Pedagang Yang Jujur Jika Dagangannya Jelek ia Akan Mengatakan Jelek
Jangan malu untuk jadi pedagang. Namun, malu lah jikalau kita tidak bisa jujur setelah lama menjadi pedagang. Apalagi kita ialah seorang mukmin yang tujuan hidupnya didunia adalah ibadah. Bukan berdagang.
Semua hal yang hendak mengirim manusia ke syurga itu berat, alasannya semuanya yakni hal yang berlawanan dengan hawa nafsu dan dibenci perasaan.
Ulama mengatakan jika engkau ingin melihat dirimu dimata Allah, maka lihatlah dirimu saat berhadapan dengan hal yang bertentangan dengan perasaan.
Jika engkau selalu menentang perasaan artinya engkau bersahabat dengan Allah, sampai Dia memberi kita kekuatan.
Dan sebaliknya, jika kita yaitu orang yang selalu mengikuti perasaan atau hawa nafsu, maka kita sedang jauh dari kebahagiaan yang baka karena seluruh hal yang dicintai nafsu itu akan hancur..
Jujur adalah amal sholeh yang ringan dibibir dan berat dihati jikalau belum jadi huruf yang terekam dalam akal insan.
Dalam rumus jual beli, laba atau profit adalah tujuan terutama. Sementara seorang mukmin diatur untuk berlaku jujur termasuk dalam setiap mu’amalahnya dan ini berpahala.
Maka profit plus pahala ini yang kemudian melahirkan keberkahan yang melimpah ruah. Namun, pastinya. Sekali lagi masuk syurga itu susah, maka berbahagialah para penjualyang bersusah-payah untuk jujur dalam setiap mu’amalahnya alasannya itu adalah jalanannya menuju syurga!
Untuk ke dalam nirwana bareng orang-orang yang mulia, Anda tidak harus menjadi seorang ulama atau umara. Anda cukup menjadi seorang pedagang yang jujur dan amanah.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
التاجر الصدوق الأمين مع النبيين، والصديقين، والشهداء
“Pedagang yang jujur lagi amanah, bareng para nabi, para shiddiqin dan para syuhada.” (HR. Tirmidzi dan beliau menghasankan hadits ini)
Semoga Allah ampuni kita, mudahkan kita dan senantiasa dibimbing-Nya untuk menjadi pedagang yang jujur dan amanah sehingga mampu bersama para nabi, shiddiqin dan para syuhada di syurga kelak.