√ Penelitian Sosial Secara Sederhana

Penelitian Sosial Secara Sederhana – Pada kali ini, admin akan membagikan materi postingan yg ada relevansinya dengan Penelitian Sosial Secara Sederhana. Untuk lebih lengkapnya, langsung saja admin bagikan poin-poinnya berikut ini :

A. JENIS-JENIS PENELITIAN   

Penelitian Ditinjau dr Tujuan

Penelitian mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
  1. mengungkapkan kebenaran selaku manifestasi kehendak ingin tahu insan,
  2. membuatkan ilmu pengetahuan, dan
  3. selaku akomodasi untuk memecahkan aneka macam dilema dlm penduduk .
Seorang peneliti bermaksud ingin mengenali & menggali dengan-cara luas perihal alasannya-karena sesuatu hal. Misalnya, kenapa kini banyak anak usia sekolah menjadi anak jalanan yg mengamen di kota-kota pada perempatan jalan? Hal itu menawan untuk diteliti maka dibentuklah oleh pemerintah kota, tim untuk memperoleh alasannya yaitu-karena terjadinya tanda-tanda sosial tersebut. Penelitian semacam ini disebut pengamatan eksploratif.
 admin akan membagikan materi artikel yg ada hubungannya dengan  √  Penelitian Sosial Secara Sederhana
Penelitian Sosial Secara Sederhana
Seorang guru ingin meningkatkan hasil proses berguru-mengajar kemudian melaksanakan observasi dgn jalan menjajal beberapa metode/teknik mengajar sehingga ditemukan metode/teknik yg lebih baik maka kegiatan guru ini termasuk observasi pengembangan atau observasi developmental.
Penelitian verifikatif yaitu pengamatan yg bertujuan memeriksa kebenaran hasil observasi yg sudah dijalankan. Contoh hasil penelitian wacana alasannya-sebab anak jalanan di atas, diulang lagi oleh tim peneliti lain yg bermaksud untuk mengevaluasi kebenaran hasil observasi yg pernah dilakukan sebelumnya.

2.  Penelitian Ditinjau dr Bidang Ilmu

Dilihat dr bidang yg diteliti maka observasi dibedakan menjadi dua, yakni bidang ilmu alam & ilmu sosial.

Penelitian Bidang Ilmu Alam

Penelitian bidang ilmu alam misalnya mekanika, fisika, biologi, teknologi, botani, & zoologi.
Objek penelitian ilmu alam, yakni objek dunia yg riil materiil atau dunia objektif. Yang dicari di sini yaitu fakta & pembuktian-pembuktian dr kenyataan. Orang memakai rasio/pikiran guna menembus hakikat kenyataan tadi & alat indra digunakan untuk menyelenggarakan pengecekan serta verifikasi terhadap kebenaran.

Penelitian Bidang Ilmu Sosial

Objek penelitian ilmu sosial yakni manusia & fenomena-fenomena/ tanda-tanda-tanda-tanda sosial. Materi dr ilmu sosial antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laris, perbuatan manusia dlm macam-macam ekspresi, & hasil kebudayaan yg semuanya dipikirkan dengan-cara sistematis, & diciptakan oleh logika budi insan. Contohnya, yaitu penelitian perihal kenakalan akil balig cukup akal, kemiskinan, lingkungan kumal , & penyimpangan seksual.
Adapun perbedaan antara penelitian ilmu alam & ilmu sosial selaku berikut.

Penelitian Ilmu Sosial

  • Fenomena yg diteliti lebih kompleks.
  • Data-data tak eksak & tak bisa diatur.
  • Permasalahan lebih sering disebabkan oleh dilema orientasi yg sungguh luas.
  • Peneliti dlm ilmu sosial bukan pengamat yg imparsial lantaran selaku makhluk sosial tak bisa melepaskan diri dr proses sosial itu sendiri 
  • Tidak mempunyai unit pengukur yg tepat.

Penelitian Ilmu Alam

  • Fenomena kurang kompleks, walaupun kompleks tetapi telah mempunyai alat & metode yg teruji untuk memecahkan duduk kasus.
  • Data-data eksak & dapat diatur.
  • Permasalahan tak disebabkan oleh dilema orientasi yg luas.
  • Peneliti dlm ilmu alam merupakan pengamat yg imparsial.
  • Mempunyai unit pengukur yg tepat.
  • Penggunaan metode kuantitatif sudah cukup meningkat .
  • Variabel-variabel & fenomena-fenomena dlm penelitian alam mampu diatur dlm bentuk percobaan & mampu dibandingkan dgn variabel kendali dengan-cara akurat.
  • Prediksi yg dijalankan lebih eksak.
  • Metode kuantitatif yg digunakan belum cukup meningkat .
  • Tidak melaksanakan eksperimen & percobaan.
  • Kemampuan yg kurang mendalam dlm memprediksi duduk masalah-masalah sosial.

3.  Penelitian Ditinjau dr Pendekatan

Dalam penelitian ada dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif & pendekatan kuantitatif.

Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif digunakan apabila data yg hendak dikumpulkan yaitu data kualitatif, yakni data yg disajikan dlm bentuk kata atau kalimat. Pendekatan seperti ini digunakan dlm observasi yg datanya yakni data sekunder. Pendekatan kualitatif mengutamakan mutu data. Oleh karena itu, dlm observasi kualitatif tak dipakai analisis statistik.

Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif dipakai dlm observasi dengan-cara survei & eksperimen. Pendekatan ini digunakan apabila data yg hendak dikumpulkan adalah data kuantitatif, yakni data berupa angka. Oleh karena itu dlm penelitian yg memakai pendekatan kuantitatif, analisisnya dgn cara statistik.

Guru yg ingin mengetahui perkembangan kemampuan berbahasa Inggris siswa di jenjang SMA, dapat dijalankan dgn dua cara pengamatan, yakni dgn pendekatan bujur (longitudinal) atau dgn pendekatan silang (cross-sectional).

Jika memakai pendekatan longitudinal, guru mencatat kesanggupan berbahasa Inggris siswa semenjak siswa yg dijadikan subjek observasi duduk di kelas I hingga mereka duduk di kelas III. Pencatatan kesanggupan berbahasa Inggris ini bila pertama kali dilakukan pada pertengahan tahun pemikiran maka pencatatan berikutnya pula dilakukan pertengahan tahun anutan tatkala siswa duduk di kelas II & kelas III.

Kebaikannya pendekatan ini lantaran subjek yg diamati sama sehingga faktor-faktor intern individu tak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, yakni waktu pengamatan sungguh usang & dikhawatirkan dlm rentang waktu yg lama ini sudah banyak perubahan keadaan karena pertumbuhan zaman.

  Pembelajaran 4 Tema 2 Subtema 1 Faedah Tanaman Bagi Kehidupan Insan Kelas 3

Jenis pengamatan kedua jikalau ditinjau dr pendekatan, yaitu observasi yg memakai pendekatan silang (cross-sectional). Dalam observasi ini tak digunakan subjek yg sama. Dalam waktu yg serentak, peneliti menyelenggarakan pencatatan wacana pertumbuhan kemampuan berbahasa Inggris siswa di jenjang Sekolah Menengan Atas dengan-cara serempak, yaitu siswa di kelas I, II, & III. Hal yg menguntungkan yakni bahwa data dapat dikumpulkan dengan-cara cepat. Akan namun, subjek yg berlawanan-beda perlu pula mendapatkan perhatian & pertimbangan karena pertumbuhan seseorang dlm satu tahun yg akan tiba, mungkin ada perbedaan atau bahkan sungguh berlawanan dgn perkembangan kelompok yg satu tahun lebih bau tanah.

4.  Penelitian Ditinjau dr Tempatnya

Penelitian Laboratorium

Penelitian laboratorium ini tak cuma untuk bidang ilmu eksakta/ IPA, namun sekarang ada pula observasi di laboratorium dlm bidang bahasa & ilmu-ilmu sosial. Penelitian mampu pula dilaksanakan di perpustakaan. Misalnya, observasi wacana dokumen-dokumen sejarah yg sudah dibukukan, pengamatan dlm bidang kesastraan, & masih banyak yg lain.

Penelitian Kancah/Di Lapangan

Penelitian kancah atau observasi lapangan, tempat penelitiannya di kancah/lapangan.

Penelitian lapangan pada umumnya bermaksud untuk memecahkan problem-problem simpel dlm kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan metode untuk mendapatkan dengan-cara khusus & kongkret mengenai apa yg sudah terjadi di masyarakat.

5.  Penelitian Ditinjau dr Cara Pembahasannya

Penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi deskriptif & observasi inferensial.

  1. Penelitian deskriptif, yaitu observasi yg melukiskan, memaparkan, menuliskan, & melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa dengan-cara apa adanya.
  2. Penelitian inferensial, yakni tak cuma melukiskan peristiwa saja, namun pula menarik kesimpulan lazim dr persoalan yg diteliti.

6.  Penelitian Dilihat dr Wujud Data

Dilihat dr wujud datanya, penelitian bisa dibagi menjadi dua, yakni penelitian kuantitatif & pengamatan kualitatif. Disebut observasi kuantitatif bila data penelitiannya berupa angka-angka & disebut penelitian kualitatif kalau data penelitiannya berupa pernyataan dgn kata-kata atau langkah-langkah.

7.  Penelitian Ditinjau dr Hadirnya Variabel

Variabel yakni objek penelitian yg beraneka ragam, misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai kombinasi laki-laki & perempuan; berat badan mempunyai kombinasi, ada berat 40 kg atau 50 kg. Contoh variabel lain dlm observasi contohnya pendidikan, umur, status sosial, jabatan, & pekerjaan. Berdasarkan adanya atau datangnya variabel ini ada penelitian deskriptif, jikalau pengamatan ini menggambarkan variabel masa kemudian & masa sekarang (jadi variabel yg diteliti sudah ada). Contoh observasi deskriptif, misalnya tim peneliti ingin mengetahui kekayaan calon bupati. Variabel dlm pengamatan ini yakni kekayaan yg mampu berupa apa saja. Jika variabel yg diteliti belum ada tatkala itu, belum tiba, belum terjadi, tetapi sengaja didatangkan atau diadakan oleh peneliti dlm bentuk perlakuan (treatment) disebut pengamatan eksperimen. Contoh penelitian eksperimen, misalnya peneliti ingin mengetahui imbas susu sapi terhadap pertumbuhan tubuh/berat badan seseorang. Variabel dlm penelitian ini yakni pertumbuhan tubuh/berat tubuh. Dalam pengamatan eksperimen ini ada dua kelompok yg dibandingkan, yakni kelompok orang yg tak diberi minuman susu sapi & kelompok orang yg diberi minuman susu sapi (jadi golongan ini yg diberi perlakuan/treatment).

8.  Penelitian Sosial Budaya

Objek observasi sosial budaya yaitu insan & tanda-tanda-tanda-tanda sosial budaya. Materi dr ilmu sosial budaya antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laku, perbuatan insan dlm macam-macam ekspresi, & hasil kebudayaan.

Ilmu pengetahuan sosial tak mampu melepaskan diri dr penentuan nilai sehingga dlm hal ini terdapat penentuan mutu & nilai-nilai yg bersifat normatif. Penelitian dlm ilmu sosial dapat disebut selaku suatu proses yg terus-menerus, kritis, & terorganisasi untuk menyelenggarakan analisis & memperlihatkan interpretasi terhadap fenomena sosial yg mempunyai kekerabatan saling mengait.

Penelitian ilmu sosial pula bersandar pada metode ilmiah yg disokong oleh kerangka analisis & teori. Contoh penelitian bidang sosial antara lain pengamatan wacana kenakalan akil balig cukup kebijaksanaan, anak jalanan, kemiskinan, lingkungan kumal , & penyimpangan seksual. Dalam observasi ilmu-ilmu sosial dikenal adanya pengamatan antropologis, ekonomis, psikologis, aturan, & sosiologis.

Penelitian sosiologis mampu dibilang selaku proses pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yg diketahui dlm sosiologi. Konsep-rancangan dasar ini berfungsi selaku kemudahan ilmiah untuk mengungkapkan kebenaran dlm penduduk .

Adapun konsep-konsep dasar tersebut menurut Soerjono Soekanto antara lain:

  • interaksi sosial,
  • golongan sosial
  • kebudayaan
  • lembaga sosial
  • lapisan sosial,
  • kekuasaan & wewenang,
  • pergantian sosial, dan
  • problem sosial.

Penelitian sosiologis pula memakai seperangkat metode penelitian yg bersifat ilmiah & sistematis. Hasil-hasil pengamatan sosiologis mampu digunakan oleh ilmu-ilmu sosial yang lain lantaran pusat perhatiannya yakni masyarakat yg menjadi wadah kehidupan bersama. Bagi pembangunan, pengamatan sosiologis diperlukan untuk memperoleh data-data yg relatif lengkap wacana masyarakat yg hendak dibangun. Data-data yg diharapkan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.

  • Kelompok-golongan sosial selaku belahan dr penduduk .
  • Kebudayaan yg berintikan pada nilai-nilai yg mendukung pembangunan.
  • Pola interaksi sosial, yg berguna untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan.
  • Stratifikasi sosial sebagai pembeda penduduk dlm kelas-kelas sosial dengan-cara vertikal. Hal ini dipandang perlu supaya dapat diidentifikasi pihak-pihak yg mendukung pembangunan & yg tidak.
  • Lembaga-lembaga sosial selaku keperluan dasar insan & golongan sosial.

B. PENGUMPULAN DATA   

Teknik pengumpulan data dlm penelitian mampu dikerjakan dgn cara selaku berikut.

1.  Analisis Isi Media Massa

Teknik analisis isi media massa yaitu pengumpulan data dgn menganalisis isi media massa. Dalam media massa tersebut termuat uraian & data mengenai kemasyarakatan, perkembangan bank, & perkembangan perekonomian.

2.  Observasi Atau Pengamatan Langsung

Teknik pengamatan langsung atau pengamatan pribadi merupakan pengumpulan data lewat pengamatan & pencatatan tanda-tanda pada objek yg dilaksanakan dengan-cara langsung di tempat kejadian.
Syarat dlm memakai metode observasi sebagai berikut.
  • Metode observasi mampu dilaksanakan dengan-cara bebas atau menggunakan daftar isian yg sudah disiapkan & dapat menggunakan rekaman bunyi atau rekaman gambar.
  • Semakin banyak objek yg diamati, kian susah pengamatannya & kesudahannya pun pula rumit.
  • Observasi perlu dilaksanakan dengan-cara cermat, jujur, & objektif dgn data yg berhubungan.
  • Sistem & prosedur yg dilakukan berdasar bimbingan yg sudah disiapkan.
  • Observer mesti paham apa yg akan dicatat dr cara bikin catatan data yg sudah dikumpulkan.
  KKTP Bahasa Inggris Kelas 1 Semester 1
Pencatatan hasil pengamatan dilaksanakan dgn mengisi formulir yg sudah ditawarkan. Tujuan menggunakan formulir pencatatan yakni :
  • memudahkan dlm merekam insiden, proses, & tanda-tanda sosial;
  • mencatat segala peristiwa & proses sosial di lapangan;
  • menolong menguatkan data lain yg terkumpul;
  • menjaga supaya hasil pengamatan gampang dikenali pihak lain; dan
  • bisa diformulasikan kembali sehingga mampu menggambarkan suatu kondisi.

3.  Observasi Atau Pengamatan Tidak Langsung

Teknik pengamatan atau pengamatan tak pribadi yakni pengumpulan data lewat pengamatan & pencatatan tanda-tanda pada objek observasi yg pelaksanaannya tak dengan-cara langsung pada objeknya, contohnya mengamati aktivitas matahari lantaran adanya ledakan nuklir.

4.  Wawancara Langsung

Teknik wawancara pribadi yakni cara pengumpulan data dgn mengadakan kontak pribadi (tatap tampang) dgn sumber data, misalnya mendengarkan ceramah langsung atau tanya jawab.
Peranan pewawancara, yakni mengajukan pertanyaan & mencatat hasil wawancara. Dalam melaksanakan pencatatan peneliti bisa memilih satu atau kombinasi dr cara-cara selaku berikut.
  • Pencatatan memakai alat bantu misalnya tape recorder.
  • Pencatatan dilaksanakan dengan-cara pribadi pada waktu wawancara berjalan.
  • Pencatatan dikerjakan sehabis berlangsungnya wawancara.

5.  Studi Dokumenter (Bibliografi)

Teknik studi dokumenter (bibliografi) yakni pengumpulan data dgn menggunakan sumber dokumen tertulis yg bekerjasama dgn problem observasi, misalnya dr sumber dokumen, buku, koran, & majalah.

6.  Teknik Pengukuran

Teknik pengukuran yaitu cara pengumpulan data dgn jalan melaksanakan pengukuran tertentu. Mialnya, dlm meneliti kesehatan balita, si peneliti harus melaksanakan pengukuran terhadap berat tubuh, tinggi tubuh, & jumlah masakan yg diberikan.
Walaupun metode ilmiah pada dasarnya sama, namun tekniknya berlainan karena teknik merupakan cara istimewa dlm menerapkan metode ilmiah pada masalah yg khusus. Oleh karena itu, setiap disiplin ilmu harus menerapkan suatu teknik yg cocok atau sesuai dgn kerangka materi yg dipelajari.
Hal-hal yg tergolong teknik observasi sosiologi selaku berikut.

Cross-Sectional Studies

Dalam studi ini, pengamatan dibatasi cuma pada pengusutan tunggal pada saat tertentu. Misalnya, studi wacana 100 petani di salah satu desa untuk menegaskan bagaimana reaksi mereka terhadap introduksi suatu varitas jagung yg lebih baik dlm waktu tertentu.

Ex Post Facto Studies

Studi ini mempelajari faktor awal (masa lalu) yg dianggap selaku penyebab suasana kini. Misalnya, studi wacana faktor utama pada masa kemudian yg dianggap mempengaruhi perbedaan perilaku penduduk perihal keluarga berencana.

Longitudinal Studies

Dalam studi ini, pengamatan berupaya mengungkapkan akhir dr program tiga tahun desa tertentu bekerjasama dgn introduksi bibit yg lebih baik. Studi ibarat ini melewati satu periode waktu jangka panjang, termasuk sebelum atau setelah observasi, & mengindikasikan kecenderungan yg mungkin terjadi.

C. PENGOLAHAN DATA 

Pengelompokan Data yg Telah Terkumpul a. Pengelompokan Data Dengan Statistik

Data yg sudah terkumpul baik melalui pengamatan, wawancara, maupun komunikasi tak pribadi, perlu dikelompokkan untuk membuat lebih gampang pengolahan data. Dalam menggolongkan data, perlu dibedakan antara data kualitatif, data kuantitatif, data pribadi, data primer, data sekunder, data tertulis, data verbal, & data berkaitan, yg berikutnya akan diolah dgn perhitungan statistik. Statistik yakni kumpulan dr cara & aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penafsiran, & penarikan simpulan dr data yg berupa angka.

Statistik dibedakan dua macam, yaitu statistik deskriptif & statistik induktif.

1) Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yg membicarakan wacana penyusunan data dlm daftar & pembuatan grafik yg tak menyangkut penarikan simpulan. Pengolahan yg bersifat analisis & interpretasi data termasuk dlm statistik deskriptif selama tak menyangkut penarikan simpulan yg berlaku lazim atau pengolahan generalisasi.

2) Statistik Induktif

Statistik induktif merupakan serpihan statistik mengenai semua aturan & cara yg mampu dipakai sebagai alat dlm menjajal menarik simpulan yg berlaku biasa dr data yg tersusun & dimasak sebelumnya. Dalam statistik induktif, peneliti mencari keterangan yg berlaku lazim, yaitu bikin generalisasi dr data yg sedang dihadapi & sengaja dikumpulkan untuk tujuan itu.

Guna & Ciri Statistik

Dalam surat kabar atau majalah sering ditemui angka statistik atau uraian angka statistik mengenai buatan barang, pembangunan, tingkat kejahatan, harga barang, tingkat ongkos hidup, kecelakaan kemudian lintas, jumlah sekolah, & pertumbuhan penduduk. Angka menyerupai itu berkhasiat untuk materi keterangan bagi orang atau badan yg memerlukannya. Angka-angka tersebut mungkin dikumpulkan sendiri dengan-cara pribadi dr pengamatan, berasal dr penerbitan yg terdahulu, atau dr data baik yg sudah dimasak maupun yg belum dimasak. Angka buatan, harga, tingkat penghidupan, & jumlah duit dlm peredaran sangat diharapkan oleh perusahaan & pemerintah untuk bikin rencana kebijaksanaan pada waktu yg akan tiba.
Contoh :
Kepolisian mencatat angka kejahatan & pelanggaran kemudian lintas biar perjuangan untuk menguranginya dapat direncanakan & dilaksanakan lebih efektif & tanpa hambatan.
Pemerintah pusat & tempat membutuhkan data penduduk daerah & penduduk nasional dgn tujuan untuk memudahkan pengerjaan rencana perekonomian & pembangunan. Sebagian dr data itu digunakan untuk menganggap hasil yg diraih dgn menggunakan rencana masa lalu & sebagian dibutuhkan untuk membuat planning untuk masa yg akan tiba.
Departemen Pendidikan Nasional haruslah dapat menaksir jumlah penduduk Indonesia di tahun yg akan tiba atau memperkirakan jumlah anak yg mesti memasuki sekolah pada tahun itu, bikin rencana yg lebih sempurna mengenai jumlah ruangan sekolah yg mesti dibangun, & berapa banyak pemanis tenaga guru yg diperlukan.

Ciri-ciri statistik ada tiga macam, yakni:
  1. melakukan pekerjaan & mengolah data yg bersifat lazim,
  2. melakukan pekerjaan dgn memakai angka, dan
  3. melakukan pekerjaan dengan-cara objektif.
Mengenali Kecenderungan Umum Data Dengan Bantuan Statistik Sederhana a. Distribusi Frekuensi
Dalam pengamatan yg memakai sampel random, peneliti sudah menghimpun data umur akspetor KB di daerah A selaku berikut.
35, 32, 17, 30, 37, 20, 24, 43, 30, 21, 45, 25, 37, 23, 35, 35, 30, 21, 35, 23, 24,
30, 20, 30, 25, 24, 24, 40, 35, 37, 37, 40, 35, 40
Dari nilai tersebut disusun dengan-cara teratur mulai dr umur termuda hingga tertua. Setelah diurutkan, diketahui jumlah akseptor untuk umur itu. Kumpulan pasangan nilai dgn frekuensinya disebut distribusi frekuensi, di mana X menyatakan umur yg dicapai & f(X) menyatakan frekuensi pada umur itu.
Panjang interval yg memperlihatkan batas bawah & batas atas nilai pengamatan disebut range. Nilai dlm pengamatan sampel tak ditemukan di luar batasan ini. Besarnya range merupakan selisih antara nilai paling besar dgn nilai yg terkecil. Dari data penerima KB wilayah A tersebut, range dr sampel dimulai dr nilai 17 & selsai pada nilai 45. Jadi, besarnya range = 45 – 17 = 28. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

Distribusi Frekuensi Sampel Akseptor KB Daerah A

Dari data tersebut mampu dikelompokkan dgn interval 15 – 19, 20 – 24, 25 – 29, 30 – 34, 35 – 39, 40 – 44, 45 – 49 sehingga distribusi frekuensinya terlihat ibarat tabel berikut.

Distribusi Frekuensi Dari Sampel Akseptor KB Daerah A


Cara perhitungan, titik tengah interval golongan tersebut digunakan selaku nilai X dr golongan. Pada tabel di atas, titik tengah golongan yakni 17,5; 22,5; 27,5; 32,5; 37,5; 42,5; & 47,5 dgn frekuensi masing-masing 1, 10, 2, 6, 10, 4, & 1. Frekuensi tersebut untuk membuat lebih gampang perhitungan & dianggap terjadi pada titik tengah tiap-tiap golongan.

Kalau dibikin diagram bisa memudahkan dlm melihat perbandingan frekuensi dr banyak sekali kelas atau penjabaran. Histogram merupakan citra diagram berupa balok atau petak. Lebar balok memberikan panjang interval kelas, kelompok atau satuan, sedangkan luas balok memberikan frekuensi golongan. Dengan bentuk itu mudah dibandingkan frekuensi dr kelompok yg satu & kelompok yg lain. Jika titik tengah dr garis atas balok dihubungkan antara yg satu dgn yang lain, diagram yg didapat merupakan suatu poligon.
Contoh penyuguhan diagram histogram & poligon distribusi frekuensi dr Tabel 2.
Diagram histogram & poligon
Contoh penghidangan diagram bundar dgn persen dr Tabel 2.

Suatu bundar dibagi menjadi kepingan-belahan & luas setiap pecahan ialah frekuensi relatif kelas yg dinyatakan dlm persen.
  • 15 – 19 = 2,9%
  • 20 – 24 = 26,5%
  • 25 – 29 = 8,8%
  • 30 – 34 = 17,7%
  • 35 – 39 = 26,5%
  • 40 – 44 = 14,7%
  • 45 – 49 = 2,9%
  Pembelajaran 4 Tema 2 Subtema 1 Faedah Tanaman Bagi Kehidupan Insan Kelas 3
Diagram bulat
Contoh penyuguhan dgn piktogram.

Data piktogram dgn memakai simbol gambar sesuai aslinya.
Diagram piktogram
Data penduduk di suatu kawasan, mampu dibuatkan diagram piktogram dgn perbandingan tertentu sesuai keperluan.
Diagram piktogram kepadatan penduduk Indonesia
Berdasarkan kepadatan penduduk di Indonesia per km2 terlihat perbedaan yg menonjol antara kepadatan penduduk Pulau Jawa & pulau-pulau yang lain.

Ukuran Tendensi Sentral

Ukuran tendensi sentral merupakan indeks rata-rata dr distribusi nilai. Ada tiga macam ukuran tendensi sentral yg sering digunakan, yakni modus (mode), median, & mean (nilai rata-rata hitung).

Wanita yg Pernah Kawin & Mengikuti KB Menurut Anak yg Dilahirkan di Daerah A

Untuk membuat lebih mudah pemahaman ukuran tendensi sentral, akan dibahas sambil mempelajari acuan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi yg digunakan ialah yg disajikan pada Tabel 3, yakni distribusi frekuensi dr wanita yg pernah kawin & pernah memanfaatkan cara KB berdasarkan jumlah anak yg pernah dilahirkan di tempat A tersebut.

1) Modus Atau Mode (Mo)

Modus yaitu nilai yg paling besar frekuensinya. Pada Tabel 3, Mo sama dgn 2. Artinya, dr perempuan yg pernah kawin & pernah memakai cara kontrasepsi, frekuensi yg paling besar (630) ialah untuk yg pernah melahirkan 2 anak. Distribusi frekuensi dlm statistik mempunyai lebih dr satu mode. Misalnya, jikalau dua nilai dr X mempunyai frekuensi yg sama & frekuensi ini yaitu yg terbanyak maka dikatakan bahwa distribusi frekuensinya yakni bimodal. Frekuensi yg semua nilainya sama maka semua nilai ialah mode. Distribusi frekuensi semacam ini disebut uniform. Lihat gambar berikut ini.

Distribusi frekuensi
Dari Tabel 2 pula bimodal, kedua mode yaitu 22,5 & 37,5 (titik-titik tengah dr kelompok umur 20 – 24 & 35 – 39.

2) Median (Md)

Median ialah nilai yg merupakan pertengahan dr distribusi frekuensi. Artinya, 50% dr frekuensi terjadi pada nilai kurang atau sama dgn Md & 50% lagi terjadi pada nilai lebih besar atau sama dgn Md. Pada Tabel 3, Md = 3, ini bisa dilihat pada kolom ketiga yg memperlihatkan frekuensi kumulatif. Karena 50% dr sejumlah sampel 3134 ternyata sebanyak 1756 perempuan sudah melahirkan anak hidup kurang atau sama dgn 3 orang.

Median untuk data Tabel 2 yakni 32,5 (titik tengah golongan umur 30 – 34). Karena 50% dr sampel yakni 17, sedangkan 19 penerima berumur kurang dr atau sama dgn 32,5 tahun & 21 penerima berumur lebih dr atau sama dgn 32,5 tahun. Kalau besarnya sampel (n) ganjil maka :

3) Nilai Rata-rata Atau Mean

Nilai rata-rata (mean) yakni jumlah semua nilai yg terjadi dlm distribusi dibagi atas jumlah pengamatan.

Sebelum dijumlah, nilai rata-rata data pada Tabel 3, kita amati dulu nilai anak yg dilahirkan hidup. Untuk bikin lebih mudah perkiraan pada Tabel 3, kita peroleh bahwa 9+ ialah 9. Penentuan ini tergantung pada kebijaksanaan peneliti.

Menggambarkan Hubungan Antara Berbagai Data

Dalam pengusutan, banyak terjadi korelasi atau kaitan antara banyak sekali data di lapangan.

Contoh :

Daerah Kota yg Memiliki Banyak Industri & Kota yg Tidak Memiliki Industri

Daerah kota yg mempunyai banyak industri, angka urbanisasi lebih tinggi.

Daerah kota yg tak mempunyai industri, angka urbanisasi lebih kecil.

Daerah yg Subur & Tandus

Daerah yg subur, jumlah penduduk lumayan banyak, kepadatan lebih tinggi, & penghasilan penduduk lebih tinggi dibanding kawasan yg tandus.

Daerah yg tandus, jumlah penduduk relatif sedikit, kepadatan penduduk rendah & penghasilan penduduk lebih rendah dibanding wilayah yg subur.

Daerah yg Curah Hujannya Tinggi & Curah Hujannya Rendah

Daerah yg curah hujannya tinggi, bikinan pertanian bervariasi & lebih banyak.

Daerah yg kering (curah hujan rendah) produksi pertanian homogen & lebih minim.

Di dlm observasi kadang-kadang menemui data yg tak mungkin dinyatakan di dlm bentuk angka atau bentuk jumlah. Data mirip ini disebut data kualitatif, contohnya tua, muda, senang, gemar, baik, sedang, golongan pemasukan tinggi, golongan pemasukan menengah, golongan pendapatan rendah. Sebagai pasangannya, dinamakan data kuantitatif, yaitu segala data yg dapat dinyatakan dgn angka, apabila hendak diselidiki relasi antara data kualitatif, bisa dipergunakan analisis hubungan. Akan namun, dgn data kualitatif analisis tak mampu dipergunakan.

Lihat juga

Merancang Metode Penelitian Sosial

Sekian klarifikasi Penelitian Sosial Secara Sederhana pada kali ini. Semoga bermanfaat & dgn adanya postingan di atas, anda tak salah lagi dlm melaksanakan observasi sosial yg bersifat dengan-cara sederhana.