Maaf-maafan ialah tradisi di Nusantara. Selain maaf-maafkan, ada pula tradisi hantaran.
Daftar Isi
1. Pantun Minta Maaf Kepada Sanak Saudara
Mau kecap tolong belikan,
Kain ulos kain satin.
Mohon maaf kami ucapkan,
Maafkan kami lahir dan batin.
Kayu jatuh, genteng terbelah,
Baso segar tambah cuka.
Lisan ini kadang tersalah,
Jangan hingga menyimpan luka.
Mohon Maaf |
Tangkai kecil bunga melati,
Bunga putih tiada duri.
Luka di tangan bisa terobati,
Luka hati kemana obat dicari.
Sinar jelas pagi-pagi,
Anak bermain dengan jerami.
Ramadhan tak lama lagi,
Mohon beri maaf kepada kami.
Hujan turun udara bersih,
Minum segar air selasih.
Gigi lidah kadang bertikai,
Kita bertetangga lebih-lebih.
2. Pantun Lebaran
Pantun Minta Maaf |
Anak kecil berambut masai,
Tiada ibu yang merawatnya.
Bulan Ramadhan nyaris usai,
hati murung meninggalkannya.
Air keringat namanya peluh,
Teman dekat para buruh.
Berpuasa sebulan sarat ,
Gema takbir bergemuruh.
Jalan-jalan ke kota Padang,
Hujan turun kemana menginap.
Alangkah agung takbir berkumandang,
Menyentuh qolbu seluruh alam.
Sungguh indah kota Kedah,
Kota mungil negri Malaya.
Moga diterima amal ibadah,
Puasa, tarawih, jadi amal utama.
Satu papan tolong ambilkan,
Akan di bawa ke kota Medan.
Tahun depan moga dipertemukan,
Makin syahdu ibadah di Ramadhan.
3. Pantun Mohon Maaf Lahir dan Batin
Pantun mohon maaf |
Jika papan telah belah,
Bisa dipaku untuk merekatkannya.
Jika kami ada salah,
Mohon maaf setulus-tulusanya.
Ikan gabus ikan patin,
Kain usang sudah kumal.
Mohon maaf lahir dan batin,
Moga diterima seluruh amal.
Elok nian memandang sawah,
Setelah hujan baru reda.
Bila kau punya salah,
Kumaafkan dengan ikhlas.
Samudra pasai negeri raja,
Kebunnya indah banyak rusa.
Telah akhir ibadah puasa,
Moga menghapus seluruh dosa.
Putri bagus suka berdandan,
Segala minta banyak diberikan.
Alangkah syahdu bulan Ramadhan,
Baru akhir telah kami rindukan.
4. Mohon Maaf Untuk Sahabat
Maafkan Sahabat |
Dongeng usang Ratu Sima,
Mungkin dibaca dari koran.
Ke mana pula sobat lama,
Hanya bertemu dikala lebaran.
Hujan turun lama berhenti,
Bunga tersiram segar berseri.
Puas rindu tersimpan di hati,
Rindu berjumpa di Idul Fitri.
Kura-kura sangatlah lambat,
Kalau berlomba dengan kancil.
Mohon maaf kepada sahabat,
Bila dulu saya suka usil.
Kapal berlayar ke 5 benua,
Singgah sebentar di Belanda.
Sekarang kita sudah menua,
Taubat nasuha jangan ditangguhkan .
Tua-bau tanah pohon kelapa,
Makin renta semakin sholeh saja.
Tua-tua buah srikaya,
Makin tua makin kaya.
5. Pantun Mohon Maaf Untuk Grup WA
Tanah merah jadi bata,
Saudagar muda kini kaya.
Kepada semua anggota,
Tolong tolong maafkan saya.
Kalau ada roda kereta,
Bukan dari besi yang tua.
Kalau ada salah kata,
Jangan menciptakan hati luka.
Hanya genangan bukan kolam,
Kucing main ke tengah kota.
Maafkan jangan berdendam,
Itulah etika tradisi kita.
Kembang cereme mangga kueni.
Yang rame hanya grup ini.
Irian cenderawasih.
Cukup sekian dan terimakasih.