Itulah sebabnya kenapa sehingga sampai detik ini masih banyak orang yg suka membaca cerpen. Setiap hari ribuan cerpen ditulis, baik itu dr penulis terkenal, maupun yg biasa-biasa saja. Tidak terhitung banyaknya buku kumpulan cerpen yg berjejer rapi di toko buku. Semuanya dipersembahkan untuk memuaskan dahaga para penikmat cerpen.
Daftar Isi
Nilai Nilai Dalam Cerpen
Ada seperangkat nilai yg terkandung dlm sebuah cerpen. Nilai-nilai tersebut sering berlaku dlm kehidupan bermasyarakat, mulai dr nilai agama, sosial, budaya, pendidikan, hingga pada nilai moral. Mari kita bahas satu per satu maksud dr semua nilai ini:
1. Nilai Agama
Nilai-nilai kehidupan yg sering ada di dlm cerpen yakni nilai agama. Nilai ini bersumber dr pemikiran agama tertentu, berupa norma atau kaidah yg berlaku dlm agama. Para penulis cerpen memasukkan norma tersebut ke dlm rangkaian dongeng yg diperankan oleh para tokohnya. Cerpen religius adalah salah satu tema yg banyak digarap oleh para penulis. Berikut ini teladan kutipan cerpen karya Sania Verawati dgn judul “Hijabmu Mahkotamu” yg mengandung nilai-nilai agama:
Saat hendak menaiki tangga, Ifa masih bingung jalur manakah yg akan ia lalui. Apakah surga atau neraka? Jika ia memilih jalur kiri maka masuklah ia ke dlm neraka. Tetapi jika ia menentukan jalur kanan maka masuklah ia ke dlm surga atas izin Allah Swt.
2. Nilai Sosial
Nilai-nilai yg pula sering ada dlm cerpen yakni nilai sosial, yakni seperangkat nilai yg berlaku biasa di penduduk . Nilai ini menertibkan pola kekerabatan atau interaksi sosial antar sesama masyarakat. Para penulis cerpen seringkali memasukkan nilai ini ke dlm rangkaian dongeng yg ia tulis. Berikut ini teladan kutipan cerpen yg mengandung nilai sosial:
Saat Budi hendak menyebrang jalan, ia menyaksikan seorang ibu tua renta yg terlihat kepayahan menenteng barang belanjaan. Sepertinya, ibu itu hendak ke seberang jalan. Budi kemudian menghampirinya & menolong ibu itu membawakan barang belanjaan & menuntunnya menyeberangi jalan.
3. Nilai Budaya
Nilai-nilai dlm cerpen selanjutnya yaitu nilai budaya, yakni seperangkat nilai yg sudah turun-temurun berlaku di penduduk . Nilai ini sudah mengakar berpengaruh & menjadi aturan adat istiadat yg dipatuhi oleh penduduk , bisa dlm bentuk upacara, maupun produk kebudayaan. Para penulis cerpen pula sering memasukkan nilai budaya ke dlm rangkaian cerita yg diperankan oleh para tokoh. Berikut ini contoh kutipan cerpen karya Takama Widji yg mengandung nilai budaya:
Kami bermain hingga arlojiku menawarkan pukul 11 siang. Ingin saja kami ingin berlajan untuk pulang, datang-datang kami mendengar suara irama yg amat cepat. Aku tak mengerti dr mana bunyi itu dihasilkan. Tapi, tatkala gue menoleh & melihatnya ternyata ada beberapa bapak-bapak yg sedang memainkan barongan.
Materi Cerpen Terkait:
4. Nilai Pendidikan
Nilai-nilai dlm cerpen yg keempat yaitu nilai pendidikan, yakni nilai yg menuntun manusia untuk senantiasa berguru, dr yg tak tahu menjadi tahu, dr kurang pandai menjadi pandai. Nilai ini berkaitan dgn pelajaran yg bisa dipetik dr lingkungan formal maupun nonformal. Telah banyak cerpen yg mengangkat kisah tentang pendidikan ini. Berikut ini ialah teladan kutipan cerpen karya Saunichi Agus Sauchi yg mengandung nilai pendidikan:
Beberapa ahad setelah tes beasiswa. Kami melihat hasil tesnya dengan-cara online & kami semua lulus. Mimpi kami terasa hangat, Tuhan mendengar do’a kami. Aku terharu, bersyukur dgn dalam.
5. Nilai Moral
Nilai-nilai dlm cerpen selanjutnya ialah nilai moral, yaitu nilai yg berkaitan dgn tingkah laris, perangai, atau budi pekerti antar sesama insan. Cerita wacana moralitas termasuk salah satu tema favorit para penulis cerpen. Ada banyak contoh cerpen yg mengangkat tema tersebut. Berikut ini adalah acuan kutipan cerpen karya Fadel Mi’raj Ansar yg mengandung nilai moral:
Meskipun kehidupan Prakasa sungguh berat & mengenaskan, Ia tak pernah mengeluh dgn keadaan & selalu mencari jalan keluar setiap dilema, bukan malah bunuh diri. Bunuh diri bukan jalan terbaik meski apapun hadangannya. Kata-kata klise memang terkadang tetap diperlukan untuk motivasi meskipun terdengar pencitraan tetapi begitulah adanya.
6. Nilai Etika
Nilai-nilai dlm cerpen selanjutnya adalah nilai etika, yaitu nilai yg berkaitan dgn hukum sopan santun antar sesama manusia. Misalnya, antara anak dgn orang tua, adik dgn kakak, atau sopan santun dgn orang lain. Nilai ini masih ada keterkaitannya dgn nilai moral di atas. Nilai etika pula sering mewarnai rangkaian dongeng suatu cerpen. Berikut ini adalah acuan kutipan cerpen karya Nur Fajrina Hayati yg mengandung nilai moral:
“Assalamu’alaikum.” Dengan paras yg kaku & galau kuberanikan diri untuk mengucapkan salam di balik pintu kelas. “Wa’alaikum salam, silahkan masuk.” Sahut seorang wanita yg duduk paling depan sambil melontarkan senyuman kepadaku.
7. Nilai Estetika
Nilai-nilai dlm cerpen berikutnya yakni nilai estetika, yaitu nilai yg berkaitan dgn segi keindahan, baik itu keindahan bahasa, keutamaan tokoh, penyampaian kisah, & latar cerita. Para penulis cerpen sering memainkan komponen estetika dlm cerpen yg ia tulis biar tampak lebih indah. Berikut ini teladan kutipan cerpen karya Ahmad Tohari yg mengandung nilai estetika:
Karyamin melangkah pelan & sungguh hati-hati. Beban yg menekan pundaknya yaitu pikulan yg digantungi dua keranjang batu kali. Jalan tanah yg sedang didakinya sudah licin dibasahi air yg menetes dr tubuh Karyamin & mitra-kawan.
8. Nilai Politik
Nilai-nilai dlm cerpen berikutnya yakni nilai politik, yakni nilai yg berhubungan dgn usaha masyarakat untuk memperjuangkan kebaikan bersama, melalu proses politik yg jujur & adil sesuai dgn prinsip demokrasi. Para penulis cerpen kadang-kadang menulis pula tentang cerpen yg berhubungan dgn nilai-nilai politik. Berikut ini pola kutipan cerpen karya Harimanto Imadha yg mengandung nilai-nilai politik:
“Bukan cuma itu. Para pemilih kadang-kadang terpengaruh uang. Terpengaruh praktek-praktek money politics,” sahut Rita
9. Nilai Perjuangan / Patriot
Nilai-nilai dlm cerpen selanjutnya yaitu nilai patriotik atau nilai perjuangan, yaitu seperangkat nilai yg bekerjasama dgn semangat memperjuangkan sesuatu yg benar, & rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Tema ini salah satu favorit dr para penulis cerpen, ada banyak teladan cerpen yg mengandung nilai-nilai perjuangan. Berikut ini pola kutipan cerpen karya Andrea Hirata yg mengandung nilai-nilai usaha:
Jika malam, mataku sulit terpejam membayangkan diriku berdiri di barisan sebelas pemain PSSI, membela tanah air. Kubekapkan tangan di dada, menekan lambang Garuda di sana. Indonesia Raya membahana
10. Nilai Psikologi
Nilai-nilai cerpen berikutnya yaitu nilai psikologi, yaitu nilai yg bekerjasama dgn perasaan atau kejiwaan insan, seperti bahagia, duka, terharu, murka, & lain sebagainya. Nilai ini sering melekat pada tokoh-tokoh yg terlibat dlm dongeng. Setiap cerpen niscaya mengandung nilai psikologi ini, karena sudah menjadi salah satu unsur tabiat penokohan dlm sebuah cerpen. Berikut ini teladan kutipan cerpen karya Fenni Marsella yg mengandung nilai-nilai psikologi:
Aku mulai Shock, & bertanya-tanya ada apa dgn diriku? Terutama dgn kedua mataku ini? Keluargaku dengan-cara perlahan memberitahuku, bahwa gue mengalami kebutaan, lantaran kornea mataku rusak & mesti mencari pendonor kornea mata
11. Nilai Ekonomi
Nilai-nilai dlm cerpen selanjutnya ialah nilai ekonomi, yaitu nilai yg berafiliasi dgn pemenuhan keperluan insan, baik itu dr segi bikinan, konsumsi, maupun distribusi. Kadang-kadang, penulis cerpen memasukkan pula nilai-nilai ekonomi dlm cerpen yg ia tulis untuk memperkaya rangkaian dongeng. Berikut ini yakni contoh kutipan cerpen karya A.A. Navis yg mengandung nilai ekonomi:
Kalau ada, kenapa biarkan dirimu gulung tikar, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka
12. Nilai Historis
Nilai-nilai dlm cerpen selanjutnya ialah nilai historis, yakni nilai yg berkaitan dgn jalannya sejarah, atau nilai yg ada kaitannya dgn peristiwa masa lalu. Ada banyak pola cerpen yg mengandung nilai-nilai historis. Berikut ini ialah contoh kutipan cerpen karya Leila S. Chudori yg mengandung nilai historis:
Jangankan mendengar nama Sukarno, Hatta, Sjahrir, & Tan Malaka. Jangan pula menyebut kejadian berdarah 30 September 1965
Demikianlah klarifikasi perihal Nilai Nilai Dalam Cerpen. Bagikan materi ini pada orang yg memerlukan. Terima kasih, gampang-mudahan berfaedah.