Wilaya atau region yakni rancangan penting dalam geografi sahabat-sobat. Kali ini saya akan coba berikan sedikit pengertian terkait wilayah homogen.
Konsep kawasan homogen ialah konsep kawasan yang didasarkan pada kenyataan bahwa aspek-aspek mayoritas pada wilayah itu bersifat homogen atau sejenis alias serupa.
Disisi lain faktor yang tidak dominan mungkin saja bermacam-macam alias heterogen. Konsep daerah homogen lebih menekankan pada aspek kesamaan dalam kelompok. Homogenitas wilayah mampu disebabkan oleh aspek alami atau artifisial buatan.
Baca juga: Rangkuman bab interaksi desa-kota
Faktor alamiah pada wilayah homogen antara lain topografi dan kondisi iklim. Konsep ini sudah dipakai luas dalam ilmu lingkungan seperti ekologi, pedologi dan klimatologi.
Contohnya pembagian daerah formal untuk jenis flora oleh de Candolle (1856) dan Schimper (1903), pembagian kawasan formal untuk jenis fauna Wallace (1876) dan pembagian daerah formal untuk jenis Iklim Koppen (1931).
Desa selaku wilayah homogen |
Faktor palsu kawasan contohnya adalah aspek sosial seperti suku bangsa, budaya, perilaku sosial, pandangan politik dan tingkat pendapatan. Salah satu cara termudah pewilayahan homogen yaitu konspe land cover alias tutupan lahan.
Di segi lain rancangan wilayah homogen memaksimalkan perbedaan antar kalangan. Konsep ini tidak memperhatikan bentuk hubungan fungsional antar wilayah atau komponen di dalamnya.
Jadi simpulanya wilayah homogen itu dapat dilihat dari adanya keseragaman dalam ruang tersebut. Contoh wilayah pedesaan yang pastinya sama dalam hal sifat agraris.
Wilayah dataran tinggi pasti punya suhu cuek, daerah pantai niscaya memiliki kontur landai dan lainnya.
Apakah bisa suatu daerah dikategorikan homogen/formal dan fungsional?. Bisa, misalnya pedesaan yang secara formal adalah wilayah dengan dominasi lahan pertanian.
Sementara secara fungsional geografis, desa ialah hinterland atau penyokong keperluan pangan kota.
Baca juga: Kunci balasan penilaian erlangga bagian pewilayahan