Pencak Silat (Materi Penjas Orkes SMP/MTs Kelas 7)

Pencak Silat (Materi Penjas Orkes Sekolah Menengah Pertama/MTs Kelas 7) ✓ Sejak era ke-7 bangsa Indonesia telah mengenal pencak silat & merupakan hasil budaya Indonesia sendiri (rumpun melayu). Pembentukan IPSSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) yakni pada tanggal di Surakarta. Selanjutnya di tahun 1950 IPSSI diubah menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Pada tahun 1973 dengan-cara resmi pencak silat mulai dipertandingkan pada PON VIII di Jakarta. Pada tanggal 11 Maret 1980 dibentuk PERSLAT (Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa).

Oleh lantaran pencak silat yaitu salah satu cabang bela diri yg lebih mengedepankan nilai seninya, maka di dlm penyebutan sehari-hari pula diketahui dgn nama seni bela diri pencak silat.

Karena insan mempunyai nalar budi & daya pikir & diberi jasmani yg sempurna dlm rangka untuk mempertahankan diri, terciptalah cara atau metode bela diri khas Indonesia yg disebut silat.

Daftar Isi

1. Prinsip-prinsip Bela Diri Pencak Silat

2. Fungsi Pencak Silat

4. Aturan pencak silat

 bangsa Indonesia telah mengenal pencak silat & merupakan hasil budaya Indonesia sendiri Pencak Silat (Materi Penjas Orkes SMP/MTs Kelas 7)

Prinsip-prinsip Bela Diri Pencak Silat

a. Prinsip-prinsip bela diri pencak silat

Prinsip-prinsip bela diri pencak silat adalah: 1). Seorang pesilat tak perkenankan berbuat hal-hal yg bisa mencelakai diri sendiri. 2). Tidak boleh memancing kericuhan. 3). Pembelaan diri merupakan sebuah prinsip utama dlm pencak silat. 4). Seorang pesilat tak mencari musuh.

b. Sifat-sifat seorang pesilat

Sifat yg mesti ditanamkan dlm diri bagi pesilat yakni: 1). Harus menggunakan kepandaian yg dimiliki untuk menolong orang. 2). Tidak boleh menonjolkan diri atau angkuh, terlebih-lebih untk perbuatan yg otoriter. 3). Tidak boleh mencari musuh atau memiliki musuh. 4. Tidak boleh menyerang terlebih dahulu, bahkan harus menyingkir dari terjadinya bentrokan atau pertengkaran dr kemungkinan adanya kesalahpahaman.

c. Sikap seorang pesilat menghadapi perselisihan

Sikap yg harus dilakukan bagi seorang pesilat dlm menghadapi pertikaian ialah: 1). Pantang surut atau mengalah. 2). Tetap berupaya mengelak. 3). Apabila terpaksa, gres menangkis. 4). Apabila tak sempat melakukan tangkisan, mesti membuang kekuatan lawannya dgn cara mengikuti arah geraknya, sehingga apabila mengenai tak terasa sakit. 5). Tidak boleh tubruk tenaga, baik itu jasmaniah ataupun tenaga rohaniah dengan-cara garang.

Fungsi Pencak Silat

a. Fungsi pencak silat untuk seni

Pencak silat bila dilihat dr sudut pandang seni harus mempunyai keharmonisan & pula keseimbangan antara wirama, wirasa, & wiraga, atau keserasian irama, penyuguhan teknik, & penghayatan.  Penekanan & dominasi seni pencak silat  bisa ditaruh pada: 1). gerak bela diri yg diperhalus & diperindah; 2). gerak tari dgn motif – motif bela diri pencak silat; 3). gerak tari yg diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sbg suasana saja; 4). gerak perpaduan yg sebanding & selaras antara tari dgn bela diri.

b. Fungsi pencak silat untuk bela diri

Fungsi pencak silat untuk bela diri adalah sesuai dgn ciri – ciri lazim pencak silat Indonesia, antara lain: 1). Pencak silat memakai semua kepingan anggota tubuh dr ujung jari tangan, kaki hingga kepala. 2). Pencak silat bisa dijalankan dgn tangan kosong & pula menggunakan senjata. 3). Pencak silat tak memerlukan senjata tertentu. Benda apapun bisa digunakan selaku senjata (sapu tangan, tas, payung, ikat pinggang, & lain-lain).

  Uji Diri/Senam Dasar (Materi Penjas Orkes SMP/MTs Kelas 7)

c. Fungsi pencak silat untuk pendidikan

Hasil selesai dr pengajaran pencak silat yaitu kemampuan, kemampuan, & pula kemantapan dlm usaha menjaga & membela diri kepada semua ancaman, ancaman baik yg berasal dr dlm maupun dr luar, serta untuk menjamin keserasian dgn alam sekitarnya.

Supaya bisa menguasai dengan-cara baik pencak silat, sahabat-sahabat harus menguasai dahulu teknik – teknik dasar pencak silat. Olehkarenya, sobat -sobat bisa melakukan aneka macam kombinasi & kombinasi dlm melaksanakan serangan ataupun melakukan pembelaan diri.

Teknik dasar pencak silat

1. Pukulan

Pengertian pukulan pada pencak silat yakni aneka macam macam teknik serangan yg dikerjakan dgn memakai tangan kosong sebagai komponennya. Pada dasarnya semua teknik pukulan yg adal dlm pencak silat (dalam bentuk apapun) boleh digunakan untuk menyerang penggalan-serpihan tubuh musuh yg disahkan untuk diserang dlm upaya menerima angka. Dalam prakteknya, meskipun banyak teknik pukulan yg terdapat dlm pencak silat tetapi tak semuanya bisa digunakan.

Dalam pertarungan pencak silat, teknik pukulan yg biasa dipakai/ dipergunakan yakni pukulan depan, pukulan sangkal/bandul, & pukulan samping, serta pukulan melingkar.

a). Pukulan depan
Yaitu pukulan yg mana pukulan tersebut dilakukan dgn arah lintasan lurus ke depan. Supaya bisa menerima hasil yg maksimal bisa dilaksanakan dgn cara dibantu oleh pergerakan pundak & putaran pinggang yg mendukung untuk pemindahan berat badan ke kepingan depan tangan yg menyerang. Pada pukulan depan bisa dilaksanakan dgn dua sikap tubuh yg berlawanan, antara lain pukulan depan dgn posisi tangan yg dipakai untuk menyerang sejajar dgn posisi kaki yg berada di depan (jab), & pukulan depan dgn posisi dr tangan yg tak sejajar dgn kaki depan.

b). Pukulan sangkal/bandul
Yaitu pukulan yg mana pukulan tersebut dilakukan dgn posisi tangan ditekuk (± 90°). Lintasan pukulan yaitu tangan diayun dr bawah ke atas. Pukulan sangkal/ bandul mampu dilaksanakan/dilaksanakan dgn posisi kaki yg bermacam – macam, baik itu dgn posisi kaki depan sejajar dgn tangan yg digunakan untuk menyerang ataupun tidak.

c). Pukulan lingkar
Yaitu pukulan yg dilaksanakan dgn arah lintasan pukulan dr arah samping luar tubuh pesilat mengarah ke dlm tubuh pesilat. Supaya hasinya bisa maksimal maka mesti didukung dgn pergerakan pundak & pinggang yg searah dgn arah pukulan. Hal tersebut akan menjadikan bobot pukulan menjadi bertambah dgn adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.

d). Pukulan samping
Perkenaan dr teknik pukulan samping ini yaitu punggung tangan. Adapun arah lintasannya yakni dr samping dlm tubuh pesilat menuju ke arah luar tubuh pesilat.

2. Tendangan

Teknik & strategi serangan yg dipakai dlm jarak jangkau jauh & sedang yakni tendangan yg mana tendangan memakai tungkai sebagai komponen penyerangan. Pada olahraga pencak silat, teknik tendangan yg masuk ke sasaran akan memperoleh skor/nilai 2. Pada prinsipnya teknik-teknik tendangan bisa digunakan untuk menyerang dlm pertandingan olahraga pencak silat. Akan tetapi, seperti halnya pada pukulan, tak seluruh teknik tendangan dipakai. Teknik tendangan yg digunakan pada pertarungan pencak silat yaitu tendangan lurus, sabit, ”T”, belakang, jejag, & pula teknik tendangan gajul.

a. Tendangan lurus
Merupakan tendangan yg dilaksanakan dgn arah lintasan lurus ke depan. Untuk perkenaannya pada pangkal jari-jari kaki. Variasi pada tendangan lurus antara lain dgn lompatan.

b. Tendangan sabit
Merupakan tendangan yg dilaksanakan dgn arah lintasan dr samping  melengkung mirip sabit/arit. Perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini bisa dikerjakan/dilaksanakan dgn posisi kaki berada di depan maupun di belakang & dapat pula divariasikan dgn lompatan.

  Latihan Daya Tahan Jantung dan Paru-paru (Materi Penjas Orkes SMP/MTs Kelas 7)

c. Tendangan ”T”
Merupakan tendangan yg dilaksanakan dgn posisi dr tubuh menyamping & lintasan tendangan lurus ke samping. Perkenaan tendangan T yakni sisi penggalan tajam telapak kaki, telapak kaki, & tumit. Terdapat banyak sekali macam kombinasi dlm pelaksanaan tendangan ”T” ini, contohnya ”T” jepret, ”T” gantung, & ”T” lompat.

d. Tendangan jejag
Merupakan tendangan yg dijalankan dgn posisi dr tubuh tegak & arah lintasan lurus ke depan, perkenaan pada tendangan jejeg yaitu tumit. Sekilas tendangan jejeg ibarat dgn tendangan depan, tertapi terdapat perbedaan dlm pelaksanaannya. Apabila pada tendangan depan dilaksanakan dgn melecutkan tungkai ke depan (seperti gerakan menusuk), sedangkan untuk tendangan jejag dilaskanakan dgn apalagi dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin lalu mendorong tungkai ke depan sasaran.

e. Tendangan belakang
Merupakan tendangan yg dilaskanakan dgn cara apalagi dahulu memutar tubuh & perilaku tubuh membelakangi musuh. Perkenaan pada tendangan belakang yaitu telapak kaki atau tumit.

f. Tendangan gajul
Perkenaan tendangan gajul yaitu pada tumit, sedangkan arah lintasannya yaitu dr arah atas ke bawah.

3. Tangkapan

Yang dimaksud tangkapan dlm pencak silat yaitu teknik & seni manajemen serangan pada jarak dekat & sedang yg dilakuakn dgn cara menangkap salah satu komponen tubuh lawan & berikutnya dilakukan bantingan, jatuhan, & kuncian. Dari segi tekniknya, tangkapan bisa dilakukan dr luar & dr dalam. Tangkapan dr dlm disebut tangkapan dlm & tangkapan dr luar disebut tangkapan luar.

4. Jatuhan

Pengertian jatuhan dlm pencak silat yakni teknik & seni manajemen serangan pada jarak jauh & sedang yg dijalankan dgn menggunakan tungkai atau kaki untuk mampu menjatuhkan lawan. Teknik jatuhan pada pencak silat biasanya disebut selaku teknik sapuan. Teknik jatuhan bisa dibedakan menjadi lima macam, antara lain: a). Sapuan tegak, yaitu cara menjatuhkan lawan yg dlakukan dgn menggunakan tungkai yg disapukan dlm posisi tegak ke kaki lawan. b). Sapuan rebah, yakni teknik menjatuhkan lawan yg dilakukan dgn menggunakan tungkai yg disapukan dlm posisi rebah ke kaki lawan. c). Besetan, yakni cara menjatuhkan lawan yg dilakukan dgn memakai kaki atau tungkai yg dikaitkan ke kaki musuh. d). Guntingan, yakni teknik menjatuhkan musuh yg dikerjakan dgn cara menjepitkan kedua tungkai pada bagian tubuh yg disahkan untuk diserang. e). Sabetan, ialah cara menjatuhkan lawan dgn perkenaan yaitu pada tulang kering ke sasaran betis dgn arah lintasan dr luar ke dalam.

5. Bantingan

Pengertian bantingan pada pencak silat adalah teknik & strategi serangan pada jarak akrab yg dilakukan dgn cara apalagi dahulu menangkap salah satu organ tubuh musuh yg kemudian dilaksanakan dorongan atau tarikan, kemudian dihempaskan. Jika dilihat dr sisi titik tumpu penyangganya, maka bantingan mampu dilaksanakan dgn menggunakan sekurang-kurangnya dgn memakai empat macam teknik, antara lain: a).bantingan tungkai, b).bantingan pinggul, c).bantingan punggung, & d).bantingan kaki.

Aturan pencak silat

Berikut ini hukum-aturan dlm pertarungan olahraga pencak silat.

1. Ketentuan Bertanding Kategori Tanding

a. Perlengkapan bertarung pencak silat
Perlengkapan yg dipakai pesilat pada saat bertanding, antara lain:

  • Pakaian; pakaian yg digunakan seorang pesilat yakni memakai busana pencak silat versi patokan warna hitam sabuk putih. Pada dikala bertanding sabuk putih dilepaskan. Badge badan induk di dada sebelah kiri & nama negara di penggalan punggung. Seorang pesilat tak diperkanankan menggunakan aksesori apa pun selain pakaian silat. 
  • Perlindungan badan dgn ketentuan selaku berikut: kualitasnya tolok ukur pesilat, warna hitam, terdapat empat macam ukuran (extra besar, besar, sedang, & kecil), sabuk/bengkung merah & biru untuk pesilat sebagai tanda pengenal sudut, satu gelanggang membutuhkan setidaknya 5 buah pelindung dr setiap ukuran, disediakan oleh komite pelaksana. 
  • Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan dr plastik yg sudah dipersiapkan oleh komite pelaksana, sedangkan untuk pesilat putri menggunakan pembalut. 
  • Pelindung sendi atau pelapis ukuran tipis tanpa kepingan yg tebal bertujuan yakni untuk melindungi cedera sesuai dgn fungsinya (lutut, pergelangan tangan/ kaki, siku), kecuali atas arahan dokter. Disediakan oleh pesilat.
  Permainan dan Olahraga Bola Besar (Materi Pelajaran SMP/MTs Kelas 7)

b. Tahapan pertandingan
Pertandingan pada pencak silat menggunakan tahapan babak pertarungan, yaitu dgn diawali dr tahapan penyisihan, seperempat final, semifinal, & final, tergantung dr jumlah penerima pertarungan yg mengikutinya, & berlaku untuk semua kelas.

c. Babak pertandingan & waktu
Babak & waktu dlm pertarungan pencak silat yaitu: 1). pertarungan pencak silat berlangsung dlm tiga babak. 2). setiiap babak terdiri dr dua menit bersih. 3). di antara babak akan diberikan waktu untuk istirahat selama satu menit. 4). waktu pada saat wasit menghentikan pertandingan tak tergolong dlm waktu bertarung . 5). penghitungan kepada pesilat yg jatuh oleh sebab serangan yg sah tak tergolong dlm waktu bertarung .

d. Pendamping pesilat
Bagi pesilat yg akan melakukan pertandingan mesti mempunyai pendamping-pendamping. Khusus untuk kategori tanding, didampingi oleh pendamping pesilat sebanyak-banyaknya ialah dua orang yg betul-betul mengetahui dengan-cara baik semua ketentuan & peraturan pertandingan pencak silat. Pakaian pendamping pesilat yaitu pakaian pencak silat versi kriteria warna hitam & pula mengenakan sabuk/bengkung warna oranye dgn lebar 10 cm dgn badge tubuh nasional di dada sebelah kiri & nama kawasan/negara pada cuilan punggung. Pendamping pesilat mempunyai tugas yakni menunjukkan hikmah serta membantu keperluan pesilat pada waktu sebelum bertanding & dlm waktu istirahat di antara babak. Pendamping pesilat tak diperkenankan/diperbolehkan antara lain a).menawarkan isyarat/ aba-aba dgn memakai bunyi pada pesilatnya yg sedang menjalankan pertandingan di gelanggang, b).duduk atau bangkit dgn perilaku yg tak sopan, c).melaksanakan langkah-langkah atau gerakan yg terlalu berlebihan dlm mengembalikan kesegaran pesilat pada dikala istirahat.

2. Tata Cara & Peraturan Pertandingan

a. Tata cara pertandingan
Tata cara pertandingan pencak silat meliputi.

  • Pesilat boleh bertarung sesudah wasit telah memberi isyarat, kedua pesilat memberi hormat pada wasit & pada ketua pertandingan, selanjutnya kedua pesilat kembali ke sudut.
  • Wasit mengundang kedua pesilat, kemudaian kedua pesilat melakukan jabat tangan.
  • Wasit memeriksa atas kesiapan semua petugas, kemudian akan memberi isyarat tanda bahwa pertarungan dimulai.
  • Pada ketika istirahat antarbabak, pesilat mesti kembali menuju ke sudut masing – masing.

b. Aturan bertarung
Aturan bertarung dlm pertarungan pencak silat yaitu:

  • Posisi pesilat saling berhadapan dgn unsur pembelaan & serangan sesuai dgn teknik dasar & mematuhi larangan serta menurut kaidah-kaidah, yaitu perilaku pasang kuda-kuda, langkah mengukur jarak terhadap lawan, & kerjasama serangan/ pembelaan serta kembali ke perilaku pasang kuda-kuda.
  • Pembelaan & sikap serangan yg dilakukan mesti mempunyai pola dr sikap awal/pasang kuda-kuda, & langkah.
  • Serangan beruntun mesti tersusun dgn terencana & berangkai dgn berbagai cara ke arah sasaran sebanyak-banyaknya empat jurus serangan.
  • Perlengkapan, menggunakan busana silat, pelindung tubuh (body protector).

c. Pada permulaan gerakan pencak silat diawali dgn berdoa, perilaku siap, salam hormat, perilaku jabat tangan, perilaku duduk dlm pertarungan silat

  • Gerakan berdoa : pesilat bangkit dgn posisi kedua tangan di samping, kemudian tundukkan kepala atau, bangkit dgn kedua tangan diangkat ke atas sambil menundukkan kepala.
  • Sikap siap : badan tegap, kedua tangan & kaki bangun dgn posisi tegap, kepala ditegakkan pandangan ke depan.
  • Salam hormat : perilaku bangun dgn posisi tegak, angkat kedua lengan, kemudian telapak tangan dipertemukan di depan dada, tundukkan kepala.
  • Sikap jabat tangan : asisten menjulurkan ke arah depan, tangan kiri dijulurkan ke depan dada, kaki kiri diserongkan ke kiri depan, kepala ditundukkan.
  • Sikap duduk sila : sikap duduk, kedua kaki ditekuk & silang, kedua tangan di atas lutut, andangan ke depan.
  • Sikap duduk timpuh/ simpuh : kedua kaki ditekuk/punggung telapak kaki menempel pada lantai, duduk di atas kaki, kedua tangan di atas paha, persepsi ke depan.

Selengkapnya materi penjas orkes kelas 7 ada di Materi Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan (Penjas Orkes) SMP/MTs Kelas 7

Demikian artikel yg berjudul Pencak Silat (Materi Penjas Orkes SMP/MTs Kelas 7) yg mudah-mudahan berfaedah. Terimakasih.

Selengkapnya tentang bela diri dapat dilihat di >>> olahraga bela diri