√ Tata Surya – Teori, Susunan, Anggota, Struktur dan Gambar

Tata Surya – Teori, Susunan, Anggota, Struktur & Gambar – Untuk pembahasan kali ini kami akan memperlihatkan ulasan mengenai Tata Surya yang dimana dlm hal ini meliputi teori, susunan, anggota, struktur & gambar, nah agar lebih mampu mengerti & mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Tata Surya - Teori, Susunan, Anggota, Struktur & Gambar

A. Pengertian Tata Surya

Tata Surya yaitu kumpulan-kumpulan benda-benda langit yg terdiri dr sebuah matahari & semua benda-benda yg terikat oleh gaya gravitasi. Benda tersebut tergolong delapan planet yg diketahui dgn orbit elips, lima planet kerdil / katai, 173 satelit alami yg sudah diidentifikasi, & jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.


Tata Surya dibagi menjadi Matahari, empat planet cuilan dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, & di pecahan terluar adalah Sabuk Kuiper & piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di tempat terjauh dlm waktu sekitar seribu kali di luar potongan luar.


Berdasarkan jarak dr Matahari, delapan planet dr tata surya yaitu bahwa Merkurius 57,9 juta km, Venus 108 juta km, Bumi 150 juta km, Mars 228 juta km, Jupiter 779 juta kilometer , Saturnus 1.430 juta km, Uranus 2.880 juta km, & Neptunus 4.500 juta km. Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yg diklasifikasikan sebagai planet kerdil.


Orbit planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dr Neptunus. Planet kerdil Ceres kelima yaitu 415 juta km Dalam sabuk asteroid;. Sebelumnya diklasifikasikan selaku planet kelima, Pluto 5.906 juta km. Sebelumnya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan, Haumea 6.450km, Makemake 6.850 juta km, & Eris 10.100 juta km.


Enam dr delapan planet & tiga dr lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Setiap planet dikelilingi oleh cincin planet luar yg terdiri dr debu & partikel yang lain.


B. Teori Terbentuknya Tata Surya

Banyak hipotesis ihwal asal-undangan tata surya sudah dikemukakan para hebat, beberapa di antaranya adalah:


1. Hipotesis Nebula

Hipotesis Nebula

Nebula hipotesis pertama kali direkomendasikan oleh Emanuel Swedenborg 1688-1772 pada 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant 1724-1804 pada 1775. Sebuah hipotesis serupa dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace dengan-cara independen pada tahun 1796.


Hipotesis ini, yg lebih dikenal dgn Kant-Laplace nebula hipotesis, menyatakan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih kabut raksasa.


Kabut ini terbentuk dr debu, es, & gas yg disebut nebula, & unsur-unsur gas, sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yg menyebabkan kabut itu menyusut & berputar dgn arah tertentu, suhu kabut memanas, & akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).

Baca Artikel Terkait Tentang Materi: Penjelasan Planet Pluto Keluar Dari Tata Surya ?? Menurut Para Ahli


Matahari raksasa terus berkurang & berputar lebih cepat & lebih cepat, & cincin gas & es melayang mengelilingi matahari.


Karena gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dgn penurunan suhu & bentuk planet & planet luar. Laplace mendapatkan orbit hampir melingkar dr planet-planet merupakan konsekuensi dr pembentukan mereka.


2. Hipotesis Planetisimal

Hipotesis Planetisimal

Planetesimal hipotesis pertama kali disarankan oleh Thomas C. Chamberlin & Forest R. Moulton tahunn1900. Hipotesis planetisimal menyampaikan bahwa tata surya kita terbentuk oleh bintang-bintang lain yg melintas cukup bersahabat dgn Matahari, pada permulaan pembentukan matahari.


Kedekatan menimbulkan tonjolan di permukaan Matahari, & sepanjang proses internal dr Matahari, berulang kali mempesona materi dr matahari.


Efek gravitasi

Efek gravitasi menyebabkan pembentukan dua lengan spiral yg memanjang dr matahari. Sementara sebagian besar materi ditarik kembali, yg lain akan tetap di orbit, mendingin & membeku, & menjadi benda-benda kecil yg mereka sebut planetisimal & beberapa yg besar sebagai protoplanet.


Objek-objek tersebut bertabrakan dr waktu ke waktu & membentuk planet & bulan, sementara sisa-sisa materi yang lain ke dlm komet & asteroid.


3. Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis Pasang Surut Bintang

Hipotesis pasang surut pertama kali direkomendasikan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena pendekatan bintang lain ke matahari.


Keadaan yg hampir bertabrakan menjadikan daya tarik sejumlah besar materi dr Matahari & bintang-bintang lainnya oleh gaya pasang surut bareng mereka, yg kemudian terkondensasi menjadi planet.


Tapi astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa ukiran semacam
itu nyaris mustahil terjadi.Demikian astronom Henry Norris Russell pula menyatakan keberatan atas hipotesis.


4. Hipotesis Kondensasi

Hipotesis Kondensasi

Kondensasi hipotesis awalnya dikemukakan oleh astronom Belanda yg bernama GP Kuiper 1905-1973 pada tahun 1950. The kondensasi hipotesis menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dr bola kabut raksasa yg berputar membentuk cakram raksasa.


5. Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis  Kembar Bintang mulanya dianjurkan oleh Fred Hoyle 1915-2001 pada tahun 1956. Hipotesis menunjukkan bahwa tata surya kita dulunya berupa dua bintang dr ukuran yg sama & berdekatan dgn salah satu dr mereka meledak meninggalkan potongan-potongan kecil. Serpihan terjebak oleh gravitasi bintang yg tak meledak & mulai mengelilinginya.


6. Hipotesis The Big Bang

Hipotesis The Big Bang

Teori yg menyatakan bahwa suatu massa sangat besar & memiliki berat jenis yg besar juga. Karena terdapat reaksi inti, maka massa tersebut meledak dgn hebatnya (big bang). Bagian tersebut berantakan dgn cepat menjauhi sentra ledakan.

  Sebuah kawat berarus I diletakkan di antara dua kutub magnet utara dan selatan


Setelah berjuta-juta tahun, cuilan-belahan yg berserakan tersebut membentuk golongan-golongan dgn berat jenis yg lebih rendah. Kelompok tersebut menjadi galaksi sekarang ini.


B. Sejarah Penemuan

Lima planet terdekat dgn Matahari dibanding Bumi Merkurius, Venus, Mars, Jupiter & Saturnus telah diketahui semenjak zaman dahulu lantaran mereka semua bisa dilihat dgn mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini mempunyai nama sendiri untuk masing-masing planet.


Perkembangan ilmu wawasan & teknologi di lima dr observasi kala terakhir membawa manusia untuk mengerti benda langit bebas dr selubung mitologi. Galileo Galilei 1564-1642 dengan teleskop refraktornya mampu membuat mata manusia “lebih tajam” dlm mengamati benda langit yg tak bisa diperhatikan dgn mata telanjang.


Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan dlm penampilan Venus, seperti Venus atau Venus Crescent Moon sebagai akibat dr pergantian posisi Venus terhadap matahari. Penalaran Venus mengelilingi Matahari kian memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari yaitu pusat alam semesta, bukan Bumi, yg sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus 1473-1543. Pengaturan heliosentris yakni matahari dikelilingi oleh Mercury ke Saturnus.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Hukum Kepler 1 2 3 – Konsep, Rumus, Sejarah, Contoh Soal


Model Heliosentris Copernicus dlm naskah. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens 1629-1695 yg memperoleh Titan, satelit Saturnus, yg nyaris 2 kali jarak orbit Bumi-Jupiter.


Perkembangan teleskop pula diimbangi dgn kemajuan perhitungan gerak benda-benda langit & hubungan satu dgn yg lain melalui Johannes Kepler 1571-1630 dgn aturan Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton 1642-1727 dgn hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yg memungkinkan pencarian & perhitungan benda-benda langit berikutnya.


Pada 1781, William Herschel 1738-1822  menemukan Uranus. Perhitungan yg teliti dr orbit planet Uranus menyimpulkan bahwa ada mengusik. Neptunus didapatkan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tak cukup untuk menerangkan orbit gangguan Uranus. Pluto ditemukan pada tahun 1930.


Ketika Pluto didapatkan, ia dikenal sebagai satu-satunya objek angkasa yg berada sehabis Neptunus. Kemudian pada tahun 1978, Charon, Pluto satelit didapatkan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yg bahu-membahu karena tak berlainan jauh dgn Pluto.


Para astronom kemudian memperoleh sekitar 1.000 objek kecil yang lain yg terletak di luar Neptunus disebut objek trans-Neptunus, yg pula mengelilingi matahari. Mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yg dikenal selaku Kuiper Belt Objects objek Sabuk Kuiper adalah potongan dr objek trans-Neptunus.


Puluhan benda langit termasuk Kuiper Belt Object Quaoar 1.250 km pada Juni 2002, Huya 750 km pada Maret 2000, Sedna 1.800 km pada Maret 2004, Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, & 2003 EL61 1.500 km Mei 2004.


Penemuan 2003 EL61 cukup menggemparkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui pula mempunyai satelit pada Januari 2005, meskipun lebih kecil dr Pluto. Dan puncaknya ialah penemuan UB 313 2700 mil pada bulan Oktober 2003, berjulukan Xena oleh penemunya. Selain lebih besar dr Pluto, obyek ini pula mempunyai satelit.


C. Susunan Tata Surya

Berikut ini terdapat beberapa susunan tara surya, antara lain selaku berikut:


1. Matahari

Matahari yakni pusat tata surya kita. Garis tengah kurang lebih 1.392.500 km. Tersusun dr 70% gas hidrogen & 25% gas helium serta 5% gas yang lain. Jarak Matahari dgn bumi kurang dr 150 juta km. Suhu luarnya kira-kira 60.000 Celcius.


Bagian-serpihan dr Matahari ialah 

  • Fotosfer
  • Kromosfer
  • Prominensa
  • Korona
  • Bintik Matahari

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Penjelasan Matahari Beserta Suhu, Perputaran Dan Manfaatnya


2. Planet Tat
a Surya

Berikut ini terdapat beberapa planet tata surya, antara lain selaku berikut:


a. Planet Dalam Tata Surya

Komposisi planet ini yaitu mineral leleh sangat tinggi, mirip silikat yg membentuk kerak & selubung, & logam seperti besi & nikel yg membentuk inti.


Tiga dr empat planet dlm (Venus, Bumi & Mars) memiliki atmosfer, seluruhnya memiliki kawah meteor & sifat permukaan tektonik mirip gunung berapi & lembah pecahan.


Planet yg terletak di antara Matahari & Bumi (Merkurius & Venus) disebut pula planet inferior.


  • Merkurius

Merkurius

Merkuri (0,4 AU dr Matahari) yakni planet terdekat dr Matahari & terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tak memiliki satelit alami & fitur geologi selain kawah yg lobed ridges atau rupes dimengerti, mungkin dihasilkan oleh periode permulaan sejarahnya. Atmosfer Merkurius yg hampir diabaikan terdiri dr atom meluncur angin permukaan semburan surya.


Besarnya inti besi & mantel tipis belum pernah dijelaskan dengan-cara mencukupi. Hipotesis tergolong bahwa lapisan luarnya yg menanggalkan oleh dampak raksasa, & kemajuan (“akresi”) sarat terhambat oleh energi awal matahari.


Bentuk planet ini ibarat Bulan, dgn permukaan berupa lapisan tipis silikat. Merkurius tak memiliki satelit.


  • Venus

Venus

Venus (0,7 SA dr Matahari) berskala ibarat dgn Bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini mempunyai silikat mantel tebal sekitar inti besi, suasana yg besar & acara geologi. Namun planet ini lebih kering dr Bumi & atmosfernya sembilan kali lebih padat dr Bumi. Venus tak memiliki satelit.


Venus adalah planet terpanas, dgn suhu permukaan sampai 400 ° C, kemungkinan besar lantaran jumlah gas rumah beling di atmosfer. Aktivitas geologi Venus sejauh ini belum terdeteksi, tetapi karena planet ini tak memiliki medan magnet yg akan menangkal penipisan atmosfer, yg menunjukkan bahwa atmosfer Venus berasal dr gunung berapi.


  • Bumi

Bumi

Bumi (1 AU dr Matahari) adalah planet bagian dlm yg terbesar & terpadat, satu-satunya yg dimengerti mempunyai aktivitas geologi & satu-satunya planet yg diketahui memiliki mahluk hidup.


Hidrosfer cair yakni khas di antara planet-planet terestrial, & pula merupakan satu-satunya planet yg diperhatikan memiliki lempeng tektonik.


  • Bulan

Bulan

Bulan yakni satu-satunya satelit alami Bumi, & merupakan satelit alami paling besar ke-5 di Tata Surya. Bulan tak mempunyai sumber cahaya sendiri & cahaya Bulan bahwasanya berasal dr pantulan cahaya Matahari.


Jarak rata-rata Bumi-Bulan dr sentra ke sentra yaitu 384.403 km, sekitar 30 kali diameter  Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dr seperempat diameter Bumi.


Ini mempunyai arti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi & tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi.


Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), & kombinasi periodik dlm sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yg berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).


Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) yakni lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan cuma 0,012 massa Bumi.


Bulan yg ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yg timbul dr orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan yakni sedikit lebih besar dr gaya tarik menawan antara gravitasi Bumi & Bulan. Hal ini menimbulkan Bulan kian menjauh dr bumi dgn kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.


Bulan berada dlm orbit sinkron dgn Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu segi permukaan Bulan saja yg mampu diperhatikan dr Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dgn kala revolusinya.


  • Mars

Mars

Mars (1,5 AU dr Matahari) lebih kecil dr Bumi & Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis utamanya kadar karbon dioksida. Permukaan, dibumbui dgn gunung berapi besar mirip Olympus Mons & lembah retakan mirip Valles Marineris, memperlihatkan aktivitas geologi yg terus terjadi hingga baru-baru ini.

Warna merah berasal dr warna tanah yg kaya zat besi karat. Mars memiliki dua satelit alami kecil (Deimos & Phobos) di
duga ditangkap asteroid gravitasi terjebak Mars.


b. Planet Luar Tata Surya

Raksasa gas di Tata Surya & Matahari, menurut skala empat planet luar, yg disebut pula planet raksasa gas (gas raksasa), atau planet Jovian, dengan-cara keseluruhan mencakup 99 persen dr massa mengorbit matahari. Jupiter & Saturnus sebagian besar hidrogen & helium; Uranus & Neptunus memilikiproporsi es yg lebih besar.


Para astronom menyarankan mereka mengklasifikasikan diri sebagai es.Keempat raksasa gas raksasa memiliki cincin, meski hanya metode cincin Saturnus yg dapat dilihat dgn gampang dr bumi.


  • Jupiter

Jupiter

Jupiter (5.2 AU), pada 318 massa Bumi, adalah 2,5 kali massa semua planet yang lain. Isi utama hidrogen & helium. Panas internal Jupiter menciptakan sejumlah fitur semi-permanen di atmosfer, seperti pita awan & Great Red Spot.


Sejauh ini Jupiter memiliki 63 satelit. Empat terbesar, Ganymede, Callisto, Io, & Europa, program kemiripan dgn planet terestrial, mirip gunung berapi & inti panas.Ganymede, yg merupakan satelit terbesar di Tata Surya, lebih besar dr Merkurius.


  • Saturnus

Saturnus

Saturnus (9,5 AU), yg diketahui dgn sistem cincinnya, mempunyai beberapa kesamaan dgn Yupiter, seperti komposisi atmosfer. Meskipun Saturnus cuma sebesar 60% volume Yupiter, planet ini beratnya hanya kurang dr sepertiga dr Jupiter atau 95 kali massa Bumi, bikin planet ini sebuah planet yg paling tak padat di Tata Surya.


Saturnus mempunyai 60 satelit yg dikenali sejauh ini (dan 3 yg belum dikonfirmasi) dua di antaranya Titan & Enceladus, menunjukan kegiatan geologis, meski hampir terdiri cuma dr es. Titan lebih besar dr Merkurius & satu-satunya satelit di Tata Surya yg mempunyai atmosfer yg cukup memiliki arti.


  • Uranus

Uranus

Uranus (19,6 AU), pada 14 massa Bumi, adalah planet yg paling ringan di planet-planet luar. Planet-planet ini memiliki orbit kelainan karakteristik. Uranus bundar mengelilingi Matahari dgn bujkuran poros 90 derajat ke ekliptika.


Planet ini memiliki inti jauh lebih cuek ketimbang raksasa gas yang lain, & memancarkan panas yg sangat sedikit. Uranus memiliki 27 satelit yg dimengerti, makhluk Titania terbesar, Oberon, Umbriel, Ariel & Miranda.


  • Neptunus

Neptunus

Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dr Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga lebih padat. Planet ini memancarkan panas dr dlm namun tak sebanyak Yupiter atau Saturnus.


Neptunus mempunyai 13 satelit yg dimengerti. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dgn geyser nitrogen cair.Triton adalah satu-satunya satelit besar yg mengorbit arah sebaliknya (retrograde).


Neptunus pula didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yg disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini mempunyai 1:1 resonansi dgn Neptunus.


3. Benda-Benda Langit dlm Tata Surya

Berikut ini terdapat beberapa benda-benda langit dlm tata surya, antara lain selaku berikut:

  • Bintang

Bintang

Bintang merupakan benda langit yg memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu & bintang nyata. Bintang semu ialah bintang yg tak menghasilkan cahaya sendiri, namun memantulkan cahaya yg diterima dr bintang lain.


Bintang kasatmata yaitu bintang yg menciptakan cahaya sendiri. Secara umum istilah bintang ialah objek luar angkasa yg menciptakan cahaya sendiri (bintang aktual).


Menjelang kematiannya, suatu bintang bisa meledak. Ledakan bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “gres” lantaran seakan-akan sudah lahir sebuah bintang baru.


Kalau bintang yg meledak berukuran besar, maka ledakannya pula sangat besar, hingga-hingga merusak bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini disebut selaku supernova.


  • Satelit

Satelit

Satelit adalah anggota tata surya yg ukurannya lebih kecil daripada planet. Satelit melakukan tiga gerakan, yakni berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, & berevolusi bareng planet mengelilingi matahari.


 Satelit ada dua macam yakni :

  1. Satelit alamiah yaitu satelit alamiah sudah ada dlm tata surya & bukan buatan insan. teladan satelit alam yakni bulan.
  2. Satelit bikinan yakni satelit yg sengaja dibuat oleh insan yg  memasuki ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yg berawak maupun yg tak berawak.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: “Satelit” Pe
ngertian & ( Fungsi – Jenis – Pembentukan )


Satelit buatan memiliki kegunaan untuk :

  1. Satelit astronomi: satelit yg digunakan untuk mengamati planet, galaksi, & benda luar angkasa yang lain.
  2. Satelit komunikasi: satelit buatan yg dipasang di angkasa dgn tujuan telekomunikasi.
  3. Satelit pengamat bumi:satelit yg dirancang khusus untuk mengamati bumi mirip pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, & lain sebagainya.
  4. Satelit navigasi: satelit yg menggunakan sinyal radio yg disalurkan ke akseptor dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi mirip mengukur jarak antar bangunan.
  5. Satelit kepetangan: satelit pengamat bumi yg digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
  6. Satelit cuaca: satelit yg diguanakan untuk mengamati cuaca & iklim di bumi.


  • Komet

Komet

Komet yaitu benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berupa  lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Komet terdiri dr kumpulan debu dan gas yang membeku pada dikala berada jauh dr matahari.


Ketika mendekati matahari, sebagian materi penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet pula mengelilingi matahari, sehingga tergolong dlm sistem tata surya. Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, & ekor.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: “Komet” Pengertian & ( Sejarah – Pembentukan – Ciri – Bagian – Jenis – Penamaan )


Berdasarkan bentuk & panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  1. Komet berekor panjang, yaitu komet dgn garis lintasannya sungguh jauh sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Tatkala mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma & ekor yg sangat panjang.
  2. Komet berekor pendek, yaitu komet dgn garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang mempunyai potensi untuk menyerap gas di kawasan yg dilaluinya. Tatkala mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yg sangat sedikit sehingga cuma membentuk koma & ekor yg sungguh pendek bahkan nyaris tak berekor.


  • Asteroid

Asteroid

Asteroid adalah benda-benda angkasa yg berada dlm serbuk asteroid, yakni tempat antara orbit Mars & Jupiter.


Ada dua teori asal mula asteroid :

  • Asteroid berasal dr planet yg terletak di antara Mars & Jupiter meledak karena imbas gaya ganggu Jupiter & membentuk asteroid-asteroid.
  • Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara Mars & Jupiter yg membentuk batu-kerikil berkelompok.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Asteroid – Pengertian, Ciri, Sabuk, Orbit, Macam Dan Gambarnya


  • Meteor & Meteorid

Meteor & Meteorid

Meteor yakni benda-benda angkasa yg jatuh ke bumi yg pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yg tampakdr bumi.


Meteorit yaitu meteor yg jatuh ke permukaan bumi.

Berdasarkan materi yg terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :

  • meteorit besi : terdiri 90% zat besi & 10% nikel
  • meteorit batu : terdiri 10% besi & nikel & yang lain berupa silikon


D. Struktur Tata Surya

Komponen utama tata cara Tata Surya ialah matahari, suatu bintang deret utama kelas G2 yg mengandung 99,86 persen massa dr metode & mendominasi  seluruh dengan   gaya   gravitasinya.   Jupiter   danSaturnus,    dua   komponen    terbesar    yg mengedari matahari, meliputi kira-kira 90 persen massa selebihnya.


Hampir semua obyek-obyek besar yg mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yg lazimnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sungguh akrab pada ekliptika, sementara komet & obyek- obyek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda Orbit-orbit Tata Surya dgn skala yg sudut yg sungguh  besar ekliptika.


Dibandingkan sesungguhnya bertentangan dgn arah jarum Komet Halley. Planet-planet & obyek-obyek Tata Surya pula mengorbit mengelilingi matahari jam bila dilihat dr atas kutub utara matahari, terkecuali


Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dr obyek-obyek Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dgn matahari selaku salah satu titik fokusnya. Obyek yg berjarak lebih bersahabat dr matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki  tahun  waktu  yang  lebih  pendek.  Pada  orbit  elips,  jarak  antara  obyek  dengan matahari beragam sepanjang tahun.


Jarak terdekat antara obyek dgn matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dr matahari dinamai aphelion. Semua obyek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion & telat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dikatakan hampir berbentuk bulat, sedangkan komet, asteroid & obyek sabuk Kuiper pada umumnya orbitnya berbentuk elips.


Untuk membuat lebih mudah representasi, pada umumnya diagram Tata Surya menandakan jarak antara orbit   yang   sama   anta
ra   satu   dgn yang lain. Pada kenyataannya, dgn beberapa perkecualian, kian jauh letak sebuah planet atau sabuk dr matahari, kian besar jarak antara obyek itu dgn jalur edaran orbit sebelumnya.


Sebagai teladan, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dr Merkurius, sedangkan Saturnus yaitu 4,3 SA dr Yupiter, & Neptunus terletak 10,5 SA dr Uranus. Beberapa upaya sudah dicoba untuk memilih hubungan jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tak satu teori pun sudah diterima.


Hampir semua planet-planet di Tata Surya pula memiliki tata cara sekunder. Kebanyakan ialah benda pengorbit alami yg disebut satelit, atau bulan. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dr planet.


Hampir semua satelit alami yg paling besar terletak di orbit sinkron, dgn satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya dengan-cara permanen. Empat planet terbesar pula memliki cincin yg berisi partikel-partikel kecil yg mengorbit dengan-cara serentak.


Demikian Pembahasan Tentang Tata Surya – Teori, Susunan, Anggota, Struktur & Gambar Semoga berguna buat para teman Dosenpendidikan.Com 😀