Daftar Isi
2. Sabarkan suami Anda, dukung ia
Selain menyabarkan diri Anda, sabarkan pula suami Anda. Sadarilah bahwa lazimnya suami akan merasa bersalah & tak yakin diri dikala dia “keluar” lebih dahulu. Ia lebih membutuhkan pinjaman dibandingkan dgn melihat wajah kecewa Anda. Katakan pa&ya, “Sabar ya sayg, istirahat dulu.”
Tunjukkan tampang Anda tak kecewa. Pun dgn bahasa tubuh Anda. Dengan demikian dogma dirinya tak kandas. Yakinkan dia bahwa Anda baik-baik saja.
Jangan sekali-kali keluar kata-kata yg menyinggung suami Anda. Misalnya, “Mas sih nggak bisa usang, baru satu menit telah KO.” Jangan. Jangan pernah ucapkan itu. Berterima kasihlah kepa&ya walaupun beliau belum mampu membuat puas Anda. Ucapan terima kasih & apresiasi membuat suami lebih yakin diri. Kepercayaan diri membuatnya tak putus asa & berani mencoba. Namun bila pada kala permulaan pernikahan sudah di-skak demikian oleh istrinya, beliau bisa putus asa & na’udzu billah bila itu menyebabkannya impoten.
Katakan dgn halus kepada suami –utamanya kalau terjadi di masa permulaan ijab kabul- bahwa hal itu wajar. Sebab pada pengalaman-pengalaman pertama, gejolak dlm diri laki-laki meledak-ledak sehingga beliau mudah keluar. Jika Anda aib karena masih gres menjadi istrinya, ajak saja suami membaca buku yg mengambarkan hal itu.
Poin ketiga
Ajak suami olah raga berkala