10+ Acuan Kisah Hantu Positif Menyeramkan Pendek Modern

Salah satu museum yg terkenal di Jakarta, & banyak dikunjungi oleh penduduk dr atau luar Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Taman Fatahillah, No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, atau yg terkenal dgn istilah Kota Tua. Cukup gampang untuk menuju lokasinya, mampu memakai transportasi biasa atau pribadi.

Museum Fatahillah ialah gedung pemerintahan pada zaman kolonial Belanda. Selain berfungsi sebagai gedung pemerintahan, ternyata gedung ini pun sebagai tempat pembantaian. Pembantaian dilaksanakan oleh bangsa Belanda pada masyarakat keturunan Tioghoa, masyarakat biasa, hingga pejabat yg membangkang pada pemerintahan Belanda.

Tempat pembantaian di gedung ini mirip alun-alun yg berada di depan gedung. Tatkala seseorang sudah dinyatakan bersalah, maka akan dibunyikan lonceng. Tatkala bunyi ke 3 dr lonceng tersebut dibunyikan, maka tahanan bersalah digantung atau dihukum di depan gedung ini.

Bunyi lonceng akhir hayat masih sering terdengar di museum ini, utamanya pada malam hari. Kemudian ruang tahanan bawah tanah gedung ini pun dijadikan tempat pembantaian. Sekitar 500 tahanan ditahan di penjara ini, disiksa, dibiarkan kelaparan, hingga risikonya meninggal dunia.

Mengerikannya insiden di ruang tahanan bawah tanah pada masa kemudian menjadikan tempat ini memiliki dongeng hantu yg paling kuat diantara ruang-ruang lainnya. Diantara dongeng hantu yg sering dicicipi di tempat ini yaitu terdengar suara rintihan, tangisan, basi amis darah, hingga penampakan anak kecil, sosok laki-laki, wanita, bayangan hitam, & sosok tanpa kepala.

Tidak kalah dr itu semua, noni-noni Belanda pun sering menampakkan dirinya di Museum Fatahillah ini. Kuatnya aura mistis di Museum Fatahillah ini sampai dibuatnya himbauan bagi para wisatawan yg berkunjung supaya tak melamun, atau mengosongkan pikirannya, sebab sering kali pengunjung mengalami kerasukan di museum ini.

Sebuah gedung besar dgn 28 lantai yg berdiri kokoh hingga ketika ini terletak di Jakarta Selatan. Gedung tersebut dahulunya adalah perkantoran, tetapi sudah semenjak tahun 2009 gedung tersebut sudah tak berpenghuni lagi. Lamanya gedung besar & kokoh ini kosong, mengakibatkan banyak dongeng hantu beredar mengenai gedung ini.

Cerita hantu yg sering dialami baik oleh orang yg berkunjung, penjaga gedung, sampai dgn orang yg lewat di depan menara ini seperti lampu yg menyala sendiri dengan-cara bergantian di salah satu lantai di menara ini. Lampu yg berkedip tak jarang disertai dgn penampakan sosok bayangan putih.

Lalu yg dialami penjaga menara tatkala kontrol keliling menara di potongan basement sering terdengar seperti suara-suara memanggil, tetapi tak terlihat wujudnya. Cerita hantu yg paling angker di menara ini yaitu lift yg mengantarkan ke lantai yg bukan maksudnya, melainkan ke lantai lain yg gelap, sepi, & damai.

Tidak hanya itu, lift menara ini tatkala digunakan berlangsung lambat, baik tatkala masih aktif hingga kini. Lift pun sering terbuka di suatu lantai, namun tak ada yg naik atau turun lift. Konon, ini dikarenakan banyak makhluk yg tak terlihat oleh mata turut menggunakan lift. Kemudian penampakan sosok berbaju merah & keranda mayit di lantai 3 menara ini.

Kedua goa ini berada di tempat yg sama, di Dago Pakar, daerah Taman Hutan Raya (Tahura), Jalan Ir. H. Juanda, Dago Atas, Bandung. Baik Goa Jepang maupun Goa Belanda kaya akan sejarah, pastinya kisah hantu. Goa Belanda dibangun pada tahun 1912 & dipakai selaku terowongan yg mengalirkan air dr Sungai Cikapundung.

Lalu tatkala terjadi Perang Dunia ke II, Goa Belanda dijadikan sentra stasiun radio & telekomunikasi Hindia Belanda. Sedangkan Goa Jepang dibangun pada 1942. Di dalamnya terdapat beberapa ruang yg memiliki fungsi masing-masing, mirip tempat peristirahatan, interogasi, pengintaian, konferensi, penembakan, gudang, dapur, hingga ruang tahanan.

Layaknya goa, keadaan lembab & gelap sudah bukan sesuatu yg gres lagi. Suasana seperti itu pun akan ditemukan di kedua goa, hanya saja lebih terasa di Goa Jepang. Tidak heran suasana menakutkan kian terasa, ditambah sering terdengarnya bunyi jeritan & mirip suara tentara yg sedang berbaris di dlm goa.

Banyak yg terbunuh di dlm goa, baik itu tentara Jepang oleh sekutu, maupun pekerja Indonesia yg meninggal ketika membangun goa. Lalu, apabila mengucapkan kata “Lada”, suasana mencekam akan kian terjadi. Menurut keyakinan, “Lada” dr “Eyang Lada Wisesa” ialah salah satu tokoh yg dihormati & disakralkan masyarakat lokal.

Sebuah rumah sakit biasa terbesar di Bandung yg kini terbengkalai & tak terawat. Sudah kurang lebih 18 tahun lamanya rumah sakit ini dibiarkan kosong begitu saja. Tatkala masih beroperasi, tentu layaknya rumah sakit pada umumnya, banyak yg meninggal, baik alasannya adalah perang, mutilasi, hingga tanpa identitas.

Kini nama BMC mulai terdengar lagi, tetapi melalui kisah hantunya. Di BMC terdapat suatu kamar yg disegel & tak diperbolehkan untuk masuk oleh siapa saja, sebab setiap yg memasuki ruang tersebut dapat dipastikan akan mengalami kesurupan.

Lalu, tempat tidur yg sering berpindah-pindah sendiri di lantai 4. Sampai yg terkenal karena penampakan-penampakan makhluk mistik di ruangan bayi.

Salah satu yg diyakini sebagai kota mistik di Indonesia. Saranjana terletak di Pulau Laut Kelautan, Kotabaru, tepatnya Desa Oka-Oka. Secara geografis, Saranjana yaitu bukit dgn pepohonan tinggi. Namun, apabila dilihat dgn pandangan khusus (indera ke 6), Saranjana yaitu sebuah kota yg sudah maju.

Gedung-gedung di sana berdiri megah & besar, jalan raya lebar, penghuni gagah & bagus, ramah, berbahasa Banjar, secara umum dikuasai Muslim, & ukuran buah-buahan lebih besar dibandingkan dengan di dunia nyata. Cerita hantu yg sering dibicarakan wacana kota gaib ini seperti kiriman alat berat, mobil-kendaraan beroda empat glamor yg dikirim dr Jakarta & Surabaya ditujukan ke Kota Saranjana.

Lalu terdengarnya alunan musik, & kendaraan yg sedang kemudian lalang dr tempat yg dipercaya Kota Saranjana berada. Sampai-sampai pernah diadakan konser band populer di Kota Saranjana ini.

Alam Roh dahulunya yaitu markas bagi para pejuang kemerdekaan rakyat di Kalimantan Selatan, selain itu selaku tempat latihan perang, & menyusun strategi. Lokasinya terpencil & sedikit penduduknya, yaitu di Desa Pakualam, Sungai Tabuk, Banjar. Sudah sejak pertama tempat ini diberi nama Alam Roh guna menghindari para penjajah & pengkhianat.

Tempat ini pun diberikan jimat di empat tempat yg mengelilinginya biar semakin tak terlihat keberadaannya oleh Belanda & pengkhianat. Tatkala para penjajah atau pengkhianat memasuki Alam Roh, maka sudah mampu ditentukan akan keluar dlm keadaan meninggal. Sejak permulaan kekuatan gaib di Alam Roh sudah besar lengan berkuasa, hingga kini pun masih terasa.

Terutama bila berkunjung malam hari ke Alam Roh, maka banyak gangguan-gangguan mistik dr penjaga Alam Roh ini. Di Alam Roh kini dibangun sebuah Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, kemudian terdapat rumah adat banjar Bubungan Tinggi sebagai pos penjaga, & museum mini mengenai sejarah usaha, serta prasasti kecil di tengahnya.

Layaknya sebuah monumen dibangun untuk mengingat suatu kejadian bersejarah. Demikian halnya dgn Monumen Westerling di Makassar yg dibangun untuk mengenang 40.000 korban pembantaian oleh Belanda yg dipimpin oleh R. P. P. Westerling.

Banyaknya korban mengakibatkan tempat ini terasa angker, utamanya di jalan menuju patung tembaga dr gedung utama yg sering terlihat penampakan dr para korban pembantaian. Kemudian di lampu taman yg sering tercium bau bau, atau kedaluwarsa darah.

Goa yg terletak di pedalaman hutan penghubung Desa Sugapa dgn Ugimba atau sebaliknya menyimpan kisah hantu yg cukup unik. Goa dgn ekspresi goa yg kecil, & tatkala ingin memasukinya harus merayap terlebih dulu sebelum kesannya hingga pada ruangan cukup luas untuk beristirahat.

Ketika malam hari, yg beristirahat di tempat ini (kebanyakan lelaki) akan dihadiri oleh hantu perempuan anggun yg memikat & menggoda. Hantu perempuan cantik tersebut mampu berwujud wanita yg diidamkan, sampai dgn istrinya sendiri. Lalu hantu wanita itu mengajak bermesraan, hingga membujuk untuk tidur bersama.

Apabila terlena dgn bujukannya, maka tatkala pagi harinya akan mendapat celaka. Menurut keyakinan, hantu perempuan elok tersebut dikirim oleh sang pemilik tanah etika di sekeliling hutan.

Mata Kucing Skyline yakni suatu jalan raya di Papua yg menghubungkan Kota Jayapura dgn Kabupaten Jayapura. Jalanan di Mata Kucing Skyline berkelok, & naik turun. Sering terjadi kecelakaan lalu lintas, utamanya pada suatu tikungannya.

Kecelakaan yg terjadi dipercaya alasannya adalah diganggunya pengemudi oleh penampakan sosok wanita Belanda berpakaian suster lengkap dgn topinya. Lalu penampakan seorang laki-laki dgn anjingnya, atau sosok bawah umur hingga dgn sosok kucing yg tiba-tiba menyebrang jalan.

Untuk menghindari peristiwa seperti itu, warga setempat percaya setiap kendaraan yg melintasi jalur Mata Kucing Skyline mesti melempar koin.