Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Sebentar lagi kami mesti berangkat ke kawasan bekerja. Sekaligus mengantar anak untuk ke sekolahnya. Namun, adanya waktu yang sedikit di pagi hari ini tentu tidaklah disiakan begitu saja. Kami berkeyakinan waktu luang ini mampu menjadi memiliki arti kalau kami pergunakan untuk hal yang berguna bagi kehidupan. Seperti dengan kami menuliskan analisis hukum tajwid Al-Quran Surat An-Nisa ayat 48 lengkap dengan penjelasannya di blog poskajian ini. Harapannya, dengan tulisan ini akan sedikit banyak membantu para pembaca yang hendak membaca ayat Al-Quran tersebut. Memang kita perlu sekali mencar ilmu tajwid. Dengan mempelajari ilmu tersebut maka kita akan bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Baiklah, pribadi saja kita simak uraian tajwidnya berikut ini.
Keterangan secara lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu :
1. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
2. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
3. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Idgham bighunnah karena karakter nun sukun berjumpa abjad ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
5. Mad shilah qashirah alasannya karakter ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Macam-Macam Doa Ziarah Kubur Lengkap Arab Latin dan Artinya.
7. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Idgham bighunnah alasannya aksara nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
10. Mad wajib muttashil sebab alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
11. Idgham bighunnah alasannya adalah karakter nun sukun berjumpa karakter ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
12. Tarqiq alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
13. Mad jaiz munfasil karena alasannya adalah aksara mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
14. Idzhar alasannya adalah karakter mim berharakat fathah tanwin berjumpa abjad ‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
15. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad zha berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad ‘iwadh alasannya mim berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Setelah kita membaca analisis tajwid seperti di atas maka tinggal kita praktekkan saja dalam bacaan. Setiap kali kita membaca Al-Quran hendaknya senantiasa memperhatikan hukum-aturan tajwidnya. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam membaca Al-Quran. Akan tetapi, bila kita saat in belum hebat dalam ilmu tajwid. Maka semestinya sering-sering membaca analisis tajwidnya saja. Semoga goresan pena ini memperbesar manfaat bagi pembaca yang berbahagia. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Shalat Dhuha Lengkap Latin dan Artinya.