pelajarancg.blogspot.com: Bagi siswa Sekolah Menengah Atas (Sekolah Menengan Atas) pasti akan memiliki mata pelajaran Khazanah Antropologi. Dalam pembelajaran Antropologi tiap semester memiliki materi berlawanan-beda. Dengan pembahasan tiap babnya. Seperti teladan Semester 1 menjadi dasar untuk pesiapan pembelajaran sejarah di semester 2. Tiap bab di kelas 11 SMA/MA ini juga mempunyai pembahasan berbeda-beda pula, Misalnya Bab 1 akan membicarakan wacana Budaya Lokal, Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya, sedangkan Bab 2 akan membicarakan wacana Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia, Bab 3 akan membahas ihwal Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya di Indonesia, Bab 4 akan membahas wacana Unsur-Unsur Budaya, Bab 5 akan membahas tentang Konsep dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama, Bab 6 akan membahas wacana Karakteristik Dinamika Budaya, Bab 7 akan membahas ihwal Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional, Bab 8 akan membicarakan wacana Proses Pewarisan Kebudayaan, sedangkan semester genap: Bab 9 akan membahas tentang Bahasa dan Dialek dalam Masyarakat, Bab 10 akan membicarakan ihwal Perkembangan Tradisi Lisan dalam Masyarakat, Bab 11 akan membicarakan ihwal Keterkaitan antara Bahasa dan Dialek dalam Masyarakat, Bab 12 akan membicarakan perihal Kekerabatan Bahasa di Indonesia, dan Bab 13 akan membicarakan ihwal Kepedulian kepada Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan. Saking banyaknya bab yang mesti dipelajari dalam 1 semester di kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) tentu akan lebih lengkap jika siswa mampu merangkum pelajarancg tersebut untuk bahan pembelajaran di rumah.
Pelajari: RANGKUMAN PELAJARAN SEJARAH LENGKAP TIAP BAB UNTUK KELAS 10 Sekolah Menengan Atas
Oleh alasannya adalah itu, dalam tulisan pelajarancg.blogspot.com kali ini, mari rangkum mata pelajarancg Khazanah Antropologi yang diberikan di MA/Sekolah Menengan Atas kelas 11 mulai dari Budaya Lokal, Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya, Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia, Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya di Indonesia, Unsur-Unsur Budaya, Konsep dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama, Karakteristik Dinamika Budaya, Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional, Proses Pewarisan Kebudayaan, Perkembangan Tradisi Lisan dalam Masyarakat, Keterkaitan antara Bahasa dan Dialek dalam Masyarakat, Kekerabatan Bahasa di Indonesia, Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan, yang diringkas secara lengkap:
- RANGKUMAN BAB 1 UNTUK KELAS 11 SMA: Budaya Lokal, Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya
- RANGKUMAN BAB 2 UNTUK KELAS 11 SMA: Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
- RANGKUMAN BAB 3 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya di Indonesia
- RANGKUMAN BAB 4 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: UNSUR-UNSUR BUDAYA
- RANGKUMAN BAB 5 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KONSEP DAN FUNGSI BAHASA, SENI, DAN AGAMA
- RANGKUMAN BAB 6 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KARAKTERISTIK DINAMIKA BUDAYA
- RANGKUMAN BAB 7 UNTUK KELAS 11 SMA: FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
- RANGKUMAN BAB 8 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: PROSES PEWARISAN KEBUDAYAAN
- RANGKUMAN BAB 9 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: BAHASA DAN DIALEK DALAM MASYARAKAT
- RANGKUMAN BAB 10 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: PERKEMBANGAN TRADISI LISAN DALAM MASYARAKAT
- RANGKUMAN BAB 11 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KETERKAITAN ANTARA BAHASA DAN DIALEK DALAM MASYARAKAT
- RANGKUMAN BAB 12 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KEKERABATAN BAHASA DI INDONESIA
- RANGKUMAN BAB 13 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KEPEDULIAN TERHADAP BAHASA, DIALEK, DAN TRADISI LISAN
- KESIMPULAN RANGKUMAN PELAJARAN ANTROPOLOGI LENGKAP TIAP BAB UNTUK KELAS 11 SMA PELAJARANCG.BLOGSPOT.COM
Daftar Isi
RANGKUMAN BAB 1 UNTUK KELAS 11 SMA: Budaya Lokal, Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya
1. Budaya Lokal
Budaya setempat adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menempati lokalitas atau tempat tertentu yang berlainan dari budaya yang dimiliki oleh penduduk yang berada di tempat lainnya.
Budaya setempat di kelompokan menjadi 2, adalah budaya setempat benda dan non benda. Menurut definisi UNESCO warisan budaya verbal dan tak benda adalah keseluruhan dari kreasi berdasar tradisi dari sebuah komunitas kultural yang di nyatakan oleh suatu kelompok atau individu dan diakui sebagai mencerminkan impian-impian dari sebuah komunitas sedemikian rupa sehingga mencermminkan identitas sosial dan budaya. Pengumuman UNESCO tahun 2001, 2003, dan 2005 memasukan sejumlah 90 bentuk warisan budaya tak benda dari seluruh dunia sebagai karya agung, salah satunya yakni wayang yang berasal dari Indonesia.
acuan : Wayang beber, Wayang kulit, Wayang Klitik (atau Karucil), Wayang golek, Wayang wong
2. Budaya Asing
Kebudayaan Asing yakni kebudayaan yang datang dari luar daerah yang diterima dan dijalani oleh suatu penduduk yang tinggal di daerahnya sendiri.
Masuknya budaya abnormal ke Indonesia menunjukkan sejumlah imbas, baik itu yang sifatnya positif juga yang sifatnya negatif. Budaya asing sendiri tujuannya ialah semua jenis kebudayaan yang tidak datang dari dalam bangsa kita melainkan dari luar.
Berikut yaitu dampak positif masuknya budaya asing di Indonesia antara lain yakni:
- Pola pikir penduduk menjadi lebih maju sehingga mendukung modernisme.
- Tingkat kehidupan mengalami perbaikan.
- Munculnya pembaharuan kebudayaan yang memperkaya keanekaragaman budaya asli Indonesia.
- Ilmu pengetahuan berkembang lebih baik.
- Arus informasi menjadi lebih baik.
- Kegiatan penawaran khusus kebudayaan bangsa menjadi lebih mudah.
- Produktivias industri menjadi meningkat.
- Dan lain sebagainya.
Sementara pengaruh Negatif masuknya budaya aneh di Indonesia antara lain adalah:
- Masyarakat berubah menjadi individualis dan condong konsumtif.
- Gaya hidup ketimuran yang kita anut menjadi kebarat-baratan.
- Munculnya kesenjangan sosial.
- Munculnya budaya matrealistis.
- Produk dalam negeri tersingkir oleh eksistensi produk luar negeri.
- Nilai-nilai luhur bangsa yang dianut melemah atau bahkan hilang sepenuhnya.
- Dan lain sebagainya.
3. Hubungan Antarbudaya
Proses difusi atau penyebaran kebudayaan merupakan sebuah proses penting dalam pengaruh antarbudaya. Bagi manusia, interaksi sosial mutlak diharapkan dalam kehidupan yang melibatkan aneka macam macam komunitas yang mempunyai kebudayaan yang berlawanan. Selain itu, kebudayaan bersifat sungguh dinamis dan peka kepada kontak dengan kebudayaan atau komunitas lain sehingga terbentuklah proses saling memengaruhi antarkebudayaan.
Pelajari: PENGERTIAN RUMAH ADAT & KERAGAMAN RUMAH ADAT DI INDONESIA
Budaya lokal Indonesia telah tercampur dengan berbagai budaya abnormal yang masuk ke Indonesia, baik lewat jalur tenang seperti perdagangan maupun jalur penjajahan. Proses saling memengaruhi kebudayaan tersebut dalam antropologi tidak terlepas dalam konteks akulturasi atau kontak kebudayaan serta asimilasi yang melibatkan proses pertukaran dan pengambilan bagian-unsur kebudayaan antarkomunitas.
RANGKUMAN BAB 2 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
Menurut J.S. Furnivall, Masyarakat Majemuk ialah penduduk yang terdiri atas dua atau lebih komponen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik.
Menurut Van de Berg ciri-ciri Masyarakat Majemuk yakni selaku berikut :
- Terdapat forum sosial yang memiliki ketergantungan satu dengan lainnya.
- Adanya masyarakat yang terintegrasi sebab perbedaan budaya yang dimilikinya.
- Terdapat integrasi sosial dari penduduk yang berbeda budaya.
- Konflik lebih mudah untuk terjadi.
Masyarakat Indonesia ialah penduduk beragam yang dibedakan secara horizontal maupun secara vertikal. Secara horizontal, masyarakat Indonesia ditandai dengan perbedaan ras, agama, suku bangsa, dan golongan serta secara vertikal ditandai dengan perbedaan ekonomi, politik, sosial budaya, dan pendidikan. Perbedaan tersebut kuat pada tata cara keyakinan, sikap, nilai maupun persepsi hidup.
Pelajari: APA 4 JENIS KEGIATAN EKONOMI ITU?
Keberagaman budaya ialah potensi besar yang mesti dikembangkan dengan sebaik mungkin sehingga tidak mengakibatkan suatu konflik yang mengancam integrasi bangsa.
Dari banyak sekali ragam budaya ini terdapat sebuah kebudayaan secara umum dikuasai yang memengaruhi kebijakan pemerintah Indonesia yang disebabkan alasannya adalah aspek demografis, yakni kesenjangan jumlah masyarakatdi Jawa dan di luar Jawa serta faktor politis, yakni kegagalan mengartikulasikan kepentingan setempat dan tersumbatnya komunikasi politik yang menjadikan munculnya resistensi golongan etnik yang sangat berpengaruh.
RANGKUMAN BAB 3 UNTUK KELAS 11 SMA: Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya di Indonesia
Dampak keberagaman budaya di Indonesia yaitu berkembangnya perilaku pertentangan di antara kelompok etnik dan pemaksaan kalangan besar lengan berkuasa selaku kekuatan utama yang mengintegrasikan penduduk . Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk membuatkan prinsip relativisme budaya yang merupakan penyadaran akan persamaan dalam memandang kebudayaan sehingga mampu meminimalisir konflik. Sebagai negara yang terdiri atas aneka macam bagian budaya yang berlawanan, memunculkan banyak sekali pertentangan dan ketegangan sebab adanya aneka macam perbedaan suku bangsa, ras, agama, dan kelompok. Sejak zaman dulu sudah dikerjakan interaksi lintas budaya dimana masing-masing budaya lokal mempunyai karakteristik budaya tersendiri, tetapi mampu hidup berdampingan dalam golongan penduduk . Misalnya, di kawasan perkotaan yang umumnya masyarakat heterogen terikat oleh satu pranata sosial, adalah rukun tetangga (RT). Sistem ini merupakan salah satu perjuangan pemerintah untuk menguatkan ikatan kebersamaan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan versi solusi problem balasan keberagaman budaya yang mampu diterima oleh semua komponen budaya alasannya adalah perbedaan tata cara sosial budaya yang ada sehingga tidak menjadikan duduk perkara gres.
Posisi strategis Indonesia yang berada di dua benua, Asia dan Australia serta dua samudra Pasifik dan Hindia ialah penyebab beragamnya budaya setempat yang ada di Indonesia. Keberagaman budaya yang berkembang di Indonesia ini merupakan realita sejarah selaku bab proses kedewasaan bernegara. Salah satu cara untuk menghargai budaya setempat yang ada di Indonesia ialah bersikap tenggang rasa dan toleransi terhadap budaya lokal tersebut. Penyadaran akan perbedaan yang ada di penduduk Indonesia merupakan bagian penting dari tujuan pembangunan Indonesia pasca orde baru dengan menerapkan konsep persamaan hak dan demokratisasi dalam pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural memandang semua budaya lokal sama sehingga tidak ada golongan mayoritas maupun kalangan inferior untuk membangun sebuah jembatan komunikasi. Pendidikan ini dibutuhkan bisa meredam disintegrasi bangsa. Selain itu, suatu wacana kebudayaan nasional yang mengedepankan eksistensi budaya setempat merupakan salah satu usaha untuk menghargai perbedaan budaya.
RANGKUMAN BAB 4 UNTUK KELAS 11 SMA: UNSUR-UNSUR BUDAYA
Konsep penting dalam mengetahui kebudayaan yakni kultural universal atau yang umum dipahami dengan istilah bagian-bagian kebudayaan. Cultural universal terdiri atas tujuh bagian, yaitu metode bahasa, tata cara wawasan, tata cara kekerabatan dan organisasi sosial, tata cara peralatan hidup dan teknologi, tata cara ekonomi dan mata pencaharian hidup, tata cara religi, dan tata cara kesenian.
Pelajari: pemahaman seni dan kesenian dalam pelajaran seni budaya
Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya kebudayaan, yaitu geografis, lingkungan, ras serta tata cara ekonomi. Namun, setiap komponen kebudayaan tersebut haruslah dianalisis lewat wujud kebudayaan yang terdiri atas tiga komponen, adalah tata cara inspirasi atau gagasan, sistem kegiatan, dan tata cara artefak.
Memahami secara holistik budaya bukan berarti mencampuradukkan setiap komponen kebudayaan, tetapi melihat keterkaitan dan pengaruhnya antara satu komponen kebudayaan dengan komponen kebudayaan yang lainnya.
RANGKUMAN BAB 5 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KONSEP DAN FUNGSI BAHASA, SENI, DAN AGAMA
Bahasa, seni, dan agama adalah beberapa bagian yang tidak terlepas dari kehidupan insan sebagai bagian kebudayaan. Bahasa berfungsi selaku alat pemersatu bangsa sebagai sebuah identitas dari bangsa.
Agama tidak kalah pentingnya dengan bahasa alasannya hampir semua insan mempunyai agama yang digunakan sebagai ajaran hidup atau pengatur hidupnya di dunia. Selain agama bumi, terdapat agama wahyu yang menyembah kepada Tuhan yang tidak mampu dipersonifikasi wujud maupun bentuknya.
Seni ialah keperluan hidup manusia yang terus menerus bergeser fungsinya. Awalnya seni difungsikan sebagai suplemen ritual yang dilakukan manusia yang terwujud dalam bentuk lukisan, nyanyian, dan tari-tarian. Namun, semakin usang manusia membutuhkan hal-hal yang bersifat estetik sehingga kesenian beralih fungsi untuk keindahan dan dirasakan oleh manusia.
Pelajari: APA ARTI DARI ESTETIK DAN ESTETIKA BESERTA CONTOHNYA?
1. Konsep dan Fungsi Bahasa
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia yaitu sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, indentitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar daerah dan antar budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara.
Berkaitan dengan fungsi bahasa, Keraf (2004: 3) menyampaikan bahwa bahasa mempunyai empat fungsi adalah : (1) sebagai alat untuk menyatakan lisan diri, (2) alat komunikasi, (3) alat mengadakan integrasi dan penyesuaian sosial, dan (4) alat mengadakan kendali sosial.
2. Konsep dan Fungsi Agama, Religi, dan Kepercayaan
Clifford Geertz mendefinisikan agama sebagai sistem simbol yang berfungsi untuk menanamkan semangat dan motivasi yang besar lengan berkuasa, mendalam, serta bertahan pada manusia dengan menciptakan konsepsi-konsepsi yang bersifat biasa perihal eksistensi dan membungkus konsepsi-konsepsi itu sedemikian rupa dalam suasana faktualitas sehingga situasi dan motivasi itu kelihatan sungguh realistis.
Menurut E.B. Tylor, agama merupakan istilah dari ketakjuban manusia akan kekuasaan dan kekuatan yang berada di luar dirinya. Menurut Tylor agama yakni suatu korelasi antara bagian natural dan supranatural (kekuatan mistik) sebab manusia mencicipi adanya suatu kekuatan yang sangat dahsyat yang mengendalikan kehidupannya dan kekuatan tersebut perlu disembah agar tidak murka. Selanjutnya, lahirlah agama-agama yang menilai benda-benda alam sebagai objek penyembahan, mirip gunung, laut, matahari, bulan, api, dan angin.
Menurut Emile Durkheim terdapat dua aspek yang melandasi datangnya agama di tengah-tengah kehidupan masyarakat, yakni antara akidah akan sesuatu yang suci (sacred) dan yang duniawi (profan). Manusia selalu menghadapi dua unsur tersebut dalam hidupnya sehingga agama diperlukan untuk menuntun manusia ke arah kesucian. Dengan demikian, agama berfungsi selaku garis penegas antara nilai-nilai yang bagus dan jelek.
Agama berisi seperangkat nilai-nilai kebaikan yang harus dikerjakan insan dan larangan menjalankan keburukan yang mesti dijauhi insan. Di dalam teori religi terdapat beberapa teori para andal yang berupaya menerangkan proses hadirnya konsepsi agama dalam kehidupan insan.
3. Konsep dan Fungsi Seni
a. Konsep Seni
Pada mulanya media seni dimanfaatkan insan untuk mengekspresikan keindahan dan kekagumannya kepada alam sekitarnya. Pada zaman purba, insan berupaya mengekspresikan rasa keindahannya dengan cara menggandakan lingkungan. Dalam upaya menjiplak lingkungan insan kadang mampu menirunya secara hampir sempurna. Misalnya, lukisan dinding gua yang dihasilkan manusia purba mempunyai nilai keindahan yang khas.
Di dalam masyarakat tradisional, konsep seni berhubungan dengan bagian kultural universal seperti religi. Di dalam upacara religi masyarakat tradisional, jenis-jenis kesenian, seperti tari-tarian, musik, nyanyian, dan bendabenda seni berupa topeng dipakai sebagai alatalat upacara keagamaan untuk menambah suasana keramat. Selanjutnya, di dalam antropologi berkembang observasi mengenai kaitan seni dengan religi. Salah satu konsepsi antropologi perihal seni yaitu goresan pena Franz Boas yang berjudul Primitive Art pada tahun 1927. Menurut Boas, seni berkaitan dekat dengan komponen-bagian religi, ideologi, politik, hubungan, dan pendidikan. Oleh alasannya itu, tidak ada perbedaan antara mutu seni antara masyarakat barat dan timur. Namun, tingkat teknologi media seni tersebut bermacam-macam di setiap masyarakat. Misalnya, seni yang telah ditampilkan dalam bentuk visual.
Selanjutnya, insan mulai menerapkan ekspresi seni dengan membuat garis-garis dan lingkaran geometris dan dekoratif sesuai dengan apresiasi seni dan mutu seniman. Upaya untuk menempatkan karya seni gres yang tidak menjiplak lingkungan dilaksanakan oleh masyarakatsuku Asmat di Irian Jaya yang membuat mbis, yaitu patung-patung yang menggambarkan orang-orang yang disusun secara vertikal yang menggambarkan para leluhur.
b. Fungsi Seni
Berdasarkan pengertiannya, seni yaitu keterampilan dan kemampuan manusia untuk mengekspresikan dan menempatkan hal-hal yang indah serta bernilai bagi kehidupan, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat lazim. Menurut buku Ensiklopedi Antropologi, seni dalam masyarakat tradisional berfungsi sebagai salah satu bagian ritual dan simbol keagamaan. Misalnya, di dalam agama Islam di Indonesia terdapat seni kasidah yang berisi nyanyian memuji Tuhan dalam agama Islam, kaligrafi, dan qiraah atau seni membaca Al-Qur’an dengan lagu. Di dalam agama Katolik seni juga difungsikan untuk mendukung kegiatan keagamaan. Misalnya, dalam kapel Sistina di Roma selaku pusat agama Kristen di dunia dihiasi oleh lukisanlukisan karya Michael Angelo yang bernilai seni yang berfungsi sebagai simbolisasi untuk mengingatkan insan akan peristiwa dikala hari akhir zaman tiba yang diberi nama Penghitungan Hari Akhir.
Pada zaman purba karya seni dibuat untuk menjamin kelestarian hidup dan menenangkan alam. Di dalam masyarakat purba, kesenian ialah bagian penting dalam penyelenggaraan upacara budpekerti dan ritual keagamaan. Kegiatan kesenian dipakai selaku fasilitas komunikasi dengan roh dan pemeliharaan keseimbangan hidup antara alam dan manusia. Karena diciptakan selaku fasilitas ritual dan upacara adat, karya-karya seni pada era purba mengandung simbol-simbol keagamaan. Selain itu, seni juga berfungsi selaku benda-benda teknologi dalam penduduk tradisional.
Berbagai suku bangsa di Indonesia menghasilkan kerajinan yang sungguh indah dalam berbagai materi, seperti keranjang, tembikar, kerajinan kayu, dan kerajinan logam. Masyarakat tradisional menciptakan benda-benda fungsional, seperti tembikar, senjata, dan wadah yang mengandung bagian keindahan.
Selain mempunyai fungsi yang bersifat religius, seni mempunyai fungsi yang bersifat sekuler sebagai istilah rasa estetika manusia yang didorong keperluan insan untuk mengungkapkan rasa keindahan dan hiburan semata. Koentjaraningrat membagi seni dalam konteks keindahan menjadi beberapa bagian, adalah seni lukis, bunyi, dan tari. Setiap jenis seni tersebut berfungsi menyanggupi keperluan insan untuk mengungkapkan keindahan.
Misalnya, para seniman mirip para penyanyi atau penari yang ingin mengekspresikan rasa keindahan dan kegembiraan hatinya.
Menurut Boas, di dalam penduduk terbaru seni berkaitan dengan politik dan ideologi alasannya adalah oleh para seniman lukisandijadikan fasilitas untuk mengekspresikan protes sosial yang tidak mampu diungkapkan melalui media massa atau lembaga politik yang lain atau untuk memberikan realitas kehidupan yang sebetulnya. Seorang pelukis dari Jogyakarta yang pada kurun orde lama tergabung dalam organisasi seniman PKI atau Lembaga Kesenian Rakyat (LEKRA), Djoko Pekik, melukis celeng (babi hutan) sebagai representasi penindasan penguasa rezim Orde Baru. Selain mengandung nilai seni, lukisan Djoko Pekik tersebut juga berfungsi sebagai fasilitas kritik sosial politik. Selain itu, fungsi kritik sosial seni juga terdapat dalam novel-novel karangan Pramoedya Ananta Toer yang sempat dicekal pemerintah Orde Baru atau lagu-lagu Iwan Fals yang dianggap mengkritik kebijakan rezim Orde Baru.
Pemerintah seakan-akan melakukan campur tangan terhadap bidang kesenian di Indonesia. Misalnya, lahirnya Badan Sensor Film (BSF) ialah salah satu bentuk upaya pemerintah untuk mengawasi peredaran film di Indonesia. Langkah itu dilaksanakan untuk menyaring film-film, baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang dianggap tidak sesuai dengan budaya bangsa. Oleh alasannya adalah itu, pemerintah mewajibkan setiap film yang hendak diedarkan di seluruh Indonesia untuk dinilai oleh BSF.
RANGKUMAN BAB 6 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: KARAKTERISTIK DINAMIKA BUDAYA
Perubahan budaya yang disebut sebagai dinamika kebudayaan ialah akibat dari adanya interaksi antarmanusia dan kalangan sehingga terjadilah proses saling memengaruhi. Hal ini yang mendorong manusia senantiasa mengadakan kerja sama dengan insan lain atau golongan lain selaku bentuk penyesuaian dalam menghadapi lingkungan. Terdapat dua faktor yang menimbulkan terjadinya dinamika kebudayaan, ialah faktor internal yang berasal dari dalam masyarakat dan faktor eksternal yang berasal dari luar penduduk . Faktor internal yakni peru- bahan penduduk, inovasi gres, ideo- logi, dan invensi. Faktor eksternal ialah lingkungan fisik dan pengaruh kebudayaan lain. Terjadinya dinamika kebudayaan menimbulkan efek, baik nyata maupun negatif sebagai akibat adanya arah perubahan budaya yang tidak terkontrol.
Dinamika kebudayaan ialah Suatu insiden atau fenomena kebudayaan selaku proses yang sedang berlangsung atau bergeser. Manusia dan kebudayaan ialah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, alasannya manusia ialah pendukung keberadaan sebuah kebudayaan.
Pelajari: rangkuman pelajaran pkn: pemahaman integrasi nasional
RANGKUMAN BAB 7 UNTUK KELAS 11 SMA: FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional merupakan segala perjuangan dan proses untuk mempersatukan segala macam perbedaan yang dimiliki suatu negara semoga tercipta keharmonisan dan keharmonisan nasional.
Ada banyak hal yang menjadi aspek yang dapat mendorong, mendukung bahkan menghambat proses penyatuan perbedaan, integrasi nasional. Faktor-aspek pendorong integrasi nasional salah satunya yaitu adanya perasaan senasib dan seperjuangan dari sejarah masa kemudian, aspek-aspek penunjang integrasi nasional antara lain yaitu kesamaan bahasa yang menjadi identitas bangsa, sedangkan faktor-faktor penghambat integrasi nasional integrasi nasional antara lain adalah berkurangnya rasa toleransi antar sesama.
Sebagai masyarakat majemuk, bangsa Indonesia tidak mampu dilepaskan dengan adanya konflik sosial. Berbagai pertentangan yang terjadi di tempat ialah fakta sejarah yang pernah ada di Indonesia akhir ketidakmampuan negara dalam mengorganisir kemajemukan masyarakat Indonesia yang mengancam terwujudnya integrasi nasional yang mampu memberikan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketidakmampuan bangsa ini dalam mengelola pluralitas bangsa telah dapat dilihat dari banyak sekali gerakan separatisme dan pertentangan etnik yang meningkat di Indonesia yang menyantap korban dari penduduk sipil. Berbagai tanda-tanda etnosentrisme dan primordialisme merupakan penghambat terjadinya integrasi nasional karena perasaan akan pujian terhadap budaya sendiri secara berlebihan akan merendahkan kebudayaan lain. Oleh sebab itu, perlu pengembangan perilaku multikulturalisme yang tidak mengandung dugaan dan diskriminasi sosial.
Faktor pendorong integrasi nasional, antara lain:
- Perasaan senasib dan seperjuangan dari hal-hal yang terjadi di era kemudian atau faktor sejarah.
- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi ideologi nasional.
- Motivasi untuk bersatu kembali mirip halnya pernyataan Sumpah Pemuda.
- Munculnya bahaya dari luar yang dapat memecah persatuan dan kesatuan.
Faktor penunjang integrasi nasional, antara lain:
- Bahasa Indonesia yang dipakai selaku bahasa nasional.
- Perasaan cinta tanah air dan rela berkorban sebagaimana yang sudah ditunjukkan para pendekar dikala memperjuangkan kemerdekaan bagi generasi Indonesia ketika ini dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan.
- Kesepakatan-janji nasional yang terwujud dalam Proklamasi Kemerdekaan, lagu Indonesia Raya, bendera merah putih, Pancasila, dan UUD 1945.
- Pengembangan budaya bantu-membantu.
Faktor penghambat integrasi nasional, antara lain:
- Keberagaman penduduk Indonesia baik dari suku, agama, dan ras.
- Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga wilayah negaranya sangatlah luas.
- Adanya paham etnosentrisme, adalah fanatisme suku bangsa tertentu yang menganggap kebudayaan suku tersebut lebih baik dari kebudayaan suku yang lain.
- Pembangunan yang tidak merata.
- Budaya orisinil Indonesia yang sudah mulai dilupakan alasannya adalah masuknya imbas budaya-budaya abnormal.
- Ancaman dari luar negara Indonesia baik yang masuk secara terperinci-terangan atau lewat provokasi.
RANGKUMAN BAB 8 UNTUK KELAS 11 SMA: PROSES PEWARISAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan tidak akan pernah punah, selalu berkembang, dan dinamis sebab adanya proses pewarisan budaya dalam masyarakat yang berlangsung secara generatif. Proses ini memerlukan waktu dan terjadi dalam forum keluarga selaku forum pewarisan kebudayaan yang paling awal yang disebut proses sosialisasi dan enkulturasi.
Namun, ada perbedaan antara pewarisan kebudayaan yang terjadi dalam penduduk tradisional dan penduduk modern.
Setiap generasi akan melaksanakan proses seleksi kepada kebudayaan yang mereka hadapi. Apa yang dianggap cocok dan berguna akan diambil atau sebaliknya. Sistem sosial yang berlawanan sedikit banyak menjadikan perbedaan dalam cara pewarisan kebudayaan. Masyarakat pedesaan mungkin masih menganggap pentingnya hikmah orang renta dalam kehidupan, sedangkan masyarakat perkotaan lebih kompleks pola pikirnya karena datangnya aneka macam media massa yang turut memengaruhi perilaku individu.
RANGKUMAN BAB 9 UNTUK KELAS 11 SMA: BAHASA DAN DIALEK DALAM MASYARAKAT
1. Pengertian dan Fungsi Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa yakni metode lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota sebuah penduduk untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Bahasa yang dipergunakan oleh golongan-kalangan penduduk dalam berkomunikasi mempunyai dua arti, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat-alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam bunyi bahasa. Bunyi bahasa yang disebut dengan arus ujaran tersebut merupakan getaran yang merangsang alat indera pendengaran manusia, sedangkan arti atau makna ialah isi yang terkandung di dalam suara bahasa yang diucapkan oleh manusia tersebut.
Berdasarkan pembahasan wacana pemahaman bahasa di atas, mampu disimpulkan bahwa fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi atau alat perhubungan antaranggota-anggota penduduk yang diadakan dengan memanfaatkan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap insan.
Bahasa berfungsi selaku alat komunikasi yang paling efektif digunakan oleh berbagai anggota penduduk . Selanjutnya, fungsi biasa bahasa tersebut mampu dijabarkan menjadi, antara lain sebagai berikut.
- Untuk tujuan simpel, yaitu selaku fasilitas berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari.
- Untuk tujuan artistik, yaitu mengolah dan memanfaatkan bahasa dengan cara seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia dalam kesusastraan dan seni. (Peljari: KESUSASTRAAN: PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN)
- Sebagai fasilitas untuk membuatkan bidang ilmu.
- Tujuan filologis, ialah untuk mempelajari manuskrip yang berisi latar belakang sejarah insan, sejarah kebudayaan, dan akhlak istiadat serta untuk mengenali sejarah pertumbuhan suatu bahasa.
2. Pengertian Dialek
Dialek merupakan substandar atau standar dasar dari suatu bahasa. Dialek sendiri sering dihubungkan dengan seseorang atau golongan. Namun dialek juga sering dihubungkan dengan bahasa, utamanya bahasa tutur dalam daerah.
Dialek dalam penhgertian umum bermakna kombinasi bahasa pada kalangan masyarakat yang berada pada sebuah tempat, daerah, atau kawasan tertentu. Dialek cakupanya lebih kecil dari bahasa karena bersifat variasi bahasa. Pada dasarnya dialek merupakan bab dari suatu bahasa tertentu.
3. Bahasa dan Dialek yang Dipergunakan Berbagai Komunitas dalam Masyarakat
Berdasarkan tingkat keformalannya, bahasa dan dialek-dialek yang meningkat di penduduk juga memiliki berbagai kombinasi. Di dalam penduduk terdapat komunitas tertentu yang menggunakan ragam bahasa formal dalam suasana tertentu, mirip upacara-upacara kenegaraan, rapat-rapat di kantor, khotbah di masjid atau pengambilan sumpah. Sebaliknya, terdapat sekelompok penduduk atau komunitas tertentu yang dalam kegiatan sehari-hari menggunakan ragam bahasa nonformal, mirip bahasa tempat, bahasa pedagang, bahasa gaul, dan bahasa seni. Berikut ini akan dipaparkan aneka macam teladan golongan dalam masyarakat yang memakai berbagai ragam bahasa dan dialek, baik ragam bahasa yang resmi maupun yang tidak resmi yang digunakan di kantor, sekolah, pasar, terminal, kelompok-golongan remaja, dan arisan.
RANGKUMAN BAB 10 UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas: PERKEMBANGAN TRADISI LISAN DALAM MASYARAKAT
Salah satu bagian dari upaya pelestarian budaya yang ada di masyarakat yaitu melalui proses pewarisan budaya. Ketika masyarakat belum mengenal goresan pena (prasejarah) maka proses pewarisan budaya dijalankan secara mulut. Hal ini lalu menghasilkan satu budaya, yakni tradisi ekspresi walaupun dikala insan sudah mengenal tulisan proses pewarisan budaya ada sebagian yang belum dalam bentuk goresan pena. Terdapat banyak pertumbuhan tradisi lisan di Indonesia, mirip dongeng rakyat, bahasa rakyat, sajak rakyat, peribahasa rakyat, teka teki rakyat maupun nyanyian rakyat. Tradisi verbal memiliki sebuah pesan tersendiri bagi keberlangsungan metode dalam kehidupan sosial budaya golongan masyarakat. Di dalam tradisi mulut mengandung unsur-bagian kejadian sejarah, nilai susila, nilai agama, budbahasa istiadat, cerita imajinasi, peribahasa, nyanyian maupun mantra-mantra suatu penduduk . (Pelajari: PENGERTIAN CERITA FIKSI, CONTOH & JENIS CERITA FIKSI)
Pengertian Sajak atau puisi rakyat yakni kesusastraan rakyat yang telah tertentu bentuknya, umumnya terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan bunyi, atau cuma menurut irama. Adapun Peribahasa Rakyat Menurut Cervantes, peribahasa atau perumpamaan tradisional ialah kalimat pendek berisi nasihat bijak bagi masyarakat. ini mendefiniskan bahwa Peribahasa rakyat atau ungkapan tradisional mempunyai dua sifat dasar, yakni berbentuk satu kalimat perumpamaan dan memiliki bentuk yang baku. (Pelajari: KATA BAKU, KATA TIDAK BAKU, DAN KATA SERAPAN)
RANGKUMAN BAB 11 UNTUK KELAS 11 SMA: KETERKAITAN ANTARA BAHASA DAN DIALEK DALAM MASYARAKAT
Beragamnya bahasa yang dipergunakan masyarakat di Indonesia selaku akhir posisi strategis Indonesia mempunyai konsekuensi dalam perbedaan berkomunikasi sehingga perlu adanya jembatan komunikasi yang lebih univeral. Tetapi perlu diingat bahwa keanekaragaman bahasa yang meningkat di Indonesia merupakan bab dari budaya sebuah kawasan. Berkembangnya ragam bahasa menciptakan dialek dan logat yang berbeda-beda antardaerah. Hal ini alasannya perbedaan aspek lingkungan sosial, lingkungan budaya, keadaan lingkungan maupun faktor waktu. Karena beragamnya bahasa kawasan di Indonesia mengakibatkan dibakukannya secara nasional bahasa In- donesia selaku bahasa pengirim dalam berkomunikasi antarmasyarakat.
Adapun hubungan antara bahasa kebudayaan dan dialek dalam masyarakat berdasarkan Koentjaraningrat (1992) bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan korelasi subordinatif, sebuah bahasa berada di bawah lingkup kebudayaan. Kebanyakan hebat memang menyampaikan bahwa kebudayaanlah yang menjadi main system, sedangkan bahasa hanya merupakan subsistem. Adapun dialek itu artinya logat dalam bahasa tempat/penduduk , sedangkan bahasa kebudayaan yaitu bahasa yang disertai dialek yang telah ada sejak dulu
RANGKUMAN BAB 12 UNTUK KELAS 11 SMA: KEKERABATAN BAHASA DI INDONESIA
Bahasa merupakan bagian dari kajian yang tidak bisa dilepaskan dalam antropologi. Penelitian ihwal bahasa sungguh penting untuk mendeskripsikan ciri-ciri bahasa yang diucapkan suatu suku bangsa beserta kombinasi-variasinya. Dengan mengenal bahasa yang dipakai sebuah kelompok etnik tertentu, akan dapat diketahui kehidupan sosial budaya yang ada di dalamnya. Perkembangan korelasi bahasa di Indonesia sangat bermacam-macam mengenang posisi strategis Indonesia sehingga sungguh mempesona untuk dijadikan studi antropologi linguistik. Rumpun bahasa yang ada di Indonesia berasal dari dua rumpun besar di dunia, adalah bahasa Austronesia dan bahasa Papua. Rumpun bahasa Austronesia dibagi menjadi dua kelompok, adalah bahasa Austronesia Timur dan bahasa Austronesia Barat. Rumpun bahasa Papua tersebar di Pulau Papua, Halmahera Utara, Ternate, dan Tidore.
Menurut Wilhelm Schmidt, berdasarkan penelitiannya perihal asal-ajakan bahasa di dunia, di Asia terdapat tiga golongan besar rumpun bahasa, ialah rumpun bahasa Togon, Jerman, dan Austria. Rumpun bahasa Austria terbagi menjadi dua golongan rumpun bahasa, ialah Austro-Asia dan Austronesia. Selanjutnya, rumpun bahasa Autronesia menjelma bahasa-bahasa yang ketika ini digunakan oleh orang-orang yang mendiami Kepulauan Nusantara.
Pelajari:
RANGKUMAN BAB 13 UNTUK KELAS 11 SMA: KEPEDULIAN TERHADAP BAHASA, DIALEK, DAN TRADISI LISAN
Perkembangan bahasa dan dialek suatu daerah tertentu mempunyai banyak faktor, baik dari sisi kebahasaan maupun nonkebahasaan. Hal ini juga dipicu oleh adanya aspek yang selama ini dianggap penting dalam pertumbuhan bahasa dan dialek, adalah kondisi alam, suku bangsa maupun keadaan politik suatu tempat. Sebagai bangsa yang menghargai budaya setempat, sungguh penting untuk menghargai bahasa, dialek, dan tradisi mulut yang berkembang di tempat-tempat karena perkembangan sejarah umat insan sudah dimulai sejak manusia belum mengenal goresan pena. Lunturnya proses pewarisan tradisi verbal, bahasa, dan dialek kawasan dipengaruhi oleh banyak aspek mirip imbas pemakaian bahasa nasional sebagai bahasa baku dalam berkomunikasi. Selain itu, faktor sosial ekonomi masyarakat yang kian meningkat menjadikan peru- bahan dalam penggunaan bahasa daerah dengan mengganti bahasa nasional yang gampang diketahui. Oleh alasannya itu, sangat penting untuk melaksanakan suatu observasi yang memfokuskan pada pencarian narasumber tradisi mulut sehingga keberadaan tradisi lisan tidak punah, menjaga dan melestarikan bahasa, dialek, dan tradisi lisan dalam kehidupan sehari-hari.
dalam kehidupan sehari-hari terdapat pembeda Dialek. Adapun Pembeda dialek berisikan lima macam perbedaan, adalah :
- Perbedaan fonetik : perbedaan ini berada dibidang fonelogi dan lazimnya pemakai dialek/ bahasa yang bersangkutan tidak menyadari adanya perbedaan tersebut.
- Perbedaan semantic: dengan terciptanya kata-kata gres menurut pergeseran fonologi dan geseran bentuk.
- Perbedaan onomasiologis : menunjukkan nama yang berbeda berdasarkan satu rancangan yang diberikan dibeberapa daerah yang berbeda.
- Perbedaan semasiologis : pemberian nama yang sama untuk beberapa desain yang berlawanan.
- Perbedaan morfologis : terciptanya inovasi bahasa.
KESIMPULAN RANGKUMAN PELAJARAN ANTROPOLOGI LENGKAP TIAP BAB UNTUK KELAS 11 Sekolah Menengan Atas
Ringkasan materi Kurikulum Mata Pelajaran Antropoligi Khazanah yang sudah di rangkum dalam goresan pena pelajarancg.blogspot.com, semoga dapat dijadikan selaku sumber tumpuan dan pembelajaran Untuk para pelajar Sekolah Menengan Atas/MA dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) maupun Ujian harian semester lengkap utamanya bagi siswa Sekolah Menengah Pertama semester 1 dan 2 diatas gampang-mudahan mampu berguna!!