√ Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat

Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat – Pada peluang yg sama memiliki kegunaan ini, admin akan bagikan postingan mengenai Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat. Untuk lebih jelasnya, langsung saja anda menyimak klarifikasi di bawah ini.
Pada kala globalisasi ini dgn ditandai pertumbuhan telekomunikasi, segala bentuk perkembangan budaya mudah & cepat tersebar. Untuk meminimalkan & menangani sikap menyimpang dibutuhkan penerapan pengetahuan sosial, aturan sosial, & pengendalian sosial dlm kehidupan masyarakat.

A. MENERAPKAN PENGETAHUAN SOSIOLOGI, ATURAN SOSIAL, DAN PENGENDALIAN SOSIAL

Dalam penerapan pengetahuan Sosiologi di penduduk pada kala global dikala ini & di masa yg akan tiba sangat penting. Hal ini disebabkan penduduk menghadapi tantangan berat karena kehidupan penduduk global senantiasa mengalami pergantian setiap dikala. Dunia tak tersekat-sekat, dampak gila luar biasa. Setiap penduduk & negara mesti siap menghadapi persaingan ketat.
Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat  √  Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat
Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat
Penerapan pengetahuan Sosiologi termasuk ilmu sosial meliputi pengetahuan geografi, sejarah, & ekonomi. Melalui mata pelajaran tersebut di sekolah, siswa diarahkan untuk bisa menjadi warga negara Indonesia yg demokratis & bertanggung jawab, serta warga dunia yg cinta hening. Dalam penerapan pengetahuan sosial dlm kehidupan masyarakat, dirancang untuk berbagi pengetahuan, pengertian, & kesanggupan analisis terhadap kondisi sosial penduduk dlm memasuki kehidupan bermasyarakat yg dinamis.

Dengan demikian pengetahuan Sosiologi termausk ilmu sosial perlu dirancang dengan-cara sistematis, komprehensif, & terpadu menuju kehidupan yg sarat tantangan, kompetisi menuju kedewasaan, & keberhasilan dlm kehidupan di masyarakat.
Aturan sosial di masyarakat perlu ditegakkan keterkaitannya dgn nilai, norma, & pranata sosial. Hukum di penduduk mesti tegak & adil, KKN mesti diberantas, & segala bentuk perjudian mesti dihilangkan.
Pengendalian sosial merupakan pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya pemerintahan, khususnya pemerintah beserta aparatnya. Memang ada benarnya bahwa pengendalian sosial, mempunyai arti suatu pengawasan dr penduduk terhadap jalannya pemerintahan.
Pengertian pengendalian sosial tersebut mencakup segala proses, baik yg direncanakan atau tidak, yg bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa warga penduduk untuk mematuhi kaidah-kaidah & nilai-nilai sosial yg berlaku.
Beberapa pola usaha pengendalian sosial sebagai berikut.
  • Pengendalian sosial dapat dijalankan oleh individu terhadap individu yang lain, misalnya: orang renta mendidik anak-anaknya supaya menyesuaikan diri kepada kaidah-kaidah & nilai-nilai yg berlaku.
  • Pengendalian sosial dilaksanakan oleh individu terhadap kelompok sosial, contohnya: seorang guru SMA memimpin beberapa siswanya di dlm praktik kerja di lapangan.
  • Pengendalian sosial bisa dilakukan oleh suatu golongan terhadap kalangan yang lain, atau oleh suatu kalangan terhadap individu.

1.  Tujuan Pengendalian Sosial & Sifatnya

Pengendalian sosial bertujuan meraih keselarasan antara stabilitas dgn perubahan-pergantian dlm penduduk atau bertujuan untuk meraih kondisi damai lewat keselarasan antara kepastian dgn keadilan.
Berdasarkan sifatnya menurut Haryanto pengendalian sosial mampu bersifat preventif atau represif atau bahkan kedua-duanya.
Preventif merupakan suatu perjuangan pencegahan terhadap terjadinya gangguan-gangguan pada keserasian antara kepastian dgn keadilan. Usaha-usaha preventif, contohnya dijalankan lewat proses sosialisasi, pendidikan formal & informal, teguran, & seterusnya.
Represif merupakan usaha pencegahan yg berencana untuk dapat mengembalikan keserasian yg pernah mengalami gangguan. Usaha represif berwujud hukuman, hukuman kepada warga penduduk yg melanggar dr kaidah-kaidah yg berlaku, mampu lewat fatwa agama.
Agama yg mewajibkan bagi para pemeluknya taat & patuh terhadap aturan-aturan agama.

2.  Cara Melaksanakan Aturan Sosial & Pengendalian Sosial

Cara penerapan aturan sosial & pengendalian sosial dapat dilaksanakan dgn banyak sekali cara. Pada prinsipnya berkisar pada cara-cara tanpa kekerasan (persuasif) ataupun dgn paksaan (coersive). Cara mana yg seharusnya diterapkan, tergantung pada siapa pengendalian sosial tersebut hendak diperlakukan & dlm keadilan yg bagaimana akan dilaksanakan.
Di dlm masyarakat yg tenteram, cara-cara persuasif atau tanpa kekerasan akan lebih efektif ketimbang penggunaan paksaan. Hal ini dikarenakan di dlm masyarakat yg tenteram sebagian besar dr kaidah-kaidah & nilai-nilai telah melembaga. Namun demikian meskipun bagaimana tenteramnya suatu penduduk niscaya masih ditemui warga-warga yg melakukan langkah-langkah-tindakan menyimpang. Terhadap mereka yg melaksanakan penyimpangan diperlukan suatu paksaan, supaya tak terjadi goncangan-goncangan yg mengusik ketenteraman yg sudah ada.
Dengan paksaan atau coersive sering diperlukan di dlm masyarakat yg sedang mengalami pergantian. Dalam kondisi mirip itu pengendalian sosial membentuk kaidah-kaidah gres untuk mengambil alih kaidah-kaidah lama yg sudah goyah. Cara-cara memakai kekerasan ada batas-batasnya, tak selalu mampu diterapkan. Biasanya kekerasan memunculkan reaksi negatif. Reaksi negatif tersebut senantiasa mencari potensi & menunggu dikala di mana agent of social control berada dlm kondisi lemah.
Teknik compulsion & pervasion. Dalam compulsion diciptakan suasana sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau mengubah sikapnya, yg menciptakan kepatuhan dengan-cara tak eksklusif, sedangkan pada pervasion norma atau nilai yg ada diulang-ulang penyampaiannya, dgn impian bahwa hal tersebut masuk aspek bawah sadar seseorang. Dengan demikian maka orang tadi akan mengganti sikapnya sehingga serasi dgn hal-hal yg diulang-ulang penyampaiannya tersebut.

Alat-alat yg Dipergunakan untuk Melaksanakan Aturan Sosial & Pengendalian Sosial

Setiap masyarakat akan mempergunakan alat-alat untuk melaksanakan aturan sosial & pengendalian yg sesuai dgn kebutuhannya. Namun yg paling penting yakni bagaimana caranya supaya pengendalian sosial tersebut melembaga & mendarah daging dlm penduduk yg bersangkutan, supaya efektif dlm penerapannya. Alat-alat yg dipergunakan untuk melaksanakan aturan sosial & pengendalian sosial selaku berikut.
  • Penyebaran rasa malu di dlm bentuk desas desus wacana orang-orang yg berperilaku laku menyimpang, akan lebih efektif khususnya bagi pengendalian diri individu sendiri.
  • Pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah merupakan salah satu alat pengendalian sosial yg telah melembaga, baik pada penduduk sederhana maupun penduduk yg sudah kompleks.
  • Teguran dr penguasa terhadap warga penduduk yg melanggar.
  • Hukum dlm arti luas, pula merupakan alat pengendalian sosial yg paling cantik lantaran lazimnya diikuti dgn eksekusi-eksekusi yg tegas.
  • Ajaran-fatwa agama yg menyampaikan pola hak, keharusan, & larangan-larangan bagi para umatnya.
Perwujudan penerapan aturan sosial & pengendalian sosial selaku berikut.
  • Penghukuman kepada pelanggaran & larangan yg akan menimbulkan kena hukuman bagi pelanggarnya. Kepentingan-kepentingan dr seluruh golongan penduduk dilindungi pelanggar, akan terkena eksekusi.
  • Pada peristiwa kompensasi standarnya yaitu keharusan di mana inisiatif untuk memprosesnya ada pada pihak yg dirugikan. Pihak yg dirugikan akan minta ganti rugi, alasannya pihak musuh melaksanakan cedera janji. Di sini ada pihak yg kalah & ada pihak yg menang.
  • Terapi maupun konsiliasi yg bersifat remedial. Artinya tujuan untuk mengembalikan situasi pada keadaan semula sebelum terjadinya sengketa. Yang pokok bukan siapa yg kalah atau menang, akan, tetapi yg penting yaitu menetralisir keadaan yg tak mengasyikkan. Oleh alasannya adalah itu, pada terapi & konsiliasi ialah normalitas & keselarasan. Pada terapi, korban mengambil inisiatif sendiri untuk memperbaiki dirinya dgn santunan pihak-pihak tertentu. Misalnya kasus penyalahgunaan narkotika si korban risikonya sadar dgn sendirinya. Pada konsiliasi masing-masing pihak yg bersengketa mencari upaya untuk menyelesaikannya, dgn kompromi atau memanggil pihak ketiga.
  • Perwujudan pengendalian sosial tersebut, tak berdiri sendiri-sendiri, tetapi mungkin merupakan variasi antara aneka macam wujud selaku alternatif.

4.  Organisasi Sosial Masyarakat

Pokok perhatian utama Sosiologi akil balig cukup akal ini yaitu organisasi sosial. Secara sederhana, penduduk yg di dalamnya yakni kita sendiri selaku salah satu anggotanya. Dalam organisasi sosial terdapat golongan-golongan & tata cara yg mereka ciptakan. Organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antarwarga-warga penduduk yg bersangkutan di dlm suatu tempat & dlm waktu yg relatif usang. Di dlm organisasi sosial terdapat unsur-unsur mirip golongan & asosiasi.
Kelompok & asosiasi orang mempunyai kesadaran bersama terhadap keanggotaan & saling berinteraksi. Kelompok yaitu selaku dua orang atau lebih yg mempunyai kesamaan identitas & berinteraksi satu sama lain dengan-cara terjadwal untuk menjangkau tujuan bareng .

B. PERAN PRANATA-PRANATA SOSIAL DALAM MENERAPKAN ATURAN SOSIAL DAN MENGENDALIKAN PERILAKU MENYIMPANG

1.  Pengertian Pranata Sosial Atau Institusi Sosial

Pranata sosial yakni suatu metode norma yg mengendalikan segala perbuatan manusia untuk memenuhi keperluan pokoknya dlm hidup bermasyarakat.
Sistem norma, yakni sejumlah aturan sosial atau pedoman sikap yg pantas, yg menjadi persetujuan semua anggota penduduk untuk dipegang & dijadikan pedoman untuk mengontrol kehidupan bareng . Apa perbedaan institusi negara dgn institut?
Institusi adalah metode norma atau aturan yg ada, sedangkan institut yakni wujud nyata/konkret dr norma-norma tersebut. Misalnya, suatu keluarga yg dibangun oleh sepasang suami istri tentu mempunyai aturan & norma tertentu. Masyarakat mempunyai aturan tersendiri bagaimana seorang laki-laki meminang sampai dgn menyelenggarakan pesta ijab kabul. Semua aturan & norma itulah yg dinamakan dgn pranata, sedangkan keluarga yg terbentuk itu dinamakan dgn forum. Lembaga disebut pula dgn asosiasi.
Pranata merupakan seperangkat aturan yg berkisar sekitar program atau keperluan sosial tertentu. Atau bisa dibilang pranata merupakan prosedur atau tata cara yg sudah diciptakan untuk mengontrol hubungan antarmanusia yg bergabung dlm suatu kelompok penduduk yg disebut sosial.

2.  Ciri-Ciri Pranata & Fungsi Pranata

Sebuah komunitas di mana manusia tinggal bareng memerlukan pranata demi tujuan keteraturan. Semakin kompleks kehidupan penduduk semakin kompleks pula pranata yg dibutuhkan atau yg dihasilkan guna pemenuhan kebutuhan pokoknya dlm hidup bareng . Pranata berlangsung seiring dgn kian majunya masyarakat.

Ciri-ciri pranata selaku berikut.

  • Pranata dengan-cara khusus terwujud dlm asosiasi.
  • Segala acara insan yg berafiliasi dgn pemenuhan kebutuhan, senantiasa berkaitan dgn pranata selaku pengaturannya & asosiasi sebagai kumpulan orang-penduduknya.
  • Suatu institusi sosial, mempunyai suatu tradisi baik tertulis ataupun tak tertulis, yg merumuskan tujuan, tata tertib, & lain-lain.
  • Lambang-lambang biasanya pula merupakan ciri yg khas dr institusi sosial. Lambang-lambang tersebut dengan-cara simbolis menggambarkan tujuan & fungsi institusi yg bersangkutan. Sebagai teladan, kesatuan-kesatuan universitas, perguruan, & lain-yang lain masing-masing mempunyai lambang yg berbeda.
  • Institusi sosial mempunyai alat-alat peralatan yg digunakan untuk menjangkau maksudnya, misalnya bangunan, peralatan, mesin-mesin. Bentuk serta penggunaan alat-alat itu, umumnya berlainan antara satu penduduk dgn masyarakat yang lain.

Fungsi pranata atau fungsi institusi sosial selaku berikut.

  • Dengan institusi tersusun atas objek-objek budaya materiil, pola-pola khusus tingkah laku, peranan & cita-cita, seperangkat sikap, & lain-lain.
  • Dengan institusi memberikan kode untuk menyelenggarakan sosial kendali terhadap tingkah laris para anggota penduduk .
  • Dengan institusi, lewat metode nilai & pola tingkah laris serta metode hukuman dlm kontrol sosial, mempunyai efek kepada keutuhan dr institusi itu.
  • Dengan institusi bisa menawarkan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggota dlm menghadapi dilema-dilema dlm penduduk .
  • Dengan institusi mampu merencanakan para anggota berpartisipasi dengan-cara aktif dlm peranan-peranan yg ditentukannya.
  • Dengan institusi berfungsi merealisasikan beberapa keperluan utama insan, seperti untuk busana, masakan, peralatan, & lain-lain.
  • Karena adanya aneka macam program & keperluan sosial maka terdapat banyak sekali pranata pada aneka macam bidang kehidupan. Telah diterangkan bahwa wujud nyata dr pranata yakni asosiasi. Yang dimaksud asosiasi (association) yakni suatu grup yg diorganisir dengan-cara sadar untuk mengejar suatu kepentingan tertentu. Makara, asosiasi merupakan suatu alat untuk meraih tujuan.
Di dlm meraih maksudnya, insan bisa menempuh 3 cara, yakni selaku berikut.
  • Mereka memburu tujuan itu dgn cara berkonflik dgn yg lain. Cara ini jikalau tak disalurkan dgn peraturan yg keras akan sungguh membahayakan kehidupan penduduk itu sendiri.
  • Mereka mampu bertindak sendiri dengan-cara bebas. Masing-masing mengikuti caranya sendiri tanpa mempertimbangkan orang lain, tetapi perbuatan asosiasi ini cuma sedikit kemungkinannya terhadap penduduk . Oleh karena itu, manusia yg satu hidup gotong royong insan lain.
  • Manusia dapat meraih maksudnya dengan-cara gotong royong atas dasar kolaborasi. Misalnya budbahasa kebiasaan pada penduduk tani, di mana orang membantu tetangga di waktu panen.
  • Suatu grup mungkin pula mengorganisasikan dirinya dengan-cara sadar & terang-terangan untuk mengejar-ngejar kepentingan bersama. Kalau hal ini terjadi pengorganisasian diri dengan-cara sadar maka lahirlah asosiasi. Tujuan seseorang menjadi anggota suatu asosiasi merupakan lantaran kepentingan yg ingin dicapai melalui organisasi tersebut.
  Puisi perpisahan sekolah dari guru untuk siswa 3 bait

3.  Macam-macam Pranata Sosial

Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial atau pranata-pranata sosial/kemasyarakatan menjadi 8 macam selaku berikut.
1. Pranata yg berniat untuk menyanggupi keperluan ilmiah (scientific institutions).
Contoh:  Metode ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, & lain-lain.
2. Pranata yg bertujuan untuk menyanggupi keperluan insan, menyatakan rasa keindahan & wisata (aesthetic and recreational institutions).
Contoh:  Seni rupa, seni drama, sport, & lain-lain.
3. Pranata yg bermaksud menyanggupi keperluan kehidupan kekerabatan (Kinship) atau domestic institutions.
Contoh:  Pertunangan, perkawinan, perceraian, & lain-lain.
4. Pranata yg bermaksud menyanggupi keperluan insan untuk mata pencaharian tertentu (economic institutions).
Contoh:  Pertanian, peternakan, perburuhan, industri, & lain-lain.
5. Pranata yg berniat menyanggupi keperluan penerangan, & pendidikan (educational institutions).
Contoh:  Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, & lain-lain.
6. Pranata yg bertujuan untuk memenuhi keperluan insan dlm hubungannya dgn Tuhan atau alam gaib (religious institutions). Contoh: Gereja, masjid, doa, kenduri, & lain-lain.
7. Pranata yg bermaksud menyanggupi keperluan manusia untuk menertibkan kehidupan golongan atau negara (political institutions).
Contoh: Pemerintahan demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, etika, tokoh penduduk , & sebagainya.
8. Pranata yg bermaksud mengurus keperluan jasmani insan (consultive institutions).
Contoh: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran, & lain-lain.

C. PROSES PERTUMBUHAN PRANATA SOSIAL DAN FUNGSI PRANATA SOSIAL

Proses Pertumbuhan Pranata Sosial

Untuk meraih tujuan keteraturan, masyarakat alhasil mempunyai sejumlah norma yg harus dipegang oleh setiap anggota penduduk yg masih terikat dlm keanggotaan. Sejumlah norma itulah yg kita sebut dgn pranata.
Sejumlah aturan tak dengan-cara langsung menjadi pranata begitu saja. Tidak dengan-cara otomatis norma yg ada dijadikan pranata kehidupan bersama. Proses sebuah aturan menjadi pranata sosial disebut dgn institusionalisasi atau pelembagaan.
Institusionalisasi, yakni suatu proses berlangsung & terujinya suatu kebiasaan dlm penduduk menjadi institusi/pranata yg karenanya mesti menjadi patokan dlm kehidupan bersama.
Proses institusionalisasi itu memakan waktu yg lama & mesti lewat proses internalisasi atau pembudayaan, yakni penghayatan kebiasaan dlm kehidupan bersama sehingga menjadi milik diri setiap anggota penduduk . Sesudah menjadi belahan pranata maka suatu norma mempunyai kekuatan memaksa semoga ditaati masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan pranata menjadi sesuatu yg mesti dipegang & dijadikan aturan yg mengikat dlm penduduk alasannya adalah proses bertumbuhnya (institusionalisasi) mesti menyanggupi 3 syarat selaku berikut.
  • Norma tersebut menjiwai seluruh anggota penduduk .
  • Diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa ada hambatan yg memiliki arti.
  • Norma tersebut harus mempunyai hukuman yg mengikat setiap anggota penduduk .

2.  Fungsi Pranata Sosial

Fungsi pokok dr pranata sosial, yakni untuk menyanggupi fasilitas keperluan penduduk . Kebutuhan itu berkisar pada keperluan yg pokok. Jadi, tak ada satu pranata pun yg lahir tanpa adanya kebutuhan yg mesti dipenuhinya. Oleh lantaran itu, keperluan harus dipenuhi sesuai dgn skala prioritas. Pranata sosial memiliki kegunaan lain sebagai berikut.
  • Menjaga keutuhan dr penduduk yg bersangkutan.
  • Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laris atau bersikap di dlm menghadapi problem dlm penduduk yg bersangkutan.
  • Memberikan pegangan pada penduduk untuk membuktikan tata cara pengendalian sosial, yakni pengawasan dr penduduk kepada tingkah laku anggota-anggotanya.
  • Ketiga fungsi di atas terwujud dlm setiap jenis/macam pranata. Ada lima jenis pranata sosial yg sungguh penting dlm kehidupan penduduk , yakni pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata agama, pranata ekonomi, & pranata politik.
Lihat juga

Mendeskripsikan Terjadinya Perilaku Menyimpang Dan Sikap-Sikap Anti Sosial

Demikianlah postingan yg kami bagikan membahas perihal Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dalam Kehidupan Masyarakat. Semoga memiliki kegunaan & dgn adanya postingan di atas, pengetahuan & pengetahuan anda akan kian bertambah mengenai Penerapan Pengetahuan Sosiologi Dan Aturan-Aturan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat.

  Puisi malam tanpa rembulan