Tata Cara Asimilasi Budaya, Sistem Ekonomi Politik Pontianak Kota 2008 – 18

Seksualitas kota meliputi berbagai kepentingan ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang memang berada pada keadaan rill masyarakat lokal, Pontianak ketika ini. Ketika hal ini menjadi penting terhadap berbagai faktor kehidupan sosial budaya di masyarakat, akan lekat dengan dinamika budaya politik seksualitas masing-masing etnik.

Misalnya dalam hal ini banyak sekali pengalaman agama, ekonomi dan budaya yang melekat pada seksualitas mereka hal ini terang bagaimana mereka hidup sesuai dengan kepentingan mereka sebagai orang lokal, Pontianak.

Ketika hal ini menjadi penting kepada faktor kebudayaan sosial di penduduk yang hingga dikala ini berada pada kondisi ekonomi, politik masing-masing suku, menurut pertentangan sosial di periode lalu, seperti kekerasan dan kejadian pada kala kolonial Belanda, 1967, dan 1999 yang berada pada keadaan masyarakat yang sarat dengan pertentangan, dan seksualitas yang mengontrol banyak sekali kekuasaannya.

Hal ini terang bagaimana menyaksikan berbagai faktor kehidupan sosial mereka dengan peran serta penduduk adat menurut budaya. Yang menempel pada aspek kepentingan politik, ialah dari hasil pertentangan sosial menurut profesi mereka saat ini.

Dengan demikian, terlihat ekonomi seksualitas, dan tugas mereka di masyarakat yang mau mengambarkan kekuasaan, ekonomi mereka melalui berbagai metode pendidikan, dan pekerjaan mereka di khalayak.

Berbagai aspek kehidupan sosial akan lekat pada dinamika budaya yang berperan dalam aspek kebudayaan Nasional, dan lokal tentunya mensugesti banyak sekali kebudayaan lokal yang melekat pada aspek kehidupan sosial mereka, sampai saat ini 1990 – 2015. Menjadi pembelajaran budaya dan agama  dalam mempelajari faktor kehidupan sosial mereka secara politik, agama, dan budaya.

  Puisi Malam | Senandung Kesunyian Malam

Ketika hal ini mempunyai tugas kepada kebudayaan setempat yang dalam hal ini mempunyai tugas serta terhadap faktor kehidupan sosial di penduduk , maka pergantian sosial akan dipahami selaku bentuk dari seksualitas yang dihasilkan dari seorang manusia, baik itu faktor pendidikan, kebutuhan primer dan kesejahteran sosial.

Maka, agama dalam hal ini memiliki peran terhadap spritualitas politik yang menjadi persepsi bagi setiap penduduk , termasuk elit politik dalam melihat banyak sekali kerja yang mereka terapkan hingga ketika ini dengan keberadaan mereka yang mencakup aneka macam kepentingan sosial, kebutuhan dan aspek kehidupan sosial budaya secara fakta.