√ Pengertian Ubrug Teater Tradisional

WargaMasyarakat.Org – Apa yg dimaksud dgn Ubrug Teater Tradisional. Provinsi Banten yg dibentuk tiga belas tahun silam memiliki beragam tradisi mulut yg masih hidup & berkembang di masyarakat. Salah satunya yaitu teater tradisional ubrug. Ubrug termasuk salah satu tradisi mulut, karena mempunyai ciri-ciri berikut; tradisi tersebut sudah berjalan lama, dinamis & masih berjalan, ada penonton, pemahaman penutur & penonton sama, homogen, ruang & waktu yg sama, serta spontanitas (Pudentia, 2008:2).
Apa yg dimaksud dgn Ubrug Teater Tradisional Pengertian Ubrug Teater Tradisional

Definisi Ubrug

Sedangkan ungkapan ubrug berasal dr bahasa Sunda ‘sagebrugan’ yg berarti campur aduk dlm satu lokasi. Ini memang menggambarkan komponen-unsur kesenian ubrug, seperti pemain, nayaga, & penonton yg tumplek dlm satu lokasi. Pertunjukan ubrug memang cukup sederhana & bisa dikerjakan di mana saja. Bahkan tak jarang seniman ubrug bisa pentas tanpa hiasan & panggung sekalipun. Mereka bisa pertunjukan di tanah lapang dgn arena pertunjukan berupa tapal kuda, penonton mengelilingi tempat permainan. Sehingga penonton bisa menyaksikannya dr membuatkan sudut. Kedekatan antara pemain dgn penonton ini memungkinkan pertunjukkan menjadi semakin menarik.
Kesenian Ubrug merupakan teater tradisional Banten yg memadukan bagian teater, musik, tari, & seni bela diri. Elemen-elemen ini digelar dlm balutan komedi. Ubrug diiringi oleh seperangkat alat musik seperti gendang, saron, kempul, gong angkeb, piul & kecrek. 
Menurut Ali Faisal, ubrug yaitu teater rakyat yg memiliki fungsi sebagai media penyampai informasi atau pesan pada masyarakat atas gambaran realita kehidupan masyarakat. Ubrug pula bisa menampilkan karakteristik masyarakat yg heterogen dlm media lakon. Konten dlm ubrug dibutuhkan mampu menunjukkan info yg berkaitan dgn citra penduduk kebanyakan. Demikian pula dgn tujuan ubrug di masyarakat sebagai media penyampai pesan sosial yg pula bisa memperlihatkan penghiburan bagi masyarakat.
Ubrug merupakan kesenian teater rakyat yg menggabungkan segala jenis kesenian seperti lakon, musik, tari, & pencak silat dgn cara komedi.
Menurut Ensiklopedi Sunda (2000: 672) yg dimaksud dgn ubrug ialah semacam teater tradisional di daerah Banten, dipentaskan di lapangan atau di halaman bangunan lazim seperti stasiun, diiringi gamelan.
Ubrug berdasarkan Marim, wakil ketua komunitas Ubrug Cantel Group berasal dr kata gabrugan, abrag, grubug, & ubreg (ungkapan Jawa Serang). Gabrugan mempunyai arti memanfaatkan pelaku seni peran sesuai dgn keahlian & kemampuannya dlm memainkan sebuah kiprah. Abrag dlm arti teks ialah tak ada rasa atau tak ada isi. Grubug memiliki arti bohong, sedangkan ubreg mempunyai arti ribut, berisik, bercanda, atau ngebanyol.
Pengertian ubrug yakni pertunjukan komedi masyarakat yg mempunyai kesanggupan akting dengan-cara alamiah untuk keperluan ritual & hiburan tanpa teks naskah atau pakem. Para panjak atau nayaga & sinden yg bertugas mengiringi proses tampilan ubrug berada di segi kiri depan panggung. Penempatan itu bertujuan mempermudah komunikasi antara penari dgn dalang. Para panjak duduk dgn memegang alat-alat musik tradisional yg dikuasainya.
Pemain ubrug terdiri atas pemain (pembawa lakon), panjak (nayaga), penari, & sinden. Pemain ubrug didominasi oleh golongan renta & orang cukup umur. Sangat sulit untuk mendapatkan pemain ubrug dr kalangan remaja. Sedangkan Jumlah pemain dlm setiap pementasan ubrug tak senantiasa sama, bergantung keperluan kisah. Untuk tema keluarga, biasanya ada yg berperan sebagai ayah, ibu, anak, pembantu, tokoh penduduk , & sebagainya.
Kostum yg dikenakan oleh pemain tergantung dr kiprah yg dibawakan. Jika seorang pemain berperan sebagai seorang ayah maka pakaian yg dikenakan adalah busana layaknya seorang ayah. Khusus untuk busana & tata rias muka yg dikenakan oleh bodor merupakan pakaian & make up tampang yg mengandung kelucuan. Tujuan penggunaan & tata rias tampang mirip ini biar penonton tertawa & bahagia untuk menonton ubrug.
Referensi
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/2015/04/17/ubrug/
https://www.bantennews.co.id/mengenal-ubrug-kesenian-khas-banten/