Bag Vii, Teknis Budidaya Flora Karet

TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
Pemeliharaan TBM
a. Strip Weeding/Penyiangan
Adalah penyiangan gulma di sekitar bibit yang telah ditanam, flora mesti higienis dari gulma pada jarak 1m ke arah kanan dan 1 m ke arah kiri. Strip widing dijalankan setiap 1 – 3 bulan sekali tergantung jumlah gulma yang berkembang. Cara yang dipakai mampu memakai herbisida atau secara manual/dengan cangkul atau dengan herbisida Round up/Matador. Tujuan Strip Widing yakni :

  • Menjaga flora dari gulma yang mampu merugikan
  • Menghindari tumbuhan dari penyakit yang dibawa gulma
  • Efisiensi pemupukan

Penyiangan pada areal tanaman karet yang berumur kurang dari satu tahun dikerjakan secara manual dengan menyiang rumput secara melingkar di sekeliling tumbuhan dengan radius 50 cm. Selanjutnya tanaman yang telah berumur lebih dari satu tahun penyiangan mampu dikerjakan secara melingkar ataupun mengikuti jalur penanaman karet dengan jarak 1.5 – 2 meter dari barisan pohon. Penyiangan mampu dilaksanakan secara manual maupun dengan memakai herbisida. Rotasi penyiangan akan tergantung dari kecepatan perkembangan gulma. Pada areal dengan laju pertumbuhan gulma yang tinggi, rotasi penyiangan dilakukan 2 minggu sekali, namun pada lokasi pertumbuhan gulma yang umum, rotasi penyiangan mampu dikerjakan 3 minggu sekali.

b. Penunasan/Pewiwilan
Setelah usia tanaman 1-3 bulan harus dilakukan pengontrolan yakni observasi terhadap keadaan tumbuhan utamanya daun/tunas yang kurang tumbuhnya kurang baik. Setelah tahap ini dikerjakan tahap berikutnya ialah penunasan/pewiwilan. Tujuan dari penunasan adalah untuk menerima tanaman yang baik/subur dengan bentuk batang yang tegak/lurus dan kulit batang mulus. Tunas yang dipotong yaitu tunas yang kurang baik tumbuhnya, bisa berbentuktunas samping atau tunas atas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penunasan yaitu :

  • Tunas-tunas liar yang tumbuh di luar mata okulasi dihilangkan dengan pisau sampai pangkal tunas.
  • Setelah mata okulasi tumbuh dijaga supaya tumbuh lurus ke atas. Tunas-tunas samping diwiwil sampai 2.5 m dari permukaan tanah.
  • Frekuensi penunasan dilakukan 2 minggu sekali terutama pada tahun pertama sesudah penanaman.
  Makalah Sejarah Wacana Dari Konflik Menuju Konsensus Sebuah Pembelajaran

c. Penyisipan/penyulaman
Adalah penggantian tanaman yang mati balasan penyakit atau balasan kerusakan yang lain dengan flora yang gres (tautan usianya tidak jauh berlawanan). Sebelum penyisipan mesti dilakukan inventarisasi terlebih dahulu, inventarisasi yakni pendataan flora yang tidak dapat berkembang dengan baik. Biasanaya karena patah batang, serangan penyakit Jamur Akar Putih (JAP), kanker garis. Presentase keberhasilan tanaman ulang yaitu 98.5% sedangkan sisanya (1.5%) lazimnya harus di sisip.

BAGIAN TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET 

d. Perangsangan percabangan
Pada tanaman karet muda sering ditemui flora yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap. Tanaman muda yang demikian, pada bab ujungnya gampang dibengkokkan oleh angin, karenanya akan berkembang tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk tidak simetris. Keadaan cabang mirip tersebut di atas akan sungguh berbahaya alasannya cabang mudah patah jika ada angin kencang. Ketinggian cabang yang diharapkan umumnya antara dua setengah sampai tiga meter dari atas pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dijalankan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang biar tajuk tumbuhan lebih cepat terbentuk.

1. Pembuangan ujung tunas
Kurang lebih pada ketinggian 2m – 3m dari pertautan okulasi, tunas muda yang baru tumbuh di atas daun payung teratas dibuang dengan jalan dipotes atau di gunting.

  Desain Tata Cara Berita

2. Penutupan ujung tunas
Ujung tunas muda yang gres tumbuh serta masih berdaun merah dan lemas, ditutup atau dikerudungi dengan kertas atau kain yang telah dicelup dengan parafin. Setelah tujuh hari, daun-daun yang tadinya berwarna merah, sudah mengeriput dan tiadak meningkat .

3. Pengguguran daun (perompesan)
Payung teratas yang telah renta pada tanaman berumur 1,5 – 2 tahun dirompes seluruhnya. Tiga minggu lalu tunas calon cabang akan tumbuh.

4. Pemenggalan batang
Pemenggalan batang dilakukan pada ketinggian 2,5 – 3 tahun sedikit di atas kumpulan mata. Pemenggalan ini dilakukan pada waktu tanaman muda berumur 1 – 24 bulan, dimana pada waktu tersebut tanaman sudah mencapai tinggi kurang lebih lima meter. Pemenggalan dilakukan pada waktu permulaan demam isu hujan.

Perawatan Tanaman Menghasilkan
a. Strip Weeding/penyiangan
Strip widding adalah menyiangi areal selebar 1 m pada segi kanan dan 1 m pada sisi kiri pohon karet dari gulma atau tumbuhan pengganggu. Gulma yang berkembang disekitar pohon karet akan membawa pengaruh yang kurang baik kepada pohon karet. Pengaruh yang kurang baik itu yaitu :

  • Menjadi kompetitor flora karet untuk mendapatkan bagian hara, udara dan daerah tumbuh.
  • Mengganggu dalam pemupukan flora karet.
  • Menurunkan buatan karet kering
  • Sebagai tempat persembunyian banyak sekali macam hama tanaman karet ada juga gulma yang berperan selaku inang penyakit pada tanaman karet.

Untuk meminimalisir laju pertumbuhan gulma pada gawangan flora, dapat dijalankan dengan penanaman penutup tanah kacangan. Penanaman kacangan ini berfungsi selain untuk meminimalkan laju perkembangan gulma juga untuk menghalangi erosi dan memperbesar kandungan materi organik dalam tanah. Pertumbuhan kacangan yang cepat akan menekan perkembangan gulma. Sebagi konsekuensi dari pertumbuhan kacangan yang cepat maka harus dijalankan rotasi pengendalian kacangan dengan frekuensi yang lebih sering, alasannya adalah kalau telat pengendaliannya tanaman kacangan akan melilit batang pohon karet.

  Teladan Jurnal Makna Berdandan Bagi Perempuan (Studi Masalah Ihwal Penggunaan Make Up Pada Sales Promotion Girl)

Pemupukan
Salah satu faktor yang penting dalam hal pertumbuhan dan peningkatan produktivitas flora karet yakni pemupukan. Pemupukan mesti memenuhi tiga syarat yaitu (1) sempurna waktu, (2) tepat cara dan (3) tepat takaran, apabila tiga syarat ini tidak ditepati maka buatan akan kurang maksimal. Pemupukan semestinya dijalankan pada awal animo penghujan ketika flora sedang membentuk daun muda.

Untuk meminimalkan hilangnya pupuk alasannya erosi dan run off maka aplikasi pupuk harus sungguh-sungguh diperhatikan, seharusnya pupuk yang gampang menguap (urea) mesti dibenam bukan di tabur. Untuk daerah yang berlereng aplikasi pupuk semuanya harus dibenam (pocket) maksudnya agar tidak terbawa pengikisan. Waktu pemupukan dikerjakan pada dikala flora flush (daun muda mulai berkembang).