Pewarisan Budaya pada Masyarakat Tradisional & Modern (Pelajaran Antropologi Sekolah Menengan Atas/ MA Kelas XI) √ Tujuan pembelajaran pada sub ini yakni supaya bisa membandingkan proses pewarisan budaya pada masyarakat tradisional & masyarakat modern. Pewarisan budaya yaitu merupakan suatu proses atau cara mewarisi budaya dr satu generasi ke generasi yg selanjutnya. Proses pewarisan budaya dikerjakan lewat enkulturasi & sosialisasi.
Daftar Isi:
1. Pengertian Pewarisan Budaya
2. Hubungan antara Kebudayaan & Kepribadian
3. Proses Pewarisan Budaya
4. Sarana Pewarisan Budaya
Daftar Isi
Pewarisan Budaya pada Masyarakat Tradisional & Modern
1. Pengertian Pewarisan Budaya
Apa pemahaman pewarisan budaya? yakni suatu proses, perbuatan atau cara mewarisi budaya di dlm suatu penduduk . Proses tersebut disebut pula socialitation. Pada proses tersebut, seorang individu akan mengalami pembentukan sikap berperilaku sesuai dgn kelompoknya. Pewarisan budaya berlangsung dr generasi yg terdahulu ke generasi berikutnya. Hanya saja dlm proses pewarisan budaya menginginkan adanya penyempurnaan sesuai dgn perkembangan zaman & perkembangan masyarakat. Melville J. Herskovits & Malinowski menyebutnya Cultural Determinism yakni segala sesuatu yg ada di dlm masyarakat ditentukan oleh budaya yg dipunyai oleh masyarakat.
2. Hubungan antara Kebudayaan & Kepribadian
Menurut M.J. Herskovits bahwa budaya merupakan sesuatu yg super organic karena budaya mempunyai sifat yg bebuyutan walaupun penduduk silih berganti yg disebabkan oleh adanya kematian & kelahiran. Theodore M. Newcomb memberi klarifikasi bahwa kepribadian menunjuk pada sikap – sikap seseorang untuk berbuat, mengenali, berpikir, & mencicipi dengan-cara khusus apabila ia bekerjasama dgn orang lain atau menyikapi sesuatu kondisi. Kepribadian banyak dipengaruhi oleh akhlak istiadat, pengasuhan belum dewasa yg mana belum dewasa diasuh oleh orang-orang yg berada di dlm lingkungannya, ibu, ayah, & saudara. Apabila bawah umur sudah dewasa, beberapa tabiat yg seragam akan mencolokpada individu yg sudah remaja itu. Lanton & Kardiner menjelaskan tabiat ini disebut kepribadian lazim atau kepribadian dasar (basic personality structure). Berdasarkan pada konsep yg diajukan Lanton & Kardiner, selanjutnya muncul desain kepribadian Timur & kepribadian Barat. Prof. Dr. Koentjaraningrat menjelaskan bahwa kepribadian merupakan tabiat khas dr seseorang yg tampakdr luar, sehingga orang luar menawarkan kepadanya sesuatu identitas khusus. Makara, kepribadian dipengaruhi oleh aspek kedaerahan, cara hidup di kota atau di desa, agama, profesi, & kelas sosial. Berikut merupakan bagan relasi antara kebudayaan & kepribadian, antara lain:
Keterangan sketsa: Kepribadian berdasarkan pada ciri-ciri khas & sifat-sifat yg mewakili sikap kini. Kepribadian merupakan pola-pola pemikiran, peranan, rancangan diri, mentalitas, & pula segala kebiasaan-kebiasaan. Individu & perilakunya disesuaikan dgn penduduk & kebudayaannya.
a. Kepribadian yg selaras dgn lingkungan alam & lingkungan sosial
1) Lingkungan alam
Yang dimaksud dgn lingkungan alam yakni kondisi tanah, iklim, tumbuhan, & fauna yg berada di sekeliling individu. Keselarasan korelasi antara manusia dgn lingkungan alamnya selaku tempat hidup yg memberi hidup insan. Dalam relasi tersebut diperlukan suatu sikap tertentu yg tak cukup menilai lingkungan alam selaku objek sumber kehidupan akan tetapi sebagai sobat dlm menghadapi kehidupan.
Makna lingkungan alam bagi manusia yaitu:
- Manusia mempunyai ikatan dgn alam yg sifatnya religius.
- Motivasi etis dapat mendasari kecintaan terhadap alam, yg dasarnya yakni rasa keindahan.
- Alam menghidupi insan lantaran flora & fauna menunjukkan bahan untuk sandang, pangan, & papan.
- Alam merupakan serikat bagi manusia dlm mempertahankan diri terhadap tragedi mirip angin ribut, gempa bumi, banjir, & pencemaran.
- Alam mempunyai arti yg penting bagi ilmu wawasan & pendidikan.
- Alam menjadi sumber kesehatan, rekreasi, & kesenian.
Oleh karenanya, pengelolaan terhadap sumber daya alam (eksplorasi & eksploitasi) tak bersifat menghancurkan. Sumber-sumber alam yg berbentuktanah, air, hutan, & sumber alam yg yang lain wajib untuk dimanfaatkan untuk kemakmuran hidup insan.
2) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri dr individu ataupun kelompok yg berada di sekeliling insan. Di dlm masyarakat terdapat adanya lapisan-lapisan sosial yg menciptakan kepribadian masing-masing. Individu disebut selaku berkepribadian kalau pola perilakunya yg khas diproyeksikan pada lingkungan sosialnya. Sehingga, satuan lingkungan sosial memiliki karakteristik yg berbeda fungsi, struktur, peranan & pula proses-proses sosialisasinya.
Posisi peranan & perilaku individu diharapkan selaras dgn lingkungan misalnya situasi yg berikut.
- Individu dgn keluarga. Peranan individu diputuskan oleh akhlak istiadat, norma-norma, & nilai – nilai serta bahasa yg terdapat pada keluarga tersebut lewat proses sosialisasi & internalisasi.
- Individu dgn lembaga. Tumbuhnya individu ke dlm lembaga sosial berlangsung lewat suatu proses sosialisasi. Posisi & peranan individu dlm forum sosial telah di bakukan berdasarkan pada moral adab/aturan yg berlaku.
- Individu dgn komunitas-komunitas diartikan selaku satuan kebersamaan hidup sejumlah orang yg memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1). Teoritis yg terbatas. 2). Keorganisasian tata hidup bareng . 3). Berlakunya nilai-nilai kolektif. Posisi & peranan individu di dlm komunitas tak lagi bersifat eksklusif alasannya perilakunya sudah tertampung oleh keluarga & kebudayaan yg mencakup dirinya. Sehingga keluarga & lembaga dlm sebuah komunitas dilihat selaku wahana sosialisasi atau penyebaran nilai-nilai budaya.
- Individu dgn penduduk . Masyarakat pada hakikatnya terdiri dr sekian komunitas yg berlainan, sekaligus meliputi aneka macam macam keluarga, lembaga, & pula individu.
- Individu dgn negara. Negara yaitu wujud dr pola – pola sudut pandang atau pandangan dr perasaan (cort hats) & penilaian masyarakatnya sendiri, bukan dr kepribadian masyarakat abnormal.
b. Kepribadian yg menyimpang atau tak selaras dgn lingkungan alam & sosial
1) Lingkungan alam
Eksploitasi terhadap lingkungan alam yg tak benar akan menjadikan bencana, contohnya saja peristiwa banjir, erosi, kekeringan, & lain sebagainya. Perkembangan atas pembangunan berhasil dapat meningkatkan kemakmuran, tetapi mampu pula menyebabkan pencemaran apabila tak memikirkan lingkungan alam. Pencemaran tersebut disebabkan oleh limbah, seperti halnya limbah pabrik, limbah industri, ataupun adanya polusi dr asap kendaraan bermotor. Di negara-negara maju banyak terjadi pencemaran & kerusakan lingkungan yg cukup memprihatinkan.
Contohnya yakni :
- Terjadinya kegagalan pada proses pengeboran gas alam oleh PT Lapindo Brantas yg membuat keluarnya lumpur panas & menjadikan daerah permukiman penduduk di Sidoarjo, Jawa Timur menjadi tergenang;
- Terjadinya pencemaran udara & hujan asam selaku akhir dr industri di Eropa, hal tersebut menyebabkan kerugian material mencapai 2 milyar dolar, sedangkan kerugian yg sama menyebabkan turunnya hasil panen beras & gandum yg meraih 30% di Jepang.
2) Lingkungan Sosial
Kepribadian yg menyimpang (deviant personality) sudah dilaksanakan penelitian oleh para andal antropologi. Pada observasi itu ditemukan beberapa tanda-tanda, antara lain:
a) Kepribadian yg retak. Kepribadian menurut Sigmund Freud terdiri dr tiga serpihan, yakni:
- Id, yakni mewakili diri dr cuilan yg bersifat tak sadar, naluriah, spontan (mudah terpengaruh oleh gerak hati) & tak disosialisasikan.
- Ego adalah mewakili penggalan dr yg bersifat sadar & rasional. Ego sering disebut pula sebagai penjaga pintu kepribadian sebab ego menjaga interaksi antara id & super-ego.
- Super-ego, yakni mewakili serpihan dr yg sudah menyerap nilai-nilai budaya & berfungsi sebagai suara hati.
Para andal menyatakan bahwa sikap menyimpang timbul manakala Id yg tak terkontrol muncul bersama-sama dgn super-ego yg kurang aktif. Sebagai umpamanya yakni Seorang yg sedang lapar akan membutuhkan masakan. Dalam keadanna tersebut, id-nya memeberi perintah suppaya kebutuhannya biar dipenuhi dgn memakai cara-cara apa pun. Apabila ternyata super-egonya betul-betul lemah & tak dapat mengendalikan id-nya, maka yg bersangkutan mungkin langsung memasuki kedai makanan & akan merampas makanan dr meja makan direstoran tersebut. Pada kasus ini, ego tak menyuruh bahaya yg mungkin terjadi. Super-ego pula memiliki fungsi sebagaimana mestinya. Super-ego tak menunjukkan kode bahwa perbuatan tersebut merupakan jenis sikap yg menyimpang.
b) Nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
Sejumlah sikap penyimpangan kelompok terjadi dlm subkebudayaan dr masyarakat. Subkebudayaan menyimpang (deviant subculture) merupakan subkebudayaan yg bertentangan dgn norma-norma kebudayaan mayoritas. Hal tersebut memisahkan diri dr aturan-aturan, nilai-nilai bahasa, & perumpamaan-perumpamaan yg berlaku di masyarakat lazim. Sebagian besar individu yg ditolak oleh masyarakat langsung mencari persahabatan dlm subkebudayaan untuk memperoleh status, kesenangan & pula penerimaan. Sebagai pola kebudayaan yg menyimpang, misalnya:
- kelompok penjudi;
- kelompok pel*cur;
- kelompok remaja pembangkang;
- kelompok pemakai narkoba;
- kelompok kejahatan.
3. Proses Pewarisan Budaya
a. Enkulturasi
Pada proses enkulturasi telah dimulai dlm alam pikiran individu sejak di masih di masa kanak-kanak. Pada mulanya dr keluarga, selanjutnya dr teman-teman bermainnya. Seringkali ia belajar untuk menggandakan tingkah laku, ucapan dr individu yg lebih berpengalaman. Contohnya adalah adanya jam berpengaruh pada penghargaan waktu. Hal tersebut menjadi pola yg mantap, norma yg mengendalikan tindakannya “dibudayakan”. Contohnya adalh norma yg mewajibkan pada seseorang untuk membawa oleh – oleh pada kerabat/tetangga adia melakukan bepergian ke tempat lain, mendapatkan atau memberi sesuatu dgn memakai ajun.
b. Sosialisasi
Pada proses sosialisasi, seorang individu dr masa kanak-kanak hingga dgn masa renta mencar ilmu pola-pola tindakan berinteraksi dgn segala jenis individu dlm aneka macam macam peranan sosial. Jika kita ingin menyelami & mengerti pengertian mengenai suatu kebudayaan, kita mampu mencar ilmu banyak dr jalannya proses sosialisasi yg dialami individu dlm kebudayaan yg bersangkutan. Misalnya ialah pada permulaan hidupnya, seorang bayi sudah mesti menghadapi beberapa individu dlm lingkungan keluarga yg kecil, yaitu ibunya & bidan yg menolong ibunya semenjak lahir hingga kira-kira seminggu. Selama berafiliasi dgn orang tadi ia mengalami
tingkah laris yg menurut pada perhatian & cinta. ia pula belajar mengenai kebiasaan, makan, & tidur pada saat tertentu. Juga pada ketika mulai sekolah ia pula mencar ilmu mengenal perbedaan jenis kelamin & mengenal lingkungan sekolahnya.
a. Keluarga
Pada masyarakat tradisional ataupun pada masyarakat modern, keluarga merupakan kelompok mediator pertama yg mengenalkan pada nilai-nilai subbudaya pada anak. Di sinilah anak mengalami hubungan sosial pertama dlm kehidupan. Terdapat keluarga besar & kecil, pula ada keluarga serasi & kurang serasi. Sebagai contohnaya ialah bagi seorang anak mampu dikatakan sudah belajar kekejaman pada ketika ia menyaksikan ibunya dipukul oleh ayahnya. Anak akan mengalami kecenderungan untuk mewarisi sikap yg mirip itu. Apabila anak mempunyai orang bau tanah yg diktatorial maka sikap tersebut menjadikan anak tak betah berada di rumah. Sebagai kesannya adalah anak menjadi pemakai obat – obatan terlarang, tawuran ataupun tindak kejahatan yg lainnya. Apalagi untuk penduduk yg modern seperti sekarang ini, media elektronik sudah mempercepat proses pewarisan budaya. Oleh sebab itu, selaku orang tua yg sudah diamanahi oleh Allah SWT seorang anak harus menjaga & mengawasi perilaku anak – anaknya. Dari situ mampu dikatakan bahwa keluarga yaitu sarana pewarisan budaya bagi individu mirip cara-cara pelamaran, pola anak menetap, atau kekerabatan.
Perihal yg diperoleh oleh seorang anak selaku anggota keluarga sebagai berikut.
- Keagamaan. Keluarga mesti mampu menjadi wahana yg pertama & utama dlm melaksanakan Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Kebudayaan. Keluarga dikembangkan menjadi wahana menumbuhkan & melestarikan budaya nasional.
- Perlindungan. Keluarga menjadi pelindung yg utama dlm menunjukkan keteladanan pada anak-anaknya.
- Pendidikan. Keluarga selaku sekolah & guru yg pertama & utama dlm mengantarkan anak menjadi mampu berdiri diatas kaki sendiri.
- Pemeliharaan lingkungan. Keluarga harus siap memberi & memelihara kelestarian lingkungannya yg terbaik pada anak cucunya.
b. Masyarakat
Di dlm penduduk , pewarisan budaya terjadi melalui proses sosialisasi. Individu selaku anggota penduduk memperoleh pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dgn perilaku yg terdapat pada masyarakat tersebut. Dalam masyarakat tradisional, norma-norma akan diwariskan pada generasi selanjutnya supaya tetap tersadar. Berbeda dgn penduduk terbaru sekarang ini, norma-norma luhur dlm masyarakat condong telah ditinggalkan. Sebagai misalnya yakni di golongan masyarakat Indonesia & sebagian penduduk di dunia, meludah dianggap selaku perbuatan yg tak sopan, tetapi bagi masyarakat Masai di Afrika menilai bahwa meludah merupakan tanda terima kasih pada seseorang.
c. Sekolah
Pada penduduk yg terbaru, sekolah yaitu tempat sebagai sarana pewarisan budaya yg sungguh efektif. Berbagai macam ilmu wawasan & teknologi serta norma-norma dengan-cara langsung diberikan pada siswa.
Budaya yg diwariskan melalui sekolah, misalnya:
- Memperkenalkan, memelihara, mengelola, menentukan, & mengembangkan unsur-unsur budaya.
- Mengembangkan kekuatan akal budi (the power of reasoning).
- Meningkatkan budi pekerti.
- Memperkuat kepribadian.
- Menumbuhkan untuk menjadi manusia pembangunan.
Pada sekolah-sekolah yg mengadakan pendidikan tingkat TK, SD, & SLTP, peranan guru sungguh besar dlm pembentukan perilaku anak didik. Kondisi berubah sehabis anak memasuki SMU. Anak didik mulai melaksanakan pembentukan & mengganti perilakunya sendiri.
Lembaga pemerintahan sangat diperlukan dlm pewarisan budaya, utamanya pada masyarakat modern mirip kini ini. Dengan adanya lembaga pemerintahan, maka peraturan – peraturan yg dibikin oleh pemerintah dapat disosialisasikan pada penduduk luas. Setiap warga mampu berhubungan dgn lembaga pemerintahan, apabila ada urusan sesuai dgn haknya selaku warga. Contohnya: meminta surat informasi bepergian, mencari Kartu Tanda Penduduk, atau mencari Kartu Keluarga.
e. Perkumpulan
Pada penduduk modern, banyak didapatkan perkumpulan atau asosiasi yg dibuat dengan-cara sadar untuk tujuan-tujuan yg khusus. Terbentuknya asosiasi didasari oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, & agama. Perkumpulan tersebut bisa menjadi fasilitas pewarisan budaya, apabila para anggotanya menyadari akan hak & kewajiban yg berlaku dlm anggaran dasarnya. Para anggota mampu menyumbangkan peranan & fungsinya terhadap negara. Misalnya saja dgn mengikuti asosiasi PSSI, organisasi tersebut yaitu pola perkumpulan yg bergerak dlm bidang olah raga.
f. Institusi Resmi Lain
Pada penduduk modern, jumlah institusi senantiasa mengalami pertambahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yg semakin kompleks. Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan institusi sesuai dgn pranata, sedangkan Soerjono Soekanto mengartikan sebagai lembaga. Di negara kita tidak sedikit bermunculan forum resmi sebagai fasilitas pewarisan budaya bagi individu. Sebagai misalnya yakni: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan suatu forum resmi pemerintahan yg dibentuk dgn tujuan supaya setiap individu bisa memberikan ganjalan lewat wakil – wakilnya yg duduk di DPR. Begitu pula wakil-wakil rakyat yg duduk di DPR tersebut berusaha memperjuangkan aspirasi rakyat pada pemerintah lewat acara kerjanya.
g. Lingkungan Kerja
Untuk lingkungan kerja memiliki imbas yg besar di dlm pewarisan budaya. Pengaruh dr lingkungan kerja sangat besar dlm pembentukan kepribadian atas seseorang. Lingkungan kerja ialah termasuk fasilitas pewarisan budaya di dlm masyarakat modern kini ini. Contohnya yakni: Seorang tukang sapu sebuah rumah sakit, sudah berpuluhan tahun ia melakukan pekerjaan di lingkungan rumah sakit. Meskipun tukang sapu tersebut lulus Sekolah Dasar, tetapi mengenai kebersihan, kedisiplinan, dedikasi, & bahkan mungkin wawasan mengenai obat-obatan ia pahami. Mengapa? sebab setiap hari ia berada di lingkungan rumah sakit yg di dalamnya ada dokter, perawat, & petugas kesehatan lainnya.
h. Media Massa
Media massa baik itu yg cetak ataupun yg elektronik yaitu fasilitas penting dlm pewarisan budaya dlm masyarakat terbaru. Bahkan buku, majalah, TV, & pula surat kabar mampu membentuk kepribadian seseorang. Menurut Margaret Mead bahwa efek televisi telah melebihi fasilitas lain dlm pewarisan budaya. Oleh alasannya adalah itu, film-film yg disuguhkan di televisi harus dipilih mana yg pantas & mana yg tak patut untuk ditonton oleh anak – anak. Dalam hal tersebut orang bau tanah berperan dlm memperlihatkan penjelasan.
Artikel lainnya: Faktor-Faktor Pendorong & Penghambat Integrasi Nasional dan Karakteristik Dinamika Kebudayaan