Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Dalam pagi hari yang suasananya amat menyegarkan ini kami akan menuliskan analisis hukum tajwid Al-Alquran An-Nur ayat 31 lengkap dengan penjelasannya. Kembali lagi kita berguru tentang ilmu tajwid. Tidaklah pernah ada rasa bosan dalam menuntut suatu ilmu. Apalagi ilmu yang berhubungan dengan bagaimana bisa membaca Al-Quran secara benar. Banyak sekali keberkahan yang akan diperoleh bagi orang yang berguru Al-Alquran. Apalagi kalau orang tersebut mau mengajarkannya terhadap sesama. Tanpa perlu panjang lebar bercerita kesana kemari, kita langsung saja simak uraian lengkap aturan tajwidnya.
Berikut ini klarifikasi dari nomor-nomor di atas :
1. Idgham mutamatsilain sebab aksara lam sukun bertemu abjad lam berharakat tasydid. Cara membacanya aksara pertama diidghamkan ke karakter kedua.
2. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Huruf nun berharakat alif khanjariyah atau fathah tegak sama dengan karakter nun bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Idzhar alasannya karakter nun sukun bertemu abjad hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
4. Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
5. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad shad berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
7. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
9. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Qalqalah sughra alasannya abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
11. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf zai berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
14. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Idzhar alasannya adalah aksara nun sukun berjumpa abjad ha. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
17. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
19. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
20. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Huruf lam berharakat alif khanjariyah atau fathah tegak sama dengan karakter lam bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga artikel : Doa Bangun Tidur Lengkap Arab Latin dan Artinya.
21. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad ya berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
23. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Qalqalah sughra alasannya abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
25. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad dal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara zai berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
28. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ‘ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
31. Mad lin alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
32. Mad badal sebab aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dahulu dari abjad mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Mad wajib muttashil sebab alasannya aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
34. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
35. Mad lin karena aksara wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
36. Mad badal alasannya huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad wajib muttashil alasannya adalah alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
38. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ‘ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
39. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
40. Mad lin sebab karakter wau sukun didahului oleh abjad hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
41. Qalqalah sughra sebab karakter qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
Baca juga artikel : Doa Shalat Dhuha Lengkap Latin dan Artinya.
42. Mad wajib muttashil sebab alasannya karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
43. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
44. Mad lin alasannya abjad wau sukun didahului oleh aksara hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
45. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
46. Mad wajib muttashil sebab karena karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
47. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara ‘ain berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
48. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
49. Mad lin alasannya karakter wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
50. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
51. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
52. Mad lin alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh karakter hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
53. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya abjad mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
54. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
55. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
56. Mad lin alasannya adalah aksara wau sukun didahului oleh abjad hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Untuk lanjutan ayatnya adalah
Berikut ini informasi lengkap dari nomor-nomor di atas :
57. Mad jaiz munfasil sebab alasannya aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
58. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
59. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
60. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
61. Mad wajib muttashil karena alasannya huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
62. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
63. Mad lin alasannya adalah aksara wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
64. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
65. Mad lin alasannya abjad ya sukun didahului oleh aksara hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
66. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
67. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
68. Ada dua aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya karakter alif lam bertemu aksara syamsiyah ta. Dibaca idgham (masuk ke karakter ta ). Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga postingan : Doa Keluar WC Latin Lengkap Latin dan Artinya.
69. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf ‘ain berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
70. Mad lin alasannya adalah abjad ya sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
71. Alif lam qamariyah karena karakter alif lam bertemu aksara hamzah. Dibaca secara terang.
72. Alif lam syamsiyah alasannya karakter alif lam bertemu aksara syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke aksara ra ).
73. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter jim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
74. Alif lam syamsiyah alasannya abjad alif lam bertemu abjad syamsiyah tha. Dibaca idgham (masuk ke abjad tha ).
75. Alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam bertemu abjad syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke abjad lam ).
76. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
77. Idzhar syafawi alasannya huruf mim sukun bertemu dengan aksara ya. Cara membacanya dengan terperinci.
78. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
79. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
80. Mad lin sebab huruf wau sukun didahului oleh karakter ‘ain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
81. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
82. Ada tiga aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah karena karakter alif lam berjumpa aksara syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke karakter nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
83. Mad wajib muttashil alasannya adalah karena aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
84. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
85. Qalqalah sughra alasannya adalah aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
86. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
87. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
88. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad fa berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga artikel : Doa Ziarah Kubur Latin dan Artinya.
89. Ikhfa karena huruf nun sukun berjumpa huruf zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati huruf zai.
90. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter zai berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
91. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
92. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter ta berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
93. Mad jaiz munfasil karena karena abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
94. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
95. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf mim berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
96. Idzhar alasannya huruf ‘ain berharakat fathah tanwin bertemu karakter hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
97. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam berjumpa abjad mim. Dibaca secara jelas.
98. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara nun berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
99. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun berjumpa dengan abjad ta. Cara membacanya dengan terperinci.
100. Mad arid lissukun karena karakter mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Kemudian untuk arti atau terjemah dari Surat An-Nur ayat 31 adalah:
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau kerabat-kerabat laki-laki mereka, atau putra-putra saudara pria mereka, atau putra-putra saudara wanita mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (bau tanah) yang tidak memiliki keinginan (kepada wanita) atau belum dewasa yang belum mengerti ihwal aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya biar dikenali aksesori yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua terhadap Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.
Demikianlah, semoga pembahasan aturan-aturan tajwid dari Surat An-Nur ayat 31 ini berguna untuk sobat-teman semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.