Sebelum Anda mengawali bisnis startup, pastinya Anda harus memikirkan banyak hal. Termasuk di antaranya yaitu model bisnis atau business model startup. Pasalnya, menentukan versi bisnis merupakan sesuatu yg tak mampu dilewatkan bagi para pelaku bisnis startup.
Model bisnis sendiri itu sendiri sejatinya merupakan suatu konsep bagaimana suatu produk Anda nantinya akan dilihat oleh pengguna (user). Di mana dikala ini, di dunia startup terdapat banyak sekali versi bisnis yg mampu Anda pilih & terapkan.
Daftar Isi
Model Bisnis untuk Startup
Berikut ini adalah berbagai jenis model bisnis yg umumnya digunakan pada startup cukup umur ini.
1. Freemium
Saat ini, versi bisnis freemium ini sungguh digandrungi oleh para pegiat startup di seluruh dunia, tergolong di Indonesia. Sistem kerja dr versi bisnis freemium ini adalah memberikan sejumlah layanan dasar dr produk startup pada pengguna dengan-cara cuma-cuma alias gratis (free).
Namun di dikala pengguna merasa menerima manfaat dr produk tersebut & ingin memperoleh layanan yg lebih baik (premium), maka pengguna akan disediakan untuk membayar atau menupgrade.
2. Berlangganan
Model bisnis selanjutnya yaitu berlangganan. Di mana skema seperti ini sangat cocok untuk startup yg mempunyai produk berupa konten digital yg menawan & dibutuhkan oleh banyak pengguna. Sebut saja streaming musik, video, e-book, film higga majalah digital.
User umumnya akan dikenai tarif untuk berlangganan untuk tetap mampu menikmati layanan tersebut. Baik itu berlangganan harian, mingguan,bulanan ataupun tahunan.
3. On-Demand
Selain versi bisnis freemium & berlanggaan, model bisnis startup yg sangat disukai di aneka macam pecahan dunia yaitu on-demand. Bisnis seperti ini umumnya menyediakan produk layanan atau jasa yg diperlukan oleh banyak orang.
Dengan kata lain, model bisnis jenis ini akan selalu dicari & diharapkan oleh banyak pengguna hingga kapan pun. Misalnya saja produk atau layanan transportasi online, reservasi makanan atau delivery, & layanan lainnya yg banyak orang membutuhkannya.
4. Marketplace
Seiring dgn berkembangnya teknologi, marketplace turut berubah menjadi menjadi suatu versi bisnis yg sungguh populer di dunia startup. Para pelaku startup cuma perlu menyediakan wadah guna mempertemukan antara penjual & pembeli.
Meskipun model bisnis marketplace sangat berpeluang besar, namun untuk mewujudkannya Anda akan memerlukan sumber daya yg besar baik itu dr sisi modal (investor) maupun manusianya itu sendiri.
5. Software as A Service (SaaS)
Selanjutnya ada pula versi bisnis yg berjulukan SaaS yg merupakan abreviasi dr Software as A Service. Startup yg menerapkan versi bisnis seacam ini lazimnya ditargetkan pada pengguna skala besar contohnya pebisnis, & bukan pengguna personal (perseorangan).
Pasalnya, produk yg ditawarkan oleh startup dgn model bisnis SaaS biasanya merupakan jasa penyewaan software (perangkat lunak) yg lazimnya digunakan oleh para pebisnis.
Skema versi bisnis ini ada sedikit keimiripan dgn freemium, alasannya adalah nantinya pengguna akan disediakan dgn produk dgn fitur dasar atau minimal dengan-cara gratis, & pula terdapat denah penyewaan atau pembayaran tertentu tatkala user tersebut hendak memakai layanan & fitur dengan-cara maksimal.
6. Pay-Per-Use
Pada versi bisnis pay-per-use ini, pengguna hanya akan membayar sesuai dgn apa yg mereka pakai atau nikmati dlm durasi waktu tertentu. Skema bisnsi seperti ini biasanya akan menciptakan pengguna senang, pasalnya pengguna akan mengeluarkan biaya sesuai dgn apa yg mereka gunakan.
Itulah beberapa versi bisnis yg biasanya dipraktekkan di dunia startup. Sebenarnya masih ada banyak jenis versi bisnis yang lain yg mampu Anda pilih & terapkan untuk startup Anda.