close

√ Seluk Beluk Sel

Seluk Beluk SelSel yaitu unit fungsional & struktural terkecil dr makhluk hidup. Hal yg mengagumkan merupakan sel tersusun atas serpihan-potongan yg tak hidup. Bersama-sama dlm satu kesatuan, penggalan-potongan sel membentuk sel utuh yg hidup & memiliki ciri-ciri kehidupan, misalnya memperbanyak diri dgn cara membelah, merespon rangsang, & melaksanakan metabolisme.

Istilah “sel” disebutkan kali pertama oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Istilah tersebut muncul tatkala ia menyaksikan struktur ruang-ruang kecil yg menyusun suatu gabus kayu dgn memakai mikroskop sederhana yg dibuatnya.

Bagian-serpihan apakah yg menyusun sel? Apakah fungsi dr setiap kepingan yg menyusun sel tersebut? Apakah setiap sel makhluk hidup mempunyai struktur yg sama? Apakah ada perbedaan antara sel pada tumbuhan & sel pada binatang? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan bisa Anda peroleh jawabannya sehabis anda membaca penjelasan berikut.

A. Struktur Sel

Dari tahun 1665, tatkala Robert Hooke memperhatikan sel, hingga pertengahan masa 20, ilmuwan biologi cuma mempunyai mikroskop cahaya untuk memperhatikan sel. Meskipun demikian, mereka banyak menemukan hal-hal penting, mirip makhluk hidup satu sel, sel-sel penyusun binatang & tumbuhan, serta struktur sel. Hasil yg mereka mampu pada akhirnya menciptakan suatu teori yg disebut teori sel, yakni selaku berikut.
  1. Sel merupakan dasar penyusun makhluk hidup. Oleh alasannya yakni itu, semua makhluk hidup tersusun atas sel.
  2. Sel merupakan dasar penyusun fungsional dr makhluk hidup.
  3. Semua sel berasal dr sel lewat proses pembelahan sel.
Pengetahuan mengenai struktur sel mengalami pertumbuhan yg pesat tatkala para ilmuwan mulai memakai mikroskop elektron. Semua observasi sel menggunakan mikroskop elektron semakin memperkuat teori sel.

Berdasarkan ada-tidaknya membran inti sel, sel dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotik & sel eukariotik. Sel prokariotik cuma didapatkan pada kingdom Monera, yaitu kuman. Sementara itu, empat kingdom lainnya (Protista, Fungi, Plantae, & Animalia) mempunyai sel eukariotik.
Apakah Anda masih ingat perbedaan prokariotik & eukariotik? Istilah prokariotik berasal dr bahasa Yunani. Pro artinya sebelum & karyon artinya biji atau inti, dlm hal ini mengacu pada membran inti. Sel prokariotik mempunyai materi genetik (DNA) yg terfokus di tempat yg disebut nukleoid. Namun, daerah tersebut tak mempunyai membran pemisah dgn cuilan dlm sel lainnya.
Istilah eukariotik berasal dr bahasa Yunani, eu artinya faktual & karyon artinya inti. Sel eukariotik memiliki inti sel (nukleus) positif yg dibatasi oleh membran inti.
Secara lazim, sel eukariotik lebih kompleks & lebih besar dibandingkan sel prokariotik berikut ialah Gambarnya.

Perbandingan Sel Prokariotik & Sel Eukariotik

Sel Prokariotik 

Materi inti tak mempunyai membran DNA berada di kawasan nukleoid. Tidak mempunyai organel, seperti mitokondria, tubuh Golgi, & retikulum endoplasma.

Sel Eukariotik

Materi inti mempunyai membran DNA berada di dlm nukleolus Memiliki organel, menyerupai mitokondria, tubuh Golgi, & retikulum endoplasma.

Bagian dlm sel dengan-cara lazim disebut protoplasma. Protoplasma intinya merupakan larutan yg mengandung banyak materi organik & anorganik. Jika menyaksikan suatu sel di bawah mikroskop, akan terlihat bahwa protoplasma sel terdiri atas dua belahan, yaitu nukleus & sitoplasma. Sitoplasma merupakan kepingan paling besar dr sel. Pada sitoplasma terjadi aneka macam reaksi penting, menyerupai sintesis (pembentukan) protein, respirasi, & ekskresi.

Baca juga

Materi Ipa Tentang Ekosistem Lengkap

Di dlm sitoplasma terdapat organel-organel & matriks semi-cairan yg disebut sitosol. Organel (organ kecil) merupakan komponen sel yg memiliki struktur & fungsi yg berlainan-beda. Fungsi organel ini sungguh spesifik & menunjang kegiatan sel. Contoh organel, antara lain mitokondria, tubuh Golgi, retikulum endoplasma, & ribosom.

Sel eukariotik mempunyai organel yg lebih kompleks dibandingkan sel prokariotik. Oleh lantaran itu, buku ini cuma membicarakan organel pada sel eukariotik. Sel eukariotik pada sel tumbuhan & sel binatang berlawanan. Perhatikan Gambar beikut ini :

Di luar inti & sitoplasma, terdapat membran sel. Membran sel menjadi sangat penting alasannya yakni membranlah yg membatasi sel dgn lingkungan luar, menjaga acara sel tetap berlangsung, & memilahbenda atau zat yg mampu masuk ke dlm sel.

Membran sel atau plasma membran yaitu serpihan sel yg membatasi sitoplasma. Membran sel tak mampu dilihat memakai mikroskop biasa. Membran sel sungguh tipis & cuma terdiri atas dua lapis fosfolipid. Bagian kepala (fosfat) yg bersifat hidrofilik (bahagia air) berada di serpihan luar membran sel. Adapun cuilan ekor (lipid) berada di pecahan dlm membran sel & bersifat hidrofobik (tidak suka air). Makara, satu segi menghadap ke kepingan luar sel, sedangkan sisi lainnya menghadap ke penggalan dlm sel. Hal tersebut menangkal sitoplasma larut dgn lingkungan sekitarnya & menghalangi zat-zat asing di sekeliling sel masuk ke dlm sel, berikut gambarnya.

Di antara molekul-molekul fosfolipid terdapat molekul-molekul protein yg berperan dlm pengenalan & pemindahan zat-zat yg diharapkan dr lingkungan ke dlm sel. Lapisan membran sel tak cuma menutupi penggalan luar sel, tetapi pula berlekuk-lekuk & melipat ke dlm sedemikian rupa sehingga membentuk suatu metode membran di dlm sitoplasma.

Fungsi sel sungguh berafiliasi dgn fungsi dasar sel selaku makhluk hidup. Sel menjadi individu yg melakukan semua kegiatan sebagai makhluk hidup utuh pada makhluk hidup satu sel (uniseluler). Selain itu, sel pula dapat menjadi cuilan dr organisasi sel yg terspesialisasi & saling melengkapi dlm makhluk hidup banyak sel (multiseluler). Masih ingatkah Anda dgn organisme uniseluler & multiseluler? Sel yg terspesialisasi pada makhluk hidup banyak sel, mempunyai jenis & banyak organel yg bergantung pada fungsi sel.

B. Organel-Organel Sel

Sebagian besar organel sel diselubungi oleh lapisan membran dgn struktur yg sama dgn lapisan membran sel. Di dlm sel terdapat banyak struktur kecil yg disebut organel. Masih ingatkah Anda organel-organel sel yg terdapat pada sel binatang atau sel tanaman? Tidak semua sel mempunyai semua organel, bukan? Fungsi dr sel bergantung pada jumlah & jenis organel yg dimiliki.

1. Nukleus (Inti Sel)

Inti sel merupakan cuilan yg penting dr sel. Inti sel terdiri atas beberapa pecahan, yakni membran, kromatin, anak inti (nukleolus), & cairan inti (nuclear sap) berikut ini ada gambarnya.

Cairan inti merupakan cairan yg di dalamnya terdapat nukleolus & kromatin. Kromatin mengandung materi genetik berupa DNA serta protein. Tatkala sel membelah, kromosom dapat terlihat selaku bentuk tebal & memanjang. Kromosom merupakan cetak-biru (blue print) sel. Kromosom mengendalikan kapan & bagaimana sel membelah diri,  menghasilkan  protein-protein  tertentu,  serta berdiferensiasi.

Nukleus merupakan struktur yg terperinci terlihat pada dikala sel belum membelah diri. Nukleus terlibat dlm pembentukan ribosom–suatu organel sel yg berperan dlm pembentukan protein. Nukleus menertibkan sintesis protein dlm sitoplasma dgn mengantarkan pesan genetik dlm bentuk ribonucleic acid (RNA). RNA ini disebut messenger RNA (mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus menurut kode yg diberikan DNA. Setelah itu, mRNA menjinjing pesan genetik ke sitoplasma lewat pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein. Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yg hilang, membentuk enzim, atau mengantarkan sinyal pada pecahan sel yg lain.

Membran inti mempunyai struktur yg sama dgn struktur membran sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yg memungkinkan keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, lewat lubanglubang tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dgn kepingan-potongan sel serta sel yg lain.

2. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma, sering disingkat RE merupakan suatu metode membran yg berlipat-lipat. Dilihat dengan-cara tiga dimensi, sistem membran pada retikulum endoplasma bersatu dgn membran sel & membran inti. Retikulum endoplasma ada yg tampak garang (RE bernafsu) & ada pula yg tampak halus (RE halus). Pada permukaan membran RE bergairah terdapat ribosom yg menempel. Ribosom yg menempel menciptakan RE terlihat berangasan pada Gambar. RE kasar berperan dlm pembentukan membran & protein. Adapun RE halus berperan dlm pembentukan lemak, menetralisir racun, & penyimpanan kalsium yg berguna pada kontraksi sel otot.

3. Ribosom

Pada permukaan dlm membran retikulum endoplasma sel eukariotik tersebar organel- organel. Salah satu organel tersebut yaitu ribosom. Ribosom berperan penting dlm proses pembentukan protein. Pada sel yg aktif, terdapat ribosom dlm yg banyak. Selain di RE, ribosom banyak terdapat pula di anak inti (nukleolus). Perhatikan Gambar pada nomor 2 diatas.

4. Badan Golgi

Badan Golgi disebut pula aparatus Golgi. Badan Golgi berupa mirip kantung yg pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa tubuh Golgi sering terlihat berdekatan & membentuk kantung-kantung yg bertumpuk.

Badan Golgi diduga selaku salah satu bentuk dr metode membran pada RE. Badan Golgi kadang terlihat berada berdekatan dgn RE.

Fungsi tubuh Golgi terutama dlm pengolahan protein yg baru disintesis. Badan Golgi memangkas protein berukuran besar yg dihasilkan ribosom menjadi protein-protein berukuran mini ibarat hormon & neurotransmiter (materi penerus info pada metode saraf). Badan Golgi pula berfungsi menyertakan molekul glukosa tatkala proses sintesis glikoprotein. Pada sel-sel kelenjar, jumlah tubuh Golgi lebih melimpah dibandingkan sel-sel lain. Hal ini bermitra dgn pembentukan sekresi mukus berupa mukopolisakarida yg melibatkan tubuh Golgi.

5. Mitokondria

Mitokondria yakni organel berupa lonjong yg berada di sitoplasma. Mitokondria mempunyai dua lapis membran yg terpisah dgn membran inti, membran sel, & RE. Membran kepingan dlm membentuk lipatan-lipatan. Struktur ini disebut krista pada gambar berikut. Pada krista, terdapat aneka macam enzim yg berperan dlm respirasi aerobik.

Mitokondria berperan dlm proses respirasi aerobik. Banyaknya jumlah mitokondria dlm sel, bergantung pada seberapa aktif sel-sel tersebut. Misalnya, pada sel otot, memiliki mitokondria lebih banyak dibandingkan sel yg pasif. Semakin banyak mitokondria, kian tinggi frekuensi proses respirasi.

Organel- organel yg sudah diuraikan sebelumnya yaitu organel-organel yg dimiliki oleh sel binatang & sel tumbuhan. Beberapa organel berikutnya, cuma didapatkan pada sel hewan atau sel tumbuhan saja.

6. Lisosom

Lisosom yakni organel yg cuma didapatkan pada sel-sel binatang. Lisosom berupa kantung yg dibatasi oleh membran. Di dlm lisosom terdapat enzim yg berperan dlm dekomposisi atau penguraian sebagian besar sel. Lisosom dipakai oleh sel untuk mencerna molekul-molekul besar. Pada makhluk hidup satu sel, seperti Amoeba, vakuola masakan bareng lisosom bersatu. Kemudian, enzim yg terdapat dlm lisosom mencerna kuliner tersebut. Pada dikala sel mati, membran yg menutupi kantung lisosom akan terdegradasi sehingga enzimnya akan keluar & menguraikan belahan-belahan sel. Oleh lantaran itu, lisosom pula sering disebut selaku “kantung bunuh diri” (suicide pack).

7. Sentriol

Sentriol terdapat pada sel binatang & jamur. Sel-sel tumbuhan tinggi tak mempunyai sentriol. Sentriol yaitu dua buah organel yg berperan dlm pembelahan sel. Setiap sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus yg susunannya membentuk cincin mirip gambar berikut.

Mikrotubulus merupakan serabut berupa silindris yg berperan dlm pembelahan sel, pergerakan kromosom, & pergerakan organel. Sentriol mulai terlihat pada tahap profase (salah satu tahap pada pembelahan sel). Sentriol bergerak ke arah kutub-kutub yg berlawanan, kemudian dua anak sel akan terbentuk.

8. Plastida

Salah satu organel yg khas pada tumbuhan yakni plastida. Plastida merupakan organel menyerupai kantung yg dibatasi oleh dua lapis membran. Plastida terdapat berbagai jenis, yaitu kloroplas, kromoplas, & leukoplas. Ketiganya dibedakan menurut pigmen yg dikandungnya.

Kloroplas mempunyai pigmen- pigmen fotosintesis, di antaranya klorofil (zat hijau daun) & karotenoid (zat warna kuning atau oranye). Pigmen-pigmen tersebut berperan penting dlm proses fotosintesis, yaitu selaku penangkap gelombang cahaya.

Klorofil beserta enzim-enzim yg berperan dlm reaksi terang (satu dr dua reaksi pada fotosintesis) berada di dlm struktur membran yg disebut grana (tunggal: granum). Granum terbentuk dr tilakoid, yg merupakan kantung-kantung pipih yg bertumpuk. Sementara itu, stroma yaitu matriks cairan di cuilan luar tata cara membran grana. Pada stroma terdapat enzim-enzim yg berperan dlm reaksi gelap pada fotosintesis gambar dibawah ini. Masih ingatkah Anda perihal proses fotosintesis?

Kromoplas merupakan plastida yg mengandung pigmen warna selain hijau. Biasanya kromoplas berwarna kuning, merah, oranye, atau cokelat. Sejauh ini, belum ditemukan fungsi yg niscaya dr kromoplas, utamanya pada tumbuhan tinggi. Diperkirakan, kromoplas yg banyak terdapat di bunga dapat menawan serangga untuk mengunjungi bunga & menyer-bukinya. Sementara itu pada tumbuhan rendah, seperti alga, pigmen pada kromoplas berfungsi selaku pigmen fotosintetik.

Leukoplas merupakan plastida yg tak memiliki zat warna. Berbeda dgn dua tipe plastida yg lain, leukoplas tak menyimpan pigmen, tetapi menyimpan materi-bahan kuliner cadangan. Umumnya, berupa pati (karbohidrat) atau minyak. Leukoplas banyak terdapat di belahan tanaman yg tak terkena cahaya, mirip akar & umbi.

9. Vakuola

Vakuola merupakan organel yg terdapat di flora. Vakuola berisi air yg terlarut di dalamnya banyak sekali mineral, gula, asam-asam organik & materi-materi lain. Sel-sel muda mempunyai beberapa vakuola yg berukuran kecil. Namun, pada sel dewasa satu vakuola yg berskala besar terkadang mendominasi sel.

Pada lazimnya , sel-sel binatang tak mempunyai vakuola. Akan tetapi, protozoa bisa membentuk vakuola makanan, tempat kuliner diperoleh & dicerna. Sisa kuliner ditampung dlm vakuola kontraktil untuk dibuang, menyerupai gambar dibawah.

10. Dinding Sel

Salah satu struktur lagi yg cuma dimiliki oleh sel tanaman yaitu dinding sel. Dinding sel berada di potongan luar membran sel. Tatkala sel menyerap air, dinding sel berfungsi membatasi sel menggembung melalui

C. Mekanisme Transpor pada Sel

Membran sel berfungsi menghalangi sel & lingkungan sekitar. Namun demikian, tak mempunyai arti sel menjadi satu tata cara tertutup yg tak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Tidak ada organisme yg bisa hidup terpisah dr lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dgn sel. Sel memperoleh materi-bahan yg dikehendaki untuk aneka macam proses metabolismenya dr lingkungan di luar sel.

Beberapa mekanisme sel dlm memperoleh bahan-bahan yg dibutuhkan, antara lain difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, & eksositosis. Simaklah penjelasan berikut ini.

1. Difusi

Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yg terjadi dengan-cara spontan tatkala ada perbedaan tekanan difusi, dr tekanan yg tinggi ke arah tekanan yg lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dgn konsentrasi zat tersebut. Artinya, makin tinggi konsentrasinya, kian tinggi pula tekanan difusi zat tersebut. Perhatikan Gambar berikut.

Ada beberapa faktor yg memengaruhi kecepatan difusi, di antaranya suhu & zat yg berdifusi. Dengan naiknya suhu, energi kinetik yg dimiliki molekul suatu zat menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat. 

Zat yg memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat berdifusi dibandingkan zat dgn berat molekul besar. Oleh karena itu, zat yg paling mudah berdifusi merupakan gas. Cairan relatif lebih lambat berdifusi dibandingkan dgn gas.

Tidak seluruh molekul mampu berdifusi masuk ke dlm sel. Membran sel terdiri atas molekul-molekul fosfolipid dgn pori-pori ultramikroskopik yg dapat melewatkan molekul-molekul berukuran kecil & ion. Molekul-molekul yg dapat lewat membran sel di antaranya ialah oksigen, karbon dioksida, air, & beberapa mineral yg larut dlm air. Molekul berukuran sedang, menyerupai molekul gula & asam amino, tak bisa berdifusi melalui membran sel. Pertukaran O2 & CO2 pada proses respirasi binatang merupakan salah satu contoh difusi.

Pada prinsipnya, pada difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tak mengeluarkan energi untuk memindahkan molekul ke luar maupun ke dlm sel.

2. Osmosis

Secara luas, proses osmosis diartikan selaku proses perpindahan pelarut melewati sebuah membran semipermeabel. Secara sederhana, osmosis mampu diartikan sebagai proses difusi air selaku pelarut, melalui suatu membran semipermeabel. Masuknya air ini mampu menjadikan tekanan air yg disebut tekanan osmotik. Pada sel tumbuhan disebut tekanan turgor.
Terdapat tiga sifat larutan yg mampu menentukan pergerakan air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, & isotonik. Suatu larutan dikatakan hipertonik jikalau mempunyai fokus zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya. Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik alasannya adalah memiliki fokus zat terlarut lebih kecil. Larutan isotonik, mempunyai fokus zat terlarut yg sama dgn larutan pembanding.
Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel senantiasa dr larutan hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan fokus zat terlarut kedua larutan sepadan (isotonik). Misalnya, sebuah sel diletakkan di dlm air murni. Konsentrasi zat terlarut di dlm sel lebih besar (hipertonik) karena adanya garam mineral, asam-asam organik, & banyak sekali zat lain yg dikandung sel. Dengan demikian, air akan terus mengalir ke dlm sel sehingga fokus larutan di dlm sel & di luar sel sama. Namun, membran sel mempunyai kemampuan yg terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut tak pecah. Pada sel darah merah, insiden ini disebut hemolisis, berikut gambarannya :
Pada sel tanaman, kejadian ini mampu dituntaskan alasannya sel tanaman mempunyai dinding sel yg menahan sel mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan kondisi ini disebut turgid. Keadaan sel turgid menciptakan tumbuhan kuat & tak layu.
Di alam, air jarang didapatkan dlm kondisi murni, air senantiasa mengandung garam-garam & mineral-mineral tertentu. Dengan demikian, air aktif keluar atau masuk sel. Hal tersebut berkaitan dgn konsentrasi zat terlarut pada sitoplasma. Pada saat air di dlm sitoplasma maksimum, sel akan mengurangi kandungan mineral garam & zat-zat yg terdapat di dlm sitoplasma. Hal ini membuat fokus zat terlarut di luar sel sama besar dibandingkan fokus air di dlm sel.
Jika sel dimasukkan ke dlm larutan hipertonik, air akan terus-menerus keluar dr sel. Sel akan mengerut, mengalami kehilangan cairan tubuh, & bahkan mampu mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menjadikan sitoplasma mengerut & terlepas dr dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis. Dengan demikian, pada dikala tertentu, sel perlu mengembangkan kembali kandungan zat-zat dlm sitoplasma untuk memaksimalkan tekanan osmotik di dlm sel. Cara sel menjaga tekanan osmotiknya ini disebut osmoregulasi (Campbell, et al, 2006 : 83).
Demikian seterusnya, sel selalu aktif & hal tersebut dilakukan untuk menjaga kondisi setimbang antara sel & lingkungannya. Proses metabolisme memerlukan air & mineral atau garam & aneka macam zat yg terkandung dlm sitoplasma. Akibatnya, tekanan osmotik & konsentrasi molekul-molekul lain berganti sehingga terjadi pedoman difusi & osmosis yg terus-menerus dr sel ke luar atau dr luar ke dlm sel. 

3. Transpor Aktif

Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis, & difusi yakni energi yg dikeluarkan sel. Pada osmosis & difusi, sel tak mengeluarkan energi apapun untuk memindahkan zat melewati membran sel alasannya yakni zat berpindah sesuai dgn gradien konsentrasi. Dengan kata lain, difusi & osmosis terjadi dengan-cara spontan.
Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dgn gradien fokus. Oleh alasannya itu, mesti ada energi embel-embel dr sel yg dipakai untuk membantu perpindahan tersebut.
Energi tambahan yg digunakan dlm proses transpor aktif berasal dr ATP yg dihasilkan oleh mitokondria lewat proses respirasi. Selain itu, pada membran sel terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yg terdapat di membran sel tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat tertentu yg masuk atau keluar sel.
Zat yg dipindahkan dgn cara transpor aktif kebanyakan yakni zat yg mempunyai ukuran molekul cukup besar sehingga tak bisa melalui membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dgn cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi fatwa air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dgn transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup.
Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yg banyak didapatkan pada membran sel. Perpindahan molekul ini memakai energi ATP untuk mengeluarkan natrium (Na+ ) keluar sel & bersama dgn itu memasukkan kalium (K+) ke dlm sel. Perhatikan gambar berikut.
Ion Na+ & K+ dgn transpor aktif dapat melalui membran sel. (1) Ion Na+ terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na+ tersusun dgn deretan tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K+ dr luar diikat.
Hal ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K+ dilepaskan protein membran & masuk ke dlm sel.

4. Endositosis

Endositosis merupakan prosedur pemindahan benda dr luar ke dlm sel. Istilah endositosis berasal dr bahasa Yunani, endo artinya ke dlm & cytos artinya sel. Membran sel membentuk pelipatan ke dlm (invaginasi) & “mengkonsumsi” benda yg akan dipindahkan ke dlm sel. Di dlm sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yg terlepas membentuk selubung.
Proses makan pada Amoeba yakni contoh gampang untuk menggambarkan proses endositosis. Endositosis membran sel pada Amoeba, akan membentuk vakuola mirip gambar dibawah ini. Pada vakuola ini, tempat masakan dicerna, diserap, & dikeluarkan sisa-sisa. Bagaimanakah tahapan endositos pada Amoeba itu?

Terdapat tiga bentuk endositosis, yakni fagositosis, pinositosis, & endositosis dgn tunjangan reseptor. Proses makan pada Amoeba merupakan acuan fagositosis. Pada proses fagositosis, benda yg dimasukkan ke dlm sel berupa zat atau molekul padat. Adapun pada pinositosis berupa zat cair.
Berbeda dgn fagositosis & pinositosis, pada endositosis dgn pemberian reseptor cuma menerima molekul yg sungguh spesifik. Di dlm lekukan membran plasma terdapat reseptor protein yg akan berikatan dgn protein molekul yg akan diterima sel, ibarat gambar berikut.

5. Eksositosis

Proses Amoeba mengeluarkan sisa-sisa masakan melalui vakuolanya ialah satu teladan eksositosis. Istilah eksositosis berasal dr bahasa Yunani, exo artinya keluar & cytos artinya sel. Vakuola atau selubung membran melingkupi sisa zat makanan yg sudah dicerna. Kemudian, bergabung kembali dgn membran sel & sisa zat masakan untuk di buang keluar sel.
Jadi, eksositosis ialah proses mengeluarkan benda dr dlm sel ke luar sel. Membran yg menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dgn membran sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yg dipakai sel-sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yg mengeluarkan enzim ke kanal pankreas yg bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut mengeluarkan enzim dr dlm sel memakai mekanisme eksositosis, seperti gambar dibawah.

Pada umumnya, eksosistosis & endositosis dipakai untuk memindahkan benda-benda yg berukuran besar. Kedua proses tersebut, saling menyeimbangkan luas permukaan plasma membran sehingga volume sel tak mesti menjadi lebih kecil dr semula. dapat dijalankan dgn cara
eksositosis.

Dari penjelasan postingan diatas, tentu saja anda sudah tahu mengenai Seluk Beluk Sel. Maka dr itu, dgn adanya artikel yg admin bagikan. Semoga berfaedah untuk anda sekalian, yg ingin memperbesar lebih dlm ilmu biologi anda.