Daftar Isi
Pengertian Majas Anafora
Contoh Majas Anafora dlm Puisi
Wahai penguasa, belum genap setahun kau-sekalian memimpin, namun belum banyak hal yg kau kerjakan!Wahai penguasa, tetapi kenapa perintahmu bagai tali kencang di leher kami!Wahai penguasa, apakah kamu-sekalian ingat dgn komitmen-janjimu?Wahai penguasa, apakah kau-sekalian masih mengingatnya?Wahai penguasa, lalu kemanakah seribu akad yg kau umbar itu?Wahai penguasa, apa yg kamu-sekalian sudah kerjakan kini!Wahai penguasa, jawab saya!Wahai penguasa, bagaimana nasib kami, si rakyat kecil!Wahai penguasa, peningkatan semua harga-harga ini, mirip malaikat akhir hayat yg siap merenggut nyawa kami!Wahai penguasa, kami tak bisa menghidupi keluarga!Wahai penguasa, gue sebelumnya percaya padamu!Wahai penguasa, namun kenyataannya sekarang kau-sekalian malah berpihak pada mereka!Wahai penguasa, apa yg terjadi pada dirimu?Wahai penguasa, jangan kamu-sekalian nodai kepercayaan kami!Wahai penguasa, kami percayakan masa depan negeri ini di bawah nahkodamu!Wahai penguasa, kami percaya engkaulah singa di gurun pasir!Wahai penguasa, penuhilah janjimu itu & abaikanlah mereka!Wahai penguasa, kami siap untuk selalu mendukungmu melawan mereka!
Contoh puisi lainnya yg menggunakan majas anafora:
Untukmu Ibu, sembilan bulan kau mengandung,
Untukmu Ibu, menahan perih memangku beban,
Untukmu Ibu, bukan dosa yg kau pangku wahai ibu,
Untukmu Ibu, onggokan daging karunia sang pencipta,
Untukmu Ibu, air mata pernah berlinang,
Untukmu Ibu, meski ku tak tahu itu kapan,
Untukmu Ibu, punggukmu yg mulai tua,
Untukmu Ibu, lelah menimang daku dlm kandungan,
Untukmu Ibu, maaf bu,
Untukmu Ibu, demi ilahi kan kubaktikan hidupku tuk engkau.
Jakarta Ibukota Indonesia, terlihat mewah tetapi terjarah,
Jakarta Ibukota Indonesia, teriakan dr lantai tanah mengemis mencari nafkah,
Jakarta Ibukota Indonesia, tempat istimewa makhluk serakah,
Jakarta Ibukota Indonesia, rakyat jelata mengemban asa untuk bernafas di ibukota,
Jakarta Ibukota Indonesia, wajah Indonesia yg karam tak diketahui namun menyiksa,
Jakarta Ibukota Indonesia, hingga kapan kau bangkit terinjak-injak harga diri,
Jakarta Ibukota Indonesia, hingga kapan kami terzholimi tuhaaan,
Jakarta Ibukota Indonesia, hidup tersiksa mati pun ku enggan,
Contoh Majas Anafora dlm Kalimat
- Aku sangat senang, Aku sangat besar hati.
- Giliran jelas mereka jalan, giliran diam mereka berhenti
- Kami rindu balasan-balasan hebatnya, kami rindu kata-kata cerdasnya, kami rindu melihatnya berdebat dgn guru
- Ada kemauan, ada jalan.
- Seribu kali gagal, seribu kali mencoba lagi
- Tak ada gunung yg tak mampu didaki, tak ada jurang yg tak dapat dituruni.
- Utang emas mampu dibayar, utang budi dibawa mati
- Kemana kau pergi, kemana kau membawanya, kemana ku carikan dirimu.
- Meski letih gue tetap mencari, meski sukar gue tetap memberi, meski tak diberi gue terus mencari.
- Dibalik kata ada makna, dibalik makna ada maksud, dibalik maksud ada kehendak .
- Tahukah kamu-sekalian betapa gue mengenalmu, tahukah kau-sekalian betapa gue menyayangimu, tahukah kau-sekalian betapa gue sungguh mencintaimu.
- Cintamu ialah anugerah, cintamu yaitu bencana alam, cintamu yaitu dua sisi koin.
- Memberi tak mesti kaya, memberi tak mesti berada, memberi dgn hati
- Kini semua sudah berganti, sekarang semua kian gampang, kini semua kian terarah.
- BBM naik, harga pangan naik. BBM naik, rakyat menjerit. BBM naik di kala harga minyak dunia turun.
- Pesonamu tak lagi seindah yg dahulu. Pesonamu sekarang semakin memudar. Pesonamu kelam bagai di telan badai.
- Indahnya dunia membuatku terlena, indahnya dunia membuatku lupa, indahnya dunia nyatanya cuma sementara.
- Bunga itu indah, bunga itu wangi, bunga itu menjadi incaran banyak pengumpul di tahun ini.
- Uang jajan gue yg berikan, duit makan gue pula yg tanggung.
- Setiap hari gue menunggu, setiap hari gue kawatir, setiap hari gue penuh dgn rasa takut akan keselamatannya di jalan.
- Tarif sms naik, tarif telepon naik, & tarif internet pula naik, gue bingung menyanggupi kebutuhanku sendiri.
- Memberi tak mesti menunggu kaya, memberi tak harus menanti ada harta, & memberi tak harus alasannya ada yg meminta, tetapi sebab memang kita mesti saling memberi satu sama lain.
- Suara itu gue rindu, bunyi itu terus terliang ditelingaku, bunyi itu suara ibuku.
- Aku memandang sang bulan dlm angan, Aku tak sanggup melepas rinduku padanya.
- Belajar merupakan aktivitas insani, Belajar tidak mengenal batas usia