45 Puisi Ibu Tercinta Menjamah Hati, Istilah Tercinta

Puisi ibu tercinta adalah puisi yang dibentuk sebagai perumpamaan cinta seorang anak terhadap ibunya.

Puisi untuk ibu memang banyak ragamnya. Itulah sebabnya berikut ini berbagai kumpulan puisi untuk ibu tercinta.

adalah puisi yang dibuat sebagai ungkapan cinta seorang anak kepada ibunya 45 Puisi Ibu Tercinta Menyentuh Hati, Ungkapan Tersayang
Foto Puisi Ibu Tercinta

1. Puisi anak untuk ibu tersayang

Semua Kenangan Ini

Semua ingatan ini
Perlahan-lahan menyentuh sulur hatiku.

Rumah, kamar, foto-foto,
Dan citra senyumanmu:

Semuanya seolah bercerita
Bagaimana dulu engkau menyayangiku.

Aku terkenang kurun-periode kecil,
Ketika derai tawa slalu mewarnai hari-hariku.

Di saat itu
Engkau senantiasa bersamaku.

Ibu,
Aku rindu era-abad dahulu,
Ketika kedamaian menaungiku,
Ketika kehangatan kasihmu membahagianku.

Kini…
Saat jauh darimu,
Baru kutahu betapa hebatnya ketabahanmu
Merawat, mendidik, dan membesarkanku.

Ibu aku rindu…

Foto Puisi Ibu Tercinta

Pagi Ini Begitu Cerah

Pagi ini begitu cerah,
Cahaya surya jatuh menenteng kehangatan,
Dan burung-burung bernyanyi riang,
Di antara dahan-dahan pepohonan.

Namun semuanya kurang sempurna
Tanpa kehadiranmu Ibu…

Tak tepat,
Tanpa secangkir teh hangat
Atau sarapan singkong goreng
Yang kamu suguhkan untukku
Sebelum aku berangkat sekolah
Di kampung, dulu…

Maka biarlah kutulis lagi
Sebuah puisi untukmu Ibu.

Sebagai obat dari rindu,
Entah esok atau lusa,
Aku kan datang kepadamu
Dengan menumpahkan segenap yang berjulukan rindu.

Indahnya Bersamamu

Menyusuri pematang sawah,
Yang hijau dan sedikit menguning,
Di alam desa nan permai,

Aku ingin
Kau menuntunku lagi,
Dan mendongengkan kisah
Seperti saat kamu mengajakku
Turun ke sawah.

Betapa hidup yang sederhana,
Saat senang menyaksikan sawah-sawah kita,
Namun bahagianya tak mampu kuukirkan,

Ah, semuanya indah
Saat bersamamu Ibu.

2. Puisi ibu untuk anak tersayang

puisi ibu via freeimages.com

Jelajahilah Duniamu

Anakku,
Jelajahilah duniamu.

  Puisi Ibu Beserta Pengarangnya Family Poem

Jadilah anak pemberani,
Seperti rajawali yang melayang
Jauh di angkasa sana.

Bukan di jelai-jelai yang kotor,
Surga rajawali ada di langit luas.

Maka jadilah tinggi,
Seperti rajawali di angkasa.

Gapailah cita-citamu,
Jangan pernah mengalah.

Rengkuhlah mimpi-mimpi indahmu,
Hingga kau hidup dalam kebahagiaan.

Hidup ini sangat berguna,
Untuk sekedar kamu keluhkan.

Dunia ini begitu indah,
Untuk sekedar kau takutkan.

Gapailah duniamu,
Genggamlah sepenuh jiwa.

Dan jikalau kau menerimanya,
Persembahkan ia untuk negeri baka.

Jadilah Hebat

Di manakah letak kecanggihan?
Saat engkau tekun menggapai impian.

Di manakah letak kekuatan?
Saat engkau melakukan pekerjaan dan bertawakal.

Kau tak boleh lengah,
Tak boleh takut, ataupun lemah.

Karena kehidupan ini akan tiba,
Menawarkan beribu potensi .

Ambillah.

Biarpun luka,
Biarpun menetes air mata,
Tetaplah berjuang.

Biarpun terjatuh,
Biarpun berduka,
Bangkitlah kembali.

Saat hati lapang dada alasannya-Nya,
Maka Dialah yang:

Menyeka air mata,
Membangkitkan sehabis terjatuh,
Yang menyembuhkan segala luka.

Bersabarlah
Hingga kau berjumpa Nabi
Kelak di telaganya.

Jangan Menangis

Jangan menangis anakku,
Kamu yaitu puteraku,

Tataplah kehidupan,
Jangan biarkan ujian ini melemahkan.

Yang hidup pastilah merasakan,
Derai topan yang menggoncangkan.

Tetaplah bangkit
Seperti kerikil karang
Kokoh walaupun diterjang gelombang.

Jangan menangis
Oleh luka yang menggores hati dan jiwa.

Semuanya pasti sembuh
Jika telah tiba waktunya.

3. Puisi seorang ibu untuk anaknya

adalah puisi yang dibuat sebagai ungkapan cinta seorang anak kepada ibunya 45 Puisi Ibu Tercinta Menyentuh Hati, Ungkapan Tersayang
Foto Puisi Ibu

Kamu Akan Menemui

Putriku,
Ketika kamu dilahirkan ke dunia,
Ibu tahu bahwa kebahagiaan kan
Menyelimuti hidupmu.

Karena
Saat kau terlahir
Hati Ibu penuh dengan rasa bahagia.

Maka begitulah kelak,
Kamu akan menemui kehidupanmu

Yang dipenuhi dengan bunga-bunga,
Warna yang meriah penuh cinta.

Nikmatilah kehidupan ini,
Dari udaranya yang bersih,
Langitnya yang cerah, ataupun
Sungai-sungainya yang mengalirkan keindahan.

Kamu akan menemui
Betapa kehidupan ini
Merupakan gambaran perihal:
Keagungan-Nya,
Kasih sayang-Nya,
Kemurahan-Nya.

Bersyukurlah
Untuk setiap keadaan
Berjanjilah untuk menapaki
Jalan yang diridhai.

Karena setiap kali
Syukurmu datang terhadap-Nya,
Maka Dia kan menurunkan lezat-Nya,
Berlipat-lipat lagi banyaknya.

Baca juga:
37 Bait Puisi Ibu
19 Puisi Tentang Pengorbanan Ibu
Puisi Kangen Ibu
Puisi Tentang Ayah dan Ibu

Suatu Hari

Suatu hari
Anak yang kucintai akan pergi.

Membangun era depannya
Bersama seseorang yang masih aneh.

Anak yang kusayangi,
Kurawat, dan kuberikan cinta seutuhnya…

…ia akan memiliki keluarga sendiri.

  17 Puisi Ibu Dan Ayah Tersayang: Murung, Singkat, Sarat Makna

Nanti.

Bila engkau sudah berkeluarga,
Berilah keluargamu kasih sayang,
Penuhi hati mereka dengan cinta,
Dan hangatkan rumah dengan keramahanmu.

Kau tahu,
Setengah dari kebahagiaan itu
Ada di rumahmu. Bukan di luar.

Jika kau tak menerima kebahagiaan,
Maka di luarpun tak akan menemukannya.

Suatu hari
Anak yang kucintai akan pergi.
Anakku, yakni kamu.

Tapi saya tahu,
Bahwa anakku mampu
Merangkai kehidupan dan kebahagiannya.

Kehadiramu Adalah Kebahagiaanku

Puteriku,
Kehadiranmu yaitu kebahagiaanku.

Meski lelah, letih,
Saat kutatap senyumanmu semuanya sirna.

Kamu:
Adalah cahayaku,
Udara yang begitu segar;
Sungai jernih yang menenangkan;
Telaga sejuk yang mendamaikan;

Saat teringat padamu,
Sekeras apapun kehidupan ini,
Tiba-datang saya menjadi seorang Ibu yang kuat.

Puteriku,
Kamu harus tahu,
Kehadiranmu adalah kebahagiaanku.

adalah puisi yang dibuat sebagai ungkapan cinta seorang anak kepada ibunya 45 Puisi Ibu Tercinta Menyentuh Hati, Ungkapan Tersayang
Foto Puisi Ibu

Menarilah Bersamaku

Ouh,
Riang hati bersamamu,
Mendengar derai tawamu.

Memandang bening
Dan jernihnya matamu.

Kala kamu tersenyum,
Tersapulah hatiku dengan sapuan kesentosaan.

Engkau
Laksana bulir-bulir kebahagiaan,
Yang berjatuhan ke lantai jiwaku.

Lalu tumbuh
Banyak semakin banyak lagi.

Betapa aku bersyukur
Memilikimu, anakku.

Moga dapat kuberikan pula
Sebentuk kebahagiaan ke dalam hatimu,
Sebagaimana kau berikan kebahagiaan
Ke dalam hatiku.

4. Puisi ibu dan ayah pendek singkat

adalah puisi yang dibuat sebagai ungkapan cinta seorang anak kepada ibunya 45 Puisi Ibu Tercinta Menyentuh Hati, Ungkapan Tersayang
Puisi Ibu dan Ayah

Matamu:
Begitu indah.

Senyumanmu:
Begitu mendamaikan.

Ibu,
Betapa Tuhan telah mengaruniakan
Kebahagiaan hati ke dalam diriku.

Karena memiliki ibu sepertimu,
Adalah ketentraman batin.

Karena memiliki ibu sepertimu,
Adalah kebahagiaan yang tak bertepi.

Hari ini
Aku merindukanmu, Ibu.

Pada usulan-usulan teduhmu,
Pada tutorial tulusmu.

Bahkan saya rindu
Pada marahmu.

Karena kutahu,
Segala yang kamu lakukan padaku
Semuanya untuk kebaikanku.

Ibu, hari ini saya rindu.

Hari-hari berat sudah kau lalui, Ayah.
Bekerja banting tulang demi anak-anakmu.

Aku menyaksikan
Kerja keras memancar dari sorot matamu.

Aku melihat
Doa-doa selalu mengalir
Dari cahaya wajahmu.

Kini,
Izinkan kami menawarkan
Kebahagiaan untukmu,

Membalas segala jasa-jasa
Yang dulu kau berikan
Kepada kami sewaktu kami kecil dahulu.

Ayah,
Izinkan kami membahagiakanmu.

5. Puisi untuk almarhum ibu tercinta

Rasanya gres kemarin,
Engkau menemaniku
Berangkat sekolah.

Menyiapkan buku, tas, dan sepatu,
Dan membesarkan hatiku,
Agar menjadi anak yang berani.

Rasanya baru kemarin,
Kami berkumpul
Dan mendengarkan kisah-dongengmu.

Ibu,
Ada rasa sepi di dalam hati kami,
Tanpa kehadiranmu.

Ada kesunyian,
Yang tak dapat kuungkapkan,
Setelah ketiadaanmu.

  45 Kata Kata Rindu Buat Ibu Yang Jauh Di Sana, Yang Sudah Tiada

Hanya doa …
Semoga engkau bahagia di alam sana.

6. Buat Ibu tercinta

Buat ibuku,
Aku pernah berjanji,
Di bawah cahaya rembulan.

Bahwa aku bertekad
Memberi kebahagiaan ke dalam hatimu.

Tak ingin
Mata ini melihat engkau bersusah payah,
Mengais rezeki dan bersedih hati.

Engkau
Engkau rela menanggung semuanya
Demi kebahagiaan anak-anakmu.

Rela bekerja sebelum
Mentari muncul di ufuk Timur,
Hingga mentari tenggelam nun jauh di sana.

Ibu,
Seandainya hari ini
Aku belum bisa memenuhi janjiku,
Maka maafkanlah anakmu ini.

Tetapi
Hatiku masih tetap berdoa,
Tanganku tetap melakukan pekerjaan ,
Dan semangatku tetap membara,

…untuk membahagiakan dirimu, Ibu.

7. Puisi untuk Ibu tercinta yang telah meninggal sangat menjamah hati, mengharukan

Telah puas engkau mendidik kami,
Merawat, dan membesarkan.

Telah puas engkau berjuang
Mengantarkan kami menuju kala depan.

Kini ketika kami menjadi
Seperti yang engkau inginkan,
Engkau sudah pergi.

Padahal,
Mungkin engkau belum mengecap
Kebahagiaan.

Karena
Sepanjang nafasmu,
Sepanjang itu pula perjuanganmu
Untuk kami semua.

Besarnya pengorbananmu,
Belum lagi kami balas
Meski cuma sedikit.

Ibu,
Engkau yang dulu mengajarkan kami,
Untuk senantiasa tegar.

Dan tak boleh meneteskan air mata.

Tapi hari ini
Izinkan kami meneteskan air mata ini,
Mengenangkan segala jerih payah
Yang telah kau berikan.

Sedangkan kami
Belum bisa membalasnya.

8. Puisi Indah Untuk Ibu

Jika kebahagiaan itu
Ada pada semilir angin,
Maka akan kuikuti ke mana angin itu pergi.

Jika kebahagiaan itu
Ada pada ketenangan telaga,
Maka akan kulangkahkan kaki menujunya.

Namun
Kebahagiaan itu
Saat saya menyaksikan
Ada senyuman senang di bibirmu, Ibu.

9. Puisi perpisahan dengan ibu tercinta

Kubangun Mahligai Rumah Tangga

Tak terasa
Hari-hari bersamamu
Berlalu begitu cepat.

Kebersamaan di rumah ini,
Saat kamu mengurusi semuanya
Untuk diriku.

Kini aku harus pergi
Meninggalkanmu Ibu.

Entah mengapa
Berat rasanya perpisahan ini
Kujalani.

Meski telah kukuatkan hati
Tumpah juga air mata ini.

Tak mampu rasanya
Berpisah denganmu.

Ibu.
Aku memohon restumu,
Doa tulusmu. Moga kutemukan kebahagiaan di kawasan gres sebagaimana saya bahagia bersamamu.

10. Puisi Terindah

adalah puisi yang dibuat sebagai ungkapan cinta seorang anak kepada ibunya 45 Puisi Ibu Tercinta Menyentuh Hati, Ungkapan Tersayang
foto puisi ibu 

Ingin tuliskan puisi terindah,
Namun pengorbananmu jauh lebih indah dari puisi manapun.

Maka dengan apakah
Kusandingkan pahitnya pengorbananmu?

Dengan puisi, syair, ataukah sajak?

Semuanya tampak
Seperti tumpukan sampah
Saat kusandingkan dengan kasih sayangmu.

Ibu Tercinta Telah Tiada

Dengan pena ini, kugerakan tanganku. Kutuliskan bait-bait puisi. Kuabadikan segala tentangmu.

Engkau laksana telaga. Dan aku yaitu perahu yang kamu hantarkan menuju maksudnya.

Engkau laksana pohon teduh. Dan saya yaitu musafir lemah, istirah di bawahnya.

Dan saat engkau telah tiada,
Kekuatan dari setiap nasehatmu tetap menjagaku.

Setiap petuah dan wejanganmu
Membuatku sanggup menahan gelombang angin kencang.

Ibu,
Meski engkau telah tiada, tetapi seolah kamu selalu hadir. Menguatkan ketika aku lemah; meneduhi dikala aku gusar; dan mendamaikan saat aku resah.

Baca juga:

Sajak Ibu Tercinta dan Tersayang