√ Perubahan Sosial Di Masyarakat

Perubahan Sosial Di Masyarakat – Masyarakat mempunyai unsur-unsur sosial mirip kelompok-golongan sosial, lembaga-lembaga sosial, kebudayaan, kekuasaan, & stratifikasi. Unsur-unsur sosial dlm masyarakat senantiasa meningkat & berganti. Masing-masing unsur tersebut sifat & perkembangannya berlainan-beda lantaran mengalami perubahan akhir dampak lingkungan. Dinamika ini terjadi karena manusia selaku makhluk sosial saling berinteraksi antara individu satu dgn individu yg lain. Interaksi tersebut akan memunculkan perubahan sosial budaya.
unsur sosial dlm masyarakat senantiasa berkembang & berubah √  Perubahan Sosial Di Masyarakat
Perubahan Sosial Di Masyarakat
Perubahan sosial budaya dlm penduduk berjalan terus-menerus. Perubahan & perkembangan sosial budaya antarkelompok masyarakat berbeda-beda. Ada kalangan penduduk , kondisi sosial & budayanya meningkat sungguh cepat, sementara golongan lain meningkat lebih lambat. Perubahan sosial budaya penduduk udik di kawasan pedalaman yg mengalami perubahan budaya lambat disebut statis. Masyarakat terbaru yg biasanya disebut penduduk perkotaan, mengalami perubahan budaya cepat disebut dinamis. Faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya meliputi faktor dr luar & faktor dr dalam.

Daftar Isi

A. PROSES PERUBAHAN SOSIAL   

1.  Pengertian Perubahan Sosial

Beberapa definisi perubahan sosial selaku berikut.

Menurut Kingsley Davis

Perubahan sosial selaku perubahan-perubahan yg terjadi dlm struktur & fungsi penduduk .

Menurut Gillin and Gillin

Perubahan sosial selaku suatu kombinasi dr cara-cara hidup yg sudah diterima, baik lantaran perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan gres dlm penduduk .

Menurut Mac Iver

Perubahan sosial selaku perubahan-perubahan dlm kekerabatan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan kekerabatan sosial.

Menurut Selo Soemardjan

Perubahan sosial merupakan segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dlm suatu penduduk , yg mensugesti tata cara sosialnya, tergolong di dalamnya nilai-nilai, sikap, & pola perilaku di antara kelompok-golongan dlm penduduk .
Dari pengertian-pengertian tersebut, bahwa dlm perubahan sosial yg berubah yakni struktur & fungsi sosialnya.
Contoh : Perubahan dlm struktur ialah perubahan jumlah penduduk, perubahan status sosial, perubahan pelapisan sosial, sedangkan perubahan dlm fungsi sosial antara lain ayah di rumah & ibu melakukan pekerjaan . Di sini terjadi perubahan fungsi ayah dgn fungsi ibu.

2. Teori Perubahan Sosial

Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus & teori perkembangan. Kedua teori perubahan sosial itu akan diterangkan dlm uraian berikut.

Teori Siklus

Teori siklus menandakan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar. Menurut teori siklus, perubahan sosial merupakan sesuatu yg tak bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar.

Baca juga

Hakikat Lembaga Sosial Dan Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Pandangan teori siklus ini, yakni perubahan sosial selaku suatu hal yg berulang-ulang. Apa yg terjadi kini akan memiliki kesamaan atau kemiripan dgn apa yg ada di zaman dahulu. Di dlm pola perubahan ini tak ada proses perubahan penduduk dengan-cara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, & terbaru tak jelas. Perubahan siklus merupakan pola perubahan yg menyerupai spira.
Pandangan teori siklus bahu-membahu sudah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, & Cina Kuno jauh sebelum ilmu sosial terbaru lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup insan pada dasarnya terperangkap dlm bundar sejarah yg tak menentu.
Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, & keruntuhan. Selanjutnya, perubahan sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial Inggris, Arnold Toynbee, beropini bahwa sejarah peradaban yakni rangkaian siklus kemunduran & pertumbuhan. Akan tetapi, masing-masing peradaban mempunyai kesanggupan meminjam kebudayaan lain & berguru dr kesalahannya untuk meraih tingkat peradaban yg tinggi. Salah satu contoh yakni pertumbuhan teknologi di suatu penduduk lazimnya terjadi karena proses berguru dr kebudayaan lain.
Kita mampu melihat kebenaran teori siklus ini dr realita sosial kini. Misalnya, dr sikap mode busana, & gaya kepemimpinan politik. Sebagai pola, dlm perubahan mode busana, seringkali kita menyaksikan mode pakaian terbaru kadang kala merupakan tiruan atau mengulang versi busana zaman dahulu.
Dalam bidang politik, kita pula melihat adanya perubahan bersifat siklus. Sering kita menyaksikan upacara-upacara sosial yg dilakukan pemimpin suku di zaman antik dikerjakan kembali oleh pemimpin politik masyarakat modern kini, contohnya melaksanakan upacara-upacara yg sifatnya memuja & memelihara tradisi bebuyutan.

Teori Perkembangan/Teori Linier

Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau meningkat menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat meningkat dr tradisional menuju masyarakat kompleks terbaru.
Pandangan perihal teori linier dikembangkan oleh para cakap sosial semenjak masa ke-18, serempak dgn hadirnya zaman pencerahan di Eropa yg berkeinginan masyarakat lebih maju. Teori linier mampu dibagi menjadi dua, yakni teori evolusi & teori revolusi.
Teori evolusi menyaksikan perubahan dengan-cara lambat, sedangkan teori revolusi menyaksikan perubahan dengan-cara sangat drastis.
Menurut teori evolusi bahwa penduduk dengan-cara bertahap meningkat dr primitif, tradisional, & bersahaja menuju penduduk terbaru. Teori ini mampu kita lihat di antaranya dlm karya sosiolog Herbert Spencer, Emile Durkheim, & Max Weber. Herbert Spencer seorang sosiolog Inggris, beropini bahwa setiap penduduk meningkat melalui tahapan yg niscaya. Herbert Spencer menyebarkan teori evolusi Darwin untuk diterapkan dlm kehidupan sosial.
Menurut Spencer orang-orang yg cakap akan memenangkan usaha hidup, sedangkan orang-orang lemah akan tersisih sehingga masyarakat yg akan tiba cuma diisi oleh insan-manusia tangguh yg memenangkan perjuangan hidup.
Emile Durkheim mengetengahkan teorinya yg populer bahwa penduduk meningkat dr solidaritas mekanik ke solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan cara hidup masyarakat tradisional yg di dalamnya condong terdapat keseragaman sosial yg diikat oleh wangsit bareng . Sebaliknya, solidaritas organik merupakan cara hidup penduduk lebih maju yg berakar pada perbedaan ketimbang persamaan. Masyarakat terbagi-bagi dengan-cara bermacam-macam atau terjadi proses diferensiasi kerja.
Teori revolusioner bisa kita lihat dlm karya Karl Marx sebagai sosiolog. Karl Marx pula menyaksikan masyarakat berganti dengan-cara linier, namun bersifat revolusioner. Semula penduduk bercorak feodal kemudian berganti dengan-cara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis. Kemudian, berkembang menjadi masyarakat sosialis-komunis selaku puncak perkembangan masyarakat.
Max Weber berpendapat bahwa penduduk berganti dengan-cara linier & penduduk yg diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat yg rasional. Terjadi perubahan dr penduduk tradisional yg berorientasi pada tradisi turun-temurun menuju penduduk terbaru yg rasional.

3. Bentuk-bentuk Perubahan

Bentuk perubahan sosial & kebudayaan selaku berikut.

Perubahan Kecil

Perubahan yg terjadi pada unsur-unsur struktur sosial, yg tak menenteng efek pribadi bagi masyarakat.
Contoh : Perubahan mode, baik mode busana, mode rambut, & lain-lain.

Perubahan Besar

Perubahan sosial & kebudayaan yg menjinjing efek langsung terhadap aspek-faktor kehidupan masyarakat.
Contoh : Modernisasi, industrialisasi, liberalisasi, & globalisasi.

Evolusi

Perubahan yg berjangka waktu lama, dr serangkaian perubahan kecil yg saling berhubung & saling mempengaruhi.
Contoh : Evolusi penduduk agraris menjadi industri.

Revolusi

Perubahan yg berjalan dengan-cara cepat, dr serangkaian perubahan yg menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan penduduk .
Contoh : Revolusi Industri di Inggris.

Perubahan yg Dikehendaki

Suatu tahapan-tahapan perubahan sosial & kebudayaan yg sudah direncanakan oleh distributor perubahan atau agent of change.
Contoh :Pembangunan Rumah Sakit.

Perubahan yg Tidak Dikehendaki

Suatu dampak dr perubahan sosial & kebudayaan yg sudah dijadwalkan.
Contoh : Pembangunan sarana jalan raya yg menenteng efek angka kecelakaan kemudian lintas yg tinggi.

4. Faktor Penyebab Perubahan

Faktor penyebab perubahan sosial & kebudayaan digolongkan menjadi dua, yaitu faktor dr dlm penduduk & faktor dr luar penduduk .

Faktor dr Dalam Masyarakat

Faktor dr dlm masyarakat meliputi selaku berikut.

Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk menimbulkan perubahan dlm pola tempat tinggal, yg semula terpusat pada lingkungan kerabat, berganti terpencar yg berorientasi pada pekerjaan.

2) Pertentangan Dalam Masyarakat

Konflik antarkelompok sosial atau golongan sosial dlm penduduk memunculkan perubahan penduduk yg bersangkutan.
Contoh: Konflik yg berlatar belakang SARA pada penduduk beragam, menyebabkan retaknya persatuan & kesatuan bangsa.

3) Terjadi Pemberontakan/Revolusi

Pemberontakan/revolusi memunculkan perubahan peta politik dlm kehidupan berbangsa & bernegara.
Contoh : Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 menjinjing perubahan dlm metode politik Indonesia & dilarangnya ajaran komunis di Indonesia.

4) Berkurangnya Penduduk

Semakin berkurangnya penduduk memunculkan pertumbuhan penduduk dengan-cara keseluruhan.
Contoh : Perpindahan penduduk dr desa ke kota atau urbanisasi mengakibatkan sulitnya mendapatkan tenaga muda di desa.

5) Penemuan Baru

Suatu proses sosial & kebudayaan yg besar yg terjadi dlm jangka waktu tertentu tak terlalu usang disebut penemuan gres atau inovasi.
Penemuan gres yg merupakan penyebab perubahan dibedakan menjadi dua, yakni discovery & invention.
Discovery yakni suatu penemuan unsur kebudayaan yg gres, baik alat maupun gagasan yg diciptakan individu/kalangan individu. Invention adalah suatu penemuan gres yg sudah diakui, diterima, & diterapkan/dipakai penduduk .

6) Peranan Nilai yg Diubah

Nilai yg diubah menjinjing perubahan dlm penduduk , misal pembudayaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) di Indonesia bisa menghalangi pertambahan penduduk.

7) Peranan Tokoh Kharismatik

Tokoh kharismatik menenteng efek dlm perubahan penduduk , misalnya efek Nabi Muhammad saw. terhadap umat Islam di seluruh dunia.

Faktor dr Luar Masyarakat

Faktor dr luar penduduk meliputi selaku berikut.

1) Pengaruh Lingkungan Alam

Alam fisik yg subur & tandus, menjinjing efek berlainan dlm tingkat kemakmuran masyarakatnya.
Contoh : Pengaruh pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terhadap penduduk tani di Sukoharjo dibandingkan sebelum & sesudah dibangun waduk.

2) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Kontak kebudayaan antarmasyarakat akan memunculkan pengaruh positif & negatif.
Contoh : Kontak kebudayaan Indonesia dgn kebudayaan barat. Pengaruh positif berupa transformasi iptek, sedangkan dampak negatif sikap westernis sekelompok penduduk Indonesia.

3) Peperangan

Perang mengakibatkan perubahan negatif seluruh faktor kehidupan penduduk .
Contoh : Perang Afganistan yg menjinjing derita berkepanjangan penduduk .
  • Faktor Pendorong & Penghambat Perubahan
  • Faktor Pendorong Perubahan
  • Sikap menghargai hasil karya orang lain & kehendak untuk maju.
  • Deviasi, yakni toleransi terhadap perbuatan menyimpang asal bukan merupakan alasan /pelanggaran.
  • Kontak dgn kebudayaan lain.
  • Sistem pendidikan formal yg maju.
  • Sistem terbuka dlm lapisan penduduk .
  • Penduduk yg heterogen.
  • Rasa kekecewaan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
  • Orientasi ke masa depan.
  • Sikap optimis dlm hidup.
  • Faktor Penghambat Perubahan
  • Rasa takut akan terjadinya kegoyahan & mensugesti integrasi kebudayaan.
  • Sikap tertutup & berprasangka terhadap hal-hal gres.
  • Kurangnya kekerabatan dgn penduduk lain.
  • Perkembangan iptek yg terlambat.
  • Sikap fatalistik penduduk .
  • Vested-interested adanya kepentingan-kepentingan individual yg tertanam mempunyai dampak pada diri distributor perubahan.
  • Hambatan-halangan yg bersifat ideologis.
  • Hambatan dr faktor adat atau kebiasaan.
  • Sikap pesimis dlm hidup.

B. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN

1.  Proses Disintegrasi Sebagai Akibat Perubahan Sosial

Dalam kehidupan bersama, penduduk dgn kebudayaannya tak akan lepas dr perubahan. Perubahan yg terjadi akan menenteng dua akibat yg bertentangan selaku berikut.

Berakibat Positif

Terjadi apabila penduduk dgn kebudayaannya bisa beradaptasi dgn gerak perubahan. Keadaan penduduk yg memiliki kesanggupan dlm pembiasaan disebut adjustment, sedangkan bentuk adaptasi masyarakat dgn gerak perubahan disebut integrasi.

Berakibat Negatif

Terjadi apabila masyarakat dgn kebudayaannya tak bisa menyesuaikan diri dgn gerak perubahan. Ketidakmampuan masyarakat dlm mengikuti keadaan dgn perubahan disebut maladjustment.

Akibat dr maladjustment, akan memunculkan disintegrasi. Disintegrasi, yakni proses memudarnya nilai & norma dlm penduduk sehingga berakibat adanya perubahan dlm lembaga kemasyarakatan.
Dalam penduduk Indonesia yg multi beragam, sangat bermacam-macam pula daya tahan/kesanggupan penduduk dlm menghadapi perubahan. Mereka yg siap menghadapi perubahan akan tetap survival (tetap hidup) dlm gerak perubahan, sedangkan yg tak siap & tak mampu akan terbawa arus gelombang perubahan.
Disintegrasi terjadi, apabila penduduk selaku biro perubahan, tak bisa menyesuaikan/mensosialisasikan diri dgn nilai-nilai gres yg meningkat dlm penduduk .
Gejala-gejalanya mampu diamati dr sebagai berikut.
  • Nilai & norma, tak berfungsi mirip potensi masyarakat.
  • Lembaga-lembaga kemasyarakatan tak berfungsi sesuai dgn peranannya.

2.  Bentuk-bentuk Disintegrasi

Pergolakan Daerah

Pergolakan wilayah ialah suatu gerakan sosial vertikal & horizontal, yg dilaksanakan serempak dgn berbagai cara untuk memaksakan kehendak atau harapan.
Sebab terjadinya pergolakan wilayah selaku berikut.
  • Perbedaan ideologi antargolongan dlm penduduk .
  • Adanya pertentangan-pertentangan sosial, yg berkepanjangan & sulit diatasi.
  • Tindakan sewenang-wenang dr pihak pemegang kekuasaan.
  • Adanya tokoh selaku pendorong & simbol pergolakan.
  • Akibat pergolakan wilayah sebagai berikut.
  • Merugikan diri sendiri, penduduk , & negara baik yg bersifat materiil maupun nonmateriil.
  • Mobilitas & kegiatan masyarakat terusik atau macet.
  • Timbulnya aneka macam kerawanan & gangguan keselamatan.
  • Terjadinya perubahan-perubahan yg condong negatif terhadap faktor-faktor kehidupan penduduk .

Demonstrasi

Demonstrasi yakni suatu gerakan massal yg bersifat eksklusif & terbuka, yg dilakukan dengan-cara ekspresi, gesekan pena, & perbuatan dlm memperjuangkan kepentingan/tuntutan.
Contoh  : Demonstrasi mahasiswa minta penurunan harga BBM, minta pejabat negara turun/lengser.

Sebab-karena demonstrasi selaku berikut.
  • Adanya penyimpangan dlm metode.
  • Terjadinya perubahan dlm tata cara yg inkonstitusional.
  • Tidak berfungsinya metode yg dipilih.
  • Akibat-jawaban demonstrasi selaku berikut.
  • Mengganggu stabilitas di bidang ipoleksosbud & hankam.
  • Mendorong timbulnya tindak kejahatan politik & kejahatan ekonomi.
  • Menghambat pembangunan & modernisasi. c. Aksi Protes
  • Aksi protes yakni suatu tuntutan individual atau kelompok, yg dijalankan dgn verbal atau ukiran pena untuk memperjuangkan kepentingan atau objek tindakan.
  Puisi Rindu Akan Indah Pada Waktunya
Sebab-alasannya aksi protes selaku berikut.
  • Adanya pihak-pihak yg merasa dirugikan.
  • Rasa tak puas/kecewa atas suatu putusan.
Munculnya pihak yg berprasangka. Akibat aksi protes selaku berikut.
  • Menghambat kerja sama dlm acara bareng .
  • Menimbulkan bibit konflik.
  • Timbulnya golongan primordial.

Kriminalitas

Kriminalitas ialah setiap pelanggaran norma hukum yg mampu diancam hukuman pidana, sedangkan kriminologi merupakan suatu ilmu yg mempelajari tindak/sikap jahat.
Sebab-alasannya yaitu kriminalitas selaku berikut.
  • Kepadatan & komposisi penduduk.
  • Perbedaan distribusi kekayaan.
  • Pertentangan & kompetisi kebudayaan.
  • Perbedaan ideologi politik.
  • Perbedaan kekayaan & pemasukan.
  • Mentalitas yg labil.
Akibat-tanggapan kriminalitas selaku berikut.
  • Merugikan negara. Misalnya kolusi & korupsi.
  • Mengganggu stabilitas keselamatan masyarakat.
  • Merugikan pihak lain, baik materiil maupun non-materiil. Misalnya pencurian, perampokan dgn pembunuhan, & lain-lain.
  • Merugikan masyarakat dengan-cara keseluruhan. Misalnya penipuan, pemalsuan, & lain-lain.

Kenakalan Anak/Remaja

Kenakalan yakni suatu perbuatan antisosial yg dikerjakan oleh anak & seandainya dijalankan orang remaja dikategorikan tindak kejahatan.
Tanda-tanda anak badung selaku berikut.
  • Siswa pembangkang, kasar, & sukar dikontrol.
  • Berbuat cabul, menyimpan/membaca buku, menyaksikan gambar, & film porno.
  • Bolos sekolah.
  • Melarikan kendaraan di luar batas kecepatan (ngebut).
  • Minum-minuman keras, menggunakan obat terlarang & lain-lain.
Anak berbuat badung berdasarkan Drs. Kuswanto ada dua motivasi, yakni sebagai berikut.
Motivasi ekstrinsik, yakni berbagai kenakalan yg disebabkan efek luar dr diri anak, meliputi:

  • faktor rumah tangga,
  • faktor pendidikan & sekolah,
  • faktor pergaulan anak, dan
  • faktor media massa.
Motivasi intrinsik atau penyebab dr dlm diri anak meliputi:
  • faktor intelegensia,
  • faktor usia,
  • faktor jenis kelamin, dan
  • faktor kedudukan anak dlm keluarga.
Kenakalan anak menjinjing balasan yg merugikan diri sendiri & penduduk antara lain selaku berikut.
  • Mengganggu ketertiban lazim.
  • Mendorong tindak kriminalitas.
  • Mendorong perbuatan asusila.
  • Merusak nama baik diri sendiri, orang tua, sekolah, & wilayah.
  • Meresahkan penduduk sekitar.

3.  Proses Perubahan Sosial & Akomodasi Baru
  • Proses perubahan sosial merupakan serangkaian perubahan yg dilalui dlm perkembangan penduduk .
  • Akomodasi baru merupakan serangkaian perubahan yg dilalui oleh penduduk dlm melaksanakan penyesuaian-pembiasaan.
  • Bahwa proses perubahan sosial & fasilitas gres sama artinya dgn proses perubahan sosial & pembiasaan sosial.
  • Perubahan sosial & akomodasi gres akan terjadi dlm masyarakat apabila ada yg diubahsuaikan, umpamanya nilai-nilai gres, penemuan gres, atau hal-hal lain yg dianggap baru oleh penduduk . Tanpa ada nilai gres, tak ada penyesuaian meskipun ada perubahan dlm proses perubahan & adaptasi sosial ada dua, yakni selaku berikut.

Individual Proses

Individual proses yaitu serangkaian perubahan & penyesuaian sosial seorang individu terhadap penemuan gres/nilai-nilai gres.

Kolektif Proses

Kolektif proses adalah serangkaian perubahan & penyesuaian sosial sekelompok penduduk terhadap penemuan gres/nilai-nilai gres.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa proses perubahan sosial & fasilitas gres akan terjadi bilamana individu-individu & golongan-kalangan penduduk mendapatkan serta bisa menyesuaikan dgn nilai-nilai yg gres.

C. PEMBANGUNAN SEBAGAI PROSES PERUBAHAN DALAM KESINAMBUNGAN MASYARAKAT INDONESIA

Perubahan bermaksud membentuk insan seutuhnya & bagi seluruh penduduk Indonesia, bermakna pula menjaga & melanjutkan kesinambungan penduduk Indonesia. Apabila tujuan itu tercapai maka tercapai pula kesinambungan penduduk Indonesia.

1.  Bentuk Perubahan

Perubahan yg dikerjakan dengan-cara terpola & terarah disebut pula dgn perumpamaan pembangunan. Dengan kata lain, pembangunan dikategorikan selaku perubahan yg direncanakan. Ini artinya, perubahan tersebut sudah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yg hendak mengadakan perubahan.
Perubahan bagi penduduk Indonesia sesungguhnya sudah berjalan semenjak zaman dahulu, tetapi perubahan yg bersifat direncanakan bagi penduduk selaku bangsa dimulai semenjak bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mulai dikala itu, bangsa Indonesia sudah menyatakan kehidupan masyarakat yg merdeka, berdaulat, & bebas dr efek bangsa lain. Bangsa Indonesia berhak mengganti nasibnya sendiri sesuai dgn kepentingan hidup penduduk . Untuk itu, ditetapkan Undang-Undang Dasar 1945 selaku dasar negara & Pancasila selaku falsafah hidup bangsa.
Untuk melanjutkan kesinambungan penduduk Indonesia, terus dijalankan perubahan atau pembangunan. Pembangunan yg dilaksanakan dapat dibedakan menjadi enam periode. Keenam periode itu selaku berikut.
  1. Periode Revolusi Fisik (1945-1949)
  2. Periode Konsolidasi (1950-1955)
  3. Periode Rencana Lima Tahun (1956-1960)
  4. Periode Pembangunan Nasional Semesta Berencana Delapan Tahun (1961-1969), yg berhenti dgn adanya G 30 S/PKI pada tahun 1965
  5. Periode Orde Baru (1966-1999)
  6. Periode Reformasi (1999-kini)
Masyarakat Indonesia dlm merespon perubahan yg terjadi remaja ini, mempunyai kecenderungan selaku berikut.

Masyarakat Indonesia Cenderung Bertahan Tak Berubah

Maksudnya penduduk akan menolak nilai-nilai baru yg akan merubah sendi-sendi pokok kehidupan penduduk Indonesia. Oleh lantaran itu, tetap dipertahankan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

Masyarakat Indonesia Cenderung Berubah

Maksudnya penduduk Indonesia akan mendapatkan nilai-nilai gres/hal-hal gres yg membawa faedah menuju terjaminnya kesinambungan penduduk Indonesia. Suatu perubahan sosial akan menjamin kesinambungan penduduk Indonesia apabila selaku berikut.

Adanya Perubahan Sistem Budaya

Maksudnya dr tata cara budaya yg ada di Indonesia yg meliputi :
  • metode budaya etnik,
  • metode budaya agama besar,
  • tata cara budaya Indonesia, dan
  • metode budaya gila.

Perubahan Sosial yg Terjadi Mendukung Program Kependudukan

Contoh : Pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan lewat program Keluarga Berencana.

Perubahan Sosial yg Terjadi Mendukung Program Lingkungan

Contoh: Setiap usaha dlm meningkatkan kemakmuran, lewat pengembangan sumber daya alam & energi, mesti memikirkan kelestarian lingkungan.

Adanya Perubahan Sistem Ekonomi

Contoh : Melakukan adaptasi kebijaksanaan pembangunan ekonomi terhadap efek liberalisasi & globalisasi.
Untuk menjamin kesinambungan penduduk Indonesia perlu dikembangkan dgn cara mengadopsi & mengadaptasi iptek negara-negara maju agar tercapai peningkatan sumber daya insan Indonesia. Satu hal yg mesti diketahui bahwa perubahan yg diharapkan tak akan terjadi dgn sendirinya, akan tetapi penduduk Indonesia mesti bisa menggantinya.

Pemeliharaan Nilai-nilai Luhur Sebagai Upaya Mempertahankan Kesinambungan Masyarakat Indonesia

Dalam mewujudkan kesinambungan penduduk Indonesia, yakni penduduk yg terbaru, penguasaan ilmu wawasan, teknologi, keahlian, & modal saja ialah tak cukup. Nilai-nilai yg sesuai dgn kepribadian bangsa yg menggambarkan kebudayaan nasional harus kita pertahankan & pelihara tanpa perlu mengalami perubahan. Nilai-nilai luhur tersebut merupakan identitas atau jati diri kita selaku suatu bangsa, sedangkan nilai-nilai lain atau nilai budaya aneh yg tak sesuai dgn kepribadian bangsa, lebih-lebih yg dapat merusak kepribadian bangsa, mesti mampu untuk kita tolak.

Oleh karena itu, salah satu duduk kasus pokok bangsa merupakan pewarisan & pelestarian nilai-nilai yg kita anggap luhur yg menjadi kepribadian sendiri pada generasi berikutnya. Di sinilah faktor kehidupan yg mengalami perubahan dlm menuju masyarakat terbaru itu harus menyelenggarakan penyesuaian terhadap nilai-nilai yg luhur tadi.
Dalam proses penyesuaian suasana & kondisi penduduk umumnya riskan karena nilai-nilai lama mulai ditinggalkan, sedangkan nilai gres belum melembaga. Segala perubahan yg sesuai dgn nilai-nilai Pancasila diharapkan akan tetap menjaga keutuhan & kesinambungan penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia yg berkesinambungan yakni penduduk yg berefek, bersatu, & dinamis.

Ciri-ciri Masyarakat Tradisional & Perubahannya Menjadi Masyarakat Modern

  • Setiap penduduk senantiasa mengalami perubahan kenaikan dlm rangka memperoleh efektivitas & efisiensi kerja serta mutu kehidupan yg lebih baik.
  • Perubahan itu berupa perubahan yg berangsur-angsur meninggalkan pola pikir (rasional) insan. Perubahan masyarakat ini tak berlangsung mulus. Bermacam-macam hambatan akan timbul & terkadang mengalami kesusahan dlm mengatasinya. Misalnya, pada persoalan pertumbuhan penduduk, ketenagakerjaan, keamanan, & kelestarian lingkungan.
Pola pikir tradisional mengandung unsur-unsur selaku berikut.
  • Bersifat sederhana & memiliki daya pakai serta produktivitas yg relatif rendah.
  • Bersifat tetap atau monoton.
  • Berkaitan erat dgn tradisi penduduk atau hal-hal yg biasa dilakukan oleh masyarakat.
  • Dalam beberapa hal mempunyai sifat irasional, yakni tak mengikuti perkembangan zaman & tak menurut nalar pikiran insan.
  • Pola pikir terbaru mengandung unsur-unsur selaku berikut.
  • Bersifat dinamis dlm arti berganti mengikuti perkembangan zaman.
  • Berdasarkan logika pikir insan & senantiasa menyebarkan efisiensi & efektivitas.
  • Bersifat modern, yakni tata cara otomatisasi & serba mekanis.
  • Tidak berkaitan erat dgn kebiasaan atau tradisi penduduk .
Perbedaan prinsip hidup penduduk tradisional dgn penduduk terbaru berdasarkan Drs. Kuswanto selaku berikut.

Perbedaan Prinsip Hidup Masyarakat Tradisional & Masyarakat Modern

Masyarakat di Indonesia, khususnya penduduk petani, masih percaya bahwa kebahagiaan hidup insan merupakan nasib yg sudah digariskan, bukan lantaran kesuksesan usaha manusia. Hal ini, pada hakikatnya menjadikan insan terikat oleh alam & kurang agresif untuk berkembang. Proses modernisasi mengganti insan yg hidupnya bergantung pada alam menjadi manusia yg menaklukkan & menguasai alam. Masyarakat terbaru menyaksikan masa depan selaku hal yg akan dikontrol, bukan sebagai hal yg sudah ditakdirkan. Cita-cita yg dikehendaki itu mesti dicapai melalui usaha keras, bukan sesuatu yg sudah diwariskan. Untuk menjangkau tujuan dilandasi tindakan & hasil pemikiran rasional, bukan sesuatu yg berhubungan dgn hal-hal mistis atau takhayul.

4.  Pengertian Modernisasi

Modernisasi menurut Selo Soemardjan ialah perubahan penduduk & kebudayaan dlm seluruh aspeknya dr hal-hal yg bersifat tradisional menuju hal-hal yg bersifat terbaru.
Perubahan penduduk (perubahan sosial) ialah perubahan yg berkenaan dgn perubahan struktur sosial & sistem sosial dlm kelompok tertentu. Beberapa golongan yg seringkali terlihat dlm perubahan sosial yg menenteng pengaruh terhadap perubahan struktur sosial & metode sosial, yaitu sebagai berikut.
  • Perubahan kumulatif yakni perubahan yg terjadi karena gangguan keseimbangan berkali-kali sehingga menimbulkan perubahan gres baik bersifat kemunduran maupun perkembangan penduduk .
  • Perubahan akurat merupakan perubahan yg terjadi karena ada gangguan hanya sekali & menghasilkan kemerdekaan dr pemerintah kolonial ke pemerintah nasional yg meliputi struktur & sistem sosial penduduk gres.

Perubahan bergelombang yakni perubahan yg terjadi karena ada gangguan keseimbangan dlm penduduk yg senantiasa timbul kembali, tetapi pula senantiasa terjadi keseimbangan yg seperti terjadi perubahan bergelombang, misalnya:
  • perubahan radikalisme & konservatisme dlm metode politik;
  • gerak konjungtur pada proses ekonomi, artinya naik-turun dengan-cara bergantian.
Dalam proses modernisasi berjalan dengan-cara menyeluruh dlm setiap faktor kehidupan baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, & pertahanan keamanan. Semua itu berlangsung selaku balasan hadirnya paham rasionalisasi yg perwujudannya berupa pengembangan ilmu pengetahuan & teknologi yg menuntut kemajuan & mutu kehidupan yg lebih sejahtera.
Modernisasi pada masa kini ini terjadi di mana-mana, khususnya di negara-negara meningkat . Walaupun begitu, ada perbedaan kualitatif antara kalangan sosial yg satu & yg lain dlm mendapatkan modernisasi. Di semua negara, modernisasi bermaksud sama, yakni meningkatkan taraf hidup, terutama dlm bidang ekonomi.
Untuk meningkatkan taraf hidup di negara berkembang, dipilih cara yg sudah ditempuh oleh negara maju, yakni:
  • memajukan ilmu wawasan;
  • menyebarkan teknologi;
  • mengadakan industrialisasi; dan
  • membuatkan ekonomi.
Teknologi modern sudah meningkat & tersebar di mana-mana serta mewarnai kebudayaan manusia. Teknologi ini memungkinkan orang atau negara meningkatkan industri. Kemampuan ilmu pengetahuan & teknologi terbukti bisa menolong insan melepaskan diri dr kemiskinan & kemelaratan.
Para jago sosiologi beropini bahwa perubahan nilai & sikap dr tradisional menjadi modern mengandung sembilan unsur selaku rancangan persyaratan perubahan.
Sikap demokratis, aktif, & berani mengeluarkan usulan dlm merespon opini lazim yg terdapat dlm penduduk . Sikap demokratis, artinya dgn kesadaran tinggi bisa berlawanan pertimbangan dgn orang lain & toleransi terhadap hal-hal yg bersifat positif membangun.

  • Sikap terbuka & siap mendapatkan pembaruan di banyak sekali bidang yg bersifat positif.
  • Usaha & jerih payah selaku landasan untuk mencapai harapan.
  • Sikap menghargai harkat orang lain tergolong perempuan & anak-anak.
  • Percaya pada kesuksesan ilmu & teknologi.
  • Persepsi terhadap waktu. Sangat berorientasi masa depan & menghargai waktu dgn bikin agenda hari esok mesti lebih baik.
  • Penerapan tata cara administrasi dlm kehidupan sehari-hari & bekerja sesuai dgn jadwal acara yg sudah mantap.
  • Persepsi terhadap alam sekitar berdasarkan pengalaman & pengamatan. Segala sesuatu yg hidup & meningkat mampu dipelajari sehingga orang dapat memanfaatkan lingkungan alam & menjaga kelestariannya.
  • Penghargaan atau penilaian terhadap seseorang yg didasarkan kesanggupan atau prestasi yg sudah diraih.

Agar proses modernisasi di penduduk berjalan & sukses baik perlu faktor pendukung mirip berikut.

  • Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yg sudah tertanam kuat baik di golongan pemerintahan maupun penduduk .
  • Sistem administrasi negara yg teratur & rapi.
  • Tingkat organisasi yg tinggi.
  • Sentralisasi wewenang dlm penyusunan planning sosial & pelaksanaannya.
  • Sistem pengumpulan data yg teratur dengan-cara baik & terpusat pada suatu badan atau lembaga tertentu.
  • Iklim yg menunjang modernisasi utamanya media massa.

Hal-hal yg perlu diamati dlm modernisasi selaku berikut.
  • Setiap penduduk selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut bagi penduduk yg bersangkutan maupun orang luar yg menelaah mampu berupa perubahan menawan ataupun tak menawan, perubahan yg pengaruhnya terbatas ataupun luas, & perubahan yag amat lambat ataupun cepat.
  • Perubahan di dlm penduduk mampu berupa nilai sosial, pola sikap, organisasi, susunan, lembaga kemasyarakatan, lapisan dlm penduduk , kekuasaan, wewenang, ataupun interaksi sosial.
  • Luasnya bidang yg mengalami perubahan di penduduk menimbulkan peneliti apabila bikin uraian wacana perubahan dlm penduduk perlu apalagi dahulu menentukan dengan-cara tegas perubahan mengenai hal yg di maksud.
  • Dengan diakuinya selaku inti jiwa penduduk maka banyak jago sosiologi yg mencurahkan perhatian pada permasalahan perubahan sosial & kebudayaan dlm penduduk . Masalah tersebut menjadi lebih penting dlm keterkaitannya dgn pembangunan ekonomi.

5.  Modernisasi Bukan Westernisasi

Westernisasi adalah sikap meniru & menerapkan unsur kebudayaan Barat sebagaimana adanya, tanpa dipilih. Berlangsungnya lewat interaksi sosial yg berupa kontak sosial langsung ataupun tak langsung, utamanya melalui media cetak & elektronik, mirip buku, majalah, televisi, video, & bioskop.
Westernisasi bisa berjalan pada setiap generasi baik anak-anak, remaja, maupun orang bau tanah yg tak atau kurang peka terhadap nilai kepribadian bangsa Indonesia. Di samping itu juga, pula adanya dorongan & keinginan seseorang supaya dianggap maju atau modern. Westernisasi di golongan remaja berjalan lebih intensif karena pada usia itu dengan-cara psikologis sedang dlm proses mencari nilai yg dianggap baik. Terkadang cuma atas dasar dorongan hobi atau pelampiasan nafsu.
Perbedaan antara modernisasi & westernisasi berdasarkan Drs. Achmadi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Perbedaan Antara Modernisasi & Westernisasi


Negara-negara barat memang lebih maju, tetapi tak semua pertumbuhan mesti diserap atau cocok diterapkan di Indonesia. Hal itu bukan memiliki arti menolak semua unsur budaya barat untuk meningkat di Indonesia, melainkan mesti dipilih & diubahsuaikan dgn nilai kepribadian bangsa Indonesia baik nilai kesopanan, kesusilaan, adat istiadat, kebiasaan, & budaya.
Modernisasi selaku proses transformasi nilai untuk bikin penduduk adil & sejahtera menjinjing kejutan-kejutan dlm kehidupan sosial budaya bangsa lewat proses pengenalan & melalui benda teknologi selaku kewajiban dlm kelancaran hidup bangsa & negara.
Perlu pertimbangan bagaimana kelangsungan hidup bangsa Indonesia yg ulet melaksanakan pembangunan di segala bidang? Apakah akan kehilangan nilai luhur & kemanusiaan serta budaya bangsa yg telah menopang eksistensinya selaku bangsa besar yg berkepribadian luhur?

Kepribadian bangsa merupakan pedoman untuk menyesuaikan nilai gres. Wajah kepribadian bangsa Indonesia yakni wajah proses pertumbuhan, perkembangan, & pertumbuhan hasil penyesuaian nilai hidup yg terus-menerus dr bangsa yg ingin merealisasikan cita-citanya, yakni penduduk yg adil & makmur.
Modernisasi & kepribadian merupakan syarat mutlak yg dibutuhkan untuk menyusun kehidupan layak bangsa Indonesia. Proses modernisasi membutuhkan kondisi pendukung dr lingkungannya, utamanya dr insan selaku pelaku modernisasi.
Manusia sendirilah yg akan mengalami perubahan, utamanya dlm mentalitasnya. Dalam korelasi ini, Alex Inkeles mengemukakan ciri-ciri insan terbaru. Adapun ciri-ciri manusia terbaru sebagai berikut.
  • Keterbukaan terhadap pengalaman gres baik dgn sesama insan maupun dgn cara melaksanakan sesuatu pekerjaan.
  • Peningkatan kebebasan dr imbas otoritas orang-orang tradisional.
  • Kepercayaan terhadap kelebihan ilmu pengetahuan, obat, & penolakan fatalisme serta kepasifan dlm menghadapi kesulitan hidup.
  • Pemilikan aspirasi yg tinggi baik bagi diri maupun anak-anaknya untuk menjangkau posisi mata pencaharian & pendidikan yg tinggi.
  • Penetapan terhadap ketepatan waktu & penyusunan rencana terhadap masa depan.
  • Perhatian yg besar & peranan yg aktif di dlm kegiatan kemasyarakatan & kewarganegaraan.
  • Motivasi yg berpengaruh untuk senantiasa mengikuti gosip lokal, nasional, maupun internasional.
  Puisi Rindu Akan Indah Pada Waktunya

6.  Indonesia di Tengah Modernisasi Dunia

Drs. Kuswanto beropini bahwa negara berkembang yaitu negara-negara di paras bumi yg telah mempunyai kemerdekaannya dr kemiskinan & keterbelakangan menuju kehidupan yg patut. Misalnya, Pakistan, Afganistan, Bangladesh, India, Myanmar, Malaysia, Indonesia, Filipina, Mesir, Kongo, Aljazair, & Oman.
Ciri negara meningkat selaku berikut.
  • Tingkat kematian relatif tinggi.
  • Struktur perekonomian agraris.
  • Tingkat peradaban relatif rendah.
  • Pendapatan per kapita relatif (250 – 750 dollar per tahun).
  • Tingkat pertumbuhan penduduk relatif cepat (1,5 – 3,5 % per tahun).
  • Tingkat pendidikan & teknologi relatif rendah.

Tidak mudah & tak ada jalan singkat untuk memajukan pembangunan ekonomi, utamanya dlm mengejar ketertinggalan dlm bidang industri & teknologi. Dalam kenyataannya, negara yg tergolong pembagian terstruktur mengenai penjajah, mirip negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, & Jepang merupakan negara industri maju.
Semakin disadari oleh negara-negara dunia ketiga bahwa kemerdekaan politik yg terlepas dr penjajah tak ada artinya tanpa diiringi kemerdekaan untuk memastikan pilihan dlm bidang ekonomi.
Keadaan ini semakin sulit menyaksikan realita bahwa negara dunia ketiga mempunyai tingkat ketergantungan yg cukup tinggi terhadap negara industri maju. Bahkan dlm memperoleh keterangan teknologi & dlm bidang materi baku industri.
Negara industri maju pada biasanya mengalami tahap-tahap periode yg relatif stabil selama tiga dasawarsa sehabis berakhirnya Perang Dunia II sehingga negara industri maju dapat memusatkan perhatian pada pembangunan ekonomi. Akibatnya, tingkat perekonomian negara industri makin tinggi.
Ketidakstabilan yg bertitik tolak pada bidang politik di kebanyakan negara dunia ketiga sudah menghalangi proses perkembangan dlm bidang ekonomi, sosial, & teknologi. Belum lagi efek yg merugikan karena salah pengelolaan yg menimbulkan kebocoran anggaran karena tak ada supervisi ketat & adanya korupsi, kongkalikong & nepotisme, serta hal-hal negatif yang lain. Situasi yg demikian ternyata berakibat lebih luas karena cendekiawan di negara meningkat yg semestinya mampu bikin teknologi yg tepat lingkungan tak mendapat potensi dengan-cara luas untuk membuatkan ilmu & kecakapannya.
Di dlm perlombaan mengejar-ngejar apa yg dinamakan perkembangan industri teknologi, laju pertumbuhan ekonomi atau kenaikan pendapatan per kapita antara negara dunia ketiga & negara industri maju ternyata jaraknya kian merenggang sehingga terjadi ketimpangan.
Hal-hal yg perlu dilaksanakan dlm proses modernisasi, khususnya di negara meningkat tergolong Indonesia, antara lain seni manajemen pembangunan, pemilihan nilai gres & teknologi, tenaga pengalih, serta peningkatan disiplin nasional.

Strategi Pembangunan

Dalam seni manajemen pembangunan ini, insan mesti merupakan subjek utama dlm proses kesuksesan modernisasi itu sendiri. 

Pemilihan & Teknologi

Pemilihan nilai gres & teknologi yg tepat guna merupakan permulaan keberhasilan dlm modernisasi.
Pemilihan nilai & teknologi di Indonesia bersumber dr politik mancanegara Indonesia yg bebas aktif. Dalam makna pelaksanaannya, Indonesia menerima nilai & teknologi dr mana pun asal sesuai dgn kepribadian bangsa. Dalam kaitannya dgn perkembangan ekonomi, penyeleksian nilai & teknologi lebih condong pada falsafah bisnis dgn orientasi laba.

PengalihanTeknologi

Masalah alih teknologi dibahas para cendekiawan, teknokrat, politikus, & orang awam semenjak beberapa tahun terakhir ini baik di Indonesia maupun di mancanegara. Hal ini disebabkan karena putus asa yg timbul di negara-negara dunia ketiga bahwa pengalihan teknologi dr negara maju ke negara meningkat yg sudah berjalan relatif cukup usang belum memberikan hasil seperti yg diharapkan.
Belum lagi duduk masalah yg timbul mengenai tingkat (derajat) teknologi itu sendiri apakah yg dialihkan sekarang sudah mencukupi atau belum memadai. Oleh karena itu, timbul pula berbagai ungkapan, mirip teknologi tepat guna, teknologi tinggi, teknologi madya, ataupun teknologi rendah. Dalam kaitan ini tiap-tiap negara berkembang masih belum meraih kontrak sehubungan dgn terdapatnya aliran-aliran dlm pembangunan. Aliran-aliran tersebut, yakni selaku berikut.
  • Aliran pertama merupakan aliran yg menekankan bahwa syarat utama untuk pembangunan mesti diperoleh teknologi yg paling maju.
  • Aliran kedua merupakan aliran yg menganjurkan pengalihan teknologi tepat guna (cocok dgn situasi lokal) dr negara maju ke negara meningkat sebagai satu-satunya cara untuk pembangunan.
  • Teknologi maju, utamanya kesanggupan untuk berinovasi bisa dialihkan dengan-cara baik di negara meningkat apabila sikap sosial tertentu & lembaga di negara-negara berkembang hampir menyamai yg ada di negara-negara industri maju.

Faktor yg mesti diamati dlm acara alih teknologi dr negara maju ke negara meningkat selaku berikut.
  • Tenaga cekatan dr putra putri bangsa yg mempunyai intelegensi tinggi & rasa nasionalisme yg tebal mesti tersedia.
  • Penyaluran & pengembangan teknologi sebagai tindak lanjut suatu alih teknologi mesti ada.
  • Seleksi terhadap nilai & teknologi kaitannya dgn patokan-patokan kebangsaan harus ada.
  • Perjanjian atau kontrak kerja dengan-cara jelas mesti dikerjakan.
  • Proteksi & keringanan dlm proses pertumbuhannya mesti ada. d. Tenaga Pengalih
  • Salah satu jalan yg paling ampuh untuk melaksanakan alih teknologi dr negara maju ke negara meningkat merupakan lewat pendidikan baik dengan-cara formal maupun informal.
Untuk mendorong gairah berguru anak & pemuda di Indonesia, sudah waktunya para remaja diarahkan & diberi semangat untuk cinta pada teknologi, tak cuma dgn lomba ilmiah & pameran ilmiah. Museum yg memperagakan evolusi teknologi dr yg paling sederhana hingga paling terbaru yg berupa museum industri atau museum teknologi mesti didirikan di setiap kota yg mempunyai potensi remaja. Dengan demikian, akan menjadi rangsangan bagi para remaja Indonesia cinta teknologi.

Peningkatan Disiplin Nasional

Disiplin nasional mesti dimulai sejak dini dlm pendidikan keluarga mulai anak balita sesuai dgn tingkat perkembangannya. Tidak kalah pentingnya orang renta, guru, & pemimpin untuk mendidik & memberi contoh.
Disiplin nasional meliputi selaku berikut.
  • Disiplin di lingkungan keluarga dlm arti taat terhadap norma keluarga & saudara.
  • Disiplin di lingkungan sekolah atau kerja dlm arti menaati norma & aturan yg berlaku di sekolah atau lingkungan kerja.
  • Disiplin di lingkungan masyarakat dlm arti di luar lingkungan keluarga, sekolah, & kerja.
  • Disiplin nasional mencakup tertib waktu, tertib aturan, tertib administrasi, & tertib keuangan. Semua ini sungguh besar pengaruhnya terhadap laju proses modernisasi di suatu negara.

7.  Gejala Modernisasi Masyarakat Indonesia Dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Modernisasi Bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi berlangsung dengan-cara overlaping (tumpang tindih) & interdependency (saling ketergantungan). Tingkat ilmu pengetahuan yg dimiliki oleh suatu penduduk tercermin dr teknologi yg dimiliki pada dikala itu. Hal itu disebabkan teknologi merupakan buah dr ilmu pengetahuan & dgn teknologi akan membantu perkembangan ilmu pengetahuan.
Alih teknologi kian lama semakin menggema. Hal itu bukan karena konferensi para andal teknik atau bentuk-bentuk temuan gres yang lain, melainkan sudah menjadi kesepakatan nasional bahwa bangsa Indonesia perlu meningkatkan diri.
Kemajuan mampu ditempuh dgn usaha modernisasi & industrialisasi. Oleh lantaran itu, kedua usaha itu dapat didekati dengan-cara individual. Desa yg terbaru mempunyai rakyat yg bermotivasi. Walaupun tak menjalani industrialisasi, rakyat mesti memiliki motivasi maju.
Menurut sifatnya, penemuan gres dlm relevansinya dgn ilmu pengetahuan bisa dibedakan menjadi dua macam, yakni discovery & invention. Discovery & invention merupakan pangkal tolak dr studi pertumbuhan & perubahan kebudayaan karena cuma dgn proses inilah unsur gres mampu ditambahkan dlm keseluruhan kebudayaan manusia. Meskipun unsur kebudayaan bisa tersebar dr suatu penduduk ke penduduk yg lain sehingga sebagian besar dr embel-embel kekayaan kebudayaan diperoleh melalui proses difusi. Akan tetapi, tiap-tiap unsur itu mampu dituruti kembali pada tanda-tanda discovery & invention.
Menurut Drs. Achmadi, prinsip perbedaan antara discovery dgn invention sebagai berikut.

Discovery

  1. Penemuan itu terhadap hal-hal yg semula sudah ada & belum terungkap.
  2. Waktu yg diharapkan relatif pendek.
  3. Dapat terjadi kesengajaan.
  4. Penemuan itu dilaksanakan di alam.
  5. Contoh : Columbus mendapatkan Benua Amerika.

Invention

  1. Penemuan itu terhadap hal-hal yg semenjak semula belum ada & belum terungkap.
  2. Waktu yg dibutuhkan relatif lebih panjang.
  3. Selalu terjadi kesengajaan.
  4. Penemuan lebih banyak dikerjakan di laboratorium.
  5. Contoh : James Watt memperoleh mesin uap.

Modernisasi Bidang Politik & Ideologi

Politik yakni semua usaha & agenda insan dlm rangka memperoleh kekuasaaan, menjalankan kekuasaan, & menjaga kekuasaan dlm kaitannya dgn penyelenggaraan pemerintahan negara. Aktivitas yg dimaksud bisa dilaksanakan oleh perseorangan ataupun kolektif & pada tingkat pusat ataupun kawasan.
Modernisasi dlm semua peradaban sudah meluas di setiap segi kehidupan, hal ini tercermin dr meningkatnya keperluan, kepentingan, & kekerabatan insan dlm penduduk . Hal ini menuntut pembaruan pada sisi kehidupan politik & ideologi negara, dlm arti usaha pemantapan & sisi pengamalannya dlm kehidupan sehari-hari.
Dalam lingkup nasional, pembaruan bidang politik bisa berupa selaku berikut.
  • Pembaruan perundang-permintaan yg menyangkut struktur pemerintahan, mirip perihal partai politik, pemilu, & tata tertib kampanye.
  • Usaha pemantapan ideologi negara lewat jalur pendidikan formal & nonformal.
  • Usaha yg berniat meningkatkan persatuan & kesatuan bangsa yg serba heterogen sehingga bisa terwujud integrasi nasional yg mantap & dinamis.
Dalam lingkup internasional, pembaruan bidang politik, misalnya menyangkut hal-hal sebagai berikut.

  • Diterbitkannya aneka macam macam peraturan & kesepakatan yg mengendalikan sisi kehidupan tertentu, mirip batas kedaulatan, persenjataan strategis, politik jualan , & organisasi politik yg selalu menyesuaikan dgn situasi & kondisi penduduk .
  • Pembaruan metode politik & ideologi dr negara yg menganut paham komunis, & sosialis menjadi tata cara pemerintahan yg demokratis.
  • Pembaruan metode perwakilan yg meliputi duta & konsul bagi tiap-tiap negara terhadap negara teman.
Pengaruh positif modernisasi politik & ideologi selaku berikut.
  • Kesadaran politik di golongan penduduk makin meningkat. Hal itu mampu dilihat dr meningkatnya keikutsertaan penduduk luas dlm percaturan politik melalui wakil-wakil rakyat.
  • Mutu kehidupan beragama semakin meningkat. Hal itu tercermin dr bertambahnya toleransi antarpenganut agama & keyakinan serta meningkatnya mutu sikap insan & mutu ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Ideologi nasional, yakni Pancasila kian mantap.
  • Stabilitas politik & pemerintahan kian meningkat.
  • Proses pembangunan & pembaruan baik dlm sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, ataupun pertahanan keamanan makin tanpa gangguan.

Modernisasi Bidang Ekonomi

Dalam masa sebelum Perang Dunia II, Indonesia menggunakan metode ekonomi liberal. Kegiatan ekonomi penduduk berada di tangan swasta, mirip perkebunan, peternakan, & pertanian. Demikian pula kegiatan buatan, mirip perusahaan listrik, perusahaan kereta api, & perbankan yg menciptakan jasa bagi penduduk lazim banyak diselenggarakan sektor swasta.
Pemerintah pada masa ekonomi liberal menghalangi diri pada fungsi tradisional selaku forum penjagaan keselamatan & ketertiban, di samping membangun prasarana ekonomi yg tak seberapa menawan bagi swasta, seperti jalan, pelabuhan laut & udara.
Sistem ekonomi pasar liberal di Indonesia pada dikala itu tak jauh berlainan dgn tata cara ekonomi liberal yg dianut penduduk Belanda. Indonesia selaku negara jajahan Belanda, ikut meniru metode yg berkembang di negeri Belanda juga.
Perkembangan pada kurun waktu 1968-1978 merupakan gerak reaksi terhadap perkembangan sebelumnya. Berbagai kehancuran ekonomi Indonesia secepatnya dipulihkan. Landasan ekonomi dikukuhkan untuk memungkinkan pertumbuhan ekonomi selanjutnya. Pada waktu perkembangan ini berjalan, timbul kekerasan untuk merombak ekonomi Indonesia dengan-cara struktural & mendasar. Kegiatan ekonomi penduduk Indonesia cenderung pada usaha pembuatan materi mentah hasil pertanian & hasil pertambangan yg selanjutnya dimasak di mancanegara.
Dalam struktur ekonomi semacam ini, penduduk Indonesia menderita kerugian selaku berikut.
  1. Saat memasarkan bahan mentah, penduduk Indonesia dikenakan harga murah.
  2. Saat berbelanja barang jadi yg sudah dimasak di luar negeri, penduduk Indonesia dikenakan harga yg sungguh tinggi.
Struktur ekonomi Indonesia perlu dirombak. Bangsa Indonesia mesti mampu mengolah materi mentah menjadi barang jadi. Hal ini bermakna industri transportasi & kegiatan untuk mengolah bahan mentah perlu dikembangkan.
Untuk merombak struktur ekonomi ini, berarti prosedur harga dlm struktur ekonomi pasar tak boleh dibiarkan bebas. Pola kompetisi yg terdapat pada struktur ekonomi Indonesia, tak mendorong perombakan struktur. Mekanisme harga kalau dibiarkan bebas, tak mendorong proses perubahan kekerabatan produsen dgn konsumen dengan-cara fundamental & struktural.
Pemerintah Indonesia mempunyai kesanggupan untuk menyaksikan proses perubahan yg perlu dikembangkan dr sudut penglihatan makro. Pemerintah berada pada posisi mampu menyaksikan gambaran keadaan ekonomi Indonesia sehingga bisa mengenali sisi apa yg perlu didorong & sisi apa yg perlu dibiarkan berkembang sendiri. Indonesia perlu melakukan pekerjaan dgn rencana makro sebagai kerangka referensi bagi usaha satuan ekonomi individual dlm penduduk .
Dalam planning makro terlihat bidang yg perlu dikembangkan, laju pertumbuhan tiap-tiap sektor, sumber dana, & belanja yg diperkirakan mampu dimobilisasi baik dr luar maupun dlm negeri. Setelah planning makro tersusun, kegiatan ekonomi diserahkan pada satuan ekonomi perorangan untuk melaksanakan pekerjaan mengikuti rencana makro baik dengan-cara langsung maupun tak pribadi.
Dari gambaran ini kemudian lahir ciri-ciri tata cara ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila memiliki unsur pasar yg melaksanakan pekerjaan dengan-cara aktif & prosedur harga terpakai untuk alokasi sumber dana & faktor bikinan. Unsur penyusunan planning melaksanakan pekerjaan aktif mengarahkan perkembangan ekonomi ke jurusan yg sesuai dgn urutan prioritas perencanaan. Pola yg dikembangkan yakni planning makro yg memusatkan diri pada sisi-sisi strategis, melukiskan asumsi perkembangan sektor, & menggambarkan faktor pembatas yg mensugesti kecepatan perkembangan.

itu, tak mampu diingkari harus lewat proses alih teknologi dr tenaga luar biasa abnormal & pengiriman kader-kader teknologi ke mancanegara untuk menyadap & membuatkan teknologi mutakhir yg diperlukan penduduk .

  Reklame Komersial Dan Nonkomersial Merupakan Jenis Reklame Berdasarkan​

3) Masalah Proteksi

Proteksi bukanlah satu-satunya cara untuk menjamin laba usahawan selamanya, tanpa adanya usaha yg keras. Dalam perkembangan sektor industri yg sehat, kebijaksanaan proteksi cuma merupakan faktor ekstern yg memungkinkan industri yg gres berdiri mampu memperkuat diri menghadapi persaingan dr mancanegara. Banyak industri di Indonesia tak mampu bersaing dgn barang impor dengan-cara masuk nalar karena salah perhitungan dr penanam modal. Dalam dunia industri yg sehat, proteksi patut diberikan pada perusahaan yg mampu menunjukkan manfaat sosial yg sepadan, mirip menangani pengangguran & pemanfaatan materi baku dlm negeri. Proteksi berlebihan yg diberikan pada industri tak efisien & akan menjadi parasitisme terhadap penduduk karena masyarakatlah yg kesudahannya mesti menanggung kerugian penanam modal tersebut.

4) Penggalakan Pemasaran Atau Ekspor

Tiap negara berharap bahwa kemakmuran pada karenanya dapat tercapai berkat perkembangan industri yg bisa menghasilkan pemasukan yg lebih besar bagi ekonomi nasional. Dewasa ini Indonesia menggalakkan ekspor barang non-migas dgn cara penawaran spesial ke mancanegara, memperbaiki mutu barang yg diekspor, & menawarkan kemudahan untuk ekspor.

5) Bahan Dasar

Di Indonesia permasalahan materi dasar mampu dibilang cukup tersedia & mempunyai potensi cukup baik dilihat dr sisi pertambangan, perkebunan, pertanian, peternakan, & perikanan.

Dalam penggunaan & pengambilan bahan dasar mesti tersadar kesinambungan, kelestarian, intensitas pemakaian, & mesti menyingkir dari segala bentuk percemaran.

Modernisasi Bidang Agama & Kepercayaan

Agama merupakan sumber peraturan yg menata kehidupan di dunia, pergaulan antarsesama insan & kehidupan insan kelak kalau sudah meninggal. Prinsip kebenaran agama bagi umatnya terwujud dlm sikap & perilaku sehari-hari yg terlihat dlm korelasi sosial. Tujuan & kehendak penduduk biar terwujud keteraturan, ketertiban hubungan antarwarga mampu berpedoman pada fatwa agama masing-masing.

Religi atau kepercayaan berdasarkan Koentjaraningrat ialah semua kegiatan insan tergolong peralatannya dlm rangka komunikasi dgn Sang Pencipta.

Pada penduduk primitif, yg bentuk religi manusia masih sederhana & tak memiliki peralatan yg mencukupi, tetapi bentuk peribadahan sungguh dipengaruhi oleh adat & lokalitas.

Pada penduduk primitif yg daerahnya masih terpencil & terasing, keterbelakangan masih berlanjut sampai sekarang. Misalnya, penduduk Trunyan di Bali, masyarakat Ujung Alang & Ujung Galok di Cilacap (Jateng), penduduk Badui di Jawa Barat, penduduk Tengger di Jawa Timur, & penduduk Asmat di Irian Jaya. Sebagai objek wisata & budaya, penduduk yg masih primitif merupakan aset negara yg disenangi para turis mancanegara.

Pada kurun modernisasi, bidang religi (agama & keyakinan) yg diakui di Indonesia, antara lain agama Islam, Nasrani, Kristen, Hindu, Buddha, & ditambah aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Berkat modernisasi bidang religi, perkembangan dlm bidang agama & kepercayaan antara lain selaku berikut.

  • Semakin tersedianya fasilitas & prasarana ibadah dr kota besar hingga ke pelosok tempat.
  • Semakin terorganisasinya kegiatan agama baik dengan-cara regional maupun nasional, baik pada perayaan hari-hari besar agama maupun program pengembangan agama masing-masing.
  • Semakin meningkatnya jumlah penganut agama yg efektif menjalankan ibadah.
  • Semakin meningkatnya mutu ketakwaan yg tercermin dr sikap sehari-hari.
  • Semakin berkembangnya sekolah keagamaan, tergolong buku wawasan ihwal agama.
  • Modernisasi Masyarakat Indonesia Sebagai Proses Industrialisasi & Urbanisasi

a.  Pengertian Industri, Perindustrian, & Industrialisasi

Pengertian industri, perindustrian, & industrialisasi yakni selaku berikut.

  • Industri yaitu cuilan dr proses bikinan yg tak mengambil materi yg pribadi dr alam, tetapi barang itu dimasak dahulu hingga hasilnya menjadi barang yg bernilai bagi penduduk .
  • Perindustrian merupakan kegiatan mengganti materi organik dengan-cara mekanik atau dengan-cara kimia sehingga menjadi barang hasil gres, tergolong reparasi & assembling (perakitan). Bahan-materi organik & anorganik berasal dr produksi primer yg disebut materi mentah, misalnya karet, kayu, & besi.
  • Industrialisasi adalah usaha untuk mengubah struktur negara dr negara pertanian menjadi negara industri.
Di Indonesia, sektor industri dibedakan atas industri besar, sedang, kecil, & rumah tangga. Pengelompokannya didasarkan atas banyaknya pekerja di perusahaan yg bersangkutan. Perusahaan industri yg mempunyai pekerja 100 orang atau lebih dikategorikan selaku industri besar; antara 20 hingga 99 orang selaku industri sedang; antara 5 hingga 19 orang selaku industri kecil; kurang dr 5 orang selaku industri rumah tangga.
Industri besar & sedang merupakan penghasil gross output & nilai tambah yg paling besar, tetapi dlm hal tenaga kerja, industri kecil & industri rumah tangga menyerap lebih banyak pekerja karena jumlah perusahaan industri rumah tangga lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan industri besar & sedang.
Manfaat industri selaku berikut.
  • Memperbesar kegunaan materi mentah.
  • Memperluas lapangan pekerjaan.
  • Menghasilkan aneka barang yg dibutuhkan oleh masyarakat.
  • Menjadikan kegiatan ekonomi lebih gampang berkembang karena tak semata-mata tergantung pada lingkungan alam.
Faktor pendorong perindustrian di Indonesia berdasarkan Kuswanto selaku berikut.
  • Indonesia kaya akan barang tambang, hasil hutan, hasil maritim, & hasil pertanian.
  • Jumlah penduduk yg besar selaku faktor tenaga kerja & konsumen.
  • Indonesia berbentuk negara kepulauan sehingga jaringan kemudian lintas air meningkat baik.
  • Jenis kekayaan alam tersebar di banyak sekali daerah sehingga memungkinkan terjadinya tukar-menukar barang perdagangan antardaerah atau antarpulau.
  • Letak Indonesia di antara Benua Asia & Australia sehingga memungkinkan pemasaran lebih luas.
  • Keanggotaan Indonesia dlm tubuh internasional maupun regional bikin lebih gampang terjalinnya kolaborasi dlm bidang perindustrian.

Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dr desa ke kota. Bagi wilayah asal, urbanisasi merupakan migrasi keluar sehingga meminimalkan jumlah penduduk desa. Adapun bagi kota, urbanisasi merupakan migrasi masuk yg bersifat memperbesar jumlah penduduk kota.
Ada dua hal pokok penyebab urbanisasi, yakni pesona yg berasal dr kota & daya dorong dr tempat asal.
Daya tarik yg berasal dr kota, contohnya selaku berikut.
  • Lapangan pekerjaan tersedia lebih banyak di kota.
  • Kota merupakan tempat atau pusat kegiatan, mirip pusat pemerintahan, pendidikan, pelayanan kesehatan, industri, & pusat pelayanan ekonomi.
  • Keadaan kota lebih gemerlap, umpamanya hingar bingar kota, jalan-jalan mulus, gedung-gedung tinggi, & banyaknya tempat hiburan di kota.
  • Pertumbuhan penduduk yg masih relatif tinggi di pedesaan. Pendapatan yg rendah memaksa penduduk desa mencari jalan lain ke kota untuk mengadu nasib.
Daya dorong yg berasal dr tempat asal, contohnya selaku berikut.
  • Lapangan kerja di desa lebih sempit.
  • Fasilitas pendidikan, kesehatan, & hiburan belum mencukupi.
  • Tanah pertanian tak mencukupi keperluan.
Secara biasa mampu dikatakan kecenderungan orang berbondong-bondong ke kota disebabkan kemiskinan yg diderita oleh penduduk pedesaan. Selama kemiskinan masih menggelayuti penduduk pedesaan, selama itu pula arus migrasi ke kota akan tetap tinggi.
Akibat urbanisasi di kota sebagai berikut.
  • Terjadinya ketegangan sosial. Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang antara orang desa dgn ciri kekeluargaan & gotong royong & orang kota dgn ciri materialistis & individualistis.
  • Jumlah tenaga kerja yg tak terdidik & terlatih di kota kian meningkat.
  • Demoralisasi atau kemerosotan moral & timbulnya daerah kotor (slums area).
  • Pertumbuhan di kota semakin cepat.
Lahirnya penduduk yg statis & egosentris, yakni suatu penduduk yg cuma mau menyaksikan dirinya, tak mampu mengikuti perkembangan pembangunan yg melaju dengan-cara cepat. Kondisi demikian ini merupakan ciri sebagian besar masyarakat pedesaan yg masih terbawa tatkala sudah berada di kota besar.

Rendahnya tingkat kedisiplinan yg dimiliki penduduk urban terhadap peraturan perundang-usul yg ada. Hal paling mudah dilihat dr rendahnya tingkat kedisiplinan dlm menaati peraturan kemudian lintas. Kemacetan kemudian lintas yg sering terjadi di kota-kota besar sebagai bukti. Munculnya kios-kios di trotoar jalan yg bergotong-royong fasilitas tersebut terang-terang didedikasikan bagi pejalan kaki pula mampu dipakai selaku bukti.
Akibat urbanisasi bagi desa selaku berikut.
  • Di desa kelemahan tenaga kerja produktif yg penting untuk pembangunan.
  • Penduduk yg meninggalkan desa pada biasanya perjaka. Akibatnya, desa kehabisan tenaga kerja muda.
Urbanisasi mungkin tak mampu dicegah sama sekali, tetapi bisa dikurangi. Sikap terbaik menghadapi problem urbanisasi dgn cara menunjukkan keterangan yg cukup terhadap segala hal yg berhubungan dgn kehidupan di perkotaan.
Memberikan informasi yg cukup terhadap para urban, antara lain perihal problem jenis pekerjaan, biaya hidup, kepadatan penduduk, lingkungan sosial, & sebagainya. Dengan pemberian keterangan yg cukup, dikehendaki para urban mampu berpikir lebih jernih & rasional terhadap rencana kepergiannya ke kota.
Adapun dengan-cara keseluruhan, cara-cara meminimalkan kecenderungan urbanisasi, antara lain selaku berikut.
  • Menciptakan peluang kerja lebih banyak di pedesaan, mirip penciptaan sentra-pusat industri, industri kecil, & industri rumah tangga.
  • Memberikan penghargaan yg lebih besar pada kalangan penduduk yg mau menjadi pelopor di pedesaan, mirip sarjana aktivis pedesaan.
  • Memberikan kemudahan birokrasi setiap usaha yg memungkinkan terciptanya peluang kerja di pedesaan.
  • Memberikan kepraktisan fasilitas permodalan bagi mereka yg ingin mempunyai usaha di pedesaan.
  • Mendorong para penanam modal untuk mampu memprioritaskan tempat pedesaan sebagai lahan untuk mendirikan usaha biar tercipta peluang kerja bagi penduduk sekitar tempat tersebut.
  • Memperlancar hubungan antara desa & kota & meningkatkan fasilitas untuk keperluan hidup di desa.
  • Pada dasarnya, jikalau di tempat pedesaan mampu tercipta sebuah fasilitas & prasarana yg mampu memperbaiki nasib, penduduk pedesaan akan berpikir dua kali untuk melaksanakan urbanisasi.

Potensi, Nilai, & Fungsi Desa Dalam Rangka Modernisasi

Desa ialah kesatuan masyarakat aturan yg mempunyai kewenangan untuk mengendalikan & mengelola kepentingan masyarakat setempat menurut asal usul & adat istiadat setempat yg diakui dlm tata cara pemerintahan nasional & berada di daerah kabupaten.
Unsur desa selaku berikut.
  • Daerah, dlm artian tanah-tanah yg produktif & yg tak beserta penggunaannya, tergolong pula unsur lokasi, luas, & batas.
  • Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran, & mata pencaharian penduduk desa setempat.
  • Tata kehidupan, dlm hal ini pola tata pergaulan & ikatan pergaulan warga desa, yakni seluk-beluk kehidupan masyarakat desa (rural society).
  • Ketiga unsur desa tersebut tak dapat terlepas satu sama lain & tak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan.
  • Potensi desa meliputi sumber-sumber alami & manusiawi yg tersimpan & yg bisa diharapkan kemanfaatannya bagi kelangsungan & perkembangan suatu desa. Potensi desa terdiri atas potensi fisik & potensi non-fisik.
Potensi fisik meliputi selaku berikut.
  • Air dlm arti sumber air, kondisi air, & tata airnya untuk kepentingan irigasi, pertanian & kebutuhan sehari-hari.
  • Tanah, misalnya sumber tambang, mineral, & sumber tumbuhan.
  • Iklim yg mempunyai peranan penting bagi desa yg bersifat agraris.
  • Manusia selaku tenaga kerja pengolah tanah, produsen, & pelanggan.
  • Ternak mampu berfungsi sebagai sumber tenaga, sumber materi kuliner, & sumber keuangan.
Potensi non-fisik di desa meliputi selaku berikut.

1) Masyarakat Desa

Masyarakat desa hidup bergotong royong & bisa merupakan suatu kekuatan berproduksi & kekuatan membangun atas dasar kerja sama.

2) Lembaga Sosial

Adanya pendidikan & organisasi sosial di desa mampu memberikan tunjangan sosial serta bimbingan dlm arti positif.

3) Aparatur Atau Pamong Desa

Aparatur atau pamong desa merupakan sumber kelancaran & tertibnya pemerintah desa.
Keadaan penduduk & dasar hidup penduduk desa yg tak sama menjadikan karakteristik desa bermacam-macam. Sebagai hasil selesai perkembangan desa terdapat beberapa stadium desa, yakni :
  • desa kolot (underdeveloped village),
  • desa yg sedang meningkat (developing village), dan
  • desa yg maju (developed village).
Nilai desa diputuskan oleh potensi yg tersimpan dlm desa itu, antara lain potensi sosial, ekonomi, demografis, agraria, politis, & kultural.

Pengertian Modernisasi Desa & Industrialisasi Desa

Modernisasi desa menurut Selo Soemardjan yaitu usaha untuk mengganti sikap mental masyarakat dr pengertian desa yg selamanya senantiasa dijadikan objek dr segala kegiatan dlm masyarakat baik dlm bidang politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Dalam usaha modernisasi desa, faedah sosiologi sungguh besar sebab dlm usaha modernisasi desa menyangkut penduduk (manusia). Modernisasi desa perlu diadakan karena sebagian besar rakyat mencari nafkah dr pertanian yg terletak di desa. Pada biasanya, para petani mempunyai taraf hidup yg rendah selaku balasan pendapatan per kapita rendah. Rendahnya pemasukan per kapita disebabkan selaku berikut.

Produktivitas pertanian rendah, yg diakibatkan oleh :

  • areal tanah milik keluarga yg dilaksanakan sempit;
  • kualitas tenaga yg menjalankan rendah; dan
  • jumlah modal yg dipakai kecil.
Belum adanya industri, khususnya industri desa sehingga belum dapat menunjukkan lapangan pekerjaan selain pertanian bagi penduduk.

Tantangan Global Terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa

Tantangan yg dihadapi bangsa Indonesia makin berat dr waktu ke waktu. Sebagai negara meningkat yg bercita-cita menjadi suatu bangsa yg mampu duduk sama rendah & berdiri sama tinggi dgn bangsa-bangsa maju di dunia. Indonesia menghadapi banyak tantangan yg semakin kompleks. Problem internal, baik menyangkut kehidupan ekonomi, politik, sosial, maupun budaya yg kian tampak makin mengusut, mengiringi tantangan yg menyerang dr luar yg tak gampang untuk dikendalikan. Meskipun pemerintahan kita telah mengalami berulang kali perubahan orde & rezim, tetapi pemerintah gres yg menggantikannya tampak belum bisa untuk menangani problematika internal.
Proses globalisasi yg berjalan semenjak tamat kala ke-20 makin dlm menusuk jantung kehidupan bangsa & sudah memunculkan pelbagai problematika gres.
Adapun problematika yg menjadi tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa merupakan selaku berikut.
  • Pluralitas masyarakat Indonesia tak cuma berhubungan dgn budaya, tetapi pula dimensi sosial, politik, & ekonomi masyarakat sehingga proses globalisasi keterangan menenteng imbas yg sungguh kompleks.
  • Timbulnya krisis moneter yg kemudian meningkat menjadi krisis multidimensi. Dalam waktu yg relatif singkat Indonesia mengalami empat kali perubahan pemerintahan. Tidak cuma itu, di kala reformasi timbul aneka macam kerusakan & pemberontakan yg diikuti informasi anarkis, SARA, & separatisme. Isu separatisme yg dimulai dgn lepasnya provinsi Timor Timur menjadi negara merdeka, kemudian Papua yg masih bergejolak menuntut kemerdekaan. Adapun isu anarkis & SARA tercatat di beberapa daerah, antara lain kasus Sambas, Palu, & Ambon.
  • Kemajuan teknologi keterangan telah membuat jarak spasial kian menyempit & jarak waktu makin memendek. Akibatnya, bagi bangsa Indonesia yg berorientasi pada negara-negara maju, dlm waktu relatif singkat bisa beradaptasi khususnya di bidang teknologi, ekonomi, sosial, & budaya.

Menurut Drs. Haryanto jati diri yaitu kepribadian yg sudah melembaga dlm pikiran & hati nurani insan yg diperoleh dr proses berguru & merupakan sumber dlm bertingkah.
Jati diri dapat mengkristal menjadi suatu kesadaran & kekuatan yg bisa mensugesti & menentukan perbuatan atau perilaku, baik dengan-cara perorangan maupun dengan-cara kelompok. Jati diri yg tersusun ini yakni jati diri ideal yg akan membangun identitas diri insan, bangsa & negara Indonesia. Jati diri itu akan menjadi cuilan penting dlm interaksi simbolik dlm masyarakat & akan membangun citra insan, bangsa & negara. Jati diri yg telah tersusun ini berbasis pada budaya & kepribadian Indonesia, antara lain: religius, humanis, naturalis, terbuka, demokratis, integrasi & harmoni, nasionalisme & patriotisme, berkomitmen terhadap kebenaran, jujur & adil, profesional, ber-iptek, berdikari, etis & moralis, kepatuhan pada aturan, berjiwa kemasyarakatan, berjiwa kultural, & berjiwa seni & estetika.

Diharapkan semua suku bangsa masih tetap mempunyai loyalitas terhadap NKRI yg sudah menjadi ikrar dr pendiri negara RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Hendaknya semua pihak meyakini bahwa pembangunan jati diri bangsa Indonesia mempunyai tujuan final, yakni memperkokoh persatuan & kesatuan bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia tak berjati diri keras, melainkan berjati diri yg halus, terbuka, moderat & toleran, serta senantiasa menjauhkan diri dr tindakan kekerasan. Oleh karena itu, sangat perlu dijalankan pembudayaan jati diri melalui sosialisasi & internalisasi yg berkelanjutan melalui :
  • lembaga keluarga;
  • lembaga pendidikan swasta & pemerintah;
  • organisasi sosial, utamanya organisasi politik;
  • penyelenggaraan negara, baik sipil maupun militer;
  • perkumpulan sosial ekonomi;
  • media massa;
  • tokoh penduduk , budaya, & agama; dan
  • individu & warga negara di mana pun berada.

Lihat juga

Kelompok Sosial dlm Masyarakat Multikultural

Demikianlah postingan & penjelasan Perubahan Sosial Di Masyarakat pada kali ini. Semoga berfaedah & perubahan sosial di masyarakat kian berubuah, sesuai dgn apa yg diinginkan bareng selama ini.