Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Teman-teman yang berbahagia, satu kenikmatan yang harus kita syukuri yaitu kesehatan. Dengan kita sehat maka kita bisa melaksanakan banyak hal. Termasuk diantaranya kita bisa berguru tentang Al-Alquran. Khususnya pada peluang ini kita bisa belajar tentang ilmu tajwid. Sebuah ilmu yang dipakai dikala kita hendak membaca Al-Alquran. Dalam peluang yang baik ini kita akan membicarakan hukum tajwid surat At-Taubah ayat 100. Tentunya juga lengkap dengan penjelasannya.
Lanjut saja teman-teman. Kita simak uraiannya berikut ini. Dengan begitu kita akan lebih terperinci dalam mempelajari aturan tajwidnya.
17. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah ya berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
18. Idzhar sebab aksara nun sukun bertemu karakter ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
19. Idzhar syafawi alasannya huruf mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya dengan jelas.
20. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf dhad berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Idzhar alasannya adalah huruf nun sukun berjumpa aksara ha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
22. Idzhar syafawi karena abjad mim sukun berjumpa dengan abjad jim. Cara membacanya dengan terang.
23. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Ikhfa sebab abjad ta berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
25. Qalqalah sughra alasannya karakter qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
26. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam berjumpa karakter hamzah. Dibaca secara terang.
28. Idzhar alasannya adalah abjad nun sukun bertemu abjad ha. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
29. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara kha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Mad wajib muttashil alasannya alasannya abjad mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
Silakan baca juga aturan tajwid Surat Yunus ayat 40-41 dengan lengkap.
34. Mad ‘iwadh sebab dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
35. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf dal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu karakter fa. Dibaca secara jelas.
37. Mad lin karena abjad wau sukun didahului oleh huruf fa berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
38. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu aksara ‘ain. Dibaca secara terang.
39. Mad arid lissukun alasannya huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Nah, itulah penjelasan lengkap dari hukum tajwid dari Surat At-Taubah ayat 100. Sangatlah penting untuk kita selalu belajar wacana duduk perkara tajwid ini. Dengan begitu kita bisa membaca Al-Alquran dengan baik dan tepat sesuai kaidahnya. Demikian biar bermanfaat tulisan ini. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.