close

5 Cara Semoga Kegiatan Berguru Tetap Terjaga Di Bulan Berkat

Saat Bulan Ramadhan, tubuh kita akan terasa lesu alasannya sedang melakukan puasa. Tubuh tidak memiliki tenaga dan malas melakukan kegiatan apa saja.

Akibatnya, aktivitas harian yang sebaiknya dijalani, menjadi terbengkalai karena rasa lesu yang menerpa diri, termasuk aktivitas berguru.

Oleh alasannya itu, diperlukan wawasan khusus semoga acara berguru tetap dikerjakan di bulan rahmat. Sehingga nantinya menjadi manusia yang berintelektual dan memperoleh banyak lipatan pahala di bulan berkat.

Hal ini menjadi penting, mengingat lesu sering dijadikan argumentasi tidak konsentrasi. Tubuh terasa lemah dan cuma ingin melakukan tiduran di sehari penuh.

Maka untuk memaksa tubuh bergerak melakukan kegiatan mencar ilmu, dibutuhkan rangsangan yang sangat kuat, baik dari dalam maupun luar tubuh.

Rangsangan-rangsangan tersebut akan mendorong manusia untuk melecutkan semangat dalam beraktivitas.

Berikut 5 kiat untuk menjaga semangat belajar dalam keadaan berpuasa. 

Cara Agar Aktivitas Belajar Tetap Terjaga di Bulan Puasa

Ini Tips Makan Sehat di Bulan Puasa Ramadhan

3. Menjaga Pola Istirahat

Istirahat ialah hal yang pokok bagi manusia. Sesibuk apapun pekerjaan yang dilaksanakan, akan tetap membutuhkan istirahat untuk mengembalikan stamina yang sudah terpakai.

Dalam Bulan Ramadhan, ada baiknya seseorang mempertahankan pola istirahat supaya lebih terkontrol energinya. 

Misalnya setelah melaksanakan ibadah sholat dzuhur, bisa dimanfaatkan untuk beristirahat 10-15 menit. 

Jangan terlalu lama menggunakan waktu tidur alasannya adalah mampu menimbulkan sifat malas untuk melaksanakan aktivitas lainnya.

Selain tidur, juga mampu melaksanakan istirahat dengan menikmati udara segar di sore hari. Hal ini berfungsi untuk me-refresh asumsi dan menghalangi serangan tertekan. 

Hindari untuk tidur setelah sahur, karena dapat mengganggu produktivitas. Tidur yang dijalankan sehabis sahur mampu mengganggu kegiatan lain, yang merembet pada acuan mencar ilmu.

Padahal di waktu tersebut, stamina dan kondisi tubuh masih sangat fit, sehingga akan sungguh disayangkan kalau hanya dipakai untuk tidur. 

4. Tidak Begadang

Sudah sangat wajar jika manusia melakukan begadang di malam hari, tentu acara lain di pagi hari juga terusik.

Pada waktu pagi, seseorang akan lebih kepincut tidur untuk menggenapkan waktu tidur di malam harinya.

Belajar tidak mungkin bisa dilaksanakan selama seseorang dalam kondisi ngantuk. Konsentrasi sarat tidak mampu ditemukan, dan efektivitas materi yang diperoleh juga tidak sebanyak umumnya.

Oleh karena itu, agar lebih bergairah berguru, seseorang memerlukan tidur yang cukup dan meminimalisir begadang. 

5. Atur Jam Belajar

Masalah utama seseorang yang melaksanakan acara mencar ilmu yaitu rasa bosan. Selama beberapa jam berada di posisi dan keadaan yang serupa, pasti akan menimbulkan imbas bosan.

Apalagi jika tidak ada semangat atau pesona lain untuk melakukan berguru, niscaya rasa bosan akan lebih cepat menyerang. 

Oleh sebab itu, pengaturan waktu berguru dibutuhkan biar seseorang mampu lebih fokus dan tau target harian untuk berguru.

Jam berguru yang sudah diatur, akan membantu seseorang untuk memenejemen waktunya. Misalnya seseorang dapat mengendalikan waktu berguru dengan rasa jenuh.

Diawali dengan menikmati udara segar, menonton TV, atau menjalankan kegiatan yang mengasyikkan apalagi dahulu, akan mengendalikan ritme mencar ilmu tetap menyenangkan.

Boleh Baca: Penting, Begini Cara Membagi Waktu Belajar dan Bermain

Semoga berguna.
Salam.
Ditulis oleh: Muhammad Nur Faizi
  √ Diam-Membisu Pendidikan Di Finlandia Menimbulkan Murid Terpintar Didunia