Daftar Isi
Kata Curahan Hati Buat Pacar
| Kata Curahan Hati Buat Pacar
Kata-Kata Romantis Buat Pacar
1. “Aku mencintaimu tanpa tahu bagaimana, kapan, atau dari mana. Aku mencintaimu secara sederhana, tanpa problem atau keangkuhan.” kata-kata sweet untuk boyfriend 2. “Kamu selalu menjadi yang pertama dan terakhir di hatiku ini. Ke mana pun aku pergi, atau apa yang saya lakukan, saya akan selalu memikirkanmu.” kata-kata sweet untuk boyfriend 3. “Beberapa orang akan pergi dari hidupmu, tetapi itu bukan selesai dari ceritamu. Itu cuma akhir dari bab mereka di ceritamu.” kata-kata sweet untuk boyfriend 4. “Untuk sekali dalam hidupku, aku tidak harus berupaya senang. Ketika aku bersamamu, itu terjadi begitu saja.” kata-kata sweet untuk boyfriend 5. “Aku mencintaimu, bukan cuma karena siapa kau. Tapi juga sebab menjadi apa diriku saat bersamamu.” 6. “Ketika aku menatap matamu, aku tidak melihatmu, aku menyaksikan hari ini, hari esok, dan kala depanku selama sisa hidupku.”
7. “Aku tidak peduli betapa sulitnya kita bareng , tidak ada yang lebih jelek dibandingkan dengan perpisahan.” 8. “Ada banyak hal lain yang mesti aku kerjakan dengan hidupku dikala ini namun sebaliknya, saya terjebak di sini untuk mengagumimu.”kata-kata sweet untuk boyfriend 9. “Kamu yakni fikiran terakhir dalam pikiranku sebelum aku tertidur dan pikiran pertama saat aku bangkit setiap pagi.” kata-kata sweet untuk boyfriend 10. “Terus berbicara. Aku suka mendengar suaramu.”
Kata Sedih Menyentuh Hati Buat Pacar yang Jauh
1. Pundakku mungkin takkan senantiasa ada ketika kau bersedih dan menangis, tetapi cintaku akan senantiasa ada untukmu. Meski raga tidak bisa bersatu, namun cinta senantiasa hadir menemani keseharian meski ketika duka maupun senang. 2. Meskipun ku tak siap untuk merindu, ku tak siap tanpa dirimu, kuharap terbaik untukmu. Terkadang, rindu memang begitu jahat. Namun, dengan adanya rindu, kau mampu mencar ilmu untuk menghargai apa yang kau miliki. 3. Setidaknya, dikala kita terpisah jarak, camkan bahwa ada sosok yang menunggumu untuk lekas pulang. Besarnya jarak tidak sepadan dengan besarnya cinta pasangan kekasih yang sedang dimabuk asmara. 4. Aku tak mampu melupakanmu tapi aku sanggup melepaskanmu. Jangan sampai menyesal kalau kelak kau kehilangan kekasihmu sebab kesalahanmu sendiri. Tapi jangan sampai kamu merelakan beliau yang setia padamu.
5. Kamu mirip hujan, turun dan reda tak beraturan, sedangkan saya ialah tanaman yang setia menunggumu turun. Cinta dua sejoli memang tidak ada bandingannya. Bahkan, rasa rindu pun menjadi lezat seperti hujan turun dan reda yang tidak beraturan.
Bagaimana Mengekspresikan PerasaanKita dikelola untuk memiliki perasaan. Jika kita mengungkapkan perasaan ini dengan cara yang tidak sempurna, kabel ini dapat memanggil putusnya relasi kita. Sebaliknya, mengungkapkan perasaan dengan cara yang aman dapat membuat kita merasa lebih terhubung, terutama dengan orang yang dicintai. Oleh alasannya adalah itu, mengetahui cara mengekspresikan perasaan dengan bijaksana sangat penting jikalau Anda ingin merasa akrab dengan orang lain dan menjaga kekerabatan Anda.
Berbagi perasaan positif memperkuat korelasi. Cinta, penghargaan, syukur, kegembiraan — menyebarkan perasaan ini membangun ikatan kasih sayang. Pada dikala yang serupa, stres terjadi dalam kehidupan setiap orang, menciptakan mereka merasa duka, takut, atau murka. Selain itu, perbedaan dan perasaan sakit hati akan terjadi dari waktu ke waktu antara dua orang yang berinteraksi secara terstruktur. Berbagi perasaan memungkinkan Anda untuk membahas situasi yang menjadikan kesulitan. Dengan begitu, Anda mampu mengenali bagaimana masalah tersebut terjadi dan apa yang mesti dikerjakan untuk memperbaikinya. Memecahkan duduk perkara bersama membuat perasaan negatif terangkat. Jika tidak, masalahnya mampu berlama-usang atau menjadi lebih buruk, perasaan negatif bisa membusuk, dan Anda dan hubungan Anda menderita.
Berbagi perasaan secara efektif sering kali dimulai dengan dua kata sederhana: “Saya merasa…” Kemudian, isi bagian yang kosong dengan “kata perasaan” —ialah, kata mirip gundah, senang, atau lelah. Jika Anda kesulitan mengidentifikasi perasaan tersebut, Anda dapat melaksanakan opsi ganda. Cobalah memilih dari empat dasar berikut: murka, murung, bahagia, atau takut. Kesalahan yang sering dilakukan orang dikala mereka mencoba untuk berbagi perasaan ialah mengatakan, “Saya merasa bahwa …” Kata yang menunjukkan bahwa apa yang akan terjadi berikutnya yaitu sebuah pikiran, bukan perasaan. Pikiran cantik untuk dibagikan. Pada saat yang serupa, asumsi memberikan berita kering, bukan sari dari apa yang Anda alami di dalam. Perasaan memiliki pengaruh yang lebih besar lengan berkuasa pada ikatan. Jadi, meskipun mengembangkan fatwa memang membangun rasa keterkaitan, kekerabatan itu kurang besar lengan berkuasa dibandingkan saat Anda juga melihat ke dalam diri Anda dan berbagi perasaan yang Anda peroleh di sana: penuh harapan, frustasi, bahagia, berhati-hati, frustrasi, senang, dll.
Terlalu sering, alih-alih mengatakan “Saya merasa …”, orang mengawali dengan frasa yang salah, “Kamu membuatku merasa …” “Kamu membuatku merasa…” adalah salah satu ungkapan yang, sebagai terapis pernikahan, aku merasa ngeri saat mendengarnya. Dan aku terlalu sering mendengarnya — bukan sebab saya melakukan pekerjaan dengan orang jahat, namun karena kebanyakan orang tidak menyadari bahwa, “Kamu membuatku merasa …” memanggil perasaan sakit hati dan pertengkaran. Mengapa frasa “Kamu membuatku merasa …” secara konsisten mengawali diskusi tentang perasaan dengan awal yang buruk? Inilah 5 alasan mengapa — dan mengapa mengubahnya dengan “Saya merasa …” sebanding dengan bisnisnya. . “Anda menciptakan aku merasa …” muncul sebagai tuduhan atau pernyataan menyalahkan — bukan pernyataan perasaan Anda. Pernyataan perasaan, dan terutama perasaan yang rentan mirip murung, bingung, atau cemas, mengundang empati dari sebagian besar pendengar. Sebaliknya, tuduhan tidak menyenangkan, memanggil sikap defensif dan antagonisme. Bandingkan kelompok frasa berikut. Mana yang ingin Anda dengar? Grup A: “Saya merasa tidak nyaman.” “Saya merasa sedih.” “Aku merasa terbelakang.”
Grup B: “Kamu membuatku merasa tidak nyaman.” “Anda menciptakan aku murung.” “Kamu membuatku merasa bodoh.” Bisakah Anda mencicipi perbedaannya? Jika tidak, bacalah lagi, perlahan dan lantang. 2. “Kamu membuatku merasa …” tidak memberdayakan. “Kamu membuatku merasa …” memperlihatkan kekuatanmu untuk memperbaiki perasaan negatifmu. Kalimat itu membuatmu menjadi korban yang tidak berdaya. Meskipun ungkapan itu mengakibatkan rasa bersalah atau aib pada pasanganmu, itu secara serentak membuatmu tidak berdaya. Sebaliknya, “Saya merasa …” memberi Anda — bukan orang lain — kekuatan untuk mencari tahu apa yang mesti dilakukan agar merasa lebih baik. Mungkin perasaan Anda adalah balasan dari rasa letih, lapar, atau keunggulan beban. Mungkin perasaan tersebut berasal dari suasana yang menantang yang memerlukan aliran yang matang untuk mencari cara untuk memperbaikinya. Menyatakan perasaan Anda dengan memulai dengan kata ganti “aku” dan frasa “Saya merasa…” adalah memberdayakan karena ini memfokuskan Anda dan orang lain pada dilema Anda. Sekarang, bahu-membahu, Anda mampu membuka pintu untuk memperoleh solusi.
3. “Kamu membuatku merasa …” mengundang tuduhan balik. Karena frasa “Kamu membuatku merasa …” terdengar seperti serangan — dan serangan menciptakan serangan balik — tak lama kemudian, percakapan Anda kemungkinan besar akan meningkat menjadi argumen yang sarat amarah. Berikut contohnya: Linda: Anda menciptakan aku merasa tidak mempesona. Anda hampir tidak pernah memuji saya. Len: Yah, itu alasannya adalah kau membuatku merasa seperti suami yang buruk! Dan, begitu saja, mereka sedang berada di jalur pertempuran. Ketika Len mendengar “You make me feel” Linda, ia mendengarkan tuduhan itu dan tidak menyimak kekhawatirannya. Sebaliknya, ketika pasangan lain, Gina dan Gerald, menghadapi situasi yang sama dengan kalimat pembuka yang berlawanan— “Saya merasa…” —obrolan tersebut ternyata cukup produktif. Gina: Saya merasa tidak menawan. Ketika Anda hampir tidak pernah memuji aku, saya pikir aku pasti tidak tampakbaik untuk Anda. Gerald: Saya sungguh menyesal Anda merasa mirip itu. Sebenarnya, itu lebih menyedihkan sebab aku selalu menggemari penampilanmu. Saya mungkin mampu memberi tahu Anda lebih sering betapa saya menghargai busana atau rambut Anda — dan terutama senyum Anda. Dan sekarang sesudah saya memikirkannya, aku dapat melihat bahwa selesai-selesai ini, saya terlalu disibukkan dengan pekerjaan sehingga saya tidak memperhatikan banyak hal yang lain. Gina: Saya sungguh senang kita membicarakan hal ini. Aku telah merasa lebih baik, cuma lebih mengerti apa yang terjadi denganmu. Saya juga bertanya-tanya mengapa aku datang-tiba mengalami lonjakan keinginan kebanggaan. Saya pikir saya telah merasa sedikit ditinggalkan dengan menghabiskan terlalu banyak waktu bekerja saat Anda berada di rumah. Dengan meluncurkan kata-kata “Saya merasa …” Gina memanggil tenggang rasa dan berbagi pemecahan persoalan, bukan kontra-tuduhan.
4. “Kamu membuatku merasa …” didasarkan pada kesalahpahaman wacana apa yang menyebabkan perasaan. Seseorang pada umumnya tidak — dengan sendirinya — membuat orang lain merasakan apa pun. Yang penting yaitu variasi dari apa yang dikatakan (atau dijalankan) oleh satu orang dan interpretasi orang lain kepada kata atau tindakan. Misalnya, jikalau Anda menjajal menciptakan aku tertawa, aku mungkin menanggapi dengan sedikit geli — namun aku mungkin juga menyikapi dengan cemoohan, jengkel, frustrasi, atau dengan kasih sayang yang besar. Ini yakni variasi dari apa yang Anda katakan dan lakukan dan apa yang saya bawa yang memilih situasinya. Artinya, balasan pendengar berasal dari aspek-aspek di dalam pendengar mirip dari apa yang dikatakan atau dilaksanakan orang lain.
5. “Anda membuat aku merasa …” memfokuskan Anda pada pasangan Anda, mengalihkan fokus Anda dari orang yang bertanggung jawab untuk Anda pahami — diri Anda sendiri. “Kamu membuatku merasa …” – dibarengi oleh emosi negatif – membuat Anda bersikap kritis kepada pasangan Anda. “Saya merasa …” meluncurkan eksplorasi tentang apa yang Anda sendiri rasakan — dan mengapa. Itu yakni jalan penemuan jati diri. Misalnya, “Saya merasa ditinggalkan ketika Anda menenteng pulang pekerjaan di malam hari, meninggalkan saya sendiri. Mungkin aku perlu menyebarkan cara aku untuk menikmati malam sendiri daripada merindukan perhatian Anda. Saya dahulu suka membaca novel — mungkin Saya akan mulai lagi. “
Apa Cara Paling Produktif untuk Mengekspresikan Perasaan? Berikut yaitu 5 pemikiran yang kemungkinan besar akan menenteng kesuksesan: Berhentilah untuk menyaksikan ke dalam diri Anda dan beri label perasaan internal Anda. Kemarahan mengundang perilaku defensif. Jika perasaan Anda “marah” atau “marah”, tenanglah sebelum mulai mengatakan. Suara marah mengundang suara marah sebagai jadinya. Kemudian, untuk mengoptimalkan kemungkinan Anda akan didengar tanpa perilaku defensif, pilih kata selain kata dari keluarga pemarah untuk perasaan yang tersisa — coba kata seperti “murung” atau “takut”. Mulailah dengan “Saya merasa…” “Saya merasa…” atau “Saya sudah merasakan…” Misalnya, “Saya merasa kecil hati ihwal …” Jelaskan lebih lanjut ihwal sumber perasaan. Kalimat awal yang bagus untuk klarifikasi ini yakni “Perhatian saya yaitu …” Misalnya, “Kekhawatiran aku adalah aku tidak melihat akhir bagi Anda menenteng pulang pekerjaan setiap malam.” Jika Anda perlu memilih tugas pasangan Anda dalam perasaan itu, mulailah kalimat itu dengan, “Ketika Anda …” Misalnya, “Ketika Anda datang larut malam dari kantor, aku merasa sangat takut.” Lanjutkan kemudian dengan, “Perhatian aku yakni …” Pada titik ini, Anda berada di jalan untuk saling mengetahui. Garis bawah Cara Anda mengungkapkan perasaan menciptakan perbedaan besar dalam seberapa reseptif perasaan Anda akan didengar. Pada dikala yang sama, orang yang Anda ajak membuatkan perasaan mempunyai tugas utama dalam menentukan apakah diskusi akan aktual atau tidak. Orang-orang narsistik, misalnya, mungkin merasa kesal dikala mereka mendengar ekspresi perasaan rentan pasangannya, tidak peduli bagaimana perasaan itu dihidangkan. Orang lain mungkin menganggap eksklusif, selaku kritik kepada mereka, perasaan negatif yang Anda gambarkan. |
