8+ Unsur Intrinsik Novel dan Contoh (Lengkap)

Sebenarnya, apa sih unsur intrinsik dlm novel itu? Semua karya sastra pada umumnya memiliki unsur intrinsik yg terdapat di dlm karya tersebut. Selain penulis novel, unsur ini pula penting dikenali oleh para pembaca novel. Bagi para penulis, wawasan tentang unsur intrinsik novel akan membantu dirinya dlm penulisan novel sesuai dgn tema atau ide yg diusung. Sementara itu, bagi pembaca pemahaman perihal unsur intrinsik akan membantu para pembaca novel untuk mengetahui novel yg sedang dibacanya.

 apa sih unsur intrinsik dlm novel itu 8+ Unsur Intrinsik Novel & Contoh (Lengkap)

Pastilah, banyak di antara kita yg senang membaca novel. Apalagi, beberapa tahun terakhir kita dimanjakan dgn kedatangan novel-novel best seller hasil garapan para penulis tangguh Indonesia. Sebuat saja yg terkenal seperti “Trilogi Laskar Pelangi hasil karangan novelis Andera Hirata. Bahkan, novel ini sudah diterjemahkan di banyak negara. Namun, di antara sekian banyak pembaca novel tersebut belum tentu mengerti unsur intrinsik sebuah novel. 
Nah, pada peluang kali ini, kami akan menawarkan penjelasan seputar unsur-unsur intrinsik yg terdapat di dlm suatu novel. Semoga dgn kehadiran postingan ini mampu menolong pembaca sekalian dlm mengetahui unsur penting yg membentuk suatu novel tersebut.

Pengertian Unsur Intrinsik Novel

Sebelum kami berikan poin-poin penting unsur intrinsik novel, mungkin ada baiknya kita perjelas apalagi dahulu pengertian atau definisi dr unsur intrinsik novel ini. Pada biasanya, unsur intrinsik sering diartikan sebagai unsur yg ada di dlm sebuah karya sastra, & ikut membentuk susunan karya sastra tersebut. Makara, unsur ini bisa disebut selaku unsur pembangun.
Materi Novel Terkait:
Jika merujuk pada pengertian biasa di atas, maka unsur intrinsik novel adalah unsur yg terdapat di dlm novel & bertanggung jawab dlm pembentukan sebuah novel hingga tercipta menjadi novel yg patut dinikmati oleh pembaca. Bukan hanya pada novel, unsur ini dengan-cara biasa terdapat pula di dlm bentuk karya sastra lainnya, seperti cerpen, drama, puisi, & lain-lain.

Unsur Intrinsik Novel & Contoh

Beberapa referensi menyebutkan bahwa unsur intrinsik novel itu ada 5 (lima), yakni tema, amanat, penokohan, alur, & latar. Referensi yg lain menyebutkan 6 (enam) dgn menambahkan unsur komplemen yakni tokoh (memisahkan tokoh & penokohan). Ada pula yg menawarkan 7 unsur intrinsik dgn menyertakan satu unsur lagi di dalamnya, yaitu sudut pandang. Tetapi, menurut kami, unsur intrinsik novel dengan-cara lengkap ada 8, yakni tema, amanat, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, & gaya bahasa. Delapan poin inilah yg akan kami uraikan lebih lanjut dengan-cara terperinci.

Contoh Unsur Intrinsik Novel

Kami pula akan memperlihatkan beberapa teladan dr masing-masing unsur intrinsik novel tersebut. Materi kali ini akan memakai penggalan-penggalan cerita dr novel Kemarau karangan novelis terkenal Indonesia, A.A. Navis. Baiklah, berikut ini unsur-unsur intrinsik novel & contohnya:

  Assassin Catatan Sejarah Suatu Sekte Radikal Daam Islam (Pdf)

1. Tema Novel

Unsur intrinsik novel yg pertama yaitu tema. Secara sederhana, tema mampu diartikan selaku topik atau masalah utama yg akan diceritakan dlm novel. Tema akan mempengaruhi seluruh unsur dongeng, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Di dlm tema itu pula kita bisa mengetahui maksud & tujuan dr pengarang menuliskan novelnya, walaupun tak dituliskan dengan-cara eksplisit.

Contoh Tema Novel

Tema novel dapat terbagi menjadi dua, yakni tema utama & tema bawahan atau tema yg berfungsi selaku tema penunjang. Tema sebuah novel dapat dilihat pada pola penggalan kisah berikut ini yg kami ambil dr Novel Kemarau. Novel Kemarau mengambil tema wacana kesadaran seseorang sesudah mengalami kepahitan & kesenangan hidup. Rumusan tema tersebut dapat kita ketahui lewat penggalan cerita:

Kadang-kadang terpikir pula olehku, kenapa Tuhan melemparkan insan ini? Apakah untuk menghimpun segala dosa belaka? Kalau untuk memperoleh dosa, buat apa kita hidup? Tapi fikiran itu, fikiran orang yg berputus asa. Hidup ke dunia ini bukanlah untuk mengumpulkan dosa, namun untuk melawan dosa yg mau menyusup ke diri kita. Kita harus berjuang melawannya. Berjuang ulet tanpa ampun. Pedomannya hanya satu untuk melawan dosa itu, percaya berpegang pada aturan Tuhan, menjalankan suruhan-Nya, & menghentikan apa yg dilarang-Nya.

2. Amanat atau Pesan Novel

Amanat atau pesan adalah unsur intrinsik berikutnya dr novel. Sebuah novel yg kita baca, bahwasanya tak hanya berisi rangkaian dongeng saja. Tetapi, lebih dr itu penulis hendak memberikan amanat berisi pesan pada para pembacanya. Amanat atau pesan tersebut dapat kita ketahui melalui penggalan-penggalan dlm kisah yg diceritakan suatu novel.

Contoh Amanat atau Pesan Novel

Berikut ini kami berikan penggalan dongeng yg terdapat di dlm novel Kemarau yg berisi amanat ihwal larangan menikah dgn kerabat kandung:

Tuhan telah melarang orang bersaudara saling menikah. Mengapa Tuhan melarang? Apa alasannya yg konkret, Iyah? Tuhan menciptakan hukum itu punya alasan positif. Kalau Tuhan membiarkan orang kawin bersaudara, menjadikan hidup ini jadi sempit. Manusia cuma mengenal & menghormati orang dlm lingkungan yg kecil saja, yakni lingkungan keluarga. Padahal Tuhan mengharapkan insan seluruh dunia berkembang dlm saling mengenal & bersaudara, saling mengawini tanpa memandang perbedaan kulit. Permusuhan antar bangsa, antar suku, akan lenyap kalau di antara mereka saling mengawini. Akan tumbuh rasa persaudaraan & persahabatan yg hakiki. Itulah tujuan Tuhan melarang manusia kawin dgn saudaranya. Tapi Tuhan pun mengadakan sanksi aturan bagi pelanggar larangan-Nya itu. Turunan orang yg kawin bersaudara akan menderita cacat jasmani & rohani. Turunannya akan memikul balasan-balasan yg tak sempurna sebagai manusia. Sukakah kamu Iyah, seandainya cucu-cucumu menderita akibat dr perkawinan anak-anakmu?

3. Tokoh Novel

Unsur intrinsik novel yg ketiga ialah tokoh, yaitu para pelaku dongeng dlm suatu novel. Dalam sebuah kisah, tokoh berperan sebagai pembawa & penyampai pesan, amanat, budbahasa, & lain sebagainya. Itulah sebabnya kenapa sehingga tokoh dlm suatu dongeng menempati posisi yg strategis. Dalam suatu novel , tokoh terdiri dari:

  • Tokoh utama, yaitu tokoh yg mendominasi isi kisah, senantiasa ditampilkan dengan-cara terus-menerus, atau tokoh penting.
  • Tokoh suplemen, yaitu tokoh yg perannya cuma sekali atau berulang kali saja dlm dongeng.
  • Tokoh protagonis, yakni tokoh tempat melekatnya watak, karakter, atau nilai-nilai kebaikan.
  • Tokoh antagonis, yaitu tokoh yg berkebalikan dgn protagonis. Tokoh ini menjadi tempat melekatnya watak, aksara, atau nilai-nilai keburukan. Tokoh ini sering menjadi penyebab pertentangan dlm novel.
  2021+ Pengertian Novel Paling Lengkap

Contoh Tokoh Novel

Kalau Anda sudah membaca Novel Kemarau, maka pastilah bisa mengenal tokoh utama dlm novel tersebut, yaitu: Sutan Duano & Iyah (pasangan suami istri yg diceritakan dlm novel).

4. Penokohan

Penokohan yaitu unsur intrinsik selanjutnya dr suatu novel. Beberapa referensi menggabungkan unsur penokohan dgn tokoh, tetapi kami memisahkannya karena kami anggap dengan-cara substantif berbeda. Jika tokoh mengacu pada nama-nama pelaku yg terlibat dlm dongeng, maka penokohan mengatakan wacana watak atau huruf dr seluruh pelaku tersebut.

Contoh Penokohan

Kita ambil saja pola yg sudah disebutkan di atas, Sutan Duano & Iyah. Dalam novel Kemarau, Sutan Duano memiliki watak & karakter bijaksana, teguh pendirian, & selalu menegakkan kebenaran. Hal tersebut tergambar dr penggalan dongeng berikut ini:

Walau apa katamu terhadapku, walau kauhina kaucaci maki aku, kaukutuki saya, gue terima. Tapi untuk membiarkan Masri & Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah melarangnya, ooo, itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yg percaya pada-Nya. Kau memang sudah berbuat sesuatu yg benar sebagai ibu yg mau memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi ada lagi kebenaran yg lebih mutlak yg tak bisa ditawar-tawar lagi, Iyah, percaya kebenaran yg dikatakan Tuhan dlm kitab-Nya. Prinsip hidup segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan.

Sementara itu, istri dr Sutan Duano, Iyah memiliki watak atau aksara keras kepala & senantiasa menentang keputusan Sutan Duano. Hal tersebut tergambar dr penggalan cerita berikut ini:

Pahit terasakan olehmu menerima kenyataan ini? Demikian pula saya. Tapi gue tak jadi layu seperti kau kini. Aku menjadi tegar berkat tempaan kemalangan yg selalu kuderita akhir kauusir dulu. Kusediakan diriku dihantam kutukan Tuhan saban hari. Kurelakan dosa-dosa merintis jalan ke neraka dgn sadar, asal mereka tetap berbahagia sebagai suami istri.

5. Alur atau Jalan Cerita Novel

Unsur intrinsik novel berikutnya yaitu alur atau jalan kisah. Alur yakni urutan peristiwa dlm sebuah novel. Pemahaman tentang alur akan membuat lebih mudah pembaca untuk mengetahui insiden dlm suatu novel. Alur terbagi atas alur maju & alur mundur & mempunyai unsur-unsur penting yg berisikan: peristiwa, pertentangan, & titik puncak. Unsur inilah yg membuat novel terasa hidup & kita sebagai pembaca akan menikmati ceritanya.

Contoh Alur Novel

Sebagai acuan novel Kemarau menggunakan alur maju yg diselingi sesekali pecahan-bagian tertentu menengok peristiwa lampau. Pucak atau titik puncak dr permasalahannya adalah tatkala Sutan Duano & Iyah bertengkar luar biasa. Iyah memukuli suaminya itu hingga berlumuran darah. Hal tersebut tergambar dr penggalan dongeng berikut ini:

Iyah pergi ke belakang. Diambilnya sepotong kayu. Lalu ia kembali ke ambang pintu ruangan tengah itu. Lalu katanya lagi dgn tegas. “Aku bukan main-main. Hanya dua pilihanmu. Diam atau berangkat dr sini kini juga.”

“Tuhan di pihak yg benar. Maka tak kupilih kedua-duanya,” kata Sutan Duano.

Iyah mendekati Sutan Duano dr belakang. Diangkatnya kayu itu tinggi-tinggi. “Mereka tak boleh tahu,” katanya.

“Mesti,” jawab Sutan Duano. Tapi tiba-tiba ia terpekik, oleh pukulan di kepalanya. Ia cepat berdiri. Tapi pukulan Iyah bertubi-tubi menghantam kepalanya, sebelum ia sempat tegak. Iyah terus menghantam. Memukul tanpa ampun. Sutan Duano ambruk & rebah ke lantai & kepalanya mengucurkan darah. Iyah terus pula hendak memukuli Sutan Duano. Didekatinya laki-laki itu. Dan diayunkannya lagi kayu itu. Tapi tiba-tiba Masri datang. Kayu itu direbutnya. “Mengapa ibu?” tanya Masri.

6. Latar atau Setting Novel

Latar atau setting yakni unsur intrinsik novel. Latar berkaitan dgn tempat, waktu, situasi, & lingkungan sosial tempat berlangsungnya peristiwa dlm novel. Kaprikornus, latar suatu novel, baik itu tempat, waktu, & situasi mampu beragam tergantung dimana & kapan sebuah insiden terjadi.

  10+ Ciri Ciri Umum Novel

Contoh Latar Novel

Sebagian latar dr novel Kemarau yg bisa kita ketahui menurut penggalan cerita berikut ini:

Setelah dibayarnya sewa beca itu, diedarkannya pandangannya berkeliling. Dilihatnya rumah-rumah sekitar yg bagus dgn atapnya ketimbang genteng. Ditolaknya pintu besi pada gerbang. Apik benar halaman rumah itu dgn bunga yg menghiasinya. Serumpun pohon bogenvil tumbuh di sebelah kiri. Di bawahnya tersusun kursi kayu & ditengahnya suatu meja kecil. Semua dicat aneka warna. Dekat situ suatu papan jongkatan & sebuah buaian.

7. Sudut Pandang Novel

Unsur intrinsik novel selanjutnya ialah sudut pandang, yakni unsur yg berkaitan dgn pengarang novel. Dalam pengertian sederhana, sudut pandang adalah cara atau pandangan yg dipakai oleh pengarang dlm menghidangkan tokoh, langkah-langkah, latar, & aneka macam kejadian atau insiden dlm suatu novel. Jadi, sudut pandang berkaitan perihal kedudukan pengarang menurut cara pandangnya terhadap jalan dongeng & tokoh-tokoh dlm dongeng itu.

Contoh Sudut Pandang Novel

Sebagai teladan, novel Kemarau menggunakan sudut pandang orang ketiga. Orang ketiga memiliki arti pengarang atau penulis berada di luar dongeng, tetapi ia turut mengendalikan jalannya kisah. Kadang-kadang, pengarang novel Kemarau mendikte para pembaca lewat pembicaraan tokoh utamanya. Hal tersebut tergambar dlm penggalan dongeng berikut ini:

Sebentar lagi mereka akan pulang. Kaulihatlah nanti, betapa bahagianya mereka. Mereka sudah punya dua orang anak yg manis-manis. Malah nyaris tiga. Kalau mereka kauberitahukan, bahwa mereka bersaudara kandung, mereka pasti bercerai sebagai suami istri. Kalau mereka mengerti, kalau mereka beriman & tawakal seperti kamu, kalaulah mereka berprinsip hidup seperti kaukatakan tadi, tidaklah sukar bagi masanya yg akan tiba. Tapi kalau tidak, hancurlah hari kemudiannya. Ambruklah kehidupannya sekali lagi, lebih remuk ketimbang kehidupannya yg dulu tersebab kau. Kalau mereka bercerai, bawah umur mereka hendak jadi apa? Tiga orang anak yg tak tahu-menahu, cobalah kaupikir.

8. Gaya Bahasa Novel 

Gaya bahasa yakni unsur intrinsik dr sebuah novel. Gaya bahasa yaitu cara penulis membahasakan rangkaian dongeng yg ditulisnya. Gaya bahasa ada kaitannya dgn budaya setempat penulis.

Contoh Gaya Bahasa Novel

Sebagai pola, novel Kemarau kebanyakan memakai bahasa segar & menawan. Penulisnya memakai bahasa atau ungkapan dr wilayahnya sendiri, yaitu bahasa “Minang”. Berikut ini kami beri contoh penggalan ceritanya, istilah Minang akan kami tulis miring.

“Soalnya memang begitulah. Setiap hari, kalau kami melihat guru mengangkut air dr danau, kami seolah disindir, seolah guru umpati, seolah guru marahi. Jadi, bedo kami hasilnya. Lain halnya dgn guru tak mengangkut air itu lagi, tentu kami tak merasa tersindir, tak merasa dimarahi. Tentu kami akan terus datang mengaji setiap kamis.”

“Betul?” kata Rajo Mantari tercengang.

Demikianlah penjelasan ihwal Unsur Intrinsik Novel & Contoh Lengkap. Bagikan materi ini pada orang yg membutuhkan. Terima kasih, mudah-mudahan bermanfaat.