Salah satu bentuk keindahannya yakni penggunaan majas.
Termasuk majas aliterasi dan asonansi.
Apa yang dimaksud dengan majas aliterasi?
Majas aliterasi yaitu majas yang mempunyai perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata.
Aliterasi umumyang digunakan dalam puisi.
Kita banyak menemukannya terutama pada Pujangga lama. Pada karya karya Amir Hamzah.
Puisi-puisi Amir Hamzah dipenuhi dengan aliterasi dan asonansi.
Untuk lebih mengetahui pengguna aliterasi, berikut ini beberapa misalnya.
Daftar Isi
Contoh Majas Aliterasi
Inilah acuan kalimat dengan aliterasi.
- Sunyi senyap malam ini. [penggunaan konsonan s]
- Kakiku melangkah ke bukit yang begitu jauh. [Penggunaan konsonan k]
- Dadaku berdebar-debar jangan denyut jantung. [Penggunaan konsonan d]
- Kau kandil kemerlap. [Penggunaan konsonan k]
- Setia selalu sepanjang waktu. [Penggunaan konsonan S]
- Remuk redam rasa di dalam. [ Penggunaan konsonan r dan m]
- Telah terceritakan ihwal Putri. [ Penggunaan konsonan t]
- Terbang tinggi di bentangan langit. [Penggunaan konsonan t]
- Bunga pun bercerita dari berhias di hari yang cerah. [Penggunaan konsonan B]
- Kemanakah kakiku melangkah? [Penggunaan konsonan k]
- Sunyi sepi senyap sekali. [ Penggunaan konsonan s]
- Cukup sudah cacian dan kebencian. [Penggunaan konsonan C]
- Teringat si mata jelita. [ Penggunaan konsonan t]
- Sabar senantiasa setia selamanya.
- Seulas senyuman berseri-seri di antara gerimis.
- Susah bahagia senantiasa dalam kebersamaan.
- Dengarlah deritaku duhai pujaan.
- Berhari-hari berguru berbicara ihwal kebebasan.
- Marilah minum seteguk air.
- Indahnya ilmu Indahnya keyakinan.
- Lelah letih lesu kehilangan kurun lalu.
- Putriku pujaanku permata paling harga.
- Kukirimkan setangkai bunga untukmu kawanku .
- Lihatlah lebarnya langit luas tak terkira.
- Kutulis syair kala gerimis senja.
- Saat sepi kutulis puisi sepenuh hati sepenuh jiwa.
- Seulas senyuman ketika susah ketika bahagia.
- Segalanya seperti sedia kurun.
- Sopan senyum salam dan sapa.
- Kususuri sungai, kusebrangi samudra.
- Rasa rindu senantiasa menderu, tak jua berlalu.
- Di dalam dadaku dekat segenap harapan.
- Tersenyumlah terhadap kepahitan.
- Jelajahi jiwa, jagalah janji.
- Dimanakah derai-derai dedaunan yang kulihat dulu?
- Bagaikan bunga berwarna.
- Kembalilah kembali ke pangkuannya.
- Kisah kasih terkenang kenang.
- Mimpi di malam-malam yang suram.
- Sedih sesal jadi tangis tak berkesudahan.
Contoh Majas Aliterasi Dalam Puisi
Majas aliterasi kadang-kadang dipakai dalam puisi. Penggunaannya akan membuat orkestrasi.
Yaitu keindahan dan keserasian suara.
Berikut ini beberapa petikan puisi yang menggunakan aliterasi.
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang Perlahan
Sabar, Setia senantiasa.
.
Petikan puisi di atas memakai aliterasi.
Terlihat pada larik pertama dan kedua.
Kaulah kandil kemerlap. Pada larik tersebut ada pengulangan konsonan /k/.
Pelita jendela di malam gelap.
Pada larik di atas terjadi penggunaan konsonan /p/.
Nanar aku, ajaib sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik mempesona ingin
Serupa darah di balik tirai.
.
Pada larik pertama terdapat penggunaan konsonan /R/.
Nanar aku, aneh sasar.
Di bawah ini beberapa acuan puisi lainnya yang mengandung majas aliterasi.
Kenangan Sunyi
Berdebar-debar
Berdetak detak
Berdenyut jantungku
Tak karuan.
Di sudut sepi
Saat sunyi kian senyap
Melintas bayangan
Di antara bunga kenangan.
Kaukah Kekasihku
Betapa kelam kisah kasih
Kemanakah kan kucari
Pengganti dirimu.
Sepi
Selalu saja
Sepi ini makin meraja
Saat sendiri
Siapakah teman
Yang menemani?
Ku ingin engkau datang
Kembali lagi pulang
Merangkai kisah silam
Menjadi cerita di abad depan.
.
Mesti baca:
alusio
antiklimaks,
antonomasia
antitesis
anafora
Majas Asonansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asonansi adalah perulangan bunyi vokal dalam gugusan kata.
Biasanya digunakan dalam puisi. Penggunaan aliterasi dan asonansi akan menciptakan puisi menjadi lebih indah.
Terutama jika dilihat dari segi suara.
Perpaduan antara literasi dan asonansi menghasilkan bunyi yang serasi.
Jika literasi berkutat pada persoalan konsonan, maka asonansi berfokus pada vokal.
Penggunaan Vokal Mempengaruhi Rasa
Penggunaan vokal tertentu akan kuat pada suasana. Selain itu juga besar lengan berkuasa pada rasa.
Penyair seperti WS Rendra memakai banyak vokal / i / untuk puisi-puisinya yang bertemaromantis.
Sedangkan untuk puisi yang yang mengungkapkan semangat, maka banyak dipakai abjad vokal /a/
Contoh Asonansi Dalam Puisi
Perhatikan puisi di bawah ini.
Gerimis
Kutulis puisi ini
Saat gerimis membasahi
Kaki hujan menari-nari
Mengingatkan diri padamu yang di hati.
.
Berderai rindu
Memelukku ketika sendiri
Akan tetapi kamu tak jua mengerti.
.
Penjelasan:
Puisi di atas ialah puisi tentang rindu dan cinta. Asonansi yang digunakan yaitu penggunaan abjad vokal /i/.
Vokal tersebut akan menunjukkan imbas romantis, akrab, dan hangat.
Sekarang mari kita bandingkan puisi di atas dengan menggunakan asonansi vokal /a/.
.
Kugubah puisi indah
Saat hujan berderai
Daun bunga pun berair
Oleh hujan yang belum reda
Rindu menggebu
Memeluk saya yang sendu
Namun kau tak pernah tahu.
.
Puisi tersebut, isinya sama dengan puisi yang di atas.
Akan namun penggunaan vokal antara /a/ dan yang lain, menghasilkan situasi yang berlawanan.
Semangat
Kan kulabrak
Segala rintangan
Segala hambatan
Akan kugapai
Cita-cita abad depan
Maka mesti berjuang
Tak kenal letih
Merebut impian
Hingga titik darah penghabisan
Sebelum maut datang
Sebelum keinginan tercapai
Perjuangan tak mampu dilarang.
.
Pada puisi di atas banyak perulangan vokal /a/.
Keindahan Alam Desa
Betapa indahnya
Alam desa yang ceria
Ketika pagi tiba
Udara segar menyebar.
Kicau burung terdengar
Dari pagi bersahut-sahutan
Mengajak insan bersenang-senang
Menapaki kehidupan.
Sang surya
Memberikan cahayanya
Memberikan kehangatan
Pada semesta pada desa.
.
Pada bait puisi di atas banyak perulangan bunyi vokal /a/.
Dirundung Rindu
Kurasa pilu
Menusuk-nusuk di dalam qalbu
Rindu ini menderu-deru
Oh Mengenangmu
Membuatku sendu
Kutunggu dikala berjumpa
Walau sedihku beribu.
.
Pada bait puisi terdapat asonansi atau perulangan vokal /u/
Menanti
Berhari-hari
Aku tetap menunggu
Kepastian pada diri
Darimu yang kucintai.
Aku memahami
Bahwa engkau harus pergi
Menggapai segala mimpi
Jauh mesti ke mancanegara.
Bila saatnya nanti
Kita akan bersatu hati
Merangkai hari demi hari
Dengan segenap senang di dalam hati.
.
Pada bait puisi di atas terdapat apa nanti atau perulangan vokal /i/.
Kudengar Lagi
Kudengar lagi
Lantunan ayat-ayat suci
Betapa menyejukkan hati
Mengingatkan pada dosa dan salah.
Wahai rabbul Izzati
Jauhkan diri dari maksiat
Tenangkan diriku
Dari segala gundah dunia ini.
.
Pada bait pertama terdapat asonansi atau perulangan kata vokal /i/
Dunia
Lelah telah
Jiwaku merasakan kehidupan ini
Jangan segala galau bingung nya
Dengan segala suka dan dukanya.
Hari ini saya merindukan
Pada situasi yang disebut surga
Di mana letih pun tiada
Hanya bahagia yang meraja.
Wahai Tuhan Yang Kuasa
Tunjukkanlah jiwa
Agar taat kepada-Mu
Berharap cuma kepada surga.
.
Pada bait puisi diatas terdapat asonansi atau perulangan kata vokal /a/.