110 Teladan Pantun Nasehat: Agama, Orang Bau Tanah, Pendidikan, Berguru, Kesehatan,

Contoh Pantun Nasehat – Pantun nasehat ialah pantun yang isinya berupa permintaan untuk melaksanakan kebaikan atau menjauhi keburukan.

Pantun anjuran biasanya dipelajari oleh belum dewasa sekolah. Tentunya mereka juga mempelajari jenis pantun yang lain.

Seperti misalnya pantun jenaka, pantun berkasih-kasihan, dan pantun teka-teki.

Disebut pantun usulan karena isinya berupa pesan tersirat maupun wejangan yang mengajak pada kebaikan.

Pantun ini bisa dibuat selaku pantun tunggal maupun berbalas-akibat.

Kali ini kita akan menciptakan pantun saran dengan yang berkenaan dengan: agama, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Pantun Nasehat Agama

Pantun nasehat adalah pantun yang isinya berupa ajakan untuk melakukan kebaikan atau menja 110 Contoh Pantun Nasehat: Agama, Orang Tua, Pendidikan, Belajar, Kesehatan,

Sebagian besar dari pantun adalah pantun agama. Di dalam pantun agama, banyak terdapat rekomendasi. 

1.
Jalan aspal sangat rata,
Belimbing wuluh di para-para.
Siapa mengenal agama,
Jiwa jauh dari sengsara.

2.
Makan ketupat kenyang telah,
Melihat ikan di tanah lembah.
Siapa taat beribadah,
Hidupnya akan terasa indah.

3.
Kayu rubuh putus akarnya,
Pohon jati tempat si rusa.
Siapa jauh dari agama,
Tentu hatinya akan tersiksa.

4.
Burung pipit di pucuk delima,
Putih kelinci menarik.
Bertauhid amatlah utama,
Itulah kunci menuju surga.

5.
Bunga melati bunga delima,
Daun suplir di dekat tangga.
Hidup ikuti jalan agama,
Di tamat menemui surga.

6.
Apa gunanya buah nangka,
Kalau salak banyak diminta.
Apa gunanya senang di dunia,
Kalau kelak mendapat neraka.

7.
Bunga selasih di bawah terik,
Selasih dipetik, bunganya indah.
Tauhid higienis dari syirik,
Sunnah higienis dari bid’ah.

8.
Tanah diratakan tak bersisa,
Sawah lebar terlihat indah.
Tiada diciptakan insan,
Kecuali semoga mereka beribadah.

9.
Orang kampung sangat bersahaja,
Ada yang muda ada yang renta.
Kepada Allah saja berdoa,
terhadap-Nya kita meminta.

10.
Buah berduri buah delima,
Dipetik oleh si anak monyet.
Siapa lari dari agama,
Hidup sempit hatinya sengsara.

Contoh Pantun Nasehat dari Orang Tua Untuk Anaknya

Bangsa Melayu kadang-kadang menciptakan pantun usulan untuk bawah umur.

Orang renta mereka mengajarkan bawah umur perihal aneka macam hal. Misalnya kecerdikan pekerti yang luhur, agama, adat, dan pesan yang tersirat dalam kehidupan.

Sedangkan untuk belum dewasa kecil, dibuatkan pula pantun jenaka. Sehingga bisa mereka terhibur dengan pantun tersebut.

Di bawah ini ialah pola pantun saran orang bau tanah terhadap anak-anaknya.

11.
Angin cuek di beranda,
Harum taman menjamah jiwa.
Biarlah miskin harta benda,
Jangan keyakinan dijual jua.

12.
Layang-layang dari batik,
Ada belati di dalam peti.
Kasih sayang amalan baik,
Tanamkan di hati hingga nanti.

13.
Walaupun jamu pahit rasanya,
Biarlah tubuh menanggung perih.
Biarpun ilmu penuh di dada,
Biarlah bagaikan adatnya padi.

14.
Batu bata tertutup karung,
Dalam peti logam tembaga.
Walau harta setinggi gunung,
Rendah hati tetap dijaga.

15.
Api membara bakar kecipir,
Hati murung menciptakan lara.
Sebelum bicara banyak berfikir,
Agar menyesal tidak mendera.

16.
Beli jamu di simpang jalan,
Madunya cantik dari si lebah.
Jika ilmu tak diamalkan,
Bagaikan pohon tiada berbuah.

17.
Naik kereta ke kampung hulu,
Melihat pengantin duduk bersanding.
Banyak harta tiada ilmu,
Bagaikan rumah tidak berdinding.

18.
Pohon pepaya dirubung lebah,
Bumbu dapur untuk kecambah.
Saat kaya, harta melimpah,
Rasa syukur harus ditambah.

19.
Batu nisan akrab lembah,
Baca quran dengan mushaf.
Setiap insan pasti tersalah,
Jika salah mohonlah maaf.

20.
Bunga melati tumbuh di rawa,
Di pagi buta bunga merekah.
Selalu hormati orang yang tua,
Di sana kita mendapatkan berkah.

Contoh Pantun Nasehat Untuk Pendidikan

Semua pantun saran hakikatnya bertemakan pendidikan. Di dalamnya ada undangan untuk maju menuju arah yang lebih baik.

Nasehat merupakan perumpamaan kasih sayang. Dengan anjuran , seseorang bisa menjadi terjaga akan kesalahannya.

  Ide Pokok

Beberapa bait pantun ini ihwal kegigihan mencari dan menimba ilmu.

21.
Langit di kota berwarna biru,
Warna biru angin menderu.
Mari kita hormati guru,
Sebab guru pembawa ilmu.

22.
Kolam kecil daerah si ikan,
Ikan berenang dengan cepat.
Adab senantiasa dikedepankan,
Agar ilmu gampang didapat.

23.
Badan sembuh minum jamu,
Badan baik tenteram terasa.
Duduk bersimpuh mencari ilmu,
Lebih baik dibandingkan dengan dunia seisinya

24.
Dalam kelambu benih jintan,
Kayu gaharu jati belanda.
Sebutir bubuk menjadi intan,
Jika ilmu dalam dada.

25.
Air tajin jatuh terbakar,
Kadal melata ke dalam rawa.
Rajin-tekun kita berguru,
Agar kita hidup berjaya.

26.
Beli salak beli ketumbar,
Batu gosok daun lontar.
Banyak-banyak kita berguru,
Tentu esok menjadi arif.

27.
Air cuka di Kiara Condong,
Makan bakpao seputih awan.
Jangan suka berkata bohong,
Nanti engkau tidak memiliki mitra.

28.
Pantai kuta situasi sendu,
Kaki basah ombak berkejaran.
Jika kita bersatu padu,
Pekerjaan sulit terasa ringan.

29.
Waktu subuh rahmat mengucur,
Baju batik dari jawa.
Walau tubuh hancur lebur,
Akhlak baik diingat jua.

30.
Jangan suka hati mendengki,
Terbanglah tinggi bagaikan elang.
Kalau Tuhan membagi rezeki,
Tidak mungkin terhalang-halang.

Contoh Pantun Nasehat Belajar

Pendidikan tak bisa dilepaskan dengan belajar. Anak-anak yang berguru memiliki kebiasaan baik. Mereka akan selalu rajin. Sehingga sangat berfaedah bagi dirinya di waktu besar nanti.

Para guru dan orang bau tanah hendaknya memotivasi anak-anak untuk terus mencar ilmu.

31.
Kayu gaharu daerah si lebah,
Udang besar di dalam tambak.
Pekerjaan guru bukanlah gampang,
Bagai kerja menolak ombak.

32.
Amat lincah kaki kancil,
Minum air lembap di baju.
Belajar di waktu kecil,
Bagai mengukir di atas watu.

33.
Kayu jelutung tumbuh berjajar,
Sungai mengalir selalu tanpa kendala.
Anak mujur rajin belajar,
Cita-cita tinggi kan terkejar.

34.
Kapuk dari pohon randu,
Tupai loncat terus memanjat.
Mintalah perhiasan ilmu,
Ilmu itu tinggikan derajat.

35.
Jalan-jalan ke Polandia,
Tiada orang hidupnya mewah.
Rusak ilmu sebab dunia,
Luruskan niat untuk ibadah.

36.
Kaca pecah dalam nampan,
Kayu jati kayu gaharu.
Indah paras karena tampan,
Indah hati alasannya ilmu.

37.
Si kancil makan selai,
Selai dari pisang rawa.
Waktu kecil banyak lalai,
Menyesal ia di waktu tua.

38.
Salak talas di kota raja,
Orang berakal ulet melakukan pekerjaan .
Anak malas sulit melakukan pekerjaan ,
Pasti menyesal di waktu senja.

39.
Bunga dahlia bunga melati,
Kue bagus dari ketan.
Ajaran guru hendak ditaati,
Supaya faedah terasa badan.

40.
Jati jajar gunung semeru,
Angin kencang deras menderu.
Jika berguru tekun senantiasa,
Tentu dadanya dipenuhi ilmu.

Contoh Pantun Nasehat Ajakan Berdisiplin

Marilah kita berdisiplin. Biasakan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadi budaya kita.

Kita harus berdisiplin di rumah, sekolah, kawasan biasa , di mana saja. Apabila disiplin sudah menjadi kebiasaan, maka peran apapun yang kita peroleh akan terasa ringan.

41.
Harum mawar bunga setanggi,
Hujan kilat kayunya rubuh.
Mari selalu berdiri pagi,
Kerjakan sholat di waktu subuh.

42.
Indah sungguh bulan sya’ban,
Terbang tinggi burung kenari.
Mandi pagi sebuah kewajiban,
Sebelum aktivitas di pagi hari.

43.
Memang tinggi pohon kelapa,
Naik ke sana perlu tenaga.
Sarapan pagi jangan lupa,
Agar badan slalu bertenaga.

44.
Bambu hijau masakan panda,
Panda main di bawah pinang.
Kerjakan peran jangan ditunda,
Tugas simpulan hatipun bahagia.

45.
Rumah glamor taman ratu,
Untuk berjumpa sang adipati.
Berangkat sekolah sempurna waktu,
Itulah tanda murid berprestasi.

46.
Kolam jernih rumah si ikan,
Panas terik minumlah lontar.
Tugas sekolah selalu dikerjakan,
Hati senang, otak jadi pandai.

47.
Daun talas membungkus ragi,
Baca quran hingga hafal.
Orang malas selalu rugi,
Habis umur dengan bermimpi.

48.
Sungguh elok buah kurma,
Rasanya manis ujungnya terikat.
Pelajari lah ilmu agama,
Untuk selamat dunia alam baka.

49.
Gadis bagus memakai pita,
Kaki lincah naik tangga.
Ilmu akan mempertahankan kita,
Sedang harta kita yang jaga.

50.
Jalan-jalan ke kota Banjar,
Udara acuh taacuh bercampur angin kencang.
Cari guru untuk berguru,
Agar jangan sesal kemudian.

  Pengarang Gurindam Yang Terkenal

Contoh Pantun Nasehat Tentang Hidup Sehat

Marilah jaga kesehatan. Agar mampu menikmati kehidupan ini dengan tenteram. Bila tubuh sehat kitapun akan senang bermain, berguru, maupun kegiatan lainnya.

51.
Bunga selasih berkembang di darat,
Di petik di hari raya.
Badan higienis tubuh sehat,
Itulah kunci hidup senang.

52.
Kacang goreng rasanya gurih,
Makan sepiring di pinggir kali.
Jika kurang minum air putih,
Badan lelah lesu sekali.

53.
Kuda kencang lari balapan,
Nasi harum amis pandan.
Setiap pagi kita sarapan,
Supaya besar lengan berkuasa segenap tubuh.

54.
Tepung beras tepung kanji,
Padi diolah jadi nasi.
Mari makan, makanan bergizi,
Makanan sehat bernutrisi.

55.
Merpati melayang tubuhnya ringan,
Anak mengaji pada ajengan.
Jajan jangan asal-asalan,
Bisa-mampu sakit di badan.

56.
Udara pagi terasa cuek,
Jalan-jalan bersama si kembar.
Sayur mayur sumber vitamin,
Tambah susu agar segar.

57.
Hari panas pakailah topi,
Air minum tinggal sedikit.
Rumah harus bersih rapi,
Akan jauh dari penyakit.

58.
Kayu putih hendak dipahat,
Hiasan untuk pintu pagar.
Apa tandanya orang yang sehat,
Pikiran hening, tubuh bugar.

59.
Dari sawah hingga rawa,
Tumbuh subur rumput benalu.
Dari muda hingga tua,
Mudah-mudahan sehat selalu.

60.
Terbang tinggi burung tekukur,
Hinggap sebentar di tepi sumur.
Untuk tubuh sehat kita bersyukur,
Praktis-mudahan hidup sejahtera.

Contoh Pantun Nasehat dan Jenaka

Pantun anjuran dan pantun jenaka sungguh populer. Kedua jenis pantun ini sangat disenangi oleh bawah umur. Oleh alasannya itu, dipelajari di sekolah.

61.
Lihat itu pohon kelapa,
Tertiup oleh angin cuek.
Lihat itu anak siapa?
Badan kurus kurang vitamin.

62.
Apa gunanya baju manis,
Kainnya tipis juga ringan.
Apa gunanya tampang anggun,
Tapi punya sakit cacingan.

63.
Rumah lama dari papan,
Ada sumur airnya kering.
Begini nasib kurang sarapan,
Perut pusing pening.

64.
Untuk apa kain batik,
Sana sini banyak bolongnya.
Untuk parasnya elok,
Tapi giginya ompong semua.

65.
Banyak harta kita berbagi,
Lihat jauh ambil teropongnya.
Jarang-jarang sikat gigi,
Masih muda banyak ompongnya.

66.
Lihat itu hewan semut,
Giginya tajam bagaikan parut.
Lihatlah itu orang yang gendut,
Kalau berjalan mendorong perut.

67.
Kolam kecil kawasan si ikan,
Ikan dijual di tengah pasar.
Kalau makan jangan pada umumnya,
Nanti tubuh mekar membesar.

68.
Pohon pinang pohon lada,
Taman indah ada rusa.
Alangkah senang naik sepeda,
Putar-putar keliling desa.

69.
Sangat lucu hewan panda,
memakan benih yang disemai.
Senang hati naik sepeda,
Dengan sobat beramai-ramai.

70.
Ramai orang berkenduri,
Waktu subuh telah berlalu.
Mari jogging di pagi hari,
Supaya tubuh sehat selalu.

Contoh Pantun Nasehat dari Ayah dan Ibu

Ayah dan ibu sering menasehati anak-anaknya. Hal tersebut dijalankan supaya anaknya jangan sampai salah jalan.

Selain itu, maksudnya adalah semoga anaknya mendapatkan pelajaran dari kehidupan ini.

Berikut ini yakni saran dari seorang ayah dan ibu.

71.
Batu nisan Tanjung Kuala,
Bunganya mekar berseri-seri.
Jadilah insan berhati mulia,
Jauhkan diri dari segala iri.

72.
Besi berkarat di atas rotan,
Tanjung Pinang kayu ukir.
Badan sehat diberi makan,
Jiwa damai diberi dzikir.

73.
Dari barat ke tanah Jawa,
Kaki melangkah di tanah rendah.
Dengarkan nasehat orang renta,
Ambil pelajaran dan manfaat.

74.
Jahe merah jahe lengkuas,
Campur dengan mangga kemumu.
Pergilah ke dunia luas,
Ambil pengalaman serta ilmu.

75.
Anak panda di tengah taman,
bermain -main dengan kangguru.
Kalau muda jadikan teman,
Kalau tua jadikan guru.

76.
Bayam seikat seranjang markisa,
Mayat diangkut dengan keranda.
Jagalah syariat Allah selalu,
Allah kan jaga kamu dimana berada.

77.
Nelayan sedang melempar sauh,
Andrea diketahui rambut ikalnya.
Perjalanan hidup amatlah jauh,
Jadikan taqwa selaku bekalnya.

78.
Angin kencang datang menerpa,
Musim kabut di utara.
Orang tua jangan dilupa,
Selalu disebut dalam doa.

79.
Buah lontar yummy rasanya,
Dihias dengan selembar pita.
Amat sebentar hidup di dunia,
Ke alam baka pula pulang kita.

80.
Angin kencang meniup bendera,
Masakan enak amis aroma.
Hidup ini laksana mengembara,
Tak awet tak akan usang.

  Ciri-Ciri Dan Struktur Teks Editorial Atau Opini

Contoh Pantun Nasehat Berbakti Pada Orang Tua

Agama Islam mengajarkan biar anak berbakti kepada orang renta. Terutama terhadap ibunya.

Orang bau tanah ialah jalan menuju surga. Barang siapa yang ingin hidup bahagia, berbaktilah kepada orang bau tanah.

Yang berbakti kepada orang bau tanah, akan bahagia di dunia dan akhirat. Yang derhaka terhadap keduanya, akan sengsara di dunia dan darul baka.

81.
Bunga melati di tepi rawa,
Untuk dekorasi di hari raya.
Siapa berbakti pada orang renta,
Tentu hidupnya penuh bahagia.

82.
Bunga melati berkembang beribu,
Tumbuh besar di negeri hulu.
Rendah hati di hadapan ibu,
Itulah pedoman para pendahulu.

83.
Pagi hari turun kabur,
Ayah ke hutan menenteng kapak.
Berkata -lah lemah lembut,
Bila di hadapan ibu bapak.

84.
Garam bahari namanya uyah,
Gubuk kecil tinggi tiangnya.
Doakan selalu ibu dan ayah,
Supaya mendapat kasih sayang-Nya.

85.
Putih sekali warna awan,
Dari timur menuju rawat.
Orang bau tanah jangan dilawan,
Kan sengsara dunia akhirat.

86.
Pagi ini awan kelabu,
Hutan sumatra berkembang meranti.
Banyak-banyak menolong ibu,
Pahala besar pasti menunggu.

87.
Anak landak di rimba raya,
Hendak memanjat pohon kelapa.
Bila hendak hidup bahagia,
Berbaktilah pada ibu bapa.

88.
Senja merah kini kelabu,
Malam turun suasana sunyi.
Jagalah ayah dan ibu,
Saat mereka tua nanti.

89.
Mari berkemah di dalam goa,
Hanya takut ada gempa.
Banyak-banyak kita berdoa,
Moga-moga dimaafkan ibu bapak.

90.
Bulan ini bulan rajab,
Praktis-mudahan badan sehat.
Doa ibu sangat mustajab,
Kepadanya kita berkhidmat.

Contoh Pantun Nasehat Menjaga Kebersihan

Makara kecil kita diajarkan untuk memelihara kebersihan. Baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.

Lingkungan yang bersih akan menciptakan kita tenteram. Selain itu lingkungan yang higienis juga akan menyehatkan.

Sebaliknya lingkungan yang kotor menciptakan kita tidak tenteram dan akan banyak penyakit yang datang.

Di bawah ini merupakan undangan untuk menjaga kebersihan.

91.
Ayam hutan ayam jawa,
Beli tiga diberi empat.
Salam berangkai dengan doa,
Pantun kami memberi manfaat.

92.
Apa tanda tumbuhan pandan,
Wangi terhirup segar di tubuh.
Apa tanda orang beriman,
Dia mempertahankan kebersihan.

93.
Hitam arang apa gunanya,
Air mengalir sampai tumpah.
Kalau kita orang yang mulia,
Tak sembarang mencampakkan sampah.

94.
Tanam padi tangan ketan,
Dari pagi sehingga petang.
Jangan sembarang menebang hutan,
Jika tidak mau bencana tiba.

95.
Tepung beras dari Ambon,
Dari Padang berbelanja sutera.
Mari kita menanam pohon,
Agar rindang lingkungan kita.

96.
Alangkah bacin daun pandan,
Dicampur dengan sayur-sayuran.
Mari jaga kebersihan badan,
Supaya sehat bukan harapan.

97.
Hamba hanya rakyat jelata,
Bukan raja yang berkuasa.
Bila higienis kota kita,
Hidup ini tenteram terasa

98.
Jangan suka banyak bersumpah,
Agar tersadar ujung lidah.
Sekolah bebas dari sampah,
Semangat berguru jadi melimpah.

99.
Kalau rindang sebuah taman,
Sungguh sedap dipandang mata.
Mari banyak tanam tumbuhan,
Supaya asri lingkungan kita.

100.
Buah wangi namun bangun,
Itulah dia buah durian.
Hati riang wajah berseri,
Lihat alam tanpa kerusakan.

Contoh Pantun Nasehat Menuntut Ilmu

Berikutnya yakni pantun perihal mencari ilmu. Orang terpelajar tinggi derajatnya.

Dengan ilmu itu kita mengetahui mana yang baik, mana yang jelek. Mana yang berguna mana yang mudarat.

101.
Tangkai mawar punya duri,
Petik satu daun selada.
Ilmu senantiasa dicari,
Selagi usia masih muda.

102.
Anak ayam di pinggir kali,
Butir jagung dicari-cari.
Masa muda cuma sekali,
Kepada ilmu jiwa mencari.

103.
Anak Belanda mengkonsumsi roti,
Wajahnya putih berseri-seri.
Masa muda ini sangat memiliki arti,
Ilmu agama kita cari.

104.
Dari laut dengan darat,
Lihat bintang dengan cermat.
Ilmu dicari untuk darul baka,
Agar hidup kita selamat.

105.
Pohon jati berkembang berjajar,
Terlihat oleh kayu lontar.
Kalau kita tekun mencar ilmu,
Sudah tentu akan arif.

106.
Dari jauh terdengar alunan,
Pemandangan desa banyak sawahnya.
Jika ilmu senantiasa diamalkan,
Bagaikan pohon banyak buahnya.

107.
Badan sakit diberi jamu,
Jamu pahit diberi madu.
Dunia dicari dengan ilmu,
Akhirat didapat dengan ilmu.

108.
Hari raya makan ketupat,
Ketupat diikat hingga erat.
Semoga ilmu berguna,
Menjadi penolong hingga akhirat.

109.
Irian Jaya Wijaya,
Dari Kedah ke Malaka.
Cukup sekian pantun aku,
Moga bermanfaat untuk semua.

110.
Ranting tua gampang patah,
Kayu bakar, tolong ikatkan.
Kalau ada kata yang salah,
Kepada semua, tolong maafkan.

Semoga acuan pantun di atas bisa menjadi referensi. Pantun-pantun tersebut dibentuk selaku bahan bimbing untuk kita semua.