Membahas wanita, ka&g kala orang-orang terbawa dlm dua titik ekstrem. Ada yg terlalu mengekang wanita sehingga hak-haknya tak terpenuhi. Ada yg terlalu mengumbar sehingga melampaui batas.
Di Mesir, seorang khatib pernah berkhutbah ihwal wanita. Ia mengatakan bahwa perempuan dihentikan keluar dari rumahnya kecuali dlm tiga waktu.
“Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya untuk era kemudian ketika kaum wanita tak keluar kecuali tiga kali. Yakni dari perut ibunya ke alam dunia, dari rumah orang tuanya ke rumah suaminya & dari rumah suaminya ke liang lahat,” katanya dlm khutbah itu.
Mendengar hal ini, Syaikh Muhammad Al Ghazali geram. Sebab periode mirip itu bukanlah abad yg diberkahi.
“Semoga Allah tak memberkahi periode itu. Dan agar kala itu tak terulang dlm sejarah Islam sebab yg demikian yaitu masa jahiliah bukan masa Islam. Masa itu ialah kemenangan tradisi zalim & bukan kelanjutan dari shirathal mustaqim,” tegas Al Ghazali.
Lantas Al Ghazali menyebutkan bagaimana hadits-hadits shahih menawarkan bahwa di zaman Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam, wanita muslimah mampu keluar dari rumah untuk berperan di banyak bi&g.
Syaikh Yusuf Qardhawi juga menolak khutbah semacam itu sembari menyebutkan bahwa pengurungan perempuan di dlm rumah yakni hukuman bagi wanita yg melakukan zina sebagaimana firman Allah dlm Surat An Nisa’ ayat 15.
Syaikh Abdul Halim Abu Syuqqah menyusun buku Tarhirul Mar’ah fi ‘Ashrir Risalah. Dalam buku berjumlah enam jilid itu, beliau menerangkan perihal keleluasaan perempuan di kala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pada jilid dua, Syaikh Abdul Halim Abu Syuqqah menyertakan puluhan hadits shahih yg menjelaskan tugas shahabiyah di luar rumah. Mulai dari pergi ke masjid, berguru, berdakwah, hingga berpartisipasi dlm berjihad.
Dalam masalah profesi, sebagian shahabiyah ada yg berkebun, menggembala ternak, menangani industri rumah tangga, perjuangan kerajinan, menjadi petugas kebersihan, sampai menjadi tenaga medis.
Tentu, ada syarat-syarat dikala beraktifitas di luar rumah sehingga kemuliaan perempuan tetap terjaga. Inilah be&ya Islam dgn selainnya. Bahwa Islam tak mengekang & memenjarakan wanita, tetapi Islam juga tak menelantarkan & menjerumuskan wanita ke jurang kehinaan. Islam memuliakan wanita lebih dari agama & paham apapun yg pernah ada di dunia. [Ratih BK/Webmuslimah]