45 Pantun Jenaka Bahan Lucu-lucuan

Pantun jenaka ialah pantun yg mengandung kelucuan sehingga dapat menghibur hati. Contoh pantun ini umumnya digunakan untuk bersenda-gurau dlm kondisi bersuka ria. Pantun jenaka, biasanya berisi sindiran sebagai bahan kelakar. Pantun ini sangat sesuai dipakai selaku materi seru-permintaan untuk mengisi waktu senggang ketika nongkrong dgn sahabat sepergaulan. Dengan segala kelucuan yg memanggil gelak tawa, pantun ini mampu menjadi bumbu penyedap untuk mencairkan suasana. Pelawak-pelawak banyak menimbulkan pantun ini selaku materi tatkala tampil di televisi. Contohnya saja Sule, Andre, Parto, atau Azis di program OVJ. Mereka kerap mengeluarkan pantun yg sungguh jenaka tatkala mereka melawak. Kita semua pasti pernah dibentuk tertawa terbahak-bahak oleh mereka. Sayangnya, program lawak ini telah tak ditayangkan lagi.

 pantun yg mengandung kelucuan sehingga dapat menghibur hati 45 Pantun Jenaka Bahan Lucu-lucuan

Nah, pada peluang ini kami pula akan menampilkan teladan-contoh pantun jenaka selaku materi candaan dgn teman-sahabat. Tujuannya pastinya untuk lucu-lucuan atau seru-seruan. Apalagi, ditengah penatnya rutinitas, terkadang diperlukan sesuatu untuk mengusir lelah. Pantun jenaka ini sangat layak untuk Anda coba, selamat membaca.

Contoh Pantun Jenaka

Pantun jenaka yg kami berikan dibawah ini terdiri dr 45 contoh pantun. Cukup banyak bukan? Kami mengumpulkannya dr beberapa sumber khusus untuk Anda. Tanpa banyak basa-kedaluwarsa lagi, berikut ini pola pantunnya:

45 Pantun Jenaka Bahan Lucu-lucuan

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita seluruhnya
Berbisik pekak dgn tuli
Tertawa si buta melihatnya

Pagi-pagi makan kuaci
Jangan dimakan dgn kulitnya
Bagaimana pula kau ini,
Satu tambah satu masa tak bisa

Menggegar batang limau
Terikat lembing akrab kendil
Gemetar tulang harimau
Melihat kambing menyandang bedil

Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gelisah
Siapa yg tidak mau tergelak
Melihat kera ikut ke pasar

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang aliran mampu

  Ketika Nabi Diprotes Oleh Wanita, Khaulah Binti Tsa’Labah

Artikel Terkait: 50 Pantun Cinta paling Romantis

Gemuru tabuh bukan kepalang
di asah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang,
Nampak kambing berakal bersilat.

Pisau wali buat peraut
Camca jatuh patah berdengung
Gila latah ikan di bahari
Melihat umpan di kaki gugung

Jikalau lengang dlm negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta

Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh di akrab limau tungga
Elok berbini orang sumbing
Biar marah tertawa juga

Alangkah elok barang ini,
Terbuat daripada gading.
Alangkah elok orang ini,
Pinggangnya genting bagai ketiding.

Menari orang di gelanggang
Ayam kinantang sedang berbulang.
Malang celaka raja Genggang
Tuak terbeli tunjang hilang.

Lembu hitam sedang diperah
di perah anak Encik Kasim
Gigi tanggal daginglah murah,
Awak bau tanah gadislah animo.

Tanamlah padi dlm hutan
Sudahlah ditanam ditunggui
Kesallah hati ayam jantan
Padi terjemur ditunggui

Berapa banyak orang bermalam,
Orang berjual lada muda.
Berapa olah dgn ragam,
Bak orang bau tanah berbini muda

Tidak pelang dr serawak
Pelang nan dr tanah Siam
Tidak orang seelok awak
Lonjak bagai labu dibenam.

Orang Jawa pergi ke Banda
Membeli ikan dgn rebung
Orang bau tanah berbini muda
bagai rasa menang menyabung.

Bintang katian terbit senja,
terbenam hampir tengah malam.
Heranlah hamba memikirkannya
Musang disepak induk ayam.

Kembanglah bunga senduduk,
bunga sambung berperai-perai.
Berlaga periuk dgn senduk,
tabung kopi tiba melarai.

Bawa bahtera ke Tanjung Pandan,
juru mudi duduk berkemas.
Tak tahu akan untung badan,
Awak tembaga dibilang emas.

Artikel Terkait: 40 Contoh Pantun Nasehat Hidup

Imam bukan sembarang imam,
imam yg datang dr Jawa.
Hitamnya bukan sembarang hitam,
hitam manis rupa tertawa

Kain panjang di jemur berair,
ikan belanak di pintu kecil.
Orang bujang terlalu suhah,
Ada anak masihlah kecil.

Mentimun & limau kingkik,
sama masam keduanya.
Matilah basil kena belatik,
sekalian alam kena darahnya.

Lebat sungguh padi dipaya,
kayu tumbang tepi pangkalan.
Heran sekali hati saya,
burung melayang di sambar ikan.

Ke Padang berbelanja gunting,
penggunting baju berpita.
Campung-campung induk kucing,
melihat tikus berkereta.

Masak amat jambu ini,
ambillah rotan kita kerat.
Menyusah amat nyamuk ini,
ambillah rotan kita jerat.

Kemumu tumbuh di lubuk,
rambai berputik dlm ladang.
Bertemu gemuk sama gemuk,
bagai itik pulang petang.

Anak endong ketitiran,
merbah empat-empat.
Yang dikandung berceceran,
yg dilelah tiada mampu.

Terjemur tilam atas tilam,
tilam berenda ditepinya
Bertemu hitam dgn hitam,
sama kelam cahayanya.

Bulan Agustus & Juli,
Kapal Perancis bermuat bara.
Alangkah bagusnya anak ini,
mukanya putih selaku bara.

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak.
Sakit perut alasannya adalah tertawa,
melihat kucing duduk berbedak.

Pinang senawar dlm puan,
puan tembaga tepi suas.
Sayang benar saya tuan,
tuan celaka saya tertawa.

Teluk Kabung buat jambatan,
beralun arus dlm paya.
Duduk merendang kucing jantan,
menengok tikus bersuka raya.

Kuda putih, hitam kukunya,
akan kuda Sutan Iskandar.
Adinda hitam banyak cumbunya,
tak boleh berkata benar.

Kupu-kupu terbang melintang,
hinggap menghisap bunga layu.
Hati di dlm menaruh ragu-ragu,
menyaksikan ikan memanjat kayu.

Terserak bunga cendawan,
timbun lalang sarang penyengat.
Teragak benar hamba ke tuan
bini muda minta di pegat

Madang sengit di tepi danau,
sembut memanjat batang pulai.
Berjuang lengit dgn langau,
ributlah orang tengah balai.

Belimbang manis rebah ditebang,
kemiri tanam berleret-leret.
Kambing berbaris tengan padang.
biri-biri menghembus terompet.

Sirih kuning sirih berakap,
baik ditaruh dlm ludang.
Puting kuning dipandang cakap,
salah sedikit mata keranjang.

Dayang-dayang dr Kerukut,
pecah telur tuang ke mangkuk.
Sayangkan tuan bukan patut,
mirip telur di ujung tandung.

Kerukut kampung Serani,
ambil tangga buat titian.
Hati takut jadi berani,
menyaksikan janda bagai perawan.

Patah tanduknya induk lembu,
melompat pematang berlarian.
Gelisah duduknya si pemburu
melihat kijang berkeliaran.

Rama-rama hinggap di dahan,
tersentak dahan kemudian terbang.
Bagaimana hendak mengelakkan,
kuda bertanduk dua-dua

Rumah angus pukullah tontong,
anak Cina menarik pompa,
Rupanya cantik kantungnya kosong,
tak berguna sebuah apapun.

Jalan-jalan ke kota Kembang,
tak lupa mampir ke tempat lembang.
Banyak bunga dikecup kumbang,
jangan iri si neng..pastilah mampu kecupan si kakak.

Putih-putih bunga melati,
merah-merah bunga delima.
Bagaimana hati tak geli,
melihat gajah bermain mata.

  Kisi-Kisi PTS Seni Budaya Kelas 9 K13 Semester 1

Artikel Terkait: 35 Contoh Pantun Agama Islam

Sekian uraian ihwal 45 Pantun Jenaka Bahan Lucu-lucuan, mudah-mudahan bermanfaat.