Ia terlihat bulat dengan warna merah yang tak menyilaukan. Seperti kuning telur yang dilepaskan di baskom. Indah sekali. Sampai-sampai saya menitikan air mata.
Tahu kenapa? Karena mencicipi keagungan-Nya.
.
.
Menulis puisi wacana matahari kadang kala agak sulit. Tak banyak potensi untuk menikmati keindahannya, yang dengannya saya menyimpan rasa indah itu.
Lalu menguraikan satu demi satu lewat kata.
Sangat berlawanan dengan menulis puisi tentang ombak atau lautan. Bila rasaku hilang, aku hanya melangkahkan kaki ke pantai. Seketika itu mampu kuserap jiwa ombak dengan cukup cepat.
Debur ombaknya, angin pantainya, ataupun aroma air asinnya. Semua itu seolah-oleh berkumpul ke dalam jiwa. Dari situlah puisi tercipta.
Puisi Matahari Terbenam
Puisi Matahari Pagi
Puisi Matahariku
Puisi Matahari Bersinar
Puisi Matahari Senja
Puisi Di Tengah Rimba
Ketika puisi mulai ditulis, saya menulisnya di ketika senja mulai merayap datang. Dengan langit yang sangat cerah. Awan tipis terbang di sana. Dan angin semilir di antara kembang-kembang di taman.
Penulis kieta Anna Noer Jannah. 22. Feb 2020.
Daftar Isi
Puisi Matahari Senja
Matahari dan senja. Kedua-duanya merupakan perpaduan yang sungguh indah.
Sementara sapuan tipis awan begitu saja ada di sana. Seperti helaian selendang di tangan gadis-gadis bagus.
Menatapnya tak pernah jemu. Ingin rasanya berlama-lama. Menikmati semua persembahan keindahan.
Dan inilah puisi matahari senja.
Cahaya Senjamu
Bersama Ombak
Kala surya mulai memerah
Aku duduk di atas karang
Senja itu amatlah cerah
Ombak bergulung amat riang.
Surya senja turun perlahan
Di antara percikan ombak lautan
Tak terganggu hingar bingar insan
Semburat cahayanya keemasan.
Surya dan ombak bagai pengantin
Memberi keterkesimaan ketika bersanding
Puisi tercipta di dalam batin
Kala senja ombak datang beriring.
Puisi Matahari Pagi
Pagi ini yaitu pagi yang sungguh indah. Ketika pagi bangun, bangkit dari kepulasannya.
Ketika matahari pagi terbit kembali, sebuah tanda bahwa masih ada kesempatan. Agar melakukan pekerjaan semua manusia. Bertaubat yang bersalah. Bercinta yang mabuk asmara. Bekerja yang ingin menggapai cita-cita.
Inilah puisi tentang matahari pagi. Ditulis dikala sunyi sepi. Kecuali nyanyian burung, semuanya sudah senyap di antara pepohanan erat rumahku.
Selamat Pagi Tanah Air Tercinta
Alangkah indahnya hidup ini. Hidup hening di tanah air sendiri. Menikmati kicauan burung di pagi hari. Menatap sawah padi yang mulai terlihat hijau. Sembari menikmati secangkir teh anggun produksi kekasih hati.
Puisi Matahariku
Kamu matahariku. Dikirim Tuhan untuk menolongku. Saat saya kegelapan, kau tiba menenteng impian.
Engkau yaitu matahariku
Bintang besar pemberi cahaya
Saat hati kelam dan pilu
Kau beri aku rasa bahagia.
Datangmu ialah harapan
Agar cerah masa depan
Kasihmu menyembuhkan
Ingin diriku dalam dekapan.
Tetapi siapa-lah saya
Bagi seorang dirimu
Aku hanya satu bintang
Di antara berjuta bintang-bintangmu.
Ah, puisi di atas memang agak ironis. Bukan puisi alam maupun puisi romantis.
Coba kita buat lagi satu puisi matahariku yang mungkin cukup romantis.
Satu lagi puisi wacana matahariku.
Puisi Matahari Bersinar
Bermain jauh ke alam desa
Melihat padi di hamparan sawah
Udara segar amat terasa
Di antara panorama indah.
Matahari sudah bersinar
Menerangi jagad raya
Para petani berbinar-binar
Jiwa raga rasa sentosa.
Alangkah indah alam ini
Dan semua di bawah matahari
Warna hijau terlihar permai
Hati ini terasa tenang.
Bersinarlah Terang
Wahai matahariku
Bersinarlah terperinci
Jangan terlalu sendu
Kuingin bermain riang.
Oh sang surya
Moga cepat bercahaya
Jangan usang bermendung
Usah biarkan gelap merundung.
Matahari di Tengah Rimba
Mungkin ada di antara kita, yang pernah menyusuri rimba. Mendengar desau daunnya, menghirup aroma khasnya.
Ketika matahari berada di puncak, cobalah berbaring di antara pepohonan. Dan lihatlah, betapa birunya langit membentang. Betapa putihnya awan gemawan. Terang benderang disinari sang matahari.