3 Rahasia Panjang Umur dari Pak Uban

Tinggi badan pria ini tak lebih dr seratus enam puluh sentimeter. Badannya agak tambun. Warna putih mendominasi pemandangan seputar kepala, mulai dr rambut, kedua alis, kumis, hingga jenggot. Semuanya sudah memutih dgn sempurna.

Dalam suatu dialog ringan berteman kopi di sebuah pagi, laki-laki yg diketahui dgn Pak Uban ini mengaku, “Usia saya delapan puluh dua tahun.” Akan namun, di usia senjanya itu, ia masih terlihat enerjik bahkan masih tercatat selaku sopir pribadi dgn rute perjalanan yg tak bisa dibilang pendek.

Kepada kami, laki-laki yg pernah belajar eksklusif dgn sang pendiri Nahdhatul Ulama Mbah Kiyai Haji Hasyim Asyhari ini membeberkan 3 diam-diam panjang umurnya.

Jangan berhasrat

Mengawali belakang layar panjang umurnya, Pak Uban berkata, “Jangan mempunyai cita-cita melampaui kesanggupan.” Beliau yg asli betawi ini menunjukkan pola; jika gaji sebulan lima ratus ribu rupiah, jangan berkhayal punya rumah senilai lima milyar. Jika gagal & tak bisa bersikap bijak, amat mungkin bagi seorang pemimpi untuk terjatuh dlm lembah penyakit.

Nasihat ini mengingatkan penulis dgn salah satu syair Iwan Fals, “Keinginan yaitu sumber penderitaan.” Penulis pula pernah mendapati pesan tersirat serupa dr seorang rekan usahawan yg setiap hari berubah-ganti kendaraan beroda empat, dr Jeep Rubicon, Pajero Sport, & BMW, agar kita tak sibuk berkhayal.

Jangan Takut Miskin

Sebagai kiat kedua, Pak Uban mengatakan, “Jangan takut miskin jikalau niat memberi.” Rajinlah memberi, alasannya derma tak akan membuat Anda miskin. Pak Uban, di balik kesederhanaan tampilannya, membisu-membisu menghimpun uang dr kenalan-kenalannya. Dari duit yg terkumpul, Pak Uban membeli beras, camilan, & minuman-minuman untuk diberikan pada orang-orang yg kurang bisa di sekitarnya.

  Cara Menanggulangi Alergi Pada Anak Dengan Sempurna

“Setiap Jumat,” tutur Pak Uban, “saya membagi sekitar 50-60 kemasan sembako untuk orang sekitar, dananya dr teman-teman.”

Jaga Asupan Makanan

Pak Uban tak pernah mengonsumsi masakan-masakan cepat saji. Sayur-sayuran, buah-buahan, banyak sekali jenis ubi, & makanan alami lainnya ialah kegemarannya. Tatkala mengomentari kebiasaan orang-orang masa sekarang yg suka menikmati masakan cepat saji, Pak Uban berkata, “Jadi, jangan heran kalau sekarang banyak orang yg menderita sakit jantung, diabetes, & penyakit kronis yang lain.”

Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]