Pemetaan sosial merupakan proses penggambaran masyarakat yang sistematik, dan melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat; termasuk profile dan masalah sosial masyarakat. (Eddy Suharto)
Daftar Isi
Apa itu pemetaan sosial?
Pemetaan sosial adalah kegiatan yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi sosial budaya masyarakat di wilayah tertentu untuk wilayah sasaran program. Pemetaan sosial dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi karakteristik masyarakat dengan mengumpulkan data sekunder dan langsung (primer) tentang keadaan masyarakat.
Perlu juga dicatat bahwa tidak ada aturan bahkan metode yang dianggap paling maju dalam melakukan peta sosial secara sistematis. Prinsip utama pekerja sosial melakukan pemetaan sosial adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya di suatu wilayah tertentu guna mengambil keputusan dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat.
Tujuan pemetaan sosial
Pemetaan sosial memiliki beberapa tujuan, 1. sebagai langkah awal dalam mengidentifikasi wilayah sasaran program, 2. kondisi atau karakteristik masyarakat program yang potensial; 3. Sebagai dasar penyusunan matriks rencana kegiatan program sesuai potensi dan permasalahan yang mungkin ada di wilayah sasaran program.
Hasil yang diharapkan
Social Map diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi tentang:
Informasi geografis seperti lokasi, topografi, aksesibilitas lokasi, dll. Data demografi terdiri dari jumlah penduduk, jumlah penduduk menurut umur-jenis kelamin-pekerjaan-agama-pendidikan, jumlah penduduk miskin (pra sejahtera dan sejahtera 1) dan lain-lain. Informasi lain terkait kondisi sosial budaya, kesenian lokal (aspirasi lokal), adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola komunikasi antar masyarakat, kekuatan sosial yang berpengaruh dan lain-lain.
Beberapa hal yang tercakup dalam pemetaan sosial adalah:
Letak geografis wilayah sasaran program, sarana dan prasarana umum berdasarkan sebaran usia hidup-jenis kelamin-agama-pendidikan komposisi penduduk atau kelompok sosial dan kegiatan masyarakat miskin dilakukan antarhubungan sosial. Kelompok masyarakat (hubungan sosial) Pekerjaan atau gaya hidup masyarakat Klasifikasi orang berdasarkan status kepemilikan properti (kaya, menengah, miskin) Respon masyarakat terhadap program yang dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga non-pemerintah Partisipasi dalam pelaksanaan program oleh lembaga pemerintah dan non-pemerintah. Pemerintah menyelesaikan proses baik sosial, ekonomi, budaya dan pengambilan keputusan dalam masyarakat.
Analisis dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi, yaitu memeriksa dan mengecek data yang diterima untuk melihat persamaan dan kesepakatan serta perbedaannya.
Hasil triangulasi tersebut berujung pada ringkasan deskriptif dengan melihat persamaan dan perbedaan sikap dan persepsi dalam masyarakat.
Fungsi Pemetaan Sosial
Pemetaan sosial berfungsi menginput data dan informasi bagi pelaksanaan program pengembangan masyarakat. Tidak ada aturan dan bahkan metode tunggal yang secara sistematik paling unggul dalam pemetaan sosial.
Prinsip Pemetaan Sosial
Prinsip utama pemetaan sosial bagi para praktisi pekerjaan sosial adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin di suatu wilayah dengan spesifik sebagai bahan pengambilan keputusan dalam proses pertolongannya. (Eddy Suharto)
Tujuan Pemetaan Sosial
Tujuan pemetaan sosial adalah Lengkah awal pengenalan lokasi sasaran proyek dan pemahaman fasilitator terhadap kondisi khalayak sasaran.
- Mengetahui kondisi sosial masyarakat.
- Sebagai dasar pendekatan dan metode pelaksanaan Pemberdayaan masyarakat.
- Menjadi dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis terhadap permasalahan yang dihadapi.
- Acuan dasar untuk mengetahui terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku masyarakat sasaran.
Output yang dihasilkan adalah data dan informasi tentang kondisi sosial-budaya masyarakat setempat.
Baca Juga:
- Mobilitas Sosial – Pengertian, Bentuk, Jenis, Faktor Pendorong
- Pengertian, ciri, pola, tipe dan karakteristik masyarakat perkotaan
- Pengertian Masyarakat Pesisir
Informasi yang perlu digali
Demografi
Demografi: jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, mata pencaharian, agama, pendidikan, dll.
Geografi
Geografi: Topografi, letak lokasi ditinjau dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh linkungan geografis terhadap kondisi sosial masyarakat, dll.
Psikografi
Psikografi: nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut, mitos, kebiasaan-keabiasaan, adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan sosial yang ada, motif yang menggerakan tindakan masyarakat, pengalaman masyarakat, pandangan dan sikap perilaku terhadap intervensi dari luar, kekuatan sosial yang berpengaruh, dll.
Pola Komunikasi
Pola Komunikasi: media yang dikenal dan digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya, informasi yang biasa dicari, tempat memperoleh informasi.
Metode pengumpulan data:
- Sekunder: meminta dan mengambil dari kelurahan dan kecamatan
- Primer:Wawancara terstruktur
- Pengamatan langsung
- FGD (Fokus Group Discussion) atau diskusi kelompok terfokus.
- Mengenai FGD dan Teknik wawancara akan dibahas dalam tulisan lainnya.
Apa itu pemetaan sosial?
Social Mapping adalah metode visual yang menunjukkan posisi relatif suatu komunitas atau kelompok untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi situasi sosial komunitas tersebut.
Pemetaan Sosial adalah teknik yang menunjukkan kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat, seperti lokasi pemukiman, sumber mata pencaharian, jalan, pelayanan kesehatan, dan institusi publik.
Hasil dari penggambaran ini adalah peta komprehensif kondisi dan lingkungan fisik masyarakat, yang dapat digunakan untuk analisis dan penelitian bersama masyarakat untuk mengidentifikasi topik dan tema tertentu.
Peta sosial sebagai salah satu alat dukungan sosial
Ansos merupakan alat dan bantuan dasar dalam upaya kita menemukan dan memahami suatu masalah.Memahami masalah ditempatkan dalam konteks realitas sosial.Ruang lingkupnya relatif luas.politis, budaya, hubungan nilai dan tempat (baik tingkat lokal-global ).
kenapa angkat?
Ilmu sosial tidak harus diperoleh dari sekolah, perguruan tinggi atau pendidikan formal.Realitas sosial tidak dipelajari secara linier, formal atau konvensional.Berbagai masalah (apa saja) dapat ditafsirkan dalam kaitannya dengan struktur sosial, aktor, hubungan dan kebutuhan praktis.Kita alami kehidupan sehari-hari . ., ada pandangan dan fakta, menarik untuk diamati dan sekaligus masalah sosial yang membutuhkan analisis dan penjelasan untuk dipecahkan dan diselesaikan. Solusi lengkap (berbasis peta) sehingga Anda dapat menjangkaunya dengan cara yang akurat dan bermanfaat
Pemetaan sosial adalah salah satu alat dalam pendekatan partisipatif:
Participatory Rural Assessment (PRA) Participatory Action Research (KTP) Participatory Research and Development (PRD) Rapid Rural Assessment (RRA) Participatory Action Research (PAR) PPKP (Participatory Understanding of Rural Conditions) Participatory Learning Methods (PLM) Participatory Methodology Evaluation) dll …
Pemetaan sosial harus dilakukan secara partisipatif dan memberdayakan. Proses membangun kesadaran strategis (strategic learning) adalah proses mendiskusikan dan mengembangkan tindakan mereka satu sama lain menggunakan pengetahuan kritis sehingga tindakan sosial mereka benar-benar dapat mempengaruhi perubahan sosial.
Berbagai materi sosial
Pemetaan sosial digunakan untuk:
Ini menunjukkan informasi tentang tata letak komunitas, infrastruktur, populasi, kelompok etnis bahasa, pola kesehatan, kekayaan, dll. Mengidentifikasi kelompok sosial yang berbeda sesuai dengan kebutuhan lokal mereka dan menilai distribusi sumber daya dalam kelompok sosial Mengeksplorasi pengetahuan dan pemahaman masyarakat Mengidentifikasi pengaruh dan kekuasaan yang mereka mainkan Pelajari tentang lembaga sosial dan pandangan yang berbeda dari masyarakat pada lembaga sosial tersebut
Beberapa langkah untuk melakukan analisis sosial
Langkah 1: Pilih analis lokal
Mengidentifikasi kelompok orang untuk mendiskusikan pandangan mereka tentang perbedaan sosial dalam masyarakat mereka. Keputusan ini akan didasarkan pada tujuan dan kedalaman informasi yang diperlukan untuk penelitian. Misalnya, kelompok laki-laki dan perempuan yang berbeda dapat berguna dalam memperoleh perspektif yang berbeda tentang struktur sosial suatu masyarakat dan pentingnya sarana sosial yang berbeda. Hasil secara konsisten berbeda jika dihasilkan oleh wanita, pria atau anak-anak. Namun, mungkin perlu untuk membagi populasi ke dalam kategori tambahan (seperti kasta, kategori kesejahteraan, atau etnis).
Langkah 2: Memberikan perkenalan dan penjelasan
Saat bekerja dengan masing-masing kelompok, fasilitator dan pengamat/pencatat harus memulai dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan diskusi dengan cermat dan jelas. Pastikan analis lokal memahami dan merasa nyaman dengan apa yang sedang dibahas.
Langkah 3: Memproduksi peta sosial
Pertama, tentukan jenis wilayah yang akan ditampilkan atau dibatasi oleh peta, seperti desa, wilayah leluhur masyarakat adat, dan sebagainya. Peta sosial dimulai sebagai peta fisik habitat komunitas. Prinsip-prinsip yang dianut dalam mempersiapkan latihan dan menuju peta sosial sama dengan peta sumber daya masyarakat, menggabungkan keduanya bahkan satu peta yang menunjukkan sumber daya sosial dan masyarakat dapat dimungkinkan dan bermanfaat.
Langkah 4: Menganalisis peta sosial.
Setelah pemetaan selesai, lakukan wawancara semi-terstruktur tentang topik yang diminati dan gunakan sebagai dasar bagi analis lokal untuk melakukan diskusi dan analisis mereka sendiri. Percakapan ini harus direkam atau direkam. Akan sangat membantu jika memiliki daftar pertanyaan kunci untuk memandu diskusi tentang sumber daya komunitas. Pertanyaan kunci dapat mencakup contoh:
Apa batasan harapan masyarakat terhadap interaksi sosial dan pelayanan sosial? Struktur dan institusi sosial apa yang ada di masyarakat? Bagaimana bangunan publik dibuat? Siapa yang membangun pusat komunitas? Siapa yang menggunakan pusat komunitas? Apa itu kelompok agama dan di mana mereka tinggal? Bagaimana orang-orang dalam komunitas memutuskan tempat untuk beribadah? Apa itu kelompok etnis dan di mana mereka tinggal? Berapa banyak rumah tangga di masyarakat dan di mana mereka berada? Rumah tangga mana yang dikepalai oleh perempuan dan di mana mereka berada? Bagaimana pembagian tanah pemukiman? Apakah ukuran keluarga bertambah atau menyusut? Apakah tingkat ini menimbulkan masalah bagi rumah tangga atau masyarakat tertentu secara keseluruhan? Apa yang dilakukan orang terhadap imigran baru atau keluarga yang sedang tumbuh? Bagaimana akses masyarakat ke sumber daya ekonomi, sosial, dan politik berbeda dari akses keluarga atau kelompok sosial? Bagaimana kebijakan yang diusulkan akan mempengaruhi kesenjangan sosial dalam kekayaan, mata pencaharian atau peluang lain dalam masyarakat?
Langkah 5: Selesaikan gerakannya
Periksa kembali apakah analis lokal mengetahui bagaimana data akan digunakan. Minta analis untuk mempertimbangkan kelebihan, kekurangan, dan kemampuan analitis perangkat.
Masyarakat Mandiri (MM) sebagai lembaga pengembangan masyarakat selalu melakukan kegiatan pemetaan wilayah dalam setiap rencana pelaksanaan kegiatan program. Artikel berikut menjelaskan salah satu langkah umum dalam pelaksanaan program pengembangan masyarakat, yaitu pemetaan sosial. Pemetaan sosial sangat penting untuk memberikan gambaran awal tentang kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di wilayah sasaran program.