Dan majaspun berisikan aneka macam klasifikasi, adalah: kontradiksi, penegasan, sindiran, maupun pertautan.
Salah satu majas yang akan kita diskusikan ialah majas silepsis.
Apa yang dimaksud dengan majas silepsis?
Daftar Isi
Pengertian Majas Silepsis
Majas Silepsis yaitu majas berbentukpenggunaan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan yang berfungsi lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Penggunaannya-pun sangat jarang. Hanya dalam beberapa kesempatan kita bisa menemui majas silepsis.
Mungkin saat kita membaca suatu karya sastra, gres lah kita menerima majas tersebut.
Tentunya hal ini berlainan dengan majas personifikasi, metafora, antitesis, maupun majas litotes.
Majas-majas tersebut sangat sering digunakan.
Contoh Majas Silepsis
Berikut ini adalah contoh dari majas silepsis.
- Ditatapnya muka Tini dengan matanya, dengan hatinya, dengan seluruh perasaannya.
- Ia telah kehilangan uang dan tiket menuju periode depannya.
- Ia menulis, mengungkapkan perasaan dan menggapai asa.
- Kekasihnya pergi meninggalkan dia dan kenangan yang tak mungkin dilupa.
- Rudi telah menulis sebuah novel dan menuliskan prospeknya.
- Ia menundukkan kepala, dia menundukkan hatinya seraya menaikan peluangnya ke langit.
- Andini sudah mendengar bunyi merdu dengan telinganya, hatinya, dan perasaannya.
- Rendahkan badanmu, dan hatimu ketika menghadapnya.
- Rani telah menutup pintu dan hatinya untukku.
- Ia telah memejamkan matanya dan kehidupan untuk selamanya.
- Kemarin Dodi jatuhd dari tangga dan nasibnya.
- Si bagus itu telah pergi juga kenangannya.
- Arini memberi masakan hangat dan suatu hati.
- Ke pasar itu ia mengayuh sepedanya dan impian.
- Telah berlalu seseorang yang dicintainya dan kesedihan.
- Aku menatapnya dengan mataku dan sekujur tubuhku.
- Malam itu kusujudkan tubuhku, hatiku, dan jiwaku.
- Ia telah memberiku sebuah hadiah dan dan keinginan.
- Rindiani mulai mengatakan kepadaku dan menyajikan kenangan usang.
- Tangannya membabat rumputan dan pikiran yang runyam.
Itulah beberapa pola dari majas silepsis. Sebuah majas yang sangat jarang dipakai dan dipakai.
Hanya dalam potensi kesempatan tertentu saja dan biasanya dalam suatu karya sastra.
Misalnya di dalam sebuah novel maupun dongeng lainnya.
Jangan sampai lupa untuk membaca beberapa jenis majas yang lain mirip: majas satire, oksimoron, sinekdoke, alegori, metonimia, ironi dan lain sebagainya.