2020+ Contoh Cerpen Singkat (Cinta, Lucu, Sahabat, Pendidikan)

Kami akan membagikan contoh cerpen singkat & menarik tahun 2020 aneka macam tema, misalnya cerpen tentang persahabatan, cinta, romantis, pendidikan, & cerpen lucu. Misalnya saja tema persahabatan, ada banyak pengarang cerpen yg menulis perihal cerpen persahabatan. Tema tersebut lazimnya disukai oleh golongan remaja yg sedang merasakan masa-masa indahnya persahabatan. Apalagi, jika jalan ceritanya memang menawan, maka sudah tentu mereka akan ketagihan membacanya.

 ada banyak pengarang cerpen yg menulis tentang cerpen persahabatan 2020+ Contoh Cerpen Singkat (Cinta, Lucu, Sahabat, Pendidikan)

Contoh cerpen lain yg tak kalah menariknya yaitu cerpen perihal cinta atau cerpen romantis. Meskipun jalan ceritanya yg adakala singkat, cerpen seperti ini tetap disukai oleh mereka yg sedang dimabuk asmara. Kebanyakan, buku kumpulan-kumpulan cerpen yg berjejer di rak toko buku itu ialah cerpen wacana cinta atau romantisme. Tampaknya, para penulis cerpen tahu betul mengenai keinginan paling besar pembaca perihal cerpen yg mereka sukai. 
Bahkan, beberapa di antara cerpen tema cinta & romatisme ini sudah diadaptasi menjadi sebuah film. Contohnya, cerpen dr Asma Nadia yg berjudul “Cinta Laki-Laki Biasa” yg pernah dijadikan film dgn judul yg sama.
Contoh cerpen yang lain yg pula menarik adalah cerpen perihal pendidikan. Ada banyak karya cerpen di luar sana yg berbicara tentang pendidikan. Tema ini pula menjadi salah satu favorit para pengarang cerpen, hal ini dibuktikan dgn banyaknya cerpen tentang pendidikan di blog ataupun situs web yg ditulis oleh banyak orang. Umumnya, para penulis cerpen wacana pendidikan datang dr kalangan pendidik (Contohnya: Guru).
Beberapa contoh cerpen singkat yg pula sungguh diminati oleh pembaca yaitu cerpen lucu. Banyak orang yg menggandrungi cerpen seperti ini. Sebagai sarana hiburan, cerpen ini dirasa efektif & berfungsi selaku bacaan ringan yg cocok untuk semua kelompok, baik belum dewasa, remaja, maupun cukup umur. Jika cerpen cinta kadang membuat pembaca sedih & galau, namun cerpen lucu para pembaca akan dibentuk tertawa terbaha-bahak. 

Contoh Cerpen 

Uraian ini sengaja kami hadirkan untuk para pembaca sekalian yg sedang membutuhkan acuan-acuan cerpen. Dari hasil penelusuran kami, seruan tentang pola cerpen di internet sungguh tinggi. Itulah sebabnya kenapa sehingga kami bermaksud untuk berpartisipasi memenuhi keperluan pembaca tersebut. Umumnya, motivasi orang berlainan-beda ketika mencari cerpen, ada yg mencarinya untuk dijadikan bimbingan menciptakan cerpen, menyanggupi tugas sekolah, atau sekedar bacaan mengisi waktu senggang saja. 
Penting dikenali, semua teladan cerpen yg kami tampilkan dlm uraian ini yakni hasil karya dr orang lain. Jadi, pola cerpen tersebut bukan kami yg membuatnya, kami hanya sekedar menolong saja untuk hingga pada pembaca. 

Contoh Cerpen Singkat

Sesuai dgn judul artikel ini, contoh cerpen yg akan kami berikan yakni cerpen-cerpen singkat dr berbagai tema, mirip persahabatan, pendidikan, cinta, romantis, atau cerpen lucu. Seperti apa cerpen singkat itu? Pada postingan terdahulu, pernah kami uraikan ihwal macam-macam cerpen. Dalam postingan tersebut sudah kami jelaskan bahwa macam-macam cerpen berdasarkan jumlah katanya. Cerpen singkat dapat disebut pula sebagai cerpen mini, yaitu cerpen yg hanya terdiri dr 750 – 1.000 kata saja.

Materi Cerpen Lainnya:

Jadi, pola-pola cerpen yg akan pembaca dapatkan dlm uraian ini yaitu cerpen mini atau singkat yg terdiri dr 750 – 1.000 kata saja. Semoga, semua cerpen yg kami tampilkan dlm contoh kali ini sesuai dgn minat & keperluan pembaca sekalian. Baiklah, mari kita mulai saja contohnya cerpennya.

1. Contoh Cerpen Singkat Lucu & Menarik

 ada banyak pengarang cerpen yg menulis tentang cerpen persahabatan 2020+ Contoh Cerpen Singkat (Cinta, Lucu, Sahabat, Pendidikan)

Contoh cerpen singkat yg pertama adalah cerpen yg memuat kisah atau kisah lucu. Dalam kategori, yaitu lima cerpen lucu yg akan kami tampilkan. Di jamin, pembaca akan dibentuk ngakak dgn kelucuan ceritanya. 

Contoh Cerpen Lucu 1: 

Matematika Kronis

Karya: Winarti
Senyap ini merongrong di tiap sudut kelasku. Diam seribu kata penuh makna. Hiruk pikuk yg ramai dgn celotehan masa putih bubuk-debu, seakan senyap dlm rentang waktu enam puluh menit. Otak sobat-temanku frustasi dgn keras, berfikir sekuat-kuatnya & berjuang semampunya dlm rentang waktu enam puluh menit. Itulah yg sedang dicicipi sahabat-teman seperjuanganku. Menghadapi ulangan matematika yg mengerikan. 
Aku galau tak alang kepalang, sahabat-temanku cuma berfikir dangkal. Matematika yakni pelajaran yg yang tak begitu disukai di kelasku. Tapi tak denganku, gue lebih suka pelajaran matematika dr pada pelajaran seni tari, mirip teladan mitra sekelasku. Namanya Yana, ia sobat sebangku ku. ia paling anti dgn yg namanya matematika, setiap ulangan matematika tak pernah ia tak mengeluh. “Aku tak bisa matematika Whin, gue benci matematika.” Ucapnya dgn wajah memelas. 
Mungkin saja ia tak suka dgn ilmu tentu, tapi kenapa ia masuk jurusan IPA yg notabenenya setiap hari tak akan luput dgn hitungan. Setiap hari pasti ada tiga mata pelajaran menghitung dr matematika, fisika & kimia. Teman-teman sekelasku sakit kepala saat itu pula dibentuk soal hitungan pasti, yg mesti segera di selesaikan & tidak ingin mendapatkan nilai dibawah 75. Oh sahabat-teman, cobalah kalian sedikit bersimpati dgn matematika, ilmu itu tak terlalu susah kok. Hanya ada satu kunci menyelesaikannya kawan. Pertama sukailah guru matematika terlebih dahulu. Kedua , musnahkan prinsip-prinsip hidupmu dgn mengandalkan kebetulan. Ketiga bukalah buku matematika mu tiap harinya walau hanya sepuluh sampai dua pulih menit saja. Setidaknya ketahui maksudnya. Keempat yakni jangan takut untuk menjajal .
Tragis memang menyaksikan pusing melanda kepala sobat-temanku.
“Waktu selesai harap di kumpulkan di depan!” ucap pak Agus guru matematika paling disiplin. Teman-temanku tersentak saat itu juga tak beraturan.
“Belum selesai pak, lima menit lagi ya pak” teriak mitra-kawanku histeris.
“Selesai tak selesai secepatnya di kumpulkan”
Seketika kertas ulangan yg sudah bertuliskan lambang-lambang tulis eksak sudah berada ditangan guru matematika.

Kawan-kawanku berhamburan saat itu juga.

“Jawabanmu nomer dua berapa?” tanya Zuba pada Yani anak rangking satu di kelasku.

“Jawabanku g(x) = 4x+20x²+25x³.”

“Apa??? Jawabanku salah donk kalau gitu” balas Zuba tak sadarkan diri. Tubuhnya terhempas dilantai begitu saja tak beraturan, sobat-sobat sekelasku semuanya stress berat mendadak. “Gimana ini? Zuba pingsan saat itu juga” ucap Yani.

“Kenapa kok bisa pingsan? Bagaimana cara mengangkatnya ke UKS?” ujar Seto.

Teman-sahabat sekelasku galau sekali kalau Zuba yg pingsan, kami resah kalau Zuba yg pingsan repot sekali membawanya, karena tubuhnya yg besar jadi harus ekstra tenaga mengangkatnya.

Terik matahari panasnya tak terhingga menyerap tulang-tulangku tak kenal apapun. Kulit hitamku kian usang makin panas, menusuk di sumsum tulang rusuk ku. Siang ini waktu sudah menunjukkan waktu 14.00 WIB, saatnya membuang rasa stress mendalam akhir ulah matematika kronis. Mandi selama tiga jam menjadi salah satu opsi terakhir bagi penderita matematika kronis. Seperti peristiwa siang tadi Zuba yg tengah pingsan oleh matematika. sesudah di wawancarai kenapa ia tiba-tiba pingsan ia menjawab dgn wajah memelas.

“Kepalaku pening seketika saat mendengar jawaban matematika Yani. Itu melenceng jauh dgn jawabanku” cetusnya.

“Aku mesti gimana Whin” gimana nanti kalau gue remidi? Otakku sudah buntu, mampet & tak bisa di bersihkan lagi.” Sambung Zuba.

Sebegitu kroniskah matematika hingga menciptakan kawan-kawanku tak berdaya menghadapinya. Bermandikan air bening satu bak mandi sarat selama tiga jam memang opsi tepat meluruhkan lambang-lambang eksak yg tak mempunyai sentuhan seni. Aku pun tak mau kalah, kumanjakan seluruh tubuhku dgn sentuhan klasik air bening yg transparan. Tiga jam penuh kamar mandi ku pakai tanpa gangguan dr siapapun. Tidak pula ibuku, ayahku, & kakak adikku. Otakku seakan di ganti dgn otak yg baru. Segar tak terperikan, oh nikmatnya hidup ini bila tak ada yg mengaggu.

“Tilulitt tilulitt” ponselku berdering saat itu juga, itu tandanya ada sms yg masuk. Ku tuntaskan upacara mandiku dlm rangka mencampakkan tanda-tanda virus-virus matematika kronis, untuk secepatnya membuka sms yg tengah menghiasi layar ponselku.

Upacara mandiku 3 jam sarat sukses tanpa gangguan Whin

Sender : Yana

Ah dasar Yana upacara mandiku pula berjalan dgn sangat sukses & tanpa kendala tanpa gangguan dr siapapun.

Upacara mandiku pula berjalan dgn lancar tanpa hambatan
To : Yana.

Tragedi matematika tak rampung hingga di sini, ada ulangan tentu pula ada hasil ulangan. Pagi ini ada pelajaran matematika, kabarnya hari ini pak Agus akan membagikan hasil ulangan kemarin. Kawan-kawanku sudah menyiapkan mental sekuat-kuatnya.

“Oh mimpi apa gue tadi malam, pagi-pagi begini sudah ada matematika. Oh Tuhan selamatkan gue dr virus-virus matematika kronis ini.” Ucap Uus

“Iya siapkan mental sekuat-kuatnya sajalah.”

Hentakan kaki terdengar kian keras & mendekat ke ruang kelasku.

“Selamat pagi anak-anak” ucap pak Agus guru matermatika.

“Pagi pak……” balas kalwan-kawanku sekelas.

“Hari ini saya ingin membagikan hasil ulangan kemarin, saya sangat kecewa dgn hasil ulangan di kelas ini. Hanya ada lima anak saja yg tuntas & lolos dr KKM” desis pak Agus dgn ekspresi kecewa. Saat itu pula trauma melanda di otak kami masing-masing.

“Akan saya bacakan yg lolos KKM, cuma ada lima anak saja yaitu Yani, Seto, Rangga, Tino & Whina saja, & yg lain tak lulus KKM.”

Braakkk gue terkejut menyaksikan kejadian di pagi ini. Teman-temanku sekelas pingsan semua kecuali lima anak yg di sebutkan tadi. Oh stress berat sudah melanda jiwa-jiwa kawanku. Virus matematika kronis telah menyerang seisi kelas XI IPA 2. Sampai saat ini belum ada yg bisa menyembuhkan penyakit matematika kronis. Oh Tuhan kelasku kacau akhir matematika kronis.

Contoh Cerpen Lucu 2:

Permen Ajaib

Karya: Rusmiyati Suyuti
Tidak banyak yg kuingat di masa-masa kecil dulu, namun yg pasti gue tinggal bareng embah putriku lantaran kedua orang tuaku pergi merantau ke daerah Sumatera. Embahku tinggal di suatu dusun terpencil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah semenjak usiaku masih beberapa bulan sampai kemudian gue 9 tahun gres tinggal bareng kedua orang tuaku setelah mereka memutuskan untuk menetap di kelurahan yg ada di tempat Kabupaten Pati. Aku bersama abang laki-lakiku diasuh oleh Embah & Bu Lek, Embah kakungku sudah meninggal jauh sebelum gue lahir sedangkan Bu Lekku masih lajang.
Ada satu insiden yg masih gue ingat dikala berusia 4 tahun dahulu, mungkin tak serinci kisah bahwasanya tapi hal ini masih mempunyai efek hingga dikala gue sudah di dingklik SMU. Awal mula kejadian ini waktu gue bermain ke tempat tinggal sepupu yg terletak kira-kira 1 km dr rumah Embah, gue diajakin main ke tempat tinggal tetangga sepupu di sana sudah ada bawah umur yg lain juga.
Ada seorang anak lelaki sebaya denganku yg menjadi sentra perhatianku selama bermain bersama tersebut, tingkah lakunya betul-betul menciptakan penasaran. ia senantiasa mengeluarkan bunyi mirip sedang menyesap permen.
“Bud, ananda sedang apa ngisep permen kok ga habis-habis dr pagi tadi?” Tanyaku
“Ini lezat banget tau, ananda mesti nyoba…!” Jawabnya
“Emang itu permen apa?”
“Permen ini tak usah beli, gratis! Kamu cukup tak usah menggosok gigi seminggu, permen ini otomatis ada di verbal kau, manis banget!”
Karena gue ingin tau, setelah pulang ke tempat tinggal gue beniat untuk mendapatkan permen seperti Budi pula yakni dgn cara tak menggosok gigi selama seminggu. Hari pertama masih baik-baik saja, gue acuhakn saja meski verbal terasa asam. Hari ke dua gue masih bertahan, lisan terasa asam & sedikit bau tak enak keluar dr mulutku. Hari ke tiga amis ekspresi sudah menyengat & rasa asampun sangat tak enak, gue menyingkir dari interaksi dgn orang-orang di sekitar. 
Beberapa orang sudah menegur kenapa mulutku anyir sekali, ada yg menanyakan ananda ga gosok gigi ya & ada pula menanyakan makanan apa yg ku makan sehingga berakibat mirip itu. Hari berikutnya masih tetap sama, tetap bertahan untuk tak gosok gigi meski sudah terasa ngilu, bau, & asam yg teramat sungguh. Hari keenam hampir saja gue menangis lantaran ketidaknyamanan, tapi secepatnya teringat perjuanganku tinggal satu hari lagi untuk mendapatkan permen ajaib yg istimewa itu.
Hari terakhir yakni hari yg ke tujuh pagi-pagi sekali “Huaaaaaaaaaaaaaaaa…..!!! Hik…hik..hik…!!!” Aku menangis sekencangnya karena mencicipi sakit gigiku yg teramat sungguh, Embah & Bu Lek serta merta berlarian ke kamarku & bertanya apa yg terjadi padaku. Kemudian gue menunjukkan mulutku dgn jari telunjuk & mereka terkejut melihat perubahan yg terjadi.
“Kamu kenapa Ros?” Tanya Embah
“Gigiku sakit banget Mbah?” Jawabku
“Lho, kok bisa?” Embah bertanya lagi
Akupun menjawabnya, “Iya Mbah, gue ga gosok gigi seminggu. Karena kata Budi kalau gue ga gosok gigi seminggu nanti gue bisa mendapatkan permen eksklusif ada di mulutku tanpa mesti berbelanja & katanya lagi rasa permen itu yummy sekali, ga habis-habis. Huuuu…hu…hu…”
“Oalaaah….pantesan beberapa hari ini kalau ananda bicara ada bacin-baunya gimana gitu, ternyata ga gosok gigi to…Semnggu lagi….Benjolan yg di gigi Budi itu bukan permen tetapi gusinya yg bengkak seperti ananda ini karena tak menggosok gigi. Yo wes nanti jam 9 kita ke Puskesmas di Wedari biar diperiksa gigimu, lain kali Tanya dahulu sama Embah atau Bu Lek kalau mau melakukan sesuatu yah & tentunya gak diulangi lagi kan bertahan untuk tak gosok gigi selama seminggu lagi” Ceramah Bu Lek sembari senyum-senyum.
Aku cuma nyengir menahan sakit gigiku sambil mengiyaka yg dikatakan Bu Lek.
Aku sungguh-sungguh kapok untuk mencoba tak gosok gigi lagi, gigi gerahamku sudah mulai berlubang & sampai SMU masih kumat nyeri giginya.

Contoh Cerpen Lucu 3:

Gak Bisa Tidur

Karya: Irfan Firmansyah
Jam melihatku degan tajam, entah kenapa gue pula bingung, seharusnya gue yg melihat jam, dunia emang kebalik benda apapun dapat menjadi hidup kalo lagi fikiran semrawut marau mirip ekspresi dominan kemarau. Aku pergi ke dapur, kubuka lemari baju untuk melihat masakan, siapa tau ada yg sisa, eh tau-taunya gak ada, yg ada cuma baju & celana, yah iyalah, namanya pula lemari baju, dasar bego. Aku kembali keruangan rumah, istirahat sejenak ku nyalakan TV dgn korek, ayahku tiba murka-marah, tanpa alasannya adalah yg pasti & membawa se-baskom air untuk mematikan TV.
Akupun semakin pusing & langsung saja keluar untuk mencari angin, siapa tau sedang tak sibuk. Angin-nya gak ada, mungkin ia lagi sibuk nyusun skripsi. Haduuhh, kemudian gue ambil sebatang hp di kantong celanaku, ku kirim sms pada si bebeb, tak lama kemudian si bebeb membalas, maaf, pulsa Anda tak mencukupi untuk mengirim sms, akupun heran si bebeb kan kerja jadi sales, koq sekarang jadi operator, Aku pun makin dibuat pusing dgn semua ini.
Jam pun menunjukan pukul 22.00, sementara gue masih tergeletak dgn tubuh yg lemas, perut yg lapar, mata yg mulai mengantuk, namun tak bisa di tidurkan lantaran gue kasihan sama diriku, soalnya belum di isi apa-apa, & taku malaikat datang menjemputku dgn sebilah pisau, mati deh saya, entar di tanya deh di alam kubur, Marrobuka? Siapa Tuhan-mu?, mending bisa bahasa arab, lah ini saban hari makan teri sama telor asin.
Alhamdulillah gue masih mujur, itu cuma misal, kubuka kamus bahasa arab, biar nanti kalau mati, bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat. Satu per tiga kuhapal, Tik tok tik tok bunyi suara tokek berbunyi, kemudian kulihat ia dgn lembut, saya pun kaget karena yg bersuara itu bukan tokek, tetapi jam dinding klasik yg kubeli ayahku di hongkong. Karena rumahku di kota, gue saya telepon 1405 pake telpon rumah,
Aku: halo, ini sama 1405?
1405: ia, ini siapa ya?
Aku: ini gue yg kemaren nelpon. Ayam-nya ada?
1405:  ohh, ada, mau pesen berapa?
Aku: jangan lupa, kasih pempers, biar gak gompol.
1405: terus gue mesti salto sambil bilang wowww?
Setelah usang berdebat dgn 1405, kesudahannya gue memperoleh titik temu, kutunggu beberapa detik, paket makan yg gue pesan. Bel berbunyi Assalamualaikum, ku jawab wa’alaikum salam, kakipun kulangkahkan dgn perlahan namun pasti menuju pintu masuk rumah. ku buka pintu, gue terkejut setengah mati, gue teriak pocooong, Ini saya, jangan kaget mas, jawab seorang pegawai 1405. Ini rumah mas yg tadi pesen paket makan kenyang download kan?, ohh ia jawab ku dgn padat. ku ambil pesananku, langsung di bayar tunai tanpa kredit. Makasih mbak, gue katakan, ia pun pergi dgn tangan hampa, tanpa seorang yg menemani gue tak peduli karena ia bukan siapa-siapa.
Tanpa mengurangi rasa hormat, kututup pintu dgn kaki, & eksklusif menuju kamar. makananpun kubuka, bismilahirrahmanirrahim jadi apa prok prok prok, eh ternyata jadi ayam, a iyalah orang gue pesan ayam, siapa yg bego. satu persatu gue masukan kedalam lisan, ternyata usang juga, belum habis-habis karena nasinya kecil-kecil. Aku kesal, ku rau semua nasi & ayam goreng, blem ku masukan kedalam lisan.
Akhirnya mengalah juga, nasi & ayamnya mengalah, & saat itu juga iapun habis olehku. Jampun berbunyi sebelas kali, pertanda sudah larut malam. Aku pergi ke toilet dulu untuk pipis, takut terjadi hal yg tak di harapkan, kebiasaan pipis di tempat tidur. Ku buka celana ku setengah, & ambil posisi jongkok, cerrrr suara air mancur yg keluar dr dlm celanaku. heuuu, gue pun menggil geli. Aku kembali ke kamar, soalnya sudah tak berpengaruh menahan derasnya kantuk yg semakin mendalam, ku ganti semua pakainku dgn baju tidur, ku ambil selimut & ku peluk guling. Suara hatiku berbisik, bismika Allahuma Ahya wa bismika amut. Dan bermunajat Sama yg Maha Kuasa supaya tidurku di lindungi dr marabahaya & malapetaka pula bencana. Ku pinta permohonan, untuk di bangunkan lagi esok pagi mirip semula.
Ku lontarkan kata-kata dlm hati menjadi suatu ampunan, Ya Alloh ampunilah semua dosa-dosaku selama ini yg pernah gue lakukan baik di sengaja maupun tidak, karena gue hanyalah manusia umumyg tak pernah lepas dr hilap ku menjajal merubah segala yg mungkin ada peluang untuku. Pipi pun basah dgn air mata, gue hentikan bicara, karena sudah tak kuat menahan murung yg teramat dalam. Ku hapus air mataku dgn selimut, & ku tutup mataku dgn paksa, tetapi tak bisa, gue menjajal merayu dgn kata-kata hati semoga ia luluh, alhasil ia mengalah & angkat bicara tidurlah dgn nyenyak nak, jangan biarkan air matamu jatuh lagi, karen hati akan tersiksa, terimalah hidup ini dgn lapang, dgn hati terbuka pasti kau akan mendapatkan kebahagiaan.
Aku pun bersyukur, masih diberi potensi untuk hidup walau tak gue gunakan dgn nrimo. Perlahan mataku mulai goyah, hatiku basah & tak bisa bergerak, menunjukan gue sudah mulai masuk dunia mimpi. Tiba-tiba malaikat tiba dgn cerulitnya, akupun berlari dgn kecepatan 400 km per jam, tapi masih dapat di kejar, gue resah & gelisah tak tau arah, kemana ku harus melangkah. Darahpun berceceran bagaikan malam tanpa bintang, gue tak mampu berkata, sulit menyingkir dari semua ini. tak mampu ku putar lagi waktu, seluruhnya sudah tiba. Tak ada yg mendengar teriakanku, gue pasrah dgn sekujur tubuh penuh darah.
Malaikat pun pergi tanpa pamit. ku kuruyuuuk, bunyi ayam tetangga, dgn setengah tak percaya gue masih mampu bangun.
Ku lihat jam menunjukan pukul setengah lima, ku tampar pipiku dgn keras, & rasanya begitu menyakitkan. Alhamdulillah gue ucapkan, Tuhan masih menjagaku.

Contoh Cerpen Lucu 4:

Anti Air

Karya: Robi 
Bermalas-malasan memang cara yg tepat & akurat buat mengisi hari-hari dikala nganggur, dr pada ngelakuin hal-hal yg negatif kan bisa merugikan diri sendiri & orang lain. Betul??? Tapi saking malasnya saban hari gue sibuk dikamar ampe badan gue putihan lantaran jarang terkena sinar matahari xixixixix
Repotnya gue tinggal di sukabumi & siapa pun pula pasti tau kalo di sini tuh udaranya hambar rek, jadi punya kebiasaan jelek lagi neh, yaitu males mandi. Lagiankan gue dirumah aja gak kemana-mana, ngapain pula mandi boros-borosin sabun aja!!! Dengan begini kan gue bisa menghemat sabun so membantu perekonomian keluarga kan betul??? heu heu…
Gue si enjoy aja walau berhari-hari gak mandi lagian orang-orang disekitar gue pula kayanya ga ngerasa keganggu tuh, paling ponakan gue yg gres dua tahun jadi nangis pas gue cium trus pribadi kabur pas gue nyoba ngedeketin “ma… si om busuk!!!!” begitu teriakan ponakan gue yg lagi lucu-lucunya, ah dasar anak kecil terlalu jujur.
Tapi gara-gara males mandi gue dapet julukan baru dr nyokap yakni doger ke dua, bekerjsama doger itu nama kucing kesayangan nyokap. Bushet deh gue disamain sama kucing padahalkan gantengan gue kemana-mana dr pada si doger “ter la lu…!!! Tapi mungkin itu ungkapan kekesalan nyokap lantaran gue males mandi
Gue jadi inget insiden waktu kecil dahulu, ketika gue males mandi bokap dgn gagah tangguhngangkat tubuh gue & ngelemparin gue ke kolam ikan heu heu… , tetapi sekarang ko ia diem aja ya apa udah ga seperkasa dahulu lagi??? xixixixi
Bushet…!!! Udah nyaris seminggu bro gue gak mandi paling cuman gosok gigi sama cuci muka doang heu heu. Itu pula kalo lagi pengen, mujur stok deodoran masih banyak so kondusif dr bacin tubuh. Kayanya bentar lagi gw bakal masuk MURI nih yaitu sebagai orang terlama gak mandi xixixixi.

Tapi ternyata kelamaan ga mandi bikin rezeky tambah seret buktinya setiap gue ngelamar kerja pasti ditolak. Selain rezeki yg seret jodoh pula seuseut gak ada seorang cewe pun yg rela gue deketin (yaiayalah mana ada cewe yg mau sama cowo bacin!!!)

Akhirnya dgn sangat terpaksa gue mandi pula dr pada hidup gue jadi makin seret, namun percaya gak percaya dikala gue mandi kampung pasir jengjing tempat gue tinggal diguyur hujan lebat padahal lazimnya panas loh. Ternyata mitos zaman dulu benar kalo mandiin kucing tentu ujan gede…xixixixi

2. Contoh Cerpen Singkat tentang Cinta

 ada banyak pengarang cerpen yg menulis tentang cerpen persahabatan 2020+ Contoh Cerpen Singkat (Cinta, Lucu, Sahabat, Pendidikan)

Contoh cerpen selanjutnya yaitu cerpen dgn tema cinta. Cerpen seperti ini sungguh disukai oleh para pembaca, cerpen yg mengisahkan wacana perjalanan cinta dua insan manusia, atau adakala pula kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Tema cinta memang selalu menarik minatbanyak orang, tergolong para penulis cerpen. Berikut ini kami tampilkan beberapa acuan cerpen singkat tentang cinta.

  5 Contoh Cerpen Asma Nadia

Contoh Cerpen Cinta 1:

Dalam Kotak Sederhana

Karya: Sifaul Wafa
Pagi ini seperti pagi yg lain. Orang-orang kudengar sayup -sayup memulai harinya. Di jalan aspal kecil dekat tempat ini ibu-ibu bau tanah mengendong bawaan mereka dgn selendang di punggung. Bungkuk tubuh mereka, kumal selendang mereka & tak berguna bawaan mereka, mungkin hanya kacang panjang, mungkin buah melinjo kering, atau mungkin hanya untaian daun pisang yg nantinya akan di bawa ke pasar.
Aku telah bangun dr tadi, tatkala ibu-ibu bau tanah & siang mengawali harinya, akupun memulai hariku, bukan hari yg cerah buatku. Kupandangi atap di atas, kotor, & digelayuti sarang keuntungan-keuntungan. Pikiranku tak kemana-mana,mataku menatap kosong, tetapi hatiku telah terbang, melanglang tinggi & turun di sebuah memori. Aku resah.
Ku hela nafas, kebangunkan tubuh ini untuk Sholat Subuh. Namun dadaku masih terasa berat walaupun sesudah menghadap Allah. Kembali kubaringkan tubuh ini. Atap itu masih tetap sama. Akankah ini selesai hingga di sini. Pikirku. Akankah sejarah ini akan berakhir hanya sekian. Ataukah gue bisa berbuat sesuatu semoga kisah ini terus berlangsung & masih tetap gue bisa menikmatinya.
Kuambil hp murahku, ku sms seseorang, kutulis: “Jam berapa nanti mulainya?”
Di jawab: “jam delapan…”. 
Aku secara tiba-tiba membayangkan sesuatu. Dadaku menjadi sesak. Aku ingin menangis. Aku masih ingin tetap di sini, masih ingin menikmati masa-masa indah, masih ingin bersenda bergurau & masih ingin bebas. Ya Allah, ya Tuhanku, gue hingga di sini apakah ini rencanamu ataukah doaku dahulu yg telah Engkau kabulkan. Aku menginginkan yg berlawanan untuk saat ini.
Akankah ia merasakan sesuatu yg penting dikala ini juga, mirip diriku, sesuatu yg ada kaitannya dgn diriku. Ya Allah, gue rindu dia, gue ingin ia memahami yg kurasakan dikala ini, gue ingin ia menemaniku hingga kapanpun.
Kuambil lembaran surat yg tergeletak di samping tempat tidur. Kubaca lagi. Tak ada yg salah dlm isi surat itu. Aku memang mesti menyanggupi keinginan orangtuaku itu. Bahkan itu adalah hak mereka, & kewajibanku. Karena gue yakni anak mereka & merekalah yg membiayaiku hidupku.
Jam di dinding menunjukan pukul 06.00. Malas sekali rasanya untuk berkemas-kemas. Aku tak mau. Aku masih mencintainya. Aku masih mau bertemu, bercakap- cakap & merasakan riang cerianya bunyi itu, ketawanya & loncatan-loncatan kecilnya tatkala ia melihatku. Pikiranku terbang-layang, memori masa lalu satu persatu hadir & seakan tiada habisnya.
Begitu banyak hal untuk diingat, & sudah mengendap dlm rasa. Tatkala gue melihat penjual siomay, gue teringat waktu bersamanya, tatkala mencium busuk tanah yg naik di pagi hari, gue teringat padanya, tatkala gue mengenakan busana yg satu itu gue senantiasa tersenyum lantaran senang mengingatnya, tatkala gue menyaksikan kerudung merah jambu gue senantiasa teringat padanya, & setiap gue menyaksikan pintu itu, gue selalu teringat pula padanya, pintu yg tak pernah ia mau memasukinya, karena takut akan ada syetan yg akan menghipnotis kita. Aku selalu melalui pintu itu saban hari, berkali-kali. Aku mencintainya. Aku rindu.
Jam kusam di dinding telah menunjuk pukul 07.30. Seakan gumpalan karung pasir, ku angkat sukar payah tubuh ini menuju kamar mandi. Dinginnya air tak terasa, bahkan gue merasa tiba-tiba telah berada di kamar lagi. baju wisuda telah tergantung di dinding, kuambil fotonya dr dlm bukuku & kupandangi.
“Kenapa kau tak bisa lulus bersamaku, kenapa hingga sekarang masih banyak mata kuliah yg harus kau ulang, kenapa kau tak bersungguh-sungguh, sedang gue setelah ini mesti pulang ke Sumatera memenuhi ajakan orang bau tanah!” Kataku dgn pelan. kudekap foto itu & kumasukkan ke dlm dompet. Aku sangat mencintainya.

Contoh Cerpen Cinta 2:

Jujur

Karya: Rahmi

Brengsek… kau memang brengsek. Baru kusadari malam ini. Betapa bodohnya gue selama ini percaya & menelan mentah-mentah seluruh bualan & rayuan menjijikkanmu. Akh,kupegang kening yg tak panas ini, tetapi berantakan memikirkan tingkah lakumu padaku sejauh ini. Bodohnya gue gres sadari semua khilafku. Biasanya gue sangat, bahkan terlalu hati-hati dlm mengambil langkah-langkah, ntah kau perdayai gue dgn apa sehingga semua terlanjur menyakitkan & perih bagiku. Hingga malam ini, tak henti-hentinya otakku berputar mencari jawaban atas apa yg telah terjadi & menimpaku, kau tiba & pergi sesuka hatimu mempermainkan perasaaanku. Awalnya gue menyalahkan diri sendiri yg tak merespon cintamu, namun pada jadinya, tepatnya malam ini, gue yakin semua adalah permainanmu. Dasar wanita terbelakang diriku ini

Semua berawal 6 bulan kemudian, kita berjumpa . Sikap & sikap yg kau tunjukkan masuk akal & terkesan dalam, kau terlalu hati-hati dlm merespon pertanyaan yg terlontar dr mulutku. Kau cukup dewasa, menyenangkan & membuat gue sedikit greget terhadapmu. 
Tapi itu semua masa lalu, & kini, disini, sempurna detik ini akan kubuka semua kebohonganmu semoga tak ada lagi wanita yg tersakiti sepertiku ketika ini.
Pertama, kau datang dgn ekspresi manis mengisahkan kisah tragis keluargamu & menunjukkan betapa tegar & mandirinya dirimu menopang kehidupan keluargamu untuk menciptakan gue terkesan. Walau tak ada unsur melebih-lebihkan, kau pula menjual jaminan penghidupan yg baik dr pekerjaanmu & tingkat pendidikanmu. Bagiku semua cuma alat untuk mempengaruhi seseorang, & dikala itu aku.
Kedua, kau ingin gue beri perhatian lebih pada salah satu adikmu yg bersekolah asrama, dgn alasan kesibukanmu. Dengan pandainya mulutmu itu, meminta dgn tersirat apapun keperluan adikmu perlu pertolongan diriku untuk mengurusnya. Dasar tengik kamu. Pada akhirnya, tatkala tak ada komunikasi yg kau berikan, adikmu datang padaku dgn meminta beberapa barang keperluannya, lantaran kau tak bisa. Tidak sempat alasanmu, mau tak mau adikmu yang…ntah polos betulan atau tak datang padaku. Dan untungnya, kau tau gue bukan tipe perempuan penolak undangan untuk orang yg sedang tidak mempunyai.
Ketiga, teramat aneh tatkala suatu hari kamu-sekalian memintaku untuk menjemputmu di suatu tempat & kemudian meminjam kendaraanku untuk melakukan sesuatu. Harusnya di situ gue telah sadar, bahwa kau sedang memanfaatkanku,ya kau memang begitu. Hah, jebakanmu hebat mitra. Namun sayang, ketika itu gue sedang tak lezat badan, dgn tergesa-gesa ananda menyampaikan tak apa-apa & tak perlu. Aneh….
Keempat, suatu malam yg dingin, smsmu masuk, tak ada angin, lama jua tak ada kabar darimu, tiba-tiba kau bercerita tentang kesusahan ekonomi. Kamu tak memiliki uang yg cukup untuk mengeluarkan uang suatu ongkos, & anehnya kau sebutkan nominal dr biaya tersebut, seolah-olah memintaku untuk menyumbang sebagian dr ongkos tersebut. Kemudian kau bilang, tak apa kalau tak bisa menolong. Waw, aneh sekali,dan gue masih belum menyadari penipuan berkedok perasaan ini.
Kelima, kau suka membawa nama-nama orang penting yg suka nangkring di Koran selaku kerabat atau kolegamu, seakan-akan ingin menarik perhatianku bahwa kau yaitu orang yg cukup mengesankan & bisa di jadikan materi pameran kalau-kalau berjumpa teman atau keluargaku. Bahkan kau senantiasa membiarkan berkomunikasi dgn saudaramu yg umumkeluar negeri untuk sekedar jalan-jalan. Munafiknya dirimu.
Keenam, tak ada angin, tak ada denting apapun. Di ketika hari terpenting, paling berharga untukku. Ntah sengaja atau tidak, kau memberi kabar pernikahanmu, & mengatakan hal-hal yg tak penting. Seakan-akan semua kata-katamu padaku sejauh ini tak pernah kau berikan. Kau pikir gue ada untuk siapa, kau kira sejauh ini ku datang untuk siapa. Dan kau sengaja memberitahuku untuk menghancurkan hariku dikala itu, tetapi kau memang payah, gue bukan watu yg bisa kau hancurkan dgn palu, namun gue yakni pohon yg memiliki akar yg berpengaruh & telah menjalar kemana-mana.
Ketujuh, sempurna 2 minggu sebelum pernikahanmu, kau datang kerumahku & meminjam sejumlah uang, dgn argumentasi kau kehabisan uang dijalan sambil memperlihatkan isi dompetmu. Kemudian dgn pongahnya kau berkata kau dr rumah calon istrimu. Sialan, kau coba sakiti ku tuk sekian ribu kalinya. Berandal bau tanah. Kemudian kau malah memperlihatkan santunan untukku yg dikala itu kebingungan mencari salah satu aksesori acara ultah keponakanku.
Kedelapan, gue sedang kesal. Suasana hatiku semrawut, gue sungguh-sungguh mepet tidak memiliki uang untuk mengantarkan barang salah satu tetanggamu. Kemudian kau menelpon, saat itu berantakan & dgn berat gue minta dgn sungguh pertolonganmu, dgn enteng kau bilang, tak bisa. Aghhh, rasanya, kalau saja handphoneku itu tak mahal, ingin saja rasanya melemparnya kecermin sempurna didepan kasurku. 
Kesembilan, setiap kau menelpon, kau senantiasa bilang, “saya sayang kamu”, “saya kangen kamu”, kemudian, plashhhhhhhh, hilang. Saat gue minta ananda untuk menjemput gue dr sebuah lokasi yg berjarak 2 jam dr tempatmu, kau cuma bilang, jauh ah, malas.
Kesepuluh, kau cuma berani bilang sayang, cinta & kangen lewat sebuah sms atau adakala lewat telepon. Kemudian, saat berjumpa untuk menatap mataku saja kau tak berani, harusnya dr permulaan gue sudah tahu kebohonganmu, kepalsuanmu serta tipuan jadulmu.
Semua yg terjadi & yg lainnya yg tak bisa kuurai lagi dlm kenangan & benakku sebaiknya sudah cukup untuk membuatku melewatkan & membencimu. Teganya kau permainkan hatiku & seluruhnya, kau perdaya di sekeliling kita hanya untuk memenuhi kepentingan ambisimu. Mungkin kau sedang taruhan pada sahabat-temanmu, yg mengenalku sebagai hati baja. Harusnya kau tahu, gue kasihan padamu hingga tak bisa menolak mentah-mentah dirimu, yg selama ini suka kulakukan pada kaummu.
Satu hal hey ladies yg mesti kalian ingat, kalau seorang pria suka mengulang kata atau kalimat tidak, enggak, gak mungkin, maka waspada pada lampu kuning tanda peringatan bahaya. Bahwa tak selamanya lisan & rayuannya yakni benar, kita kira jujur, padahal palsu.
Tak ada yg kuingin lagi darimu, setidaknya gue tahu ananda brengsek, kamu, brengsek, & ya, ananda brengsek.

Contoh Cerpen Cinta 3:

Penyesalanku

Karya: Auzabilla
Aku ingin bertemu denganmu sekali saja. Kamu tau, mungkin mulutku mengingkari namun bahwasanya gue benarbenar rindu padamu. Dan percakapan kita via telepon waktu itu semakin menguatkan rasaku.
Ah…saya benar-benar jadi pecundang kali ini, di depanmu gue tak pernah mengakui rasaku. Mungkin egoku terlalu tinggi atau kamu-sekalian yg tak pernah peka??? Seharusnya kau-sekalian tau dr seringnya kita bertukar dongeng yg tak penting, sekedar mengatakan tentang kebiaasaan kita yg tak pernah berganti. Atau mungkin kau memang memancing semoga gue sedikit menurunkan gengsiku? Kamu bahkan tau dr dulu gue tak pernah mau dikontrol.
“Masih bolehkah kupanggil kamu-sekalian bunda….?”
Hmm….panggilan itu rasanya malah mengiris hatiku. Entahlah gue merasa jadi orang paling berdosa karena dulu pernah meninggalkanmu. Waktu itu gue benar-benar tak siap menjadi pendampingmu, padahal kita bukan kanak-kanak tetapi kenapa gue takut jadi remaja.
“Aku hanya ingin minta maaf”
“Maaf untuk apa bunda?” 
Maaf karena pernah membuat luka di hatimu, namun kalimat ini tak pernah keluar dr mulutku. Keberanianku belum terkumpul, mungkin nanti saja dikala kita berjumpa lagi pikirku.
“Apa kau mau mengakui sesuatu Bun…?
“Buat apa mengaku ,lantaran memang tak ada hal yg perlu diakui”
Tidak…batinku menjerit mengutuk keangkuhanku. Perlahan mataku menganak sungai, gue cuma takut akan melukaimu lagi…takut kalau ini hanya pelarian sementaraku. Namun makin lama gue sadar engkaulah pencarianku.
Hari ini kubulatkan langkah untuk secepatnya menemuimu. Kupakai baju pemberianmu dahulu. Nanti kau-sekalian akan menemuiku di tempat pertama kita berjumpa . Saat itu akan kukatakan semuanya perihal kerinduanku, pencarianku, & semua itu ternyata kamu.
Benar kata orang menunggu ialah hal yg sungguh menjengkelkan. Berkali kali kutengok jam tetapi kau-sekalian tak jua tiba, ternyata ananda tetap sama tak pernah tepat waktu padahal ananda tau gue benci itu. Dulu sempat gue murka besar padamu lantaran ananda datang 2 jam dr waktu yg dijanjikan, & ananda dgn entengnya menjawab kalau harus mengantar temanmu. Aku merasa diabaikan, mungkin gue terlalu egois, tetapi bagiku komitmen harus ditepati.
Dan dikala lelahku menghampiri, kulihat kamu-sekalian memasuki area parkir. Segera saja gue mendekatimu.

“Kamu masih manis mirip dulu Bun…”

“Dan ananda tetap sama seperti dulu, tukang ngerayu…”
“Apa kabarmu bun, apa pencarianmu sudah berujung”
Deg…itu ananda jeritku dlm hati, namun cuma kutanggapi dgn senyuman. Lalu mengajakmu menyisir sepanjang taman kenangan kita.
“Andai ia gue bun, tentulah sangat bahagia”
“Tapi sayangnya bukan” godaku dgn senyum badung.
“Kenapa bun…”
“Karena jarak kita berjauhan” kujawab sekenanya saja.
“Kau tau bun, selepas kepergianmu gue terpuruk. Entahlah kata-katamu dulu membiusku hingga gue iyakan saja pintamu, bahkan masih kusimpan pesan singkat darimu sebelum kau benar-benar hilang ditelan bumi beberapa tahun ini”
Ijinkan gue mengakhiri hubungan yg semu & penuh dosa ini, sementara biarlah kuisi hatiku dgn cinta yg lebih kekal yakni cinta Illahi…dan bila Alloh berkehendak maka kau akan tiba padaku & mengakibatkan gue pengantinmu dlm ikatan suci. Bukankah ini akan lebih indah…?
“Seorang wanita dinikahi karena empat hal, & salah satunya lantaran agamanya. Aku memilihmu karena itu bun…kau tau pesanmu mengisyaratkan engkaulah bidadari syurga itu…”
Aku menerawang jauh ke masa lalu, dlm kebimbangan kukirim pesan singkat itu padamu. Setelah itu kubuang semua nomor hpku agar tak ada akses lagi bagimu. Aku tertunduk diam. Petir yg datang serasa menyentak kalbuku. Perlahan langit menangis. Ah…terlalu tinggi sebutan itu bagiku, gue cuma perempuan lazimyg sangsi hatinya.
Dari jauh kulihat seorang perempuan berjalan kearah kita.
“Itu tunanganku bun…aku tak pernah mencintainya tapi ia begitu mencintaiku, gue katakan padanya gue menemui seorang yg mengajariku arti kehidupan. belum terlambat bun…Kami belum menikah”

Tiba-tiba hujan menjadi deras, wanita itu berlari ke peneduh ditengah taman. Kamu berupaya menarikku ke sana pula namun gue menolak. Kau tau? Sebenarnya di dlm hujan bisa kusembunyikan air mata. Betapa gue mengasihi hujan saat ini.

“Ayo bun…katakan iya & akan katakan padanya kalau cahayaku akan bersinar denganmu…pliiiis”
Senyumku mengembang, namun mataku tetap basah
“Semoga ananda senang ya… Aku tau rasanya menderita karena cinta & gue tak mau perempuan itu menyesali nasibnya, katakan padanya gurumu ini tak bisa menemuinya karena banyak murid yg harus diajar”. candaku mungkin hambar ananda rasa, begitupun gue sakit merasakannya.
Kubalikkan tubuh menjauhimu & hidupmu. Biarlah hujan ini menghanyutkan kerinduanku padamu.
Hujan telah reda, kulihat pelangi menggeliat manja. Namun hatiku tetap gerimis….

3. Contoh Cerpen Singkat Tentang Persahabatan

 ada banyak pengarang cerpen yg menulis tentang cerpen persahabatan 2020+ Contoh Cerpen Singkat (Cinta, Lucu, Sahabat, Pendidikan)

Contoh cerpen singkat berikutnya yakni cerpen yg bercerita ihwal tema persahabatan. Sebuah tema yg banyak digandrungi oleh kelompok muda, terutama remaja-remaja Sekolah Menengan Atas. Para penulis cerpen sering mengangkat tema ini di dlm cerpen yg mereka buat. Cerita ihwal persahabatan memang selalu mempesona untuk dibaca. Terkadang, muncul perasaan campur aduk di dlm kisahnya, ada besar hati, murung, bahagia, kecewa, & lain-lain. Berikut ini ialah teladan cerpen singkat perihal persahabatan.

  Surat Menteri dan Mimpi Pengarang Tua | Cerpen Kolaborasi Pengarang

Contoh Cerpen Persahabatan 1:

Value of Friend 

Karya: Mutya Zulmi
“Apa yg kau ketahui tentang persahabatan?”
Pertanyaan yg menciptakan para kelima sahabatnya tercengang dgn pertanyaan yg dilontarkan oleh Kiran pada kelima sahabatnya. entah apa yg ia pertanyakan untuk sahabatnya itu. Sebegitu pentingkah jawabannya untuknya? hingga ia, menanyakan hal itu dgn amat serius. Pandangan, wajah & mata kiran yg ingin sekali kelima sahabatnya menjawab pertanyannya. Ada makna, tertentu dr sebuah pertanyaannya.
“Apa yg membuatmu tiba tiba menciptakan pertanyaan itu kiran?” Tanya salah seorang sahabatnya.
Gadis itu hanya tersenyum memandang kelima sahabatnya, entah apa kini yg akan ia lontarkan kembali sesudah menyampaikan itu tadi? 
“Kau tahu kenapa gue menanyakan hal itu pada kalian? Hingga gue pun sungguh mengharapkan jawaban itu dr kalian semua?” senyumnya.
Kelima sahabatnya cuma mengangguk dgn seksama & menanti jawaban gadis itu.
“Aku cuma ingin tahu, apa yg akan kalian fikirkan wacana suatu persahabatan. gue hanya ingin tahu sejauh mana kalian menghargai sebuah rasa persahabatan. gue hanya ingin tahu sepenting apakah teman dekat yg berada di samping kalian saat ini, akankah kalian masih menyisakan waktu kalian untuk kawan dekat kalian meski kalian tahu, kalian sangat sibuk dgn dunia kalian saat ini?” Lagi lagi gadis itu melontarkan rasa kecewanya dgn mengajukan beberapa pertanyaan yg mungkin menciptakan kelima sahabatnya itu berpikir kesekian kalinya.
Sahabatnya tetap dlm rasa kebingungannya, gadis itu hanya menyimpan rasa kecewanya dgn suatu senyuman & beberapa pertanyaan yg menciptakan kelima sahabatnya buta akan pertanyaan itu. entah apa, yg akan dikatakan oleh kelima sahabatnya itu.
Gadis itu kemudian berdiri, beranjak dr tempat duduk & menyingkir dari kelima sahabatnya dgn perasaan kecewa tertutup senyumnya yg manis, gadis itu hanya mampu bengong & hanya meninggalkan senyumnya untuk kelima sahabatnya.
Rasa kecewa yg masih menyelimuti dirinya menjadikannya menjadi pemilih saat itu, ia mengalahkan egonya menyempatkan segala waktunya berupaya mengutamakan temannya dibanding dirinya, tetapi apa yg dilaksanakan sahabatnya? Mereka malah tak mengetahui. Meluangkan waktu saja sulit, gadis itu dapat saja bersikap tega dgn meninggalkan kelima sahabatnya pergi dgn menyampaikan “aku kecewa atas ini semua, kalian tak mengetahui terperinci bagaimana arti persahabatan di kehidupan kalian”
Kiran bisa saja, menyampaikan segala yg menjadi rasa kecewanya ketika itu. hanya saja, ia tak ingin menyakiti perasaan kelima sahabatnya dgn melontarkan rasa kecewa dlm dirinya.
Langkah itu terhenti dikala ia mengingat sesuatu, mengingat ketika kenangan dahulu menyelimutinya. kenangan bersama sahabatnya. Jelas kenangan itu bukan menciptakan dirinya terobati malah makin terluka. jelas saja, kenangan itu menjelaskan bahwa hanya waktu yg berdekatan saja yg cuma bisa mendekatkan dirinya dgn teman dekat sahabatnya.
Tetapi, tatkala waktu menjauhkan suasana maka kedekatan & kebersamaan mereka hilang & terlalaikan. Bahkan, tak sama sekali dr mereka berusaha untuk berjumpa & menyapa. kesibukkan dunia yg dimiliki mereka, menciptakan mereka tak memiliki hati akan hal ini. Kiran, menahan segala rasa kecewa dgn senyuman yg ia miliki..
“Kiran?” Panggil salah seorang sahabatnya, membuat ia sadar dr lamunan yg sejak tadi ia lamunkan. Kiran, tersenyum & menghampiri kelima sahabatnya & duduk kembali pada dingklik yg tadi ia sempat lewati.
“Ada apa? bagimana pertanyaanku, adakah yg ingin menjawabnya” senyumnya hampir saja pudar, tetapi ia berupaya untuk tetap tersenyum meski rasa kecewa terus menyelimutinya.
“Kami, tak tahu apa yg akan kami katakan padamu kiran. pertanyaanmu pun kami tak memahami bagaimana menjawabnya kami berfikir, apa yg ananda pertanyakan ini tak mirip umumnya. entah ada apa denganmu dgn mengajukan beberapa pertanyaan mirip ini kiran. entah ada rasa apa dlm perasaan & hatimu kami pun tak mampu mengartikannya”
“Kiran, gue hanya berfikir bahwa ananda memang sedang diselimuti rasa kecewa yg berlebih dikala ini hingga kau mengajukan pertanyaan itu pada kami semua. namun percayalah kiran, kalau saat ini memang kau terluka atau pun kecewa karena kami maka katakan….”
“Ingin sekali gue mengatakannya, tetapi sayang sekali gue tak bisa melukai hati kalian pun dgn rasa kecewa & ucapanku nanti. Biarkan gue saja yg mempunyai rasa kecewa ini” ucap batinnya.
Kiran cuma tersenyum menanggapinya, luka itu kini makin dlm dgn apa yg mereka katakan tadi. sudah ditarik kesimpulan bahwa mereka tak tau apa artinya persahabatan dlm diri mereka. Aku baru mengetahui bahwa persahabatan ini cuma persahabatan dlm jarak dekat. tatkala jarak memisahkan mereka, maka mereka akan lupa dgn hal ini. kesibukkan mereka membutakkan semuanya, hingga mereka tak bisa menghargai persabahatan yg terjalin 3 tahun lamanya.
Gadis itu kian mengetahui, bahwa hanya orang tertentu yg bisa menghargai arti persahabatan dgn sangat bagus.
Kiran kembali beranjak dr tempat duduknya,
Sebelum ia pergi & meninggalkan mereka berlima. Kiran mengatakan sesuatu, mengatakan suatu kalimat yg menciptakan sahabatnya baru mengerti. bahwa rasa sakit & kecewanya yaitu suatu rasa luka yg mereka buat sendiri hingga mereka tak menyadarinya semenjak usang. Hingga kesannya mereka pun mengerti bahwa pertanyaan yg diajukan oleh kiran, ternyata adalah sebuah ungkapan kalimat kekecewan yg ia ubah menjadi suatu pertanyaan, hingga mengharuskan kami menjawabnya.
“Aku cuma ingin katakan, kalau ada seseorang yg hadir dlm hidup kalian & mengutamakan kalian dlm hidupnya maka kalian harus mengerti, bahwa kedatangan seseorang itu ialah seseorang yg akan senantiasa ada tatkala kalian memerlukan tempat untuk menyebarkan rasa yg kalian punya. apapun itu, hargai ia yg senantiasa mengutamakan kalian dibanding hidupnya. lantaran kalian tak pernah tau bagaimana ia berupaya semampu mungkin untuk menyempatkan waktunya untuk kalian, kemudian membuat kalian merasa senang. Dan jika ia melakukan itu maka kalian adalah serpihan dr orang orang yg paling sangat berharga untuknya.”
Senyumnya mengakhiri kedatangan gadis itu, ia beranjak dr tempat duduknya & melangkahkan kakinya untuk pergi.
Perasaan kian terluka & perasaan semakin kecewa ia bawa pergi bersamanya, tak ada lagi pandangan yg ia tunjukan pada teman dekat sahabatnya. Meski ia harus pergi menenteng rasa kecewa yg amat kecewa ia biarkan rasa itu terus terjadi, padanya.
Gadis itu, kian mengerti bahwa arti dr sebuah persahabatan hanyalah akan dimengerti oleh mereka yg sama sama akan berjuang meski, ia tau jarak akan memisahkannya sejauh mungkin.
“Tuhan, kini gue mengetahui apa arti sebuah persahabatan bergotong-royong & terimakasih telah menunjukan segala hal itu padaku. Terimakasih atas rasa kecewa ini, gue semakin memahami bagaimana rasa kecewa terjadi pada orang orang yg tulus”
Senyuman itu semakin memudar & air mata kini menggantikannya,” tenanglah senyuman gue tau kau lelah maka biarkan gue yg menggantikanmu. kini kau bisa tumpahkan semuanya yg kau mau”
Terkadang orang yg kita anggap dekat dgn kita ialah orang yg paling jauh dgn kita. Dan, orang yg paling jauh dgn kita yakni yg paling dekat dgn kita.

Contoh Cerpen Persahabatan 2:

Buah Kekompakan

Karya: Eko Juniharto
Kami bertiga sudah berteman semenjak Sekolah Menengah Pertama, kini kami duduk dibangkusekolah SMA yg sama. Pertemanan kami terjalin dgn erat, darimulaibelajar, bermain, bermusik & sebagainya kami lewati bareng tanpa ada rasa kemunafikan satusama lain. Latar belakang kehidupan kami memang berlawanan-beda. Aku Winki, seorang yg simple, tak banya komong, tegas, bertanggungjawab, & pandai bermain drum. Aku terlahir dr keluarga yg sederhana.
Temanku Dias, seorang yg percaya diri, mudah bergaul, tampan, & pintar bermain bass. ia terlahir dr keluarga bisa & berkecukupan. Sedangkan temanku yg satunya Nuno, seorang yg percaya diri, kocak, setia, & pintar bermain gitar.Dia terlahir dr keluarga yg sederhana. Selama ini kami bermain music bareng & kami membentuk grup band dgn aliran pop-rock. Kami bercita-cita untuk menjadi grup band populer yg mampu tampil di panggung Internasional.
“Hei Wink, Dias nanti pas pulang sekolah kita latihan band yuk?”, ajak Nuno. “Oh boleh No!”, jawab Dias. “Eh namun nanti sepertinya gue tak bisa deh, gue mau nganter Ibuku arisan”, kata Winki. “Yaelah Wink, masih aja nganter, emang Ibu ananda tak bisa sendiri?”, tanya Nuno. “Ehmm, iya deh gue ikut, tetapi habis gue nganter Ibuku ya”, ujar Winki. “Ya, up to you deh, pokoknya nanti datang ya…”, kata Dias. 
“Oh ya, gue dengar ada anak baru tuh di kelas 2 IPA B, katanya pindahan dr Bandung terus ia jago main keyboard…”, kata Nuno. “Siapa namanya?”, tanya Winki. “Ya gue tak tahu, kan belum kenalan hehe…”, jawab Nuno dgn tersenyum. “Aha !, kayanya gue punya ilham nih…”, ujar Winki. “Apaan idenya?” tanya Dias & Nuno serempak. “Bagaimana kalau ia kita rekrut untuk nambah personil grup musik kita? Siapa tahu ia mau…”,ujar Winki. “Ya itu sih bias dikontrol kalau kita sudah kenal sama dia”, kata Nuno. “Yaudah ayo kita ke kelas ia mumpung lagi istirahat nih..!”, ajak Dias.
Mereka pun menghampiri anak baru itu di kelasnya. “Itu tuh ia orangnya yas!”, kata Nuno sambil menunjuk kearah anak baru itu.”Oh itu penduduknya, ayo kita samperin…!”, seru Winki. “Hei ananda anak gres ya? Nama ananda siapa?”, tanya Dias pada anak baru. “Oh iya , gue Dodi…ada apa?” Tanya Dodi pada Dias. “Dengar-dengar katanya ananda jago main keyboard ya , apa benar?”, Tanya Nuno. “Husst, sabar dulu No, eksklusif nyerobot aja kaya bajai”, seru Winki. “Tau nih si Nuno…, eh tak Dod, kami Cuma mau kenalan aja…, & dipikir-pikir kalau ananda jago main keyboard…kami mau ngajak ananda gabung di grup band kami…, ananda mau tidak?”, ajak Dias. “Ehmm gimana ya, gue pula di sekolah yg usang ikut grup band & karena gue pindah, jadi gue keluar…, kalau begitu gue mau deh…”, kata Dodi.”Yaudah untuk memulainya, nanti kita kumpul untuk latihan pertama kita…”, ujar Dias.
Sewaktu pulang sekolah, mereka berkumpul & langsung menuju ketempat studio grup musik.”Ok semua sudah siap !!!”, seru Dias selaku vokalis & sekaligus gitaris. “We’re ready…”, seru semua personil.
Mereka mengawali berlatih bareng & menjajal mencocokkan irama satu sama lain. “Weiss…keren banget, nadanya sudah pas…pokoknya sudah cocok semuanya padahal gres pertama”, ujar Winki. “Mungkin kita memang sudah klop & jodoh…”, kata Nuno sambil tersenyum. “Biro kali Jodoh…”, seru Dias. “Bagaimana kalau kita ikut ajang pencarian bakat aja atau kita ikut festival, kali-kali kita bias populer…”, kata Dias. “Iya-iya, yaudah bayar dulu tuh studionya…kan waktunya sudah habis….”, suruh Winki. “Tenang aja, kan ada Dias…, ya kan Yas…!”, kata Nuno menyindir. “Ahh, kalian semua kalau soal bayar aja Aku…, yaudah dehhh”, kata Dias (kesal). “Hahahaha….!”,seru yg lain.
Akhirnya mereka mencoba mengikuti perlombaan & bazar di tempat-tempat yg mereka ketahui, tetapi sialnya mereka senantiasa gagal & selsai dgn kekecewaan. Terkadang mereka harus menerima sindiran dr orang lain yg tak menyukai mereka. “Ahhh…gimana nih, kita sudah mendaftar kemana-mana tapi tak pernah berhasil,..gagalmaning, gagalmaning…!”,keluh Nuno. “Sing sabar toh le…iki kudu sarat perjuangan, kalau kepingin berhasil…(nada Jawa)”, kata Winki. “Lah-lah, kenapa ananda jadi berlogat Jawa begitu Wink…?”,Tanya Dodi (heran). “Lah iyaya, kenapa gini, kamusih No…”,seru Winki meledek. “Mungkin suatu ketika nanti kalau kita terus mencoba, kita pasti bisa…”, kata Dias. Tiba-tiba Nuno menyetel music ketika Dias berkata (lagu : Sheila on 7, “Pasti Ku Bisa”).
“Loh-loh kenapa jadi muncul lagu begini…?”, tanya Dias (heran). “Tuh si Nuno…”, kata Dodi. “Wuuuhh dasar, becanda aja…!”, seru yg lain sambil tertawa. Mereka pun tertawa untuk mencairkan suasana sambil merencanakan strategi & mencari peluang untuk mengikuti perlombaan lagi. Pada balasannya hingga mereka menemukan persaingan musik yg bertema “MUSIC FEST”, & mereka menjajal peruntungan di sana. Mereka mendaftar & mengikuti seleksi awal & mereka lolos. Hingga pada dikala mereka hingga pada babak semifinal “MUSIC FEST”. “Alhamdulillah…kita sudah sampai di babak semifinal, gampang-mudahan kita mampu menampilkan yg terbaik nanti…”, ujar Dodi. “Iya, pokoknya kita pasti bisa…ready, woiiii”, seru mereka semua bersama-sama menghidupkan semangat sambil menyatukan tangan.
Mereka pun tampil & memperlihatkan yg terbaik, juri pun alhasil memilih mereka yg lolos ke Grand Final “MUSIC FEST”. setelah mereka berhasil lolos kebabak Grand Final, mereka di beri waktu untuk istirahat & untuk merencanakan karya mereka nantinya. Tiba-tiba diselang waktu itu, salah satu dr personil mereka sakit, yaitu Dodi. Dodi terkena penyakit tipus & tak mampu berlatih untuk beberapa hari ini terlebih tampil optimal di Grand Final “MUSIC FEST”, karena mesti beristirahat yg cukup. “Wah gimana nih, kita tak bisa tampil tanpa personil yg lengkap…”, kata Dias dgn cemas. “Iya gimana nih…”, kata Winki yg semula tegas, tiba-tiba ikut-ikut cemas memikirkannya. “Yas udah kalau begitu adanya…, kita harus tetap semangat & tetap mampu menampilkan yg terbaik di Grand Final, walaupun tanpa personil yg lengkap… kita mesti berjuang untuk Dodi, agar kita tak mengecewakannya…”, kata Nuno yg lazimnya becanda, tiba-tiba secara tiba-tiba bijak.
Akhirnya mereka tampil di Grand Final “MUSIC FEST”, ternyata mereka berhasil memenangkan perlombaan itu & berhak mendapatkan kado 100 juta rupiah, & yg terpenting, band mereka dapat tampil di pembukaan konser musik pop-rock di Jepang. Setelah kejuaraan itu, Dodi pun sembuh & dapat bergabung dgn yg yang lain. Mereka risikonya bisa tampil pada pembukaan konser musik di Jepang dgn personil yg lengkap & grup band mereka pun terkenal di seluruh Indonesia.

Contoh Cerpen Persahabatan 3:

Senang & Duka

Karya Chairul Hakimi 
Nama gue ialah Dafi. gue ialah seorang anak kilang minyak yg kaya raya. hidup ku mewah. apa pun yg ku mau tentu mampu. namun kalo duduk perkara sobat atau kawan dekat gue gak mampu. lantaran apa. gue tidak memiliki sahabat atau sahabat di sisiku. lantaran gue orang nya pendiam. jutek.
Waktu itu gue sekolah di sebuah SMK swasta. waktu MOS gue mampu sobat tetapi cuman sementara lantaran gue pendiam. susah untuk bergaul. 2 jam setelah MOS gue pun mendapat kelas baru bersama anak-anak lain nya. waktu itu ada orang mendekati aku. nama nya Alif. ia anak kurang bisa tapi ia banyak teman dekat waktu MOS. ia mendekati gue karena ia kasihan sama aku. lantaran gue tak memiliki teman. ia mendekati gue dgn menyampaikan gue kuliner. gue pun awal nya angkuh tapi lantaran ia memaksa akibatnya gue pun mau menerima masakan dr nya. gue pun mulai berteman dgn nya.
Keesokan nya gue diajak kerumah nya. ia anak yatim. ayah nya meninggal karena sakit stroke. mau bawa kerumah sakit itu pun ia gak punya uang buat ke rumah sakit. kesannya ayah nya dirawat dirumah. seminggu kemudian penyakit ayah nya kambuh lagi & penyakit nya makin parah. risikonya ayah Alif diundang oleh yg maha kuasa. Alif pun tak percaya ayah nya pergi untuk selamanya. 
Seminggu sesudah ayah nya meninggal. ia pun mengambil alih posisi ayah nya sebagai kepala keluarga & tulang punggung bagi keluarga nya. ia punya adik perempuan nama nya aisyah. ia kelas 2 SD. Aisyah pun membantu ibu nya untuk berjualan gorengan. itu pun kadang laris manis kadang tidak. si Alif setelah pulang sekolah ia pun pergi ke sebuah pasar untuk mencari nafkah buat ia & keluarga nya dirumah. sehari-hari ia jadi kuli panggul. gue pun menangis melihat kondisi rumah nya yg plafon nya sudah bolong. cat dinding rumah sudah kusam. pekerjaan ibu nya yaitu jadi tukang cuci. saban hari ia mendapat kan order pakaian dr tetangga nya. dlm sehari penghasilan basuh busana dr ibu nya hanya tak seberapa hanya 10 ribu hingga 40 ribu rupiah. kadang itu bisa buat untuk makan saja. Alif pun tak pernah meminta apa-apa dr ibu nya. untuk uang sekolah, saku, dll Alif bisa mendapat kan duit nya hasil dr kuli panggul nya di pasar.
Sebenar nya gue mau menolong nya tetapi ia menolak dgn halus. argumentasi nya karena segan saja sama aku.. hari ahad gue pun kerumah nya untuk menolong nya bekerja dipasar. awal nya ia menolak untuk bekerja dgn nya. namun gue ngotot untuk melakukan pekerjaan dgn nya. akhir nya ia pun menerima juga. dr jam 8 pagi hingga jam 5 sore gue menolong nya. permulaan nya berat mengangkat beban yg ku bawa karena mengikuti sebagai kuli panggul. tetapi ku coba untuk bisa. risikonya gue bisa mengangkat barang-barang punya pelanggan Alif. kesudahannya kami berdua mendapat kan uang 60 ribu rupiah. ia memberiku uang namun gue tolak “Fi ini untuk mu karena ananda udah nolong saya” gue pun menjawab “gak usah lah kan itu kan untuk mu. gue udah ada uang ku sendiri. itu untuk mu aja kan ananda butuh duit buat sekolah” selesai nya ia menyimpan uang nya dlm saku.

Jam 5.30 sore kami beruda pulang kerumah Alif. duit tersebut di berikan untuk ibu nya untuk beli beras & lauk pauk. dihari senin pagi gue pun berangkat ke sekolah. gue menjemput nya dirumah dgn membawa kendaraan beroda empat. “Lif ayo lah naik ke mobil gue kita pergi sama-sama” kata Alif  “gak usah lah gue jalan kaki saja” gue pun berkata “ehhh nanti kesiangan loh udah jam 7 pas ini.” “ya udah deh gue ikut sama kau” kata Alif “dah gitu dong kita pergi pulang sama-sama karena kini gue punya sobat special kayak kamu. tegar baik. 

Akhirnya kami sampai disekolah & pelajaran pun dimuali oleh guru.jam istirahat gue pun mengajak ia ke kantin. “lif ke kantin yuk laper nih” alif pun pergi ke perpustakaan “gak ah fi gue ke perpus aja gue mau baca. ohh ya udah deh gue belikan ananda masakan ya. gue pun membelikan masakan minuman untuk ku & alif. gue pun menemui nya & mengajak nya ke taman buat makan sambil membaca. “lif dikonsumsi lah kuliner nya ntar gak enak loh” alif pun berkata “lanjut lah fi gue gak laper kok” “ehh nanti sakit loh” gue pun memaksa nya karena perut alif bunyi “haa perut ananda bunyi tuh mempunyai arti paler tuh dah ambil aja gak apa-apa kok. ananda mau apa ku kasih” hasilnya alif pun mengambil masakan dr ku.
Selang waktu istirahat bel masuk pun bunyi. “ehh masuk yuk nanti pulanng nya sama gue ya lif” kata alif “iya fi gue pulang sama kamu” selang 4 jam berlalu bel pulang pun berbunyi gue menanti nya di parkiran. “lif ayo pulang” lalu alif mau menurut ajakan aku. gue pun mengajak nya ke suatu tempat yg tak pernah bisa dilupakan. “lohh nih kmana nih fi kok ini bukan jalan pulang?” gue menjawab “udah gue mau ajak ananda ke suatu tempat yg tak bisa dihapus oleh waktu. gue menagajak nya ke danau yg indah. kami berdua keluar dr kendaraan beroda empat & duduk di depan kendaraan beroda empat sambil membawa sisa makanan yg dibeli dr sekolah. “lif semenjak gue kenalan sama ananda hidup kini udah gak kelam lagi. karena gue punya kawan dekat mirip mu mendapatkan gue apa ada nya. yaa gue dibilang jutek, arogan, nyebelin tapi ananda mau jadi kawan dekat aku. gue kemarin kerumah ananda & gue bisa mencicipi bagaimana susah nya cari uang, makan, buat ongkos sekolah kau.”
Aku menangis dihadapan nya alif pun menghapus air mata di pipi ku. “udah lah fi itu kan udah nasib gue jadi anak yatim. cari uang buat ibu gue & adik aku, buat sekolah aku. yg terperinci gue menggangap mu sahabat bahkan saudara ku sendiri. gue pun melukai jari ku & jari nya. darah nya & darah ku menyatu dlm satu jari selaku kawan dekat & kerabat. kami pun menangis senang seperti ini suatu mukjizat. kami pun peluk hangat karena bahagia menjadi sahabat 
Susah senang kami jalani bareng sama
Demikianlah uraian perihal Contoh Cerpen Singkat. Bagikan uraian ini pada mereka yg memerlukan. Terima kasih, gampang-mudahan berguna.