dari tata cara ilmiah dibawah ini yaa..

Baca juga Pesawat Sederhana.

Contoh Metode Ilmiah

Kiat bisa menerapkan tata cara ilmiah ini dalam beberap perkara dalam  kehidupan sehari-hari.

Misalnya kita memiliki dilema bahwa banyak tumbuhan yang kita konsumsi sehari-hari baik sayur ataupun buah menggunakan pupuk anorganik, padahal penggunaan pupuk tersebut tidak baik untuk lingkungan juga untuk kesehatan manusia.

Maka, tindakan yang harus kita kerjakan ialah :

  1. Menentukan obyek penelitian = padi.
  2. Menidentifikasi persoalan = kita mengkonsumsi buah dan sayur, yang cara perawatannya memakai pupuk yang bahu-membahu tidak baik bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.
  3. Mencari informasi-berita yang berkaitan dengan masalah tersebut, misal sudah menemukan solusinya yakni memakai pupuk alami berupa pupuk cair berbahan dasar sisa sayuran dan minuman sehari-hari.
  4. Setelah mendapatkan solusi terkait problem yang ada, kita menyusun hipotesis (jawaban sementara). Misal hipotesisnya ialah, dengan penggunaan pupuk cair tanaman akan lebih subur, alasannya zat hara tidak hilang , dan tentunya tidak membahayakan kesehatan insan.
  5. Melakukan uji/penelitian untuk membukktikan kebenaran hipotesis dengan beberapa parameter, misal untuk uji kesuburan tanaman dengan memperhatikan lebar daun, tinggi batang.
  6. Mengolah data hasil penelitian dan observasi.
  7. Bila data yang diperoleh selaras denga hipotesis permulaan, maka hipotesisnya tepat.
  8. Menjelaskan hasil dari observasi  dan menarik kesimpulan sesuai data yang diperoleh.

Baiklah sobat-sahabat demikian penjelasan materi kali ini.  Terimakasih karena kalian sudah mendengarkanpenjelasannya dengan baik. Semoga berfaedah. Baca juga Energi Potensial.

  Profil Emilio Segrè - Penemu Antiproton, Teknetium, Astatine