5 Poin Jika Suami Tak Mampu Membawa Anda ke ‘Puncak’

2. Sabarkan suami Anda, dukung ia

Selain menyabarkan diri Anda, sabarkan pula suami Anda. Sadarilah bahwa lazimnya suami akan merasa bersalah & tak yakin diri dikala dia “keluar” lebih dahulu. Ia lebih membutuhkan pinjaman dibandingkan dgn melihat wajah kecewa Anda. Katakan pa&ya, “Sabar ya sayg, istirahat dulu.”

Tunjukkan tampang Anda tak kecewa. Pun dgn bahasa tubuh Anda. Dengan demikian dogma dirinya tak kandas. Yakinkan dia bahwa Anda baik-baik saja.

Jangan sekali-kali keluar kata-kata yg menyinggung suami Anda. Misalnya, “Mas sih nggak bisa usang, baru satu menit telah KO.” Jangan. Jangan pernah ucapkan itu. Berterima kasihlah kepa&ya walaupun beliau belum mampu membuat puas Anda. Ucapan terima kasih & apresiasi membuat suami lebih yakin diri. Kepercayaan diri membuatnya tak putus asa & berani mencoba. Namun bila pada kala permulaan pernikahan sudah di-skak demikian oleh istrinya, beliau bisa putus asa & na’udzu billah bila itu menyebabkannya impoten.

Katakan dgn halus kepada suami –utamanya kalau terjadi di masa permulaan ijab kabul- bahwa hal itu wajar. Sebab pada pengalaman-pengalaman pertama, gejolak dlm diri laki-laki meledak-ledak sehingga beliau mudah keluar. Jika Anda aib karena masih gres menjadi istrinya, ajak saja suami membaca buku yg mengambarkan hal itu.

  Adapun Yang Bukan Perbedaan Antara Kitab Dan Suhuf Antara Lain …

Poin ketiga

Ajak suami olah raga berkala