Puisi Matahariku yang Hilang – Oleh Ana Fitriani

Puisi Matahariku yg hilang. bagaimana dongeng puisi kamu lah matahariku dlm bait bait puisi matahari yg dipublikasikan berkas puisi kali ini.

Apakah berkisah mirip puisi cinta tema matahari atau berkisah puisi matahri bersinar & tentang rindu kekasih

Untuk lebih jelasny makna puisi matahariku disimak saja puisinya dibawah ini.

Puisi Matahariku yg HilangKarya : Ana Fitriani

Kini kau jauh dimata, Kini kamu jauh digenggamanku
Kini hanyalah bayangan dirimu yg ada
Disaat kau pergi tak ada lagi canda, tawa, senyum bahkan kebahagiaan dihariku lagi
Kini hilanglah kebahagiaan yg gue milikki

Tak ada lagi kau yg memarahiku
Tak ada lagi kekesalan yg tampakdi hari-hariku lagi
Bayanganmu, senyuman manismu selalu hadir terlintas dipikiranku
Seakan kau berada dihadapanku, tetapi apa??

Pada kenyataannya kamu tak ada di hadapanku
Apalah salah diriku, apalah dosa diriku
Melihat kau pergi seakan gue tak rela melepasmu.
Kau pergi mirip angin yg berhembus & seakan-akan sang surya tenggelam.
Ingatkah dirimu padaku wahai matahariku??!

Aku sangat rindu senyuman manismu
Aku sungguh rindu kasih sayangmu, kapankah kamu akan kembali?
Kini hanyalah impian yg gue berikan kepadamu

Segenggam berlian pun tak gue harapkan
Segenggam emas pun tak gue butuhkan
Yang gue perlukan hanyalah dirimu seorang,
Cepatlah kembali!

Janganlah kau biarkan gue merindukan dirimu disini
Janganlah kamu biarkan gue menanti kedatanganmu begitu lama.
Air mataku menjadi saksi kerinduan ku padamu

Walaupun kamu jauh dimata namun kau erat dihatiku
Kini tinggal lah kenangan manis disepucuk daun lontar milikmu,
Dan suatu gambar kesayangan milikmu.
Aku senantiasa menunggumu matahari kehidupanku.

  Teori Politik Islam – “Demokrasi Ala Islam”

Demikianlah wacana Puisi Matahariku yg hilang baca pula puisi bunga matahariku atau puisi menggapai matahari telah diterbitkan wargamasyarakat.org sebelumnya

Semoga Puisi Matahariku yg hilang mampu menghibur & menginspirasi untuk menulis puisi perihal sumber daya alam matahari atau puisi wacana energi matahari