30 Contoh Majas Pertentangan Interminus: Pengertian

Salah satu gaya bahasa yang sering dipakai adalah majas kontradiksi. Sejauh ini kita sudah berguru beberapa macam majas tersebut.

Diantaranya yakni majas litotes, ironi, hiperbola, dan paradoks.

Satu lagi yang perlu dipelajari adalah majas kontradiksi interminus.

Majas ini tidak cuma dipakai dalam karya sastra. Melainkan juga dalam percakapan sehari-hari.

Kita sering memakainya dalam bahasa tulis. Misalnya di media massa dan sejenisnya.

Pengertian Majas Kontradiksi Interminus

Kontradiksi interminus yakni penyataan yang bersifat sebaliknya atau menyangkal terhadap apa yang sudah disebutkan sebelumnya.

Kaprikornus di dalam wadah tersebut terdapat kontradiksi antara satu pernyataan dengan realita yang sudah disebutkan.

Contoh:

Yang belum melunasi duit sekolah, dihentikan mengikuti ulangan. Kecuali Ari.

Pernyataan permulaan: Siswa yang belum melunasi tidak boleh mengikuti ulangan.

Kontradiksi: Ari boleh mengikuti ulangan padahal belum melunasi duit sekolah.

Untuk memahami lebih jauh berikut ini beberapa pola majas kontradiksi interminus.

Contoh Majas Kontradiksi

  1. Aku sungguh bahagia dengan kota ini kecuali hujannya yang jarang berhenti.
  2. Rudi sangat suka segala perihal Rina kecuali caranya tertawa.
  3. Semua saudaranya yaitu penjualkaya. Hanya ia saja yang menentukan menjadi seorang penulis.
  4. Udara di pegunungan ini selalu sejuk kecuali saat terjadi gunung meletus.
  5. Setiap pagi aku sarapan roti hanya sekali saja sarapan gorengan.
  6. Setiap hari Roni melakukan pekerjaan dari pagi hingga petang kecuali di hari Sabtu dan Minggu.
  7. Semua orang menyampaikan keburukan dirinya kecuali cuma Pak Deni.
  8. Kami semua telah oke untuk membeli mobil Fortuner, hanya Ais saja yang masih mengharapkan Range Rover.
  9. Anak itu telah mau hafal semua surat Alquran, hanya juz 30 saja yang belum dikuasainya
  10. Semua rumah hancur tersapu banjir bandang kecuali dua rumah di ujung sana.
  11. Semua bab rumah sudah bersih, tinggal sudut di depan perlu dibereskan.
  12. Dia mencampakkan semua pinjaman dari kekasihnya, tinggal sepucuk surat cinta saja yang masih tersisa.
  13. Semua ini ialah bantuan darinya, kecuali sepasang sepatu berwarna merah itu.
  14. Walaupun beliau pernah berbuat salah setidaknya beliau meminta maaf.
  15. Semua barang dagangannya habis terjual kecuali 3 potong roti itu.
  16. Anak-anak kami semuanya hafal 30 juz alquran, tinggal Rafi yang masih harus menyelesaikan lima juz lagi.
  17. Kami membeli baju-baju ini saat ada flash sale, kecuali baju yang biru itu.
  18. Klinik ini buka setiap hari kecuali hari Minggu.
  19. Semua sawahnya telah dipanen. Tinggal satu petak yang dekat rumah.
  20. Semua orang menganggapku bersalah kecuali sahabatku.
  21. Semua anak lari panik saat melihat seekor macan. Hanya beliau yang masih berdiri sendirian di sudut jalan itu.
  22. Kamu boleh makan kuliner jenis apapun kecuali yang pedas dan asam.
  23. Yunus tak pernah jatuh cinta kecuali kepada satu perempuan saja.
  24. Semua orang tampak ceria cuma dia yang terlihat agak muram.
  25. Aku menggemari semua mata pelajaran, cuma matematika saja yang kurang kusuka.
  26. Pemandangan di desaku sangatlah hijau, kecuali di bab utara yang sedikit gersang.
  27. Tidak ada yang berani menasehatinya kecuali pak ustadz.
  28. Masa depanmu sangat suram kecuali bila engkau mengubah sikap.
  29. Anak-anak yatim seluruhnya diajak berenang ke pantai. Kecuali mereka yang mendapat giliran mempertahankan asrama.
  30. Aku tak mempunyai siapapun kecuali dirimu saja.
  31. Semua anak-anaknya merantau ke luar kota, hanya si bungsu yang masih menemaninya.
  40 Acuan Majas Sarkasme Dan Sinisme Kalimat Dan Puisi

Contoh Teks Paragraf

Majas pertentangan interminus sering kali kita temukan di banyak sekali peluang.

Misalnya saat kita membaca sebuah novel, cerpen, puisi, dan gosip sehari-hari.

Di bawah ini merupakan teladan teks yang mengandung majas kontradiksi interminus.

Pernikahan.

Acara ijab kabul akan secepatnya dimulai. Kami semua mengambil kawasan masing-masing.
Aku duduk di sebelah kanan di segi Utara. Sedangkan Rani berada di belakangku.
Ini yaitu ijab kabul sobat kami yang kami sayangi. Semua orang terlihat bangga menyaksikan program ini.
Wajah muka terlihat sungguh ceria. Senyum dan tawa juga menyelingi percakapan di antara ajakan.

Hanya satu wajah yang terlihat sangat bermuram durja. Ya, Rinto justru bersedih di hari ijab kabul ini.

Bukan apa-apa. Pengantin wanita itu ialah tunangan Rinto. Namun mereka tak mampu melanjutkannya ke jenjang pernikahan.

Banjir

Banjir bandang telah menghancurkan desa.
Rumah-rumah roboh. Lahan pertanian rusak. Padi di sawah pun gagal dipanen.
Padahal tinggal satu minggu lagi warga desa bergembira dengan hadirnya hari panen.
Namun siapa yang menerka, bencana tiba dengan datang-tiba.

Bahkan ada ada satu RT yang rumahnya hancur semua kecuali satu rumah yang terletak di erat ladang.

Tak ada seorangpun yang mengharapkan peristiwa. Namun saat bencana datang kita pun harus bersabar.
Semua ini bisa jadi adalah ujian bagi semua manusia.

Pulang

Wajahnya kuyu. Air matanya terus mengalir.
Tapi sebetulnya hatinya begitu senang. Tono merasa bahwa hidupnya sekarang berubah. Dan ia harus berganti.
Dunia gelap yang pernah dialaminya ditinggalkan. Kini dia memasuki jalan hidayah.
Ketika beliau menyaksikan ke belakang, dia menyadari betapa banyak dosa yang dilakukannya.

Dan semua barang-barang yang dikumpulkannya, ia bagikan. Hanya sebuah motor butut yang masih tersisa.

Ia merasa bahwa hartanya bukanlah harta yang baik. Harta itu ditemukan dengan cara menyakiti orang lain.
Baginya jalan hidayah ini ialah jalan pulang. Ia akan pulang kembali terhadap Tuhannya.
Dan tak ingin menjinjing beban-beban dosa.

Demikianlah beberapa pola dari kalimat yang mengandung majas kontradiksi interminus.

  Jenis-Jenis Majas Perbandingan : Contoh Dan Pengertiannya

Pelajari juga beberapa majas yang lain. Lihat di bawah ini.